Skandal Seksual - Pedofilia Saksi Yehuwa

Skandal Seksual Saksi Yehuwa
Jangan kamu menghakimi supaya kamu tidak dihakimi
Seorang Saksi Yehuwa yang bernama 'Truthseeker' memberikan sebuah komentar yang sangat bernilai bagi orang-orang yang mengaku Kristen dan murid Yesus tetapi tidak memiliki kelakuan yang sesuai dengan ajaran Kristus, sebagai berikut:
Tak dapat dipungkiri, pengalaman pahit sedemikian ada [maksud Truthseeker adalah pengalaman pahit yang diceritakan mantan seorang penatua Saksi Yehuwa di dalam organisasi Menara Pengawal, admin) di segala jenis agama manapun di dunia ini, bahkan dari pengalaman saya pribadi, di luar SSY malah problem sedemikian lebih parah lagi saya alami, di Katolik atau Protestan konflik horisontal antar umat bukanlah hal yang aneh terjadi, kebencian, iri hati, dengki, penipuan, dll, merupakan hal yg biasa terjadi di Gereja (tetapi hal itu tentunya bersifat "in-case" atau oknum sehingga tidaklah bisa menjadi patokan generalisasi, demikian juga jika hal itu terjadi di kalangan SSY). Kita pernah mendengar sendiri sejarah bentrokan antar umat di dlm Gereja yang sampai pukul-pukulan bahkan saling membunuh di dalam Gereja utk memperebutkan kedudukan, hal semacam itu tidak pernah saya jumpai terjadi dalam SSY selama puluhan tahun, mengapa? sebab jika ada hal2 seperti itu maka otomatis anggota SSY yang semacam itu akan langsung dikeluarkan dari sidang, berbeda halnya dgn gereja Katolik atau Protestan (kata kasarnya, pelacur atau pembunuh sekalipun tidak akan dipecat dari gereja atau setidaknya tidak akan diusir keluar jika ingin beribadah atau dgn kata lain masih tetap diperbolehkan menghadiri Gereja, bukan?), nah di dalam SSY tidak ada tempat bagi orang-orang yg melakukan tindakan imoralitas dan kriminal. (Lihat di Kisah Kesaksian Mantan Penatua Saksi Yehuwa untuk detail ceritanya)
Ya, tidak dapat dipungkiri hal-hal yang memalukan memang terjadi di kalangan umat Kristen. Apa yang ditulis oleh Sdr. Truthseeker seharusnya menjadi teguran dan sebuah renungan bagi kita semua.

Namun demikian, saya ingin pembaca memfokuskan pada kalimat beliau yang sengaja saya bold tersebut. Ya Menara Pengawal memiliki aturan yang sangat keras terhadap para anggotanya yang melakukan tindakan imoralitas dan kriminal. Menara Pengawal akan menghukum anggotanya dengan 'pemecatan' jika ada Saksi Yehuwa terbukti melakukan hal yang demikian. Dan bagi kita orang Kristen, hampir-hampir tidak pernah mendengar istilah gereja memecat anggotanya, bukan? Sekalipun ada gereja yang melakukan demikian, tidak ada suatu akibat yang terjadi. Hal terburuk adalah mungkin anggota gereja tersebut tidak pergi lagi ke gerejanya.

Kasusnya tidak demikian bagi Saksi Yehuwa. Ketika seorang Saksi Yehuwa dipecat dari organisasi Menara Pengawal maka lebih banyak hal lagi tersangkut. Pastinya setiap teman atau rekan seimannya tidak akan berbicara lagi dengannya, alias menjauhi. Atau istilah kasarnya, hubungan rekan seiman terputus. Dan saya katakan benar-benar terputus! Misalnya jika seorang Saksi Yehuwa dipecat dan bertemu di jalan, rekan seimannya - betapapun akrabnya - tidak akan menegur atau menyapanya meskipun dengan perkataan 'hello'. Dan kemungkinan terburuknya adalah hubungan antar kerabat keluarga dapat terputus juga. Lihat Aturan Menara Pengawal, Putusnya Hubungan Keluargaan.

Kembali kita perhatikan ungkapan beliau yaitu: "di dalam SSY tidak ada tempat bagi orang-orang yg melakukan tindakan imoralitas dan kriminal". Artinya menurut Truthseeker, tidak seperti di gereja-gereja yang membiarkan anggotanya bebas atau tetap menjadi bagian dari keanggotaan di dalam sebuah gereja. Di organisasi Menara Pengawal tidak ada pelaku-pelaku imoralitas dan kriminal tetap di dalam organisasi. Nah, pernyataan beliau juga diungkapkan di dalam publikasi Menara Pengawal sebagai berikut:
Baru satu tahun yang lalu, surat-surat kabar di seluruh negeri dibanjiri dengan laporan tentang pemerkosaan atas anak-anak oleh imam-imam Katolik. Laporan berikut dari Mercury News, San Jose, Kalifornia, 30 Desember 1987, adalah sesuatu yang khas:

”Pada waktu kesadaran bangsa terhadap problem penganiayaan anak-anak bertambah besar, Gereja Katolik di Amerika Serikat terus mengabaikan dan menutup-nutupi kasus-kasus imam-imam yang menganiaya anak-anak secara seksual, [ini] menurut catatan pengadilan, dokumen intern gereja, pihak berwenang sipil dan para korban sendiri.
,
”Para pejabat gereja bersikeras bahwa kasus Lousiana yang terkenal tahun 1985, yaitu seorang imam menganiaya sedikitnya 35 anak laki-laki, telah mengajar mereka untuk menangani problem itu dengan tegas. Tetapi penyelidikan oleh Mercury News selama tiga bulan mengungkapkan bahwa dalam lebih dari 25 keuskupan di seluruh negeri, para pejabat gereja tidak memberi tahu pihak yang berwenang, memindahkan imam-imam yang melakukan penganiayaan ke paroki lain, mengabaikan keluhan orang-tua dan tidak mempedulikan kemungkinan adanya kehancuran atas diri para korban yang masih muda. . . . Jutaan dollar telah dibayarkan kepada para korban dan keluarga mereka sebagai ganti rugi, dan satu laporan gereja tahun 1986 memperkirakan bahwa tanggungan gereja dapat mencapai satu milyar dollar dalam sepuluh tahun lagi.”

”Kasus Lousiana yang terkenal tahun 1985” yang ditulis dalam laporan Mercury News adalah berkenaan seorang imam bernama Gilbert Gauthe. ”Kira-kira $12 juta sudah dibayarkan kepada para korbannya.” Kegiatan homoseks dari Gauthe telah diketahui selama bertahun-tahun, tetapi ’keuskupan menangani problem itu dengan memindahkan dia dari paroki satu ke paroki lain sedikitnya tiga kali’. Dalam satu kejadian ”orang-tua menyatakan dalam kesaksian bahwa Gauthe ’menggauli’ anak laki-laki mereka yang berusia 7 tahun sejak hari pertama ia menjadi pembantu Misa dan selama setahun setelahnya, sampai imam itu dipindahkan”.

”Kehancuran atas diri para korban yang masih anak-anak” juga disebutkan dalam laporan itu. Kadang-kadang kerusakan itu bersifat abadi. Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun membunuh dirinya sendiri, meninggalkan surat yang menyatakan bahwa ”tidak ada gunanya untuk hidup” setelah ”dijadikan budak seks seorang biarawan Franciskan”. Seorang anak lain, yang diperkosa oleh seorang imam, menggantung diri setelah memberi tahu saudaranya, ”Hubungi Pastor S.—dan beritahu dia bahwa saya memaafkannya.”

Kebanyakan kasus penganiayaan seksual menyangkut anak laki-laki, tetapi banyak anak gadis juga menjadi korban. Seperti dilaporkan oleh Plain Dealer dari Cleveland pada tanggal 19 Desember 1987, seorang gadis berumur 16 tahun dan orang-tuanya mengajukan tuntutan sipil pada tahun 1986 melawan tujuh pendeta karena penganiayaan seksual. Ia menjadi hamil, dan para pendeta mendesak dia melakukan aborsi. Sewaktu ia menolak, mereka mengatur untuk mengirim dia ke Filipina untuk menutupi kehamilannya. Gereja menentang homoseks dan aborsi tetapi jelas tidak demikian bila itu menyangkut imam-imam mereka sendiri.

Laporan-laporan surat kabar tak habis-habisnya menulis banyak kasus spesifik tentang kaum remaja Katolik yang ’digauli’ oleh para pendeta Katolik, tentang jutaan dollar yang dibayarkan untuk menyelesaikan tuntutan hukum, tentang banyak kasus yang diselesaikan di luar pengadilan, dan tentang perusahaan-perusahaan asuransi yang ”tidak mau lagi mengganti biaya tuntutan pemerkosaan bagi personalia keuskupan”.

Thomas Fox, redaktur dari National Catholic Reporter, mengatakan, ”Problem telah ditutup-tutupi secara nasional selama bertahun-tahun oleh para uskup.” Eugene Kennedy, seorang bekas pendeta dan sekarang profesor psikologi di Universitas Loyola, mengatakan, ”Apa yang anda lihat di pengadilan-pengadilan hanyalah sedikit saja.” Thomas Doyle, pendeta Dominikan dan pengacara agama, menyatakan, ”Selama banyak abad, penganiayaan seksual pada anak-anak lelaki oleh para pendeta adalah satu-satunya problem yang paling serius yang harus kita hadapi.”

Apa yang Alkitab Katakan?

Dikatakan, ”Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka. Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja [terus, NW] melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya.”—Roma 1:26, 27, 32.

Juga dikatakan, ”Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah?” (1 Kor. 6:9, 10) Ayat 11 menambahkan, ”Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan.” Para pedosa yang menjadi orang-orang Kristen harus membersihkan diri atau diusir, ”Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu.” (1 Kor. 5:11-13) Tidak berarti bahwa dosa daging tidak pernah akan terjadi dalam sidang-sidang Kristen tetapi jika hal itu terjadi, orang-orang yang bersalah harus bertobat atau dipecat.

Tetapi pekerjaan pembersihan secara rohani ini—pemecatan atas orang-orang cabul dan pezinah-pezinah serta kaum homoseks—tidak dilakukan kebanyakan agama dari Susunan Kristen. Orang-orang Israel menyatakan diri melayani Yehuwa sementara mereka mempraktikkan penyembahan seks. (2 Taw. 33:17) Sidang-sidang Susunan Kristen berseru ’Tuhan, Tuhan’, bahkan sewaktu imoralitas seks berkembang di tengah-tengah mereka. ”Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal,” Yehuwa bertanya, ”kemudian kamu datang berdiri di hadapanKu di rumah yang atasnya namaKu diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini?” — Yer. 7:4, 8-10.

Yehuwa tidak dapat dipermainkan; kita semua akan menuai apa yang kita tabur. (Gal. 6:7) Firman Yehuwa yang diberikan melalui Yeremia cocok sekarang seperti hal pada zaman dulu sewaktu nabi itu berkata kepada orang Israel, ”Seharusnya mereka merasa malu karena telah melakukan semua yang hina itu. Tetapi mereka tebal muka dan tidak tahu malu.” — Yer. 6:15, BIS.

Yehuwa tidak pandang bulu. Ia tidak memihak. Seperti terjadi atas orang Kanaan, juga atas orang Israel, demikianlah juga akan terjadi atas Susunan Kristen. — Kisah 10:34; bandingkan Wahyu 21:8. (Majalah Sedarlah! No. 29, 1989, hlm. 10-11)
Tentunya kasus pelecehan seksual yang terjadi di kalangan pastor Katolik ataupun pendeta-pendeta pernah kita dengar. Gereja tidak memecat tetapi membayar sejumlah uang kepada korban untuk menutupi dosa para imam itu.

Tetapi apakah kasus yang terjadi di gereja-gereja tidak berarti tidak terjadi pula di organisasi Menara Pengawal? Apakah benar seperti pernyataan Truthseeker yaitu tidak ada tempat bagi para pelaku imoralitas dan kriminal di dalam organisasi Menara Pengawal? Nah, kita biarkan fakta berbicara.

Pada suatu kali Yesus berkata:
Jangan kamu menghakimi supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? (Matius 7:1-3)
Apakah maksud dari perkataan Tuhan Yesus itu? Yesus mengecam kebiasaan orang-orang yang mencela kesalahan orang lain tetapi ironisnya mengabaikan kesalahan diri sendiri. Dan ini merupakan kesalahan terbesar bagi banyak orang, termasuk juga organisasi Menara Pengawal yang banyak mencela organisasi gereja lainnya melakukan imoralitas dan kriminal tetapi faktanya organisasi Menara Pengawal melakukan hal yang sama pula yaitu menutupi dosa-dosa anggotanya yang melakukan imoralitas, bahkan menyediakan pengacara dan membayar korban skandal kasus pedofilia yang banyak terjadi di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa! Para penatua Saksi-Saksi Yehuwa bahkan menekan para korban untuk tidak mengadukan kasusnya kepada pihak berwenang karena takut nama Allah Yehuwa tercemar (sebetulnya nama organisasi Menara Pengawal). Bahkan menurut kesaksian korban pelecehan seksual, mereka diintimidasi pengucilan jika mengadukan kasusnya kepada pihak berwenang. Para korban telah jatuh, tertimpa tangga pula. Bagaimana dengan pelaku? Bebas dan tetap menjadi seorang Saksi Yehuwa dengan reputasi yang baik!

Berikut merupakan cuplikan terjemahan wawancara antara Connie Chung, seorang reporter CNN dengan 2 orang korban pelecehan seksual yang merupakan Saksi-Saksi Yehuwa dan seorang mantan Penatua yang saya ambil dari Youtube.com. Transkrip asli dalam bahasa Inggris saya sertakan di bagian paling bawah jika ada pembaca ingin membaca transkrip aslinya.



Connie Chung Interview, CNN/August 14, 2002

Chung: Sebagian besar dari kita, saya duga, tahu Saksi Yehuwa hanyalah pria dan wanita berkunjung dari pintu ke pintu membagikan literatur tentang iman mereka. Saksi-Saksi Yehuwa Kristen evangelis, dengan sekitar 1 juta anggota di Amerika Serikat gerakan ini didirikan pada 1870-an di Pennsylvania. Saksi-Saksi Yehuwa percaya Alkitab sebagai firman Tuhan yang literal. Mereka tidak mengizinkan transfusi darah, tidak melayani di militer atau merayakan Natal atau ulang tahun.

Sekarang, beberapa anggota mengatakan bahwa sesuatu yang mengerikan yang terjadi di balik pintu tertutup, pola dugaan pelecehan anak bahwa organisasi keagamaan tidak hanya gagal untuk melaporkan, tetapi, mereka mengatakan, bahkan telah membantu untuk menjaganya dari pihak berwenang.

Malam ini kami akan memperkenalkan Anda kepada dua wanita muda yang mengatakan bahwa mereka telah menjadi korban oleh seorang anggota Saksi Yehuwa.

Bergabung dengan kami dari Minneapolis untuk menceritakan kisah mereka sebagai orang pertama Heidi Meyer dan Amber Long. Juga bergabung dengan kami adalah pria yang mencoba untuk menyatukan para korban dugaan pelecehan dalam Saksi-Saksi Yehuwa. Dia adalah William Bowen, pernah menjadi penatua dalam jemaat yang mengundurkan diri dari posisinya dua tahun lalu sebagai protes terhadap cara penanganan kelompok pelaku dicurigai.
Selamat Datang untuk anda semua. Sekarang, Heidi, Anda berumur 10 tahun ketika Anda pertama kali dilecehkan. Apa yang terjadi?

HEIDI MEYER, DUGAAN PELECEHAN OLEH SAKSI YEHUWA: Orang yang melecehkan saya. . .


CHUNG: Apakah seorang Saksi Yehuwa?

Meyer: Dia adalah seorang Saksi Yehuwa di sidang saya. Namanya Derrick Lindelah (ph). Dia adalah seorang teman keluarga. Dia teman dengan saudara lelaki saya dan saya berteman dengan saudara-saudara perempuannya, dan setiap kali ada kesempatan atau setiap kali ia menciptakan kesempatan, ia akan menarik saya dan melecehkan saya setiap ada kesempatan.

CHUNG: Sampai berapa lama ini terjadi, Heidi?

MEYER: Sampai -- memasuki usia 13 tahun. Baru saja menjadi 13.

CHUNG: Baik. Dan kamu melaporkan ini kepada penatua dari Saksi-Saksi Yehuwa. Anda apa yang terjadi?

MEYER: Ketika saya 15 tahun, saya mengunjungi penatua-penatua mengenai masalah ini, seperti yang diinstruksikan sebagai Saksi-Saksi Yehuwa yang seharusnya lakukan. Saya berbicara kepada mereka dengan harapan terhentinya masalah ini, dan mereka akan turun tangan dan mengurus orang itu.

CHUNG: Apakah mereka melakukannya?

Meyer: Tidak, mereka tidak. Mereka tidak hanya mengatakan bahwa mereka pikir saya telah salah menafsirkan tindakannya, tetapi mereka juga mengatakan kepada saya bahwa saya perlu berhati-hati kepada siapa saya berbicara tentang ini dan apa yang saya katakan tentang hal ini, karena tanpa dua saksi mata akan situasi ini, aku bisa menghadapi sebuah komite yudisial untuk gosip atau fitnah.

CHUNG: Prinsipnya, apakah kamu pikir mereka mencoba untuk memberitahu kamu untuk tidak ke polisi?

MEYER: Tentu saja. Mereka mengatakan pergi ke polisi dan membawa masalah ini ke pengadilan akan menjadi cela pada nama Allah dan organisasi Allah.

CHUNG: Jadi kamu menyimpan hal ini.

MEYER: Tentu saja. Di bawah ancaman dari -- di bawah ancaman pengucilan.

CHUNG: Ya, Dari Saksi-Saksi Yehuwa. Dan seluruh kerabat keluarga, seluruh milik keluarga, jadi ini berarti sesuatu yang kamu miliki juga.

MEYER: Tentu saja. Tidak hanya keluarga saya, tetapi sebagai seorang Saksi Yehuwa, Anda berasosiasi hanya dengan anggota dalam performa yang baik. Dan yang membuat Anda dalam posisi di mana semua orang yang Anda tahu, semua orang yang Anda percaya, semua orang yang pernah dikenal atau dipercaya, adalah seseorang yang ada di dalam organisasi itu. Ancaman yang dikeluarkan dan dikucilkan dari mereka merupakan salah satu yang cukup kuat yang membuat saya diam untuk waktu yang sangat lama.

CHUNG: Baik, kami akan kembali ke Anda, Heid1 segera. Amber, kamu mengklaim bahwa kamu dilecehkan oleh orang yang sama ketika kamu 12 tahun. Apa yang terjadi pada kamu?

AMBER LONG, DUGAAN PELECEHAN OLEH SAKSI YEHUWA: Benar. Saya ada di rumah orang tuanya. Saya teman adik perempuannya. Dan saya dilecehkan di sana. Setelah kunjungan itu saya pulang dan memberitahu orang tua saya segera, dan kami juga mengunjungi penatua-penatua, seperti yang diarahkan agama itu.

CHUNG: Dan apa yang terjadi?

Long: Mereka, kau tahu, menyindir bahwa itu adalah kesalahpahaman, mungkin aku marah, mengatakan kepada kami untuk kembali dan membicarakannya nanti. Ketika saya masih bersikeras dengan cerita saya, mereka memberitahu kami tidak ada yang bisa mereka lakukan, karena tidak ada dua saksi mata. Dan lagi ada yang ancaman terselubung akan pengucilan. Dan sepanjang hidup saya, tumbuh setelah itu, mereka, Anda tahu, membuat sindiran didasarkan pada fakta bahwa mungkin itu adalah sesuatu yang telah saya lakukan yang membenarkan penyalahgunaan itu.

CHUNG: Baiklah. Amber, kami akan kembali kepada Anda segera. Bill, Anda telah bertindak sejauh ini mengatakan Anda percaya bahwa Saksi Yehuwa adalah surganya pedofil. Kau tahu, apakah kau melebih-lebihkannya? Aku tahu kau sudah menyelidiki, tapi saya pikir orang akan percaya bahwa Anda mungkin melebih-lebihkannya di sini.

WILLIAM Bowen, DIREKTUR, SILENTLAMBS.ORG: Saya sudah bicara dengan lebih dari 5.000 korban kekerasan baik melalui e-mail atau kontak telepon langsung. Saya memiliki hotline perlakuan yang tidak layak yang berdering ke rumah saya, dan saya mendapatkan panggilan setiap hari.

Semua orang-orang ini korban penyalahgunaan kekerasan yang selamat yang menceritakan kisah yang sama seperti Amber dan Heidi lakukan. Artinya, bahwa mereka mengunjungi para penatua dan mereka ditekan, mereka ditutup-tutupi. Ini adalah rangkaian yang umum.

Kemarin saya mendapat berkas atau e-mail dari seorang gadis muda, 15 tahun, ia mengunjungi para penatua, katanya saya seperti Heidi. Dan setelah melihat media baru-baru ini, saya marah karena mereka akan melakukan ini padaku. Dan itulah yang sebagian besar dari wanita muda. Mereka marah karena mereka dilecehkan dan dikorbankan oleh kebijakan gereja ini.

CHUNG: Apakah Anda diintimidasi oleh Saksi-Saksi Yehuwa?

Meyer: Tentu saja. Tidak ada pilihan kecuali terintimidasi. Seluruh hidup Anda berputar di sekitar keterlibatan Anda di organisasi tersebut. Itulah seluruh hidup Anda. Dan itu sering disebut demikian, dalam organisasi. Jika Anda dipecat dari organisasi itu, adalah trauma dalam hidup Anda. Ada pergolakan besar. Ini adalah sesuatu yang mempengaruhi setiap hari dalam hidup Anda.

Chung: Ini adalah pernyataan dari Saksi-Saksi Yehuwa [organisasi Menara Pengawal, admin], dan saya ingin Anda semua  mendengarkannya.

Kami membenci kekerasan seksual terhadap anak dan tidak akan melindungi pelaku dari konsekuensi dosa kotor dan jahat ini. Kami berharap para penatua menyelidiki setiap dugaan penyiksaan anak. Pelaku yang bersalah yang tidak bertobat dikeluarkan dari jemaat. Perhatian khusus diambil untuk memastikan korban diberi bantuan secara terus-menerus dan nasihat yang membantu mereka mengatasi rasa sakit dari pelecehan. Mereka tidak pernah diberitahu oleh para penatua untuk tidak melaporkan tuduhan mereka kepada pihak berwenang.
Amber, aku bisa melihat Anda menggelengkan kepala Anda.

LONG: Saya hanya - itu sungguh mengerikan bahwa mereka menulis sesuatu seperti itu. Ini sangat tidak benar.

Meyer: Anda tahu, dan ini adalah praktek yang hanya baik di atas kertas. Tapi hanya saja tidak - hanya saja tidak diterapkan. Dalam situasi saya, dalam situasi Amber, dalam jumlah situasitak terhitung di seluruh negeri, dan ke negara lain, hanya saja tidak diterapkan.

Chung: Tapi mengapa mereka membuat pernyataan seperti ini yang membuat pernyataan Anda tidak benar?
Bowen: Pernyataan itu adalah kebohongan yang berani, menurut saya. Orang-orang ini tahu pelecehan telah ditutup-tutupi. Sepuluh tahun yang lalu, penelitian dilakukan dalam organisasi yang mereka tahu beberapa gadis kecil dilecehkan. Mereka dibanjiri surat - dari majalah "Awake" yang menulis mengenai hal ini.
Mereka menolak untuk mengakuinya kemudian, dan fakta bahwa hal itu berlangsung selama ini, jika mereka menerima kenyataan bahwa ada masalah, maka mereka mengakui bahwa mereka dengan sadar menyakiti anak-anak dan tidak melakukan apa-apa.
Chung: Bill, Anda telah dieks-komunikasi (ph), yang pada dasarnya dikucilkan dari sidang jemaat ini. Dan ayahmu bahkan membuat video mengutuk Anda karena penyelidikan Anda akan masalah pelecehan seksual. Apakah ini tidak sakit?
Bowen: Ya, sakit yang dalam. Dan aku tidak melawan dia, karena saya tahu bahwa ia terintimidasi seperti kedua wanita muda diintimidasi oleh gereja untuk membuat video itu, dan itu dibagikan kepada media lokal di daerah ini ...

Chung: Nah, apakah ini bernilai bagi Anda dikucilkan oleh keluarga Anda sendiri?

Bowen: Anda harus melakukan apa yang etis dan moral secara benar. Dan karena orang tertekan oleh agama untuk melakukan apa yang etis dan moral secara salah, itu bukanlah sebuah alasan. Jadi, saya terdorong untuk maju, untuk membiarkan ini - untuk para korban yang telah menjadi korban dan dikorbankan ulang oleh gereja ini.

Banyak remaja putri telah dikucilkan ketika mereka mencoba untuk memberitahu anggota lain di gereja bahwa mereka dianiaya, hanya karena mereka ingin - pemerkosa mengatakan bahwa mereka tidak memiliki dua saksi mata ketika dia memperkosa wanita-wanita muda itu.

Chung: Heidi dan Amber, apa yang terjadi kepada anggota yang Anda klaim melecehkan Anda?

Meyer: Sama sekali tidak ada, sampai hari ini.

LONG: Tidak ada.

CHUNG: Apakah ia seorang anggota dengan reputasi yang baik?

MEYER: Ia seorang anggota dengan reputasi baik.

LONG: Ya, ia demikian.

Chung: Anda - Anda mungkin dikucilkan. Apakah Anda siap untuk itu? Dan bukankah itu berarti bahwa keluarga Anda tidak akan berbicara dengan Anda lagi?

Meyer: Ya, itu berarti demikian. Tapi, Anda tahu, orang tua saya membesarkan saya untuk menjadi seorang pemikir independen, orang yang kuat, dan seseorang yang adil. Dan bukti itu begitu hitam dan putih dalam situasi ini, tidak ada pilihan alternatif. Tidak ada jalan lain yang saya bisa ambil.

CHUNG: Heidi, Amber, kami menghargai kalian bersama kami di sini. Dan Bill, terima kasih juga.

Dan sebelum kita pergi, kita harus mencatat bahwa kami berbicara kepada pengacara Derrick Lindelah, pria yang dituduh melecehkan Heidi dan Amber, dan pengacaranya mengatakan kepada kami bahwa Lindelah menyangkal semua tuduhan namun tidak ada jawaban resmi telah diajukan dalam gugatan sipil yang diajukan oleh dua gadis.

AKHIR WAWANCARA

Ya, dari wawancara tersebut jelas bahwa para penatua Saksi-Saksi Yehuwa mengintimidasi para korban imoralitas untuk tidak melaporkan kepada pihak berwenang, bahkan pelapor dibawah ancaman pemecatan dari organisasi. Bagaimana dengan pelakunya? Masih bebas!!

Tetapi kasusnya tidak saja berakhir di sini. NBCnews.com melaporkan suatu berita berjudul "Saksi-Saksi Yehuwa diperintahkan untuk membayar lebih dari $20 juta dollar kepada wanita yang menyatakan bahwa ia secara seksual dilecehkan [Jehovah's Witnesses ordered to pay more than $20 million to woman who said she was sexually abused] yang mengungkapkan skandal yang lebih parah lagi di dalam organisasi Allah.

Berikut terjemahan bebasnya dan transkrip aslinya dapat dilihat di bawah setelah wawancara Connie Chung:

Apa yang digambarkan kedua pihak sebagai keputusan bersejarah ini, juri di Oakland, California, telah menemukan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa ikut bertanggung jawab atas pelecehan seksual yang diduga atas seorang gadis dengan salah satu anggotanya dan harus membayarnya lebih dari $ 20 juta.

Pengadilan Tinggi Juri Alameda County Kamis diberikan $ 21 juta atas ganti rugi kepada penggugat, yang kini berusia 26 tahun. Itu di atas $ 7 juta dalam sebuah ganti rugi itu diberikan kepadanya pada hari Rabu.

Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal dari New York, badan hukum Saksi-Saksi Yehuwa, bertanggung jawab untuk seluruh jumlah kerugian hukuman dan 40 persen dari ganti rugi, kata Rick Simons, pengacara penggugat. Enam puluh persen dari ganti rugi ditanggung Jonathan Kendrick, pria yang dituduh menganiaya dia.

Candace Conti menggugat Menara Pengawal, sidang jemaat Fremont, California, Saksi-Saksi Yehuwa dan Kendrick pada tahun 2011. Kebijakan msnbc.com untuk tidak mengidentifikasi korban pelecehan seksual, tetapi Conti setuju untuk diidentifikasikan sehingga setiap korban lainnya akan merasa agar mereka bisa mengungkapkan diri juga.

"Tujuan utama dari gugatan adalah untuk memperoleh sebuah perubahan kebijakan, untuk dapat mengidentifikasikan orang ini, penganiaya anak, kepada sidang jemaat untuk melindungi anak-anak," kata Conti msnbc.com. "Kedua, untuk mendapat yang selama ini diam tampil ke depan dan menceritakan kisah mereka dan untuk mengungkapkan masalah kekerasan secara keseluruhan dan kebijakan yang dirahasiakan."

Kedua orangtuanya adalah anggota sidang jemaat Menara Pengawal pada saat kekerasan tersebut terjadi, kata korban.

"Saya mencoba menjadi seorang Saksi Yehuwa terbaik pada waktu itu," ia memberi tahu msnbc.com.

Jim McCabe, pengacara bagi sidang jemaat Fremont Saksi-Saksi Yehuwa, mengatakan bahwa ia "terkejut" dengan keputusan itu dan akan mengajukan banding.

"Ini adalah kasus pertama yang saya tahu di mana gereja telah terpukul dengan kewajiban yang melibatkan keanggotaan," katanya kepada msnbc.com.

"Mr Simons memiliki kesalahan akan fakta dan kita akan melihat bagaimana pengadilan tinggi memandang putusan tersebut di pengadilan percobaan dan pembuktian, "kata McCabe.

Juri menemukan bahwa para penatua yang mengelola sidang jemaat Fremont pada tahun 1990-an dan yang berada di bawah pengawasan Menara Pengawal mengetahui bahwa Kendrick, seorang anggota, baru-baru ini dihukum karena pelecehan seksual terhadap anak yang lain, tetapi mereka merahasiakan catatan masa lalunya dari sidang jemaat, kata Simons.

Kendrick terus melecehkan penggugat, yang merupakan seorang anggota Saksi Yehuwa di Fremont, selama periode dua tahun berawal ketika dia berumur 9 tahun, gugatan diajukan.

Kendrick akhirnya dinyatakan bersalah pada 2004 atas pelecehan seksual terhadap gadis lainnya, dan sekarang menjadi pelanggar seks yang terdaftar di California, kata Simons. Dia belum didakwa pidana menyalahgunakan penggugat, tapi Simons mengatakan kasus ini sedang diselidiki oleh penegak hukum.

Kendrick tidak berada di pengadilan untuk persidangan tersebut dan msnbc.com tidak bisa memperoleh nomor telephonnya.

California registri pelaku seksual mendaftarkan dua hukuman baginya: tindakan cabul atau mesum dengan anak di bawah usia 14 tahun dan pemukulan seksual yang melibatkan orang yang [kebebasannya] dibatasi.

Dugaan gugatan itu menyatakan bahwa Menara Pengawal memiliki kebijakan yang memerintahkan penatua dalam sidang jemaat Saksi-Saksi untuk menyimpan laporan dari pelaku seks anak ke dalam rahasia kelompok agama itu untuk menghindari tuntutan hukum.

"Putusan ini penting karena kebijakan menyembunyikan pelaku seks dalam sidang jemaat itu terungkap dalam kasus ini," kata Simons.

Dia juga mengatakan keputusan itu merupakan "salah satu yang terbesar di negara ini untuk korban pelecehan seks anak tunggal dalam kasus penganiayaan sebuah lembaga keagamaan."
Ya, kita sudah melihat 2 kasus yang berbeda tetapi memiliki kesamaan yang sama yaitu pihak organisasi berusaha menyembunyikan kasus pelecehan seksual yang terjadi di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa dengan alasan mencemarkan nama Allah Yehuwa. Dan Menara Pengawal diharuskan membayar ganti rugi karena hal ini.

Lalu, apakah bedanya Menara Pengawal dengan organisasi Kristen lainnya? Tidak ada bedanya. Malahan Simons mengatakan keputusan membayar ganti rugi "merupakan 'salah satu yang terbesar di negara ini untuk korban pelecehan seks anak tunggal dalam kasus penganiayaan sebuah lembaga keagamaan'. Ironis memang.

Tetapi percayalah, kasus-kasus yang serupa ternyata banyak terjadi di dalam organisasi Menara Pengawal, jika pembaca blog ini tertarik, silahkan klik "http://www.silentlambs.org" untuk informasi lebih lanjut. Ironisnya, Saksi-Saksi Yehuwa di Indonesia tidak mengetahui hal ini karena segala aib yang terjadi selalu ditutup rapat-rapat oleh organisasi. Hal-hal yang negatif tidak boleh ditekankan atau dibicarakan secara terbuka di antara Saksi-Saksi Yehuwa. Ternyata organisasi yang mengklaim dirinya bersih dan didasarkan pada ajaran Alkitab ternyata tidaklah berbeda dengan gereja lainnya yang sering dicela olehnya. Jadi menurut saya pribadi, artikel majalah 'Sedarlah!' tersebut juga cocok bagi organisasi Menara Pengawal.

Bagaimana pendapat Anda?

Tentunya kita bertanya-tanya mengapa Menara Pengawal terlibat dan diwajibkan untuk membayar jutaan dollar? Silahkan klik Kasus Pedofilia: Mengapa Organisasi Allah Terlibat? untuk melihat detailnya.

Tentunya kita bertanya-tanya mengapa Menara Pengawal terlibat dan diwajibkan untuk membayar jutaan dollar? Silahkan klik Kasus Pedofilia: Mengapa Organisasi Allah Terlibat? untuk melihat detailnya.


Jangan kamu menghakimi supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? (Matius 7:1-3)



Transkrip Asli Wawancara Connie Chung

CHUNG: Most of us, I suspect, know the Jehovah's Witnesses only as the men and women who go door-to-door handing out literature about their faith. Jehovah's Witnesses are evangelical Christians, with about 1 million members here in the U.S. The movement was founded in the 1870s in Pennsylvania . Jehovah's Witnesses believe in the bible as the literal word of God. They do not allow blood transfusions, do not serve in the military or celebrate Christmas or birthdays.

Now, some members say that something awful is happening behind closed doors, a pattern of alleged child abuse that the religious organization has not only failed to report but, they say, has even helped to keep from the authorities.

Tonight we'll introduce you to two young women who say they've been victimized by a Jehovah's Witness member.

Joining us from Minneapolis to tell their stories in the first person are Heidi Meyer and Amber Long. Also joining us is a man who's tried to bring together alleged victims of abuse within the Jehovah's Witnesses. He's William Bowen, once an elder within the congregation who resigned his position two years ago in protest against the way the group deals with suspected abusers.

Welcome to all of you. Now, Heidi, you were 10 years old when you were first abused. What happened?

HEIDI MEYER, ALLEGEDLY ABUSED BY JEHOVAH'S WITNESS: The man who abused me...

CHUNG: Was a Jehovah's Witness?

MEYER: He was a Jehovah's Witness in my congregation. His name is Derrick Lindelah (ph). He was a friend of the family. He was friends with my brother and I was friends with his younger sisters, and whenever the opportunity arose or whenever he created an opportunity, he would pull me aside and molest me any chance he got.

CHUNG: How long did this go on, Heidi?

MEYER: Until -- into my 13th year. Just after I turned 13.

CHUNG: All right. And you reported this to the elders in the Jehovah's Witnesses. And what happened?

MEYER: When I was 15, I went to the elders with this, as we're instructed as Jehovah's Witnesses to do. And I spoke to them in the hopes of discontinuing this problem, and that they would step in and take care of this person.

CHUNG: Did they?

MEYER: No, they did not. They not only said that they thought I had misinterpreted his actions, but they also told me that I needed to be careful who I spoke to about this and what I said about this, because without two eyewitnesses to the situation, I could be faced with a judicial committee for gossip or slander.

CHUNG: Basically, do you think they were trying to tell you not to go to the police? MEYER: Absolutely. They said to go to the police and bring this matter to court would be a reproach on God's name and God's organization.

CHUNG: So you kept quiet.

MEYER: Absolutely. Under threat of -- under threat of excommunication.

CHUNG: Yes, from the Jehovah's Witnesses. And your whole family, your whole family belonged, so it meant something to you to belong, as well.

MEYER: Absolutely. Not only my family, but as a Jehovah's Witness, you associate only with members in good standing. And that leaves you in a position where everybody you know, everybody you trust, everybody you've ever known or trusted, is somebody who's inside that organization.

The threat of being thrown out of that and shunned from them is one powerful enough that kept me quiet for a long, long time.

CHUNG: All right, we'll get back to you, Heidi, in a minute. Amber, you claim that you were molested by the same man when you were 12 years old. What happened to you?

AMBER LONG, ALLEGEDLY ABUSED BY JEHOVAH'S WITNESS: Correct. I was at his parent's home. I was friends with his younger sister. And I was molested there. After that visit I went home and told my parents immediately, and we also went to the elders, as is directed in that religion.

CHUNG: And what happened?

LONG: They, you know, insinuated that it was a misunderstanding, that maybe I was upset, told us to come back and talk about it later. When I still stuck to my story, they told us there was really nothing they could do, because there wasn't two eyewitnesses. And again there was that veiled threat of being excommunicated.

And all my life, growing up after that, they, you know, made insinuations to the fact that perhaps it was something that I had done that warranted the abuse.

CHUNG: All right. Amber, we'll get back to you in a minute.

Bill, you've gone so far as saying that you believe that the Jehovah's Witnesses is a pedophile paradise. You know, are you exaggerating? I know you've investigated, but I think one would believe that you might be exaggerating here.

WILLIAM BOWEN, DIRECTOR, SILENTLAMBS.ORG: I've spoken to over 5,000 victims of abuse either through e-mail or direct phone contact. I have an abuse hotline that rings into my home, and I get calls every day. All these people are abuse survivors that tell the same story as Amber and Heidi do. That is, that they went to the elders and they were suppressed, they were covered up.

It's a common thread. Yesterday I got a thread or an e-mail from a young girl, 15 years of age, she went to the elders, she said I am just like Heidi. And after seeing the recent media, I am angry that they would do this to me. And that's what most of these young ladies are. They're angry that they were abused and revictimized by the policies of this church.

CHUNG: Were you intimidated by the Jehovah's Witnesses?

MEYER: Absolutely. There is no option but to be intimidated. Your entire life revolves around your involvement in that organization. That is your entire life. And it's often referred to as such, in the organization. If you are ousted from that organization, it is a trauma in your life. There is an enormous upheaval. It is something that affects every single day of your life.

CHUNG: This is a statement from the Jehovah's Witnesses, and I'd like all of you to listen to it.

"We abhor the sexual abuse of children and will not protect any perpetrator from the consequences of this gross and perverse sin. We expect the elders to investigate every allegation of child abuse. Unrepentant wrongdoers are expelled from the congregation. Special care is taken to ensure the victims are given ongoing assistance and counsel that help them deal with the pain of the abuse. They should never be told by elders not to report their allegations to the authorities."
Amber, I can see you shaking your head.

LONG: I just -- that's just horrifying that they would write something like that. It's so untrue.

MEYER: You know, and it's a good practice on paper. But it's just not -- it's just not applied. In my situation, in Amber's situation, in countless numbers of situations across the nation, and into other countries, it's just not applied.

CHUNG: But why would they put out a statement like this which you claim is not correct?

BOWEN: That statement is a bald-faced lie, in my opinion. These people know the abuse has been covered up. Ten years ago, research was done in the organization that they knew multiple little girls were being molested. They were inundated with mail -- of "Awake" magazine that was written on this subject.

They refused to acknowledge it then, and the fact that it's went on this long, if they make any acceptance that there's a problem, then they admit they willfully have hurt children and not done anything about it.

Bill, you may very well be disfellowshipped (ph), which is essentially excommunicated from this congregation. And your father even made a video condemning you for your investigation of this sexual abuse problem. Doesn't that hurt?

BOWEN: Yes, it hurts deeply. And I don't hold it against him, because I know that he was intimidated just like these two young women were intimidated by the church to make that video, and have it distributed to the local media in this area...

CHUNG: Well, is it worth it to you to be ostracized by your own family?

BOWEN: You have to do what is ethically and morally right. And because people are pressured by religion to do what's ethically and morally wrong, that doesn't excuse that. And so, I'm compelled to go forward, to let these -- for these victims who have been victimized and revictimized by this church.

Many young women have been disfellowshipped when they tried to tell other members in the church that they were molested, simply because that they wanted -- the molester said that they didn't have two eyewitnesses when he raped these young women.
CHUNG: Heidi and Amber, what has happened to the member who you claim molested you?

MEYER: Absolutely nothing, to this day.

LONG: Nothing.

CHUNG: Is he a member in good standing?


MEYER: He is a member in good standing.

LONG: Yes, he is.

CHUNG: You -- both of you may very well be disfellowshipped. Are you prepared for that? And doesn't that mean that your family wouldn't talk to you anymore?

MEYER: Yes, it does mean that. But, you know, my parents raised me to be an independent thinker, a strong person, and someone who is just. And the evidence is so black and white in this situation, there is no alternative choice. There is no other avenue I could be taking with this.

CHUNG: Heidi, Amber, we so appreciate your being with us. And Bill, thank you as well.

And before we go, we should note that we spoke to the attorney for Derrick Lindelah, the man accused of molesting Heidi and Amber, and his lawyer told us that Lindelah would deny all accusations but that no formal answer has been filed yet in a civil suit brought by the two girls.


Transkrip Berita NBCnews.com

In what both sides described as a momentous ruling, a jury in Oakland, Calif., has found that Jehovah’s Witnesses was partly responsible for the alleged sexual abuse of a girl by one of its members and must pay her more than $20 million.

The Alameda County Superior Court jury on Thursday awarded $21 million in punitive damages to the plaintiff, who is now 26 years old. That was on top of the $7 million in compensatory damages it awarded her on Wednesday.


The Watchtower Bible and Tract Society of New York, the Jehovah’s Witnesses’ legal entity, is responsible for the entire punitive damages amount and 40 percent of the compensatory damages, said Rick Simons, attorney for the plaintiff. Sixty percent of the compensatory damages was assessed against Jonathan Kendrick, the man accused of abusing her.

Candace Conti sued Watchtower, the Fremont, Calif., congregation of Jehovah’s Witnesses and Kendrick in 2011. It’s msnbc.com’s policy not to identify victims of sexual abuse, but Conti agreed to be identified so that any other victims would feel they could come forward too.

"The ultimate goal of the lawsuit was to have a change in policy, to be able to ID these people, child molesters, to the congregation to protect children," Conti told msnbc.com. "Secondarily, to have silent ones come forward and tell their stories and to bring to light that overall issue of violence and the hush-hush policy."

Both her parents were Watchtower congregation members at the time of the abuse, she said.

"I was trying to be the best Jehovah’s Witness I could be at that time," she told msnbc.com.

Jim McCabe, attorney for the Fremont congregation of Jehovah’s Witnesses, said that he was “stunned” by the verdict and would appeal.

“This is the first case I know of where a church has been hit with liability involving a rank-and-file member,” he told msnbc.com.

“Mr. Simons has his twist on the facts and we will see how a court of appeals views the trial court rulings and the evidence,” McCabe said.

The jury found that the elders who managed the Fremont congregation in the 1990s and who were under the supervision of Watchtower knew that Kendrick, a member, had recently been convicted of the sexual abuse of another child, but they kept his past record secret from the congregation, said Simons.

Kendrick went on to molest the plaintiff, who was a Jehovah's Witness member in Fremont, over a two-year period beginning when she was 9 years old, the lawsuit contended.

Kendrick was eventually convicted in 2004 of the sexual abuse of another girl, and is now a registered sex offender in California, Simons said. He has not been criminally charged with abusing the plaintiff, but Simons said the case is under investigation by law enforcement.

Kendrick was not in court for the trial and msnbc.com could not immediately find a contact number for him.

The California sex offender registry lists two convictions for him: lewd or lascivious acts with a child under 14 years of age and sexual battery involving a restrained person.

The lawsuit alleged that Watchtower had a policy that instructed elders in its Jehovah’s Witnesses congregations to keep reports of child sex abusers within the religious group secret to avoid lawsuits.

“The verdict is significant because the policy of hiding sex abusers within the congregation was out in this case,” Simons said.

He also said the judgment was “one of the largest in the country for a child sex abuse single victim in a religious institution molestation case.”

82 comments :

  1. Halo selamat malam Bpk Awi. Saya sebenarnya sedang mempersiapakan tanggapan atas artikel Bpk Awi terkait pokok pembahasan “Terjemahan Alkitab NWT/KIT/TDB” yg belum saya tanggapi, tetapi setelah membaca artikel Bpk ini saya ‘tergoda’ juga utk utk memberikan sedikit tanggapan [sebenarnya tanggapan sy sdh hampir selesai sih, hanya kelihatannya agak terlambat krn sekarang fokusnya sedang siap2 utk menikmati Kebaktian Distrik SSY thn ini dg tema “Jagalah Hatimu” ].

    Secara pribadi, meskipun sy sebenarnya sdh ‘menunggu-nunggu’ kapan Bpk Awi akn mengangkat topic ini ke permukaan tapi tdk menyangka bahwa akan secepat ini Bpk melakukannya. Soalnya sewaktu sy mengikuti diskusi Bpk dg Sdr sy sesama Saksi Yehuwa yaitu Sdr ‘Truthseeker’, rasanya ada beberapa pertanyaannya yg Bpk belum tanggapi. Atau kalaupun sdh Bpk tanggapi, menurut saya, tanggapannya Bpk Awi tidaklah memperlihatkan Bpk Awi yg ‘sebenarnya’.

    Soalnya Bpk Awi yg sejauh ini sy ketahui, rasanya ‘seolah-olah’ tahu semuanya. Tp koq dlm diskusi Bpk dg Sdr ‘Truthseeker’, sy menangkap kesan, seolah-olah Bpk Awi ‘menghindar’ utk memberikan jawaban dlm kapasitas Bpk secara pribadi bahkan ada kesan ‘mengalihkan’.

    Ok, sekarang kembali ke topik ini. Saya sebenarnya ada satu pertanyaan buat Bpk Awi. Kalau Bpk tdk keberatan, sy minta tolong utk dijawab ya. Sewaktu Bpk mempersiapkan artikel ini, apakah Bpk Awi sdh melakukan riset pribadi yg berifat menyeluruh? Yg sy maksudkan dg bersifat menyeluruh adalah, apkh Bpk Awi sdh memeriksa bgm masalah ini dilihat dr sudut pandang Saksi Yehuwa supaya artikel Bpk menjadi berimbang sesuai dg pernyataan Bpk sendiri utk menulis secara berimbang.

    Bagi pembaca yg ingin mendapatkan informasi yg menurut saya cukup lengkap soal topic ini, saya persilahkan utk membacanya di situs2 berikut ini ------- http://thirdwitness.com/childabuse/default.html dan http://www.jw-media.org/aboutjw/article23.htm -------
    Semoga bisa bermanfaat!!!

    Terima kasih. Sampai ketemu lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Sdr Maxi

      Terima kasih atas komentarnya. Kita biarkan pembaca menilai sendiri apakah artikel saya lebih sah dari bukti-bukti yang Anda berikan. Pembaca bisa menilai koq bukti-bukti yang Anda ajukan apakah sah untuk membuktikan bhw MP tidak 'berdosa' dan bersikap munafik dlm hal ini, misalnya:

      1. Anda mengajukan pemahaman Menara Pengawal ttg pelecehan seksual yaitu membencinya. Seperti yang dikatakan oleh Meyer:

      Anda tahu, dan ini adalah praktek yang hanya baik di atas kertas. Tapi hanya saja tidak - hanya saja tidak diterapkan. Dalam situasi saya, dalam situasi Amber, dalam jumlah situasitak terhitung di seluruh negeri, dan ke negara lain, hanya saja tidak diterapkan.

      Lagi pula di mana sih ada maling mengaku? Penjara bisa penuh jika ada maling ngaku.

      2. Anda mengajukan http://thirdwitness.com/childabuse/default.html

      Entah siapa yang menulis pembelaan itu, sangat tidak jelas. Situs itu banyak mengatakan bla...bla...bla. Ok lah kita anggap benar. Tetapi tidak ada referensinya!

      Sebaliknya, bukti yang saya ajukan adalah dari CNN dan berita dari situ usnews.nbcnews.com. Dan dari nbcnews.com merupakan berita terbaru yaitu 15/6/2012. Bagaimana dengan referensi Anda?

      Jika pembaca ingin melihat yg up-to-date, bisa melihat kasus-kasus terbaru misalnya kasus http://www.silentlambs.org/Conti.htm sarat dengan bukti-bukti no kasusnya dan hakimnya dll, tidak hanya sekedar pembelaan ...bla...bla...bla

      Salam kasih Kristus

      Delete
    2. Selamat malam Bpk Awi. Sesuai dg ‘janji’ saya, setelah selesai menikmati Kebaktian Distrik dan menyelesaikan tanggapan saya atas artikel2 Bpk soal “Terjemahan Alkitab TDB”, perkenankanlah saya menanggapi 3 artikel Bpk terkait topic penganiayaan seksual terhadap anak-anak yg dilakukan oleh orang per orang/oknum didlm organisasi SSY.

      Namun sebelum saya menanggapi pernyataan2 Bpk Awi, saya ingin menegaskan sikap saya pribadi soal penganiayaan seksual.
      PERTAMA : Sbgmn dg sangat jelas dinyatakan dlm Firman Allah, Alkitab, sy sangat setuju bahwa tindakan tersebut adalah kejahatan besar melawan hukum Allah Yehuwa dan hukum ‘kaisar’. Dan, apabila pelakunya tdk bertobat, dia tdk akn ‘mendapat bagian dalam Kerajaan Allah’ [1 Korintus 6 : 9, 10 ; Galatia 5 : 19 – 21, LAI].
      KEDUA : Saya mengecam dan sangat mengutuk pelakunya, dan sangat setuju bhw pelakunya memang harus mempertangjawabkan perbuatannya di hadapan hukum Allah dan ‘kaisar’ [Galatia 6 : 7, 8; 1 Korintus 5 : 11 – 13; Roma 13 : 1, 4; LAI].
      KETIGA : Saya sangat bersimpati dan berempati kpd semua korban penganiayaan seksual atas ‘trauma seumur hidup’ juga semua dampak buruk akibat peristiwa yg mrk alami serta anggota keluarga mereka yg juga terkena dampaknya.

      Sekarang perkenankanlah sy menanggapi pernyataan2 Bpk dlm 3 artikel terkait topik ini, dimulai dg artikel ini :

      I. Pernyataan Bpk Awi, “Kita biarkan pembaca menilai sendiri apakah artikel saya lebih sah dari bukti-bukti yang Anda berikan. Pembaca bisa menilai koq bukti-bukti yang Anda ajukan apakah sah untuk membuktikan bhw MP tidak 'berdosa' dan bersikap munafik dlm hal ini, misalnya: 1. Anda mengajukan pemahaman Menara Pengawal ttg pelecehan seksual yaitu membencinya. Seperti yang dikatakan oleh Meyer: Anda tahu, dan ini adalah praktek yang hanya baik di atas kertas. Tapi hanya saja tidak - hanya saja tidak diterapkan. Dalam situasi saya, dalam situasi Amber, dalam jumlah situasitak terhitung di seluruh negeri, dan ke negara lain, hanya saja tidak diterapkan. Lagi pula di mana sih ada maling mengaku? Penjara bisa penuh jika ada maling ngaku.”

      TANGGAPAN SAYA : PERTAMA, Ya, saya sangat-sangat setuju. Mari kita biarkan pembaca yg menilai. Saya hanya ingin menarik perhatian Bpk ke tanggapan sy pd tgl 30 Jul 2012 09:10:00. Di bagian akhir ada satu pertanyaan saya utk Bpk yaitu : “Sewaktu Bpk mempersiapkan artikel ini [dan belakangan, 2 (dua) artikel lainnya yg terkait dg topic ini], apakah Bpk Awi sdh melakukan riset pribadi yg berifat menyeluruh? Yg sy maksudkan dg bersifat menyeluruh adalah, apkh Bpk Awi sdh memeriksa bgm masalah ini dilihat dr sudut pandang Saksi Yehuwa supaya artikel Bpk menjadi berimbang sesuai dg pernyataan Bpk sendiri utk menulis secara berimbang.”
      Ya sekali lagi, “Apkh Bpk Awi sdh melakukan riset pribadi yg berifat menyeluruh?” Sewaktu sy membaca tanggapan2 Bpk atas komentarnya Sdr saya, Truthseeker, saya menyimpulkan bahwa Bpk Awi SUDAH MELAKUKAN riset yg bersifat menyeluruh. Misalnya Bpk mengatakan, “… sebaiknya Anda [Sdr Truthseeker] meneliti kasusnya dulu di: http://www.silentlambs.org/Conti.htm; http://www.nytimes.com/2012/06/18/us/28-million-awarded-in-jehovahs-witnesses-abuse-case.html?_r=3 ; http://www.thestar.com/news/canada/article/1220527--landmark-u-s-verdict-against-jehovah-s-witnesses-may-prompt-canadian-sex-abuse-lawsuits … Jelas terjawab di http://www.silentlambs.org/Conti.htm yaitu surat MP mengenai kasus child abuse.” Asumsi saya, karena Bpk berani mereferensikan sumber2 tersebut BERARTI Bpk sendiri pasti sudah membacanya sehingga Bpk menjadikan referensi2 tsb sbg dasar pernyataan2/tuduhan2 Bpk dlm artikel tulisan Bpk ini.
      --- berlanjut ---

      Delete
    3. -- lanjutannya --

      Mengapa saya menanyakan hal ini? Krn ini sangat erat hubungannya dg KREDIBILITAS Bpk!!! Sejak awal ‘kunjungan’ saya ke blog ini, perhatian utama saya adalah soal KREDIBILITAS. Ini buktinya : Maxi – Sam 26 Feb 2012 08:12:00 “Saya perhatikan dalam artikel ini ada banyak sekali kutipan dari publikasi2 yang diterbitkan Menara Pengawal. Kalau tidak keberatan, bolehkah saya bertanya, dari mana Bapak Awi memperolehnya? Tolong di jawab dengan jujur ya. Terima kasih.” [http://saksi-saksi-yehuwa.blogspot.com/2011/09/bab-1-apakah-saksi-saksi-yehuwa-adalah.html?]
      Bpk seringkali, bahkan sampai sekarang terus menuduh bahwa MP adalah, pembohong, munafik, dlsb, sbgmn kembali terlihat dr pernyataan2 Bpk dlm artikel2 ini, spt mis. “Lagi pula di mana sih ada maling mengaku?” Sy senang mengutip kembali kata2 Yesus yg Bpk kutip diatas dan pernyataan Bpk stlh kutipan ayat tsb: “Jangan kamu menghakimi supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? (Matius 7:1-3) Apakah maksud dari perkataan Tuhan Yesus itu? Yesus mengecam kebiasaan orang-orang yang mencela kesalahan orang lain tetapi ironisnya mengabaikan kesalahan diri sendiri”

      Bukankah ayat ini juga berlaku buat Bpk yg ‘gemar’ [meminjam istilahnya Bpk] mencela ‘kesalahan’ orang lain [MP]? Asumsi sy, berhubung Bpk terus menggunakan istilah ‘pembohong’, ‘maling teriak maling’, dll, berarti Bpk juga harusnya tdk akan berkeberatan kalau istilah2 tsb sy tujukan kembali ke Bpk Awi. Krn sbgmn yg Yesus katakan, itulah “ukuran yang [Bpk Awi] pakai untuk mengukur.” ------- Soalnya sewaktu sy membaca 3 artikel Bpk terkait topic ini, saya melihat ada banyak sekali ‘kebohongan’ [meminjam istilah yg sering Bpk gunakan] di dalamnya!!! Saya melihat dg sangat jelas bgm Bpk sengaja ‘memutarbalikan’ fakta persidangan. Sebagai pembaca, sbgmn sdh berulang kali saya tandaskan, saya semakin diteguhkan bahwa Bpk Awi memang adalah ‘pembohong’ [meminjam istilahnya Bpk]!!! Saya akn teguhkan ini berdasarkan BUKTI dan FAKTA.

      KEDUA, Bpk mempertentangkan “kebijakan MP ttg pelecehan seksual yaitu membencinya” dg pernyataan Heidi Meyers dan Amber Long yg mengatakan bahwa, “Anda tahu, dan ini adalah praktek yang hanya baik di atas kertas. Tapi hanya saja tidak - hanya saja tidak diterapkan… di seluruh negeri, dan ke negara lain, hanya saja tidak diterapkan.” Ya, inilah yg akan kita buktikan. Apkh memang benar sbgmn pernyataan mrk [kemungkinan besar pernyataan Bpk juga, krn dg mengutip ini, asumsi saya Bpk juga setuju! Tolong koreksi jk sy salah!] bahwa kebijakan ini “tidak diterapkan” dlm kasus mereka? Apa yg ditunjukan oleh fakta dan bukti? [Lihat poin IV, V, VII, VIII]
      -- berlanjut --

      Delete
    4. -- lanjutannya --
      II. Pernyataan Bpk Awi, “Anda mengajukan http://thirdwitness.com/childabuse/default.html
      Entah siapa yang menulis pembelaan itu, sangat tidak jelas. Situs itu banyak mengatakan bla...bla...bla. Ok lah kita anggap benar. Tetapi tidak ada referensinya! Sebaliknya, bukti yang saya ajukan adalah dari CNN dan berita dari situ usnews.nbcnews.com. Dan dari nbcnews.com merupakan berita terbaru yaitu 15/6/2012. Bagaimana dengan referensi Anda? Jika pembaca ingin melihat yg up-to-date, bisa melihat kasus-kasus terbaru misalnya kasus http://www.silentlambs.org/Conti.htm sarat dengan bukti-bukti no kasusnya dan hakimnya dll, tidak hanya sekedar pembelaan ...bla...bla...bla”

      TANGGAPAN SAYA : PERTAMA, He..he..he.. Menurut saya, pernyataan Bpk ini adalah bentuk lain dr ‘kesalahan retorika’[meminjam istilah yg Bpk ‘bawa’ kpd perhatian saya]. Sebaliknya dr ‘menyerang argumentasinya’, Bpk lagi-lagi berupaya utk ‘menyerang orangnya’[ad hominem?]!!!
      Bpk mengatakan “Entah siapa yang menulis pembelaan itu, sangat tidak jelas. Situs itu banyak mengatakan bla...bla...bla.”
      Sekali lagi, pertanyaan saya : Apakah Bpk sudah membaca SELURUH ISINYA yg terdiri dr 25 Bab/Pasal? Sbgmn ditunjukan oleh pertanyaan saya yg kedua waktu itu, “ apkh Bpk Awi sdh memeriksa bgm masalah ini DILIHAT DARI SUDUT PANDANG SAKSI YEHUWA supaya artikel Bpk MENJADI BERIMBANG sesuai dg pernyataan Bpk sendiri utk menulis SECARA BERIMBANG?” Bagi sy pribadi, saya yakin siapapun penulisnya, pasti ia adalah seorang SY [bahkan bisa jadi adalah seorang penatua, mengingat banyak rujukannya ke surat2 kebijakan yg hanya dikirimkan kpd Badan Penatua]. Jadi, masih menurut sy, tulisannya sampai taraf tertentu bisa dikatakan ‘mewakili’ SUDUT PANDANG SAKSI YEHUWA. Oleh krn itu, bukankah merupakan suatu haluan yg bijaksana apabila Bpk menyisihkan waktu utk membacanya agar tulisan2 Bpk MENJADI BERIMBANG sbgmn pernah Bpk sampaikan?

      KEDUA, pernyataan Bpk Awi “Ok lah kita anggap benar. Tetapi tidak ada referensinya!”
      Sekali lg, pertanyaan saya, Apkh Bpk Awi SUDAH MEMBACA SEMUANYA? Kalau sdh, Benarkah memang “tidak ada referensinya?” He..he..he.. menurut saya, pernyataan Bpk ini semakin meneguhkan sejauh mana kredibilitas Bpk Awi. Soalnya, ketika saya membaca semua tulisan yg terdiri dr 25 Bab/Pasal itu, saya mendapati ada banyak sekali referensinya. Misalnya, sewaktu menjelaskan soal kebijakan MP/SSY terkait ‘penganiayaan/penyalahgunaan seksual terhadap anak’, artikel tsb merujuk ke surat-surat kebijakan yg dikirimkan ke semua Badan Penatua di AS [saya yakin juga dikirimkan ke Badan Penatua seluruh sidang diseluruh dunia, disesuaikan dg keadaan di masing-masing negeri (mis. yg berkaitan dg Aspek hukum)] lengkap dg Tanggalnya, Bulannya, dan Tahunnya. Juga ada referensi ke artikel-artikel spesifik dlm majalah Menara Pengawal dan Sedarlah / Awake!, serta ke buku panduan Penatua spt yg dikonfirmasi oleh Sdr Truthseeker. Dan ketika penulis membahas beberapa kasus hukum yg melibatkan organisasi MP, ada lebih dari cukup rujukan ke referensi2 sekuler berupa dokumen2 pengadilan yg memang bisa diakses oleh public ke beberapa situs tertentu di internet. Utk lebih jelasnya, saya senang menganjurkan agar pembaca non-SY bisa menyisihkan waktu utk membaca semua artikel tsb yg terdiri dr 25 Bab/Pasal dg harapan semoga akhirnya bisa melihat tulisan2nya Bpk Awi dr 2 [dua] sisi yg berbeda [cover both-side] sehingga mudah2an para pembaca bisa melihat topic ini secara lebih BERIMBANG. Ya, semoga saja demikian!!!
      -- berlanjut --

      Delete
    5. -- lanjutannya --
      Jd apa yg dpt saya simpulkan? FAKTA memperlihatkan : Ada BANYAK SEKALI REFERENSI dalam artikel yg terdiri dari 25 Bab/Pasal tsb! Bgm dg BUKTI? Ada BANYAK SEKALI BUKTI berupa surat2 lengkap dg Tanggal, Bulan, dan Tahunnya. Juga ada bukti berupa artikel2 spesifik dari majalah Menara Pengawal dan Sedarlah / Awake! Dan ada bukti berupa dokumen2 pengadilan serta situs2 tertentu yg bisa di akses melalui internet.
      Kesimpulannya? Dalam hal ini, FAKTA dan BUKTI dg jelas memperlihatkan bahwa Bpk Awi adalah seorang ‘PEMBOHONG’ [meminjam terminology yg sangat sering Bpk gunakan]!!! Sbgmn saya katakan di atas : “Asumsi sy, berhubung Bpk terus menggunakan istilah ‘pembohong’, ‘maling teriak maling’, dll, berarti Bpk juga harusnya tdk akan berkeberatan kalau istilah2 tsb sy tujukan kembali ke Bpk Awi. Krn sbgmn yg Yesus katakan, itulah “ukuran yang [Bpk Awi] pakai untuk mengukur.” Semoga saya tdk akn mengalami “pengusiran” lagi krn keterus-terangan saya ya!!

      KETIGA : Bpk mengatakan “Sebaliknya, bukti yang saya ajukan adalah dari CNN dan berita dari situ usnews.nbcnews.com. Dan dari nbcnews.com merupakan berita terbaru yaitu 15/6/2012. Bagaimana dengan referensi Anda? Jika pembaca ingin melihat yg up-to-date, bisa melihat kasus-kasus terbaru misalnya kasus http://www.silentlambs.org/Conti.htm sarat dengan bukti-bukti no kasusnya dan hakimnya dll, tidak hanya sekedar pembelaan ...bla...bla...bla” ---- Saya harus akui bahwa memang referensi2 yg Bpk berikan memudahkan pembaca termasuk saya utk memeriksa apkh tuduhan2yg Bpk tulis dlm artikel ini memang benar ataukah tidak benar. Terima kasih utk itu. Tetapi, apkh fakta bahwa Bpk memberikan referensi2 otomatis MEMBUAT TUDUHAN2 Bpk MENJADI BENAR? He..he..he.. Spt yg akn saya tunjukan, beberapa referensi yg Bpk berikan justru akn memperlihatkan bahwa Bpk Awi adalah seorang pembohong!!! Sedangkan referensi lainnya, tdk ada bedanya dg blog Bpk ini, isinya berupa propaganda2 anti MP/SSY.

      III. Pernyataan Bpk Awi, “…Tetapi apakah kasus yang terjadi di gereja-gereja tidak berarti tidak terjadi pula di organisasi Menara Pengawal? Apakah benar seperti pernyataan Truthseeker yaitu tidak ada tempat bagi para pelaku imoralitas dan kriminal di dalam organisasi Menara Pengawal? Nah, kita biarkan fakta berbicara … Dan ini merupakan kesalahan terbesar bagi banyak orang, termasuk juga organisasi Menara Pengawal yang banyak mencela organisasi gereja lainnya melakukan imoralitas dan kriminal tetapi faktanya organisasi Menara Pengawal melakukan hal yang sama pula yaitu menutupi dosa-dosa anggotanya yang melakukan imoralitas, bahkan menyediakan pengacara dan membayar korban skandal kasus pedofilia yang banyak terjadi di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa!”
      -- berlanjut --

      Delete
    6. -- lanjutannya --
      TANGGAPAN SAYA : Soal pernyataan Sdr saya, Truthseeker, rasanya dia sdh menjelaskan secara panjang lebar apa yg dia maksudkan dg pernyataannya itu. Saya hanya ingin mengomentari pernyataan Bpk diatas dalam hubungannya dg artikel Sedarlah yg Bpk kutip yg menjadi dasar argumentasi Bpk. Menurut saya, kesimpulan Bpk setelah mengutip artikel Sedarlah tsb bahwa, “faktanya organisasi Menara Pengawal melakukan hal yang sama pula yaitu MENUTUPI DOSA-DOSA ANGGOTANYA [huruf besar oleh saya] yang melakukan imoralitas” sekali lg dengan sangat jelas memperlihatkan sejauh mana kredibilitas Bpk.

      Artikel yg Bpk kutip diatas sedang membahas “laporan tentang pemerkosaan atas anak-anak OLEH IMAM-IMAM [huruf besar oleh saya] Katolik. Laporan berikut dari Mercury News, San Jose, Kalifornia, 30 Desember 1987, adalah sesuatu yang khas: ”Pada waktu kesadaran bangsa terhadap problem penganiayaan anak-anak bertambah besar, Gereja Katolik di Amerika Serikat terus MENGABAIKAN DAN MENUTUP-NUTUPI kasus-kasus IMAM-IMAM [huruf besar oleh saya] yang menganiaya anak-anak secara seksual, [ini] menurut catatan pengadilan, dokumen intern gereja, pihak berwenang sipil dan para korban sendiri … MEMINDAHKAN imam-imam yang melakukan penganiayaan KE PAROKI LAIN … Kegiatan homoseks dari Gauthe TALAH DIKETAHUI SELAMA BERTAHUN-TAHUN, tetapi ’keuskupan menangani problem itu dengan MEMINDAHKAN DIA DARI PAROKI SATU KE PAROKI LAIN sedikitnya tiga kali’ [huruf besar oleh saya]”

      Pertanyaan saya : Dimana letak persamaannya? Kalau menurut Bpk Awi memang ada persamaannya, Apakah Bpk Awi punya bukti yg dapat dipercaya bahwa dikalangan SSY ada Penatua-Penatua [kalau di Katolik “Imam”, di Protestan “Pendeta”] yg TERBUKTI telah bertahun-tahun melakukan penganiayaan seksual tetapi SENGAJA DITUTUP-TUTUPI oleh MP dan hanya dipindahkan ke sidang lain TANPA DICOPOT dr hak istimewanya sbg Penatua sehingga ia bisa dg leluasa menganiaya anak2 lain? He..he..he.. Kalau ada, silahkan dong disajikan disini. Kalau memang ada, dan ada korban yg menuntut ke pengadilan, saya sangat-sangat setuju bahwa sbg suatu organisasi MP pasti bersalah dan memang harus bertanggung jawab!! [tapi sekali lagi, itu “kalau” atau “jika” memang ada – sesuatu yg menurut saya, sangat-sangat tidak mungkin terjadi demikian!!]

      Tolong dipahami bahwa saya tdk sedang menyangkal kalau ada kasus-kasus pedofilia yg dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dlm organisasi SSY. Saya mengakui bahwa itu benar terjadi, krn fakta menunjukan bahwa hal itu memang terjadi!!! Sama sekali tdk ada keraguan soal itu!! Yg saya pertanyakan adalah ‘KEABSAHAN’ dari kesimpulan Bpk Awi yg MENYAMAKAN kasus-kasus yg terjadi didalam gereja2 Susunan Kristen dg apa yg terjadi di SSY. Spt penjelasan sy di atas, Bpk Awi berupaya mencoba utk menyamakan sesuatu yg SAMA SEKALI TIDAK SAMA!!
      -- berlanjut --

      Delete
    7. -- lanjutannya --
      Menarik utk memerhatikan apa yg dikatakan dlm artikel Sedarlah tsb sehubungan dg sidang Kristen [SSY], “Tidak berarti bahwa dosa daging tidak pernah akan terjadi dalam sidang-sidang Kristen tetapi jika hal itu terjadi, orang-orang yang bersalah HARUS BERTOBAT atau DIPECAT [huruf besar oleh saya]. Tetapi pekerjaan pembersihan secara rohani ini—pemecatan atas orang-orang cabul dan pezinah-pezinah serta kaum homoseks—tidak dilakukan kebanyakan agama dari Susunan Kristen.”

      Ya, dari pernyataan itu, MP MEMANG MENGAKUI bahwa kasus-kasus spt itu BISA dan MEMANG TERJADI dlm sidang Kristen dewasa ini sbgmn itu juga terjadi di sidang Kristen abad pertama serta bagaimana seharusnya menangani situasi demikian berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab spt 1 Korintus 5 : 11 – 13 ; Galatia 6 : 7 ; dll, !!
      Selain pernyataan di majalah Sedarlah itu, berikut ini beberapa contoh lain lagi yg akn memperlihatkan betapa tuduhan Bpk sama sekali tdk berdasar :
       Majalah Menara Pengawal s-20 thn 1986 hlm 13, berisi pernyataan ini, “Mungkin kedengarannya mengejutkan, bahwa ADA ORANG-ORANG YANG TERKEMUKA dalam organisasi Yehuwa yang TELAH MENYERAH KEPADA PRAKTEK-PRAKTEK IMORAL, termasuk homoseks, bertukar istri, dan PEMERKOSAAN ANAK-ANAK [“child molesting”]. Juga perlu diperhatikan, bahwa selama tahun lalu, ada 36.638 orang yang HARUS DIPECAT dari sidang Kristen, kebanyakan di antaranya karena mempraktekkan imoralitas. Organisasi Yehuwa harus dijaga bersih! (1 Korintus 5:9-13) Kinilah waktunya bagi para penatua, pelayan-pelayan sidang, dan sesungguhnya semua saudara-saudari kita untuk menghindari keadaan apapun yang dapat mengarah kepada imoralitas.” [huruf besar dan tambahan oleh saya]
       Majalah Menara Pengawal s-38 thn 1987 hlm 27 : “Apakah fakta ini perlu ditandaskan pada jaman sekarang? Memang demikian, bukan hanya karena keadaan dalam Susunan Kristen tetapi juga karena keadaan beberapa orang di antara umat Yehuwa yang berbakti. Dari 3.000.000 lebih penyiar kabar baik tahun lalu, ada 37.000 lebih dipecat karena tingkah laku yang tidak layak bagi seorang Kristen. Hal itu berarti kira-kira satu di antara 80. Kemungkinan besar, kebanyakan dari orang-orang ini pasti sekali-sekali berdoa. Tetapi apakah mereka bertindak selaras dengan doa-doa mereka? Sama sekali tidak! Bahkan BEBERAPA PENATUA [huruf besar oleh saya] yang berada dalam dinas sepenuh waktu selama puluhan tahun termasuk di antara mereka yang didisiplin dengan salah satu cara. Betapa menyedihkan!”
       Majalah Menara Pengawal s-40 thn 1987 : “Sikap-sikap umum apakah yang mungkin mulai kita setujui, bahkan sebelum kita menyadarinya, karena pengaruh yang kuat dari ”udara” dunia ini? Salah satu ialah kecenderungan untuk bermain-main dengan hal-hal yang imoral. Gagasan dunia ini tentang seks dan moral ada di sekeliling kita. Banyak orang mengatakan, ’Tidak apa-apa untuk melakukan percabulan, melahirkan anak di luar perkawinan, dan mempraktekkan perbuatan homoseks. Kami hanya melakukan apa yang normal, wajar.’ Apakah ”udara”, atau semangat duniawi ini telah mempengaruhi umat Yehuwa? Menyedihkan bahwa selama tahun dinas 1986, 37.426 harus dipecat dari sidang Kristen, jumlah yang terbesar dari antaranya KARENA MEMPRAKTEKKAN IMORALITAS SEKS [huruf besar oleh saya]. Dan ini tidak termasuk jumlah yang lebih tinggi lagi dari mereka yang ditegur karena imoralitas tetapi tidak dipecat karena mereka sungguh-sungguh bertobat.—Amsal 28:13.”
       Menara Pengawal 15/11/1991 hlm 9 : “Kebenaran yang menimbulkan rasa prihatin ini telah menjadi jelas bagi kita dengan dikeluarkannya dari pergaulan sidang lebih dari 40.000 orang-orang yang berbuat salah selama tahun dinas yang lalu, terutama disebabkan oleh tingkah laku salah yang keterlaluan. Di samping itu juga banyak yang diberi teguran, terutama karena perbuatan seksual yang amoral tetapi semuanya disebabkan karena tidak menjalankan pengendalian diri. Yang juga menimbulkan rasa prihatin adalah bahwa BEBERAPA PENATUA [huruf besar oleh saya] yang sudah lama melayani kehilangan seluruh hak istimewa mereka karena alasan yang sama.”
      -- berlanjut --

      Delete
    8. --lanjutannya --
       Buku Tahunan 1993 hlm 191 : “Blanca Rosa sedang belajar dengan seorang saudari utusan injil yang tak lama lagi akan meninggalkan negeri itu. Utusan injil tersebut berniat mengalihkan pengajaran yang dipimpinnya ini kepada penyiar lain, tapi Blanca Rosa tidak mau melanjutkan pengajaran. Namun, ia ingin tahu, mengapa saudari utusan injil itu harus pergi. ”Pergilah ke perhimpunan nanti malam, dan Ibu akan mengerti,” jelas saudari itu. Untuk memuaskan rasa ingin tahunya, Blanca Rosa pergi ke perhimpunan malam itu dan mendengar suatu pengumuman: Suami saudari utusan injil itu, yang juga SEORANG UTUSAN INJIL dari luar negeri dan SEORANG PENGAWAS, dipecat dari sidang. Blanca Rosa sangat terkesan. Pikirnya, ’Inilah kebenaran. Ras, penampilan, ataupun kedudukan tak dapat menghalangi seorang pedosa untuk dikeluarkan dari sidang.’ Ini merupakan titik balik dalam hidupnya. Ia dibaptis dan selama empat tahun ia melayani sebagai perintis ekstra.”
       Buku “Pemberita” hlm 187 : “Menyedihkan sekali, belakangan ini puluhan ribu pelaku kesalahan YANG TIDAK BERTOBAT perlu dipecat setiap tahun. Di antara mereka TERDAPAT PENATUA-PENATUA [huruf besar oleh saya] yang menonjol. Tuntutan Alkitab yang sama berlaku untuk semua. (Yak. 3:17) Saksi-Saksi Yehuwa menyadari bahwa memelihara organisasi TETAP BERSIH SECARA MORAL [huruf besar oleh saya] penting sekali untuk tetap mendapatkan perkenan Yehuwa.”

      Apakah ini yg namanya “menutup-tutupi” karena “takut reputasinya rusak” sbgmn tuduhannya Bpk Awi? He..he..he.. Juga tolong diingat, bahwa majalah Menara Pengawal yg memuat informasi2 diatas, selain utk kebutuhan intern SY, juga disampaikan kpd banyak orang yg bukan SY yg berminat utk membaca majalah tsb. Itu berarti informasi tsb BISA dan MEMANG BENAR dibaca oleh public!!! Sekali lagi, apakah ini yg namanya “menutup-nutupi”?

      IV. Pernyataan Bpk Awi, “Para penatua Saksi-Saksi Yehuwa bahkan menekan para korban untuk tidak mengadukan kasusnya kepada pihak berwenang karena takut nama Allah Yehuwa tercemar (sebetulnya nama organisasi Menara Pengawal). Bahkan menurut kesaksian korban pelecehan seksual, mereka diintimidasi pengucilan jika mengadukan kasusnya kepada pihak berwenang. Para korban telah jatuh, tertimpa tangga pula. Bagaimana dengan pelaku? Bebas dan tetap menjadi seorang Saksi Yehuwa dengan reputasi yang baik!”
      -- berlanjut --

      Delete
    9. -- lanjutannya --
      TANGGAPAN SAYA : He..he..he.. Sekali lagi pertanyaannya, Apakah Bpk Awi punya bukti yg sahih dan dapat dipercaya utk mendukung pernyataan/tuduhan Bpk tsb? Kalau hanya berdasarkan pernyataan-pernyataan atau tuduhan-tuduhan yg dilontarkan dihadapan media massa [spt yg dilakukan oleh Heidi Meyer & Amber Long, Bill Bowen, dll], rasanya menurut saya, itu BUKANLAH bukti. Soalnya itu baru pernyataan/tuduhan yg sifatnya sepihak dan berasal dari pribadi-pribadi yg pd dasarnya sudah sangat tidak suka [membenci] MP/SSY, serta tidak dapat diperiksa silang dan tidak disampaikan dihadapan hakim dan juri di dalam ruang sidang sbgmn layaknya suatu pengadilan. Tolong diingat, karena ini masalah yg berhubungan dg tuntutan hukum, semoga kita setuju bahwa yg dinamakan bukti adalah apa yg memang benar-benar terbukti di hadapan hakim dan juri dlm ruang pengadilan spt yg akan kita lihat bersama dalam kasus Candace Conti. Dalam kasus Conti, kita akn melihat dg jelas memang terjadi bahwa pernyataan/tuduhan yg disampaikan di depan media bertentangan dg apa yg terbukti di ruang pengadilan. Makanya, kalau Bpk tdk bisa menyajikan bukti yg sah utk mendukung pernyataan2 Bpk ini, saya menganggapnya hanya sbg tuduhan tak berdasar [akibat dari ‘menelan mentah-mentah apa katanya si A atau si B] dr seorang Bpk Awi yg memang sangat tidak suka dg MP/SSY!!

      V. Pernyataan reporter CNN, Connie Chung, “Sekarang, beberapa anggota mengatakan bahwa sesuatu yang mengerikan yang terjadi di balik pintu tertutup, pola dugaan pelecehan anak bahwa organisasi keagamaan tidak hanya gagal untuk melaporkan, tetapi, mereka mengatakan, bahkan telah membantu untuk menjaganya dari pihak berwenang.”

      TANGGAPAN SAYA : Ini juga yg akan kita uji, apakah pernyataannya ini terbukti memang benar demikian ataukah hanya sekadar suatu pernyataan yg didasarkan atas informasi sepihak yg memang berasal dr pribadi-pribadi yg sangat tdk suka dg MP/SSY. Dan dalam mengujinya, kita akan menguji berdasarkan ketentuan perundang-undangan yg berlaku di AS. Hal ini penting utk diingat krn system hukum yg berlaku di AS sangat berbeda dg di negeri kita. Kalau di Indonesia berlaku yg namanya hukum nasional, artinya suatu produk hukum yg berlaku dan mengikat di seluruh NKRI. Sementara kalau di AS, dalam menerapkan/memberlakukan suatu produk undang-undang tertentu bisa terjadi dan memang terjadi dimana ada Negara bagian-negara bagian tertentu yg tdk memberlakukan suatu undang-undang yg diberlakukan di Negara bagian lainnya. Mis. saja kita sering mendengar/membaca berita bahwa ada Negara bagian yg memberlakukan hukuman mati utk tindak pidana tertentu namun ada juga yg tdk memberlakukannya. Dalam konteks pembahasan kita, kita akan melihat produk undang-undang yg dinamakan : “Clergy as Mandatory Reporters of Child Abuse and Neglect”. Juga ada yg disebut dg : “clergy-penitent privilege” atau “Privileged Communications” yg juga dijamin/dilindungi oleh konstitusi/Undang-Undang Dasar AS. Silahkan memeriksa referensi2 berikut maupun banyak referensi lainnya di internet yg terkait dg pokok ini utk lebih jelasnya : http://www.childwelfare.gov/systemwide/laws_policies/statutes/clergymandated.cfm ; http://msnbcmedia.msn.com/i/msnbc/Sections/TVNews/Nightly%20News/2007/11-Nov/reportinglaws.pdf
      -- berlanjut --

      Delete
    10. -- lanjutannya --
      VI. Pernyataan Meyer dan Chung : “Tidak, mereka tidak. Mereka tidak hanya mengatakan bahwa mereka pikir saya telah salah menafsirkan tindakannya, tetapi mereka juga mengatakan kepada saya bahwa saya perlu berhati-hati kepada siapa saya berbicara tentang ini dan apa yang saya katakan tentang hal ini, karena tanpa dua saksi mata akan situasi ini, aku bisa menghadapi sebuah komite yudisial untuk gosip atau fitnah. CHUNG: Prinsipnya, apakah kamu pikir mereka mencoba untuk memberitahu kamu untuk tidak ke polisi? MEYER: Tentu saja. Mereka mengatakan pergi ke polisi dan membawa masalah ini ke pengadilan akan menjadi cela pada nama Allah dan organisasi Allah.”

      TANGGAPAN SAYA : Sekali lagi karena ini hanyalah pernyataan sepihak yg tdk bisa di cek silang dan yg disampaikan di depan media bukan di ruang pengadilan, jadinya agak sulit utk dibuktikan kebenarannya. Soalnya kalau kita cermati kebijakan resmi MP [spt yg dpt dilihat di situs: www.jw-media.org/aboutjw/article23.htm] dan surat-surat kebijakan MP yg dikirimkan kpd semua Badan Penatua di AS [dan saya yakin juga dikirimkan kpd semua Badan Penatua di seluruh dunia, di sesuaikan dg kondisi hukum masing2 negeri] serta artikel2 dlm majalah Menara Pengawal juga Sedarlah/Awake! terkait masalah ini, SAMA SEKALI TIDAK ADA dan TIDAK PERNAH ADA petunjuk/instruksi kpd para penatua utk ‘melarang’ korban penganiayaan anak atau keluarganya melaporkan pelakunya ke pihak berwenang dg alasan hal ini “akan menjadi cela pada nama Allah dan organisasi Allah.”!!!
      Juga, sama sekali tidak pernah ada instruksi/petunjuk dari MP yg mengatakan bahwa apabila korban dan keluarganya melaporkan pelaku ke pihak berwenang maka mereka akan mendapatkan sanksi berupa teguran atau bahkan pemecatan. Bagi saya pribadi, pernyataan tsb sungguh merupakan suatu tuduhan yg “menggelikan” tetapi tdklah mengherankan krn di sampaikan oleh orang2 yg memang sangat tidak suka dg MP/SSY!!

      Berikut ini beberapa BUKTI yg merupakan kebijakan MP/SSY :
      Saya kutip dari situs www.jw-media.org/aboutjw/article23.htm :
      “When any one of Jehovah’s Witnesses is accused of an act of child abuse, the local congregation elders are expected to investigate. Two elders meet separately with the accused and the accuser to see what each says on the matter. If the accused denies the charge, the two elders may arrange for him and the victim to restate their position in each other’s presence, with elders also there … In addition to making a report to the branch office, the elders may be required by law TO REPORT EVEN UNCORROBORATED or UNSUBSTANTIATED ALLEGATIONS to the authorities. If so, the elders receive proper legal direction to ensure that they comply with the law. Additionally, the victim or anyone else who has knowledge of the allegation may wish to report the matter to the authorities, and it is his or her absolute right to do so [huruf besar oleh saya].”
      -- berlanjut --

      Delete
    11. -- lanjutannya --
      Saya kutip dari situs – http://thirdwitness.com/childabuse/Inhouse.htmlnb : --- Awal kutipan ---
      1. Well let us take you way back to 1962. The November 15 Watchtower from that year on page 693 clearly stated: "9 Worldly authorities render a judgment and punish persons, whether they are inside the congregation or outside, if they violate the laws of decency and good order. The violators have no right to complain at such punishment, as Paul showed by his words before Caesar’s judgment seat. (Acts 25:11) Hence the Christian congregation cannot protect any of its members if they steal, smuggle, commit bigamy, murder, libel, defraud, and so forth. The congregation must release such guilty members to punishment by worldly authorities. Since the guilty break the laws of the land and thus oppose the “authority,” they are taking a stand against God’s arrangement.
      10. The Christian congregation has no orders from God and has no right to protect such opposers and lawbreakers from the due punishment by the “authority” of the land. We cannot hinder, oppose or condemn the execution of the krima or judgment by aiding or shielding lawbreakers. To do so would put the Christian congregation also in opposition to God’s arrangement. Besides letting the krima or “judgment” take its course upon offending members who bring reproach upon God’s people, the congregation may disfellowship such lawbreakers. The congregation does not want to deserve a krima or “judgment” with the lawbreakers by siding or cooperating with them and opposing the worldly “authority.” It also wants no reproach."
      2. A July 1, 1989 letter on child abuse states: "Many states have child abuse reporting laws. When elders receive reports of physical or sexual abuse of a child, they should contact the Society's Legal Department immediately. Victims of such abuse need to be protected from further danger. - See "If the Worst Should Happen,"- Awake, January 22, 1985, page 8."

      2. A March 23, 1992 letter also made a similar statement: "If a current case of child abuse comes to light in your congregation, elders should do what they can to protect children from further abuse. (See “Pay Attention to Yourselves and to All the Flock” page 93.)" Upon referring to page 93 the elders would find this statement: "Victims of sexual abuse need to be treated with extreme thoughtfulness and kindness. Elders should always do what they reasonably can to protect children from further abuse; follow the Society's directives on such matters. (g85 1/22 p. 8)"
      3. It is interesting that the elders are referred to the 1985 Awake in both the 1989 and 1992 letters. When elders consulted the January 22, 1985 Awake page 8 what did they find? Here are some quotes from the box on page 8: "However, if molestation—and especially incest—is discovered to have occurred, two things must be done immediately: First, the child—and other children too—must be protected from any further abuse. This must be done, whatever the cost. In many cases the accused molester will have to be confronted. But whatever it takes, it is important that the child should feel confident that the molester will never be able to get at her (or him) again. Second, the child must be given a lot of love and emotional support. Parents must make it very clear that the little victim is not to blame. The crime and anything that happens as a result of it—even if a close relative goes to prison—is not her (or his) fault. But that reassurance will have to be given many times, so that the victim comes to believe it—and to believe that the parents believe it too!"
      -- berlanjut --

      Delete
    12. -- lanjutannya --
      As we can clearly see the Watchtower Society did not advocate that the elders should cover over the crime. They did not advocate keeping it in the congregation and discouraging the reporting of the crime to the authorities. To the contrary, they gave instructions to protect the child 'whatever the cost', even if it means 'a close relative goes to prison'.
      4. An August 1, 1995 letter made it clear that child abuse should be reported when the law requires mandatory reporting and even suggested that parents, guardians, or the accused do the reporting. It stated: "When a member of the congregation is accused of child molestation, the elders should contact the Society's Legal Department immediately. Many states make it mandatory that elders report an accusation to the proper authorities but other states do not. In those states where such is required, oftentimes the parent, the guardian, or the accused person himself can do the reporting. In this way the confidentiality protected by ecclesiastical privilege is not violated. Still, whether or not the accusation is reported to the authorities, when it is established that a member of the congregation is guilty of child abuse, appropriate steps should be taken in keeping with initial direction from the Society's Legal Department."
      5. May 24, 2002 letter to all congregations clarifies this stating: "We have long instructed elders to report allegations of child abuse to the authorities where required by Law to do so, even where there is only one witness. (Romans 13:1) in any case, the elders know that if the victim wishes to make a report, it is his or her absolute right to do so.----Galatians 6:5."
      6. February 15, 2002 letter it is stated: "Never suggest to anyone that they should not report an allegation of child abuse to the police or other authorities. If you are asked, make it clear that whether to report the matter to the authorities or not is a personal decision for each individual to make and that there are no congregation sanctions for either decision. That is, no elder will criticize anyone who reports such an allegation to the authorities."
      As well as a 1992 letter which states: "It is also a personal decision if the alleged victim chooses to report such accusations to the secular authorities." And in fact, the letter continues by saying: "all in the Christian congregation would want to consider their personal and moral responsibility to alert the appropriate authorities in cases where there has been committed or there exists a risk that there might be committed a serious criminal offence of this type..."
      -- berlanjut --

      Delete
    13. -- lanjutannya --
      7. December 1, 2000 letter also offers the same comments as the 1992 letter stating: "all in the Christian congregation will want to consider their personal and moral responsibility to alert the appropriate authorities..." But please take note of what is stated after the above quote and of one of the scriptures cited. The letter continues: "His(the elder's) counsel should always include advising the complainant that the congregation cannot take over the God-given responsibility of the ‘superior authorities’ in dealing with crime. Accordingly, the complainant should consider his or her responsibility to report the matter to the authorities without delay. (Compare Romans 13:4, James 4:17) Such authorities might include the family doctor, the head teacher of the child’s school, the social services, the NSPCC, or the police."
      The cited scripture, James 4:17 reads, "Therefore, if one knows how to do what is right and yet does not do it, it is a sin for him." Clearly the elders, according to these instructions, upon reading the scripture would be encouraging the accuser to inform the authorities if he was indeed molested or knew of molesting. The complainant is clearly being counseled to carry out that responsibility. There is no doubt that reporting the abuse is here being scripturally encouraged by the Watchtower Society. But the letter continues to give the elders instructions to give even further encouragement for the victim to inform the authorities: "The elder should explain to the complainant that he himself might have a duty to report the matter to the proper authorities. If the complainant is a child the elder might offer to accompany him or her to discuss the situation with a parent (but not the alleged abuser) or to one of the above authorities." Yes the elder would even offer to go with the victim to the police thus encouraging the victim to inform the proper authorities. And yet with all the above documented information, opposers would have us believe that the elders and Watchtower Society attempts to protect pedophiles and in turn disfellowship or reprove the accuser for making a report to the authorities. Frankly put, it is absurd.
      8. All of the above is in direct harmony with what was stated in the Pay Attention to the Flock publication at least as far back as 1991. On page 138 it stated: "Though it is not the responsibility of the Christian congregation to enforce Caesar's laws, yet the very nature of some crimes demands that they be reported to secular authorities. It may be necessary to encourage the wrongdoer to turn himself in to secular authorities. Before any steps are taken in this regard, contact the branch office. of course, review the latest Society directives on such matters before proceeding."
      9. January 1, 1997 Watchtower, pp. 26-29 confirms: "Depending on the law of the land where he lives, the molester may well have to serve a prison term or face other sanctions from the State. (The congregation will not protect him from this.)"
      10. January 22, 1985 Awake: "Parents must make it very clear that the little victim is not to blame. The crime and anything that happens as a result of it—even if a close relative goes to prison—is not her (or his) fault."
      -- berlanjut --

      Delete
    14. -- lanjutannya --
      11. November 1, 1991 Watchtower: "Of course, some acts are more serious than personal affronts or hurts. What if we are the victim of a crime? ... Should a crime victim, then, sit back and passively take the abuse? Not necessarily. When our person or property is violated, there are authorities to turn to. You may wish to call the police....The Bible tells us that governmental authorities are “God’s minister, an avenger to express wrath upon the one practicing what is bad.” (Romans 13:4) Justice requires that the government exercise its authority, stop wrongdoing, and punish the wrongdoers."
      12. August 1, 2005 Watchtower: "In our time, rape is also a major crime with severe penalties. The victim has every right to report the matter to the police. In this way the proper authorities can punish the offender. And if the victim is a minor, the parents may want to initiate these actions."
      13. April 8, 1997 Awake: "Of course, children should also be warned about—and urged to report to authorities—any person making improper advances toward them, including people they know"

      The fact is that no opposer has ever shown one single solitary Watchtower publication or letter that stated that child abuse or even crime should not be reported because it might bring reproach upon the organization. No Watchtower publication or letter has ever been shown that stated that a person might be disfellowshipped or reproved for reporting child abuse or any crime to the authorities. No Watchtower has ever been shown that even insinuated that it is best to keep silent about child molesting happening in the organization in order to continue to maintain that Jehovah's Witnesses are in a spiritual paradise. There is no proof that anyone has ever been disfellowshipped for simply reporting child abuse since all disfellowshipping and the reasons why must be reported to the Watchtower Society in writing. Such a disfellowshipping would never be accepted by the Watchtower Society. It would be overturned.” --- Akhir kutipan ---

      VII. Pernyataan Bpk Awi, “Ya, dari wawancara tersebut jelas bahwa para penatua Saksi-Saksi Yehuwa mengintimidasi para korban imoralitas untuk tidak melaporkan kepada pihak berwenang, bahkan pelapor dibawah ancaman pemecatan dari organisasi.”

      TANGGAPAN SAYA : He..he..he.. Sekali lg Bpk menyimpulkan tuduhan ini hanya berdasarkan apa yg dikatakan dihadapan media [yg barangkali memang sengaja dilakukan utk membentuk/memengaruhi opini public] bukan berdasarkan apa yg terbukti di dalam ruang pengadilan. Bpk sering menuduh bahwa SSY hanya ‘menelan bulat-bulat’ semua yg dikatakan oleh golongan ‘budak yang setia dan bijaksana’ dg Badan Pimpinannya. Ternyata Bpk Awi juga melakukan hal yg sama, yaitu ‘menelan bulat-bulat’ semua yg dikatakan oleh orang-orang yg sangat tidak suka dg MP/SSY sbg suatu kebenaran [termasuk juga dlm soal “Terjemahan Alkitab TDB/KIT]!! Bahkan spt yg akn saya buktikan dlm kasus Conti, Bpk Awi sampai-sampai menghalalkan segala cara utk mendukung/membuktikan tuduhan2 Bpk dg tujuan mendiskreditkan MP/SSY!!!

      -- berlanjut --

      Delete
    15. -- lanjutannya --
      VIII. Sebagai penutup utk bagian ini, ada satu fakta yg rasanya tidak bisa diabaikan. Yaitu, sejak wawancara Heidi Meyer & Amber Long di CNN tsb pd thn 2002 berarti sdh sekitar 10 tahun, tapi gugatan hukum terhadap organisasi MP yg mereka ajukan ke pengadilan sampai sekarang tdk kunjung disidangkan!! Apa artinya? Dari apa yg saya tonton di film2 yg banyak bercerita ttng system hukum di AS spt misalnya “Law & Order” dan masih banyak lagi film sejenis itu, saya mendapat sedikit gambaran [tolong dikoreksi jika saya salah!] bahwa biasanya alasan yg paling sering mengapa suatu gugatan/tuntutan hukum ditolak oleh hakim utk disidangkan adalah karena TIDAK ADA BUKTI atau TIDAK CUKUP BUKTI!! Tapi tolong dicatat, bahwa ini semua dalam konteks tuntutan terhadap “kebijakan” MP yg menurut penggugat telah merugikan mrk BUKAN soal apkh penganiayaan seksual yg mrk alami benar terjadi atau tidak. Ini adalah 2 persoalan yg berbeda!!

      Berikut ini informasi mengenai status dari beberapa gugatan hukum terhadap organisasi MP [termasuk gugatan Heidi Meyer & Amber Long] yg diajukan oleh mereka yg merasa dirugikan karena “kebijakan” MP terkait ‘child abuse’ yg saya kutip dari situs http://thirdwitness.com/childabuse/othersuits.html.
      “Awal kutipan ---- Ironically, it was Silentlambs founder, Bill Bowen, who said in a radio interview with Meria Hellar in April of 2002: "A civil lawsuit was filed against the Watchtower Society in January I mean July of this year, and others are stepping up right behind them. If they won't answer this problem morally, then we will answer this in the courts and let's see how they stand the litmus test of the United States justice system for what they've done for children."
      How have the courts answered? Much to the chagrin of Bowen here is the list we have comprised thus far with the resulting judgments.
      Rees Vs WT--Summarily dismissed.
      Amy B Vs WT--Summarily dismissed.
      Amber Long Vs WT--Summarily dismissed.
      Heidi Meyers Vs WT--Summarily dismissed.
      Berry Vs WT--Summarily dismissed.
      Beal et al Vs WT--Summarily dismissed.
      Decorso Vs WT--Summarily dismissed.
      Erica Garza Rodriguez Vs WT--Dismissed.
      Nolen's Eleven Vs WT--Dropped or summarily dismissed.
      Boer Vs WT--WT nets $137,000.
      Welch, Nicole D, Tabitha H. Vs WT--dismissed with prejudice.
      Kara L. Vs WT--dismissed with prejudice.
      Daniel West et al Vs WT--dismissed with prejudice.
      Wimberly Gutierez et al Vs WT--dismissed with prejudice.
      Tim W Vs WT--dismissed with prejudice.
      Jared Grafmyer Vs WT--dismissed with prejudice.
      A.B., G.G., S.H.,N.H., et al Vs WT--dismissed with prejudice.
      Friends of Amanda M. Vs WT--dismissed without prejudice.
      Watchtower Society found negligent--ZERO
      This is by no means a list of all cases that have been brought to court against the Watchtower Society, but we can assure you that no cases have actually been won by the plaintiff forcing the Watchtower Society to pay millions of dollars as has been the case with other religions. It is just as Watchtower attorney Mario Moreno aptly put it, "So far the plaintiffs are not doing well." (Auburn Journal/January 19, 2004 By Ryan McCarthy) ---- Akhir kutipan”
      Demikianlah tanggapan saya yg pertama terkait topic ini. Masih bersambung ke artikel yg kedua dan ketiga. Terima kasih dan sampai ‘ketemu lagi’.

      -- selesai --



      Delete
  2. Dear sdr.Awi, maaf sekali lagi saya hrs katakan bhw informasi itu sudah saya ketahui lama, kasus itu adalah salahsatu dari beberapa info lainnya yg dipakai sebagai "tools" untuk mendiskreditkan dan menggeneralisasi seluruh organisasi SSY. Info lain yg dulu pernah saya baca di internet adalah tentang keterlibatan atau persisnya keanggotaan Watchtower dengan UN / PBB tepatnya DPI (Departement of Public Information), yang juga sudah ada jawaban resminya dari organisasi WBTC.

    YA! seperti yang saya katakan sblmnya : di segala jenis agama manapun di dunia ini termasuk SSY pasti ada penyimpangan-penyimpangan (yang sifatnya in-case atau oknum) sehingga tidaklah bisa menjadi patokan generalisasi, demikian juga jika hal itu terjadi di kalangan SSY, saya tidak pernah menyangkal itu, bukan?. Tahukah anda bhw bahkan di sidang Kristen abad pertama masehi dulu pernah ada kasus anggota jemaat yang melakukan tindakan imoralitas sex yg sangat tak lazim bahkan di kalangan orang kafir non-Kristen pada waktu itu - Baca 1 Korintus 5:1 - ada orang Kristen di sidang Korintus yang kawin 'kumpul kebo' dengan istri Ayahnya.

    Yang menjadi persoalan adalah apabila penyimpangan atau pelanggaran hukum sedemikian dibiarkan tanpa diproses pengadilan sidang berdasarkan prinsip hukum Alkitab. Nah, SSY memiliki prosedur pengadilan internal di dalam sidang jemaat, sehingga sebelum itu mencuat keluar jemaat, sidang jemaat harus segera dibersihkan terlebih dahulu dengan mengadili si pedosa dan memecatnya atau mengeluarkannya dari sidang, agar menjaga kebersihan moral dan rohani sidang jemaat SSY.

    Btw. apakah ada kalimat yg salah dari comment saya sblmnya? Coba cermati ulang, di kalimat atau kata-kata mana dari comment saya yang anda bold itu berisi dusta :

    Truthseeker wrote : hal semacam itu tidak pernah saya jumpai terjadi dalam SSY selama puluhan tahun, mengapa? sebab jika ada hal2 seperti itu maka otomatis anggota SSY yang semacam itu akan langsung dikeluarkan dari sidang, berbeda halnya dgn gereja Katolik atau Protestan (kata kasarnya, pelacur atau pembunuh sekalipun tidak akan dipecat dari gereja atau setidaknya tidak akan diusir keluar jika ingin beribadah atau dgn kata lain masih tetap diperbolehkan menghadiri Gereja, bukan?), nah di dalam SSY tidak ada tempat bagi orang-orang yg melakukan tindakan imoralitas dan kriminal.

    Perhatikan : kalimat yg saya bold dan cetak miring tsb, memang benar saya belum pernah menjumpai sendiri di Indonesia ini kasus seorang SSY yang melakukan tindakan pelecehan sexual anak seperti kutipan CCN di thread anda ini!, mengapa? karena itu terjadi di Luar Negeri, bukan di Indonesia, apakah kalimat saya itu salah dan bernada dusta? jelas tidak, bukan? dan kalimat saya : "jika ada hal2 seperti itu" tentu menyiratkan bhw bisa saja hal2 seperti itu ada, namun perhatikan lanjutan kalimat saya berikutnya "maka otomatis anggota SSY yang semacam itu akan langsung dikeluarkan dari sidang

    Yang saya lihat dan ketahui selama menjadi anggota SSY adalah setiap ada kasus imoralitas sexual atau apapun jenis pelanggaran hukum di dalam sidang jemaat, maka prosedur penyelidikan akan segera dilakukan untuk mengarah ke proses pengadilan. Saya sudah sering melihat banyak proses pengadilan di dalam organisasi SSY, bahkan saya sendiri pernah ditunjuk utk menjadi salah seorang panitia pengadilan ketika saya masih menjabat Penatua. Tetapi memang tak bisa dipungkiri dalam penanganannya bisa saja para penatua dikibuli oleh pelaku kesalahan atau tidak memiliki banyak saksi atau bukti untuk mengangkat suatu kasus ke pengadilan sehingga panitia memiliki alasan utk memecat si pedosa. Biasanya saksi pengadilan minimal harus 2 orang, dan bukti2 konkrit harus ada utk segera memproses sang pedosa ke tingkat penghukuman, dan bahkan pengaduan ke pengadilan duniawi / kantor polisi ataupun jaksa / hakim.

    ... berlanjut ...
    Truthseeker

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Truthseeker

      Dari pada Anda bersikap reaktif dan mencoba memberikan alasan-2 untuk membela MP, sebaiknya Anda meneliti kasusnya dulu di:

      http://www.silentlambs.org/Conti.htm

      http://www.nytimes.com/2012/06/18/us/28-million-awarded-in-jehovahs-witnesses-abuse-case.html?_r=3

      http://www.thestar.com/news/canada/article/1220527--landmark-u-s-verdict-against-jehovah-s-witnesses-may-prompt-canadian-sex-abuse-lawsuits

      Kasus ini bukanlah kasus lama melainkan baru terjadi awal June 2012 di mana MP kalah melawan Candace Conti, seorang SY yang mengalami pedofilia sejak usia 9 tahun oleh seorang SY juga. Dan melibatkan Menara Pengawal (bukan hanya seorang SY) yg terbukti menutup-nutupi kasus pedofilia di dalam sidangnya sehingga dianggap bersalah tidak melaporkan kepada yang berwajib. Menurut saya pribadi, MP kali ini kena batunya. Mengapa? Ya selama ini MP banyak mencela Katolik yg berusaha menutupi kasus seksual, eh ternyata MP gak ada bedanya tuh. Jadi jelas MP telah bersikap munafik!

      Silahkan Anda baca sendiri beritanya.

      Menurut saya pribadi, kasus ini hanyalah merupakan puncak dari gunung es, sisa yang di bawahnya masih banyak yg belum terungkap. Tetapi dgn terbongkar dan kalahnya MP, saya yakin kasus-2 serupa akan segera terjadi. Kasus-2 pedofil sudah menghantui MP sejak lama, tetapi dgn intimidasi dan menutup-nutupi, MP terhindar.

      Anda menulis:

      Btw. apakah ada kalimat yg salah dari comment saya sblmnya? Coba cermati ulang, di kalimat atau kata-kata mana dari comment saya yang anda bold itu berisi dusta :

      Truthseeker wrote : hal semacam itu tidak pernah saya jumpai terjadi dalam SSY selama puluhan tahun, mengapa? sebab jika ada hal2 seperti itu maka otomatis anggota SSY yang semacam itu akan langsung dikeluarkan dari sidang, berbeda halnya dgn gereja Katolik atau Protestan (kata kasarnya, pelacur atau pembunuh sekalipun tidak akan dipecat dari gereja atau setidaknya tidak akan diusir keluar jika ingin beribadah atau dgn kata lain masih tetap diperbolehkan menghadiri Gereja, bukan?), nah di dalam SSY tidak ada tempat bagi orang-orang yg melakukan tindakan imoralitas dan kriminal.

      Perhatikan : kalimat yg saya bold dan cetak miring tsb, memang benar saya belum pernah menjumpai sendiri di Indonesia ini kasus seorang SSY yang melakukan tindakan pelecehan sexual anak seperti kutipan CCN di thread anda ini!, mengapa? karena itu terjadi di Luar Negeri, bukan di Indonesia, apakah kalimat saya itu salah dan bernada dusta? jelas tidak, bukan? dan kalimat saya : "jika ada hal2 seperti itu" tentu menyiratkan bhw bisa saja hal2 seperti itu ada, namun perhatikan lanjutan kalimat saya berikutnya "maka otomatis anggota SSY yang semacam itu akan langsung dikeluarkan dari sidang


      Tidak ada yg salah dlm tulisan Anda. Saya tahu Anda tidak berbohong mengenai hal ini. Anda tidak tahu. Saya hanya tergelitik utk membuktikan kepada Anda kalimat "di dalam SSY tidak ada tempat bagi orang-orang yg melakukan tindakan imoralitas dan kriminal. Padahal faktanya, MP menyembunyikan pelaku imoralitas di dalam sidang hanya utk menjaga reputasi MP.

      Dalam waktu dekat, saya juga akan mengulas mengenai hal ini dgn detail untuk konsumsi di Indonesia.

      Salam kasih Kristus

      Delete
  3. Dear sdr.Awi.

    Awi wrote : Kasus ini bukanlah kasus lama melainkan baru terjadi awal June 2012 di mana MP kalah melawan Candace Conti...

    Yang saya maksud sudah lama saya tahu dari internet adalah tentang kasus Heidi Meyer & Amber Long, itu sepertinya sudah lama, sekitar tahun 2004 kalau tidak salah. Bukan tentang Candace Conti.

    Kasus Candace Conti ini pun sebenarnya sudah lama terjadi, seorang pria bernama Jonathan Kendrick pelaku pelecehan anak (Pedofilia) terhadap seorang gadis bernama Ms.Conti (yg saat ini berusia 26 tahun), bahkan dalam gugatannya, Conti mengatakan bahwa pada tahun 1995 dan 1996, saat berusia sekitar 9 tahun, dia dianiaya oleh Kendrick. Conti berpendapat bahwa organisasi MP segaja menutup-nutupi kasus itu agar tidak mencuat ke luar sidang jemaat.

    Baiklah. Saya akan jelaskan pernyataan dan pandangan saya pribadi sehubungan dgn kasus tersebut.

    1. Saya atas nama pribadi sangat mengutuk tindakan asusila dari Jonathan Kendrick yang telah melakukan Pedofilia. Kejahatan Kendrick tersebut tidak hanya merugikan korbannya, tetapi juga telah mencemarkan nama baik Allah dan sidang jemaat SSY pada umumnya (meskipun itu merupakan tindakan oknum individu, tetapi dapat dipakai oleh para penentang SSY sebagai alat untuk mendiskreditkan dan menyerang SSY).

    2. Jika memang terbukti benar seperti tuduhan dan tuntutan dari Conti - bahwa organisasi SSY dianggap sengaja menutup-nutupi - maka saya atas nama pribadi sangat menyayangkan dan sangat kecewa dengan tatacara organisasi SSY di California sana yang lambat menangani kasus dan tidak segera menyelesaikannya secara adil sesuai hukum Alkitab (segera memecatnya dan mengadukannya ke kalangan berwenang / polisi atau pengadilan), sebab setahu saya di SSY Indonesia tidak seperti itu (lain halnya jika ada yg belum saya ketahui).

    3. Yang saya ketahui Organisasi SSY sangat tegas dan keras dalam menangani kasus imoralitas sexual, ada ribuan anggota SSY yang diadili dan dipecat setiap tahun karena imoralitas sex. Dan jika ada kasus kriminal, maka yg saya ketahui badan Penatua dapat menganjurkan si korban utk segera melaporkan ke Polisi atau yg berwajib. Yang saya ketahui tidak pernah organisasi menyuruh anggotanya menutup-nutupi pelangaran kriminalitas di dalam sidang, apakah anda bisa memberikan bukti konkrit berupa statement dari MP bahwa organisasi SSY wajib menutup-nutupi tindakan imoralitas di dalam sidang SSY? (jujur saya juga ingin tahu bagaimana di Gereja saudara Awi jika ada pelaku kriminal, apakah juga diadili dan dipecat dari Gereja?).

    4. Soal hasil pengadilan tersebut, saya tidak bisa banyak berkomentar, karena saya tidak ikut hadir di sana, bukan? (apakah anda hadir di sana?). Maksud saya untuk dapat mengetahui persisnya kasus itu ditangani di pengadilan, maka kita perlu juga tahu segalanya dari berbagai aspek secara obyektif. Begini maksud saya : Jelas Jonathan Kendrick HARUS DIHUKUM dan keputusan itu sangat adil, tetapi apakah memang keadilan benar2 ditegakkan dalam hal menuntut Watchtower $ 7 juta US$ hanya karena satu orang oknum (sepertinya terlihat ada "faktor X" di sana). Coba bayangkan berapa juta US Dollars yg harus dibayarkan oleh organisasi Katolik ataupun Protestan apabila para korban pelaku pedofilia atau kejahatan lainnya menuntut? Coba bayangkan apa yang terjadi jika para keluarga korban inkuisisi / inquisition yang dilakukan oleh institusi Katolik Roma ? (atau para keturunan mereka)? Ya! Watchtower adalah organisasi yg "dibenci" oleh kalangan mayoritas agama, jadi sedikitpun celah akan menjadi sasaran empuk utk diserang, apalagi kalau celahnya cukup besar.

    ...Berlanjut...

    Truthseeker

    ReplyDelete
  4. ... Lanjutan dari atas ...

    5. Saya samasekali tidak sedang membela organisasi Watchtower secara membabi-buta (anda sudah tahu posisi saya saat ini yg sudah 3 tahun tidak aktif di dalam organisasi SSY), tetapi hanya sedang mengajak anda utk melihat dari perspektif lain secara obyektif, itu saja. Saya sudah kutip sebelumnya tentang fakta di sidang Kristen abad pertama masehi dulu pernah ada kasus anggota jemaat yang melakukan tindakan imoralitas sex yg sangat tak lazim bahkan di kalangan orang kafir non-Kristen pada waktu itu - Baca 1 Korintus 5:1 - ada orang Kristen di sidang Korintus yang kawin 'kumpul kebo' dengan istri Ayahnya. apakah dengan demikian sidang Kristen menjadi tercoreng dan harus dituntut secara hukum krn hal itu? Rasul Paulus mengkritik sidang Kristen di Korintus pada waktu itu karena sepertinya cenderung menutupi dan lalai bertindak tegas terhadap jemaatnya. Ya! bisa jadi para pengemban tanggungjawab di beberapa sidang SSY lalai bertindak tegas sehingga perlu ditegur keras oleh badan pimpinan di kantor pusat Watchtower.

    Truthseeker

    ReplyDelete
    Replies
    1. Deat Truthseeker

      Membaca argumen Anda membuat saya heran, seolah-olah Anda tidak baca referensi yg saya sebutkan. Padahal sangat begitu jelas. Misalnya saja Anda tanya:

      apakah anda bisa memberikan bukti konkrit berupa statement dari MP bahwa organisasi SSY wajib menutup-nutupi tindakan imoralitas di dalam sidang SSY?

      Jelas terjawab di http://www.silentlambs.org/Conti.htm yaitu surat MP mengenai kasus child abuse.

      Saya ragu Anda sungguh-2 memahami kasus yg terjadi melihat jawabannya. Logikanya saja, MP tidak akan turut dihukum jika tidak bersalah, bukan? Tp rupanya Anda menutup mata dan telinga. Atau juga hati nurani! (maaf)

      Masalahnya bukan pada badan penatua. Mereka hanya 'alat' yg dipakai oleh MP. Anda sendiri yg dulunya pernah menjadi penatua tentunya tahu bhw hukum manapun tidaklah berarti jika MP menginstruksikan Anda melakukan sesuatu, bukan?

      Anda menulis:

      Soal hasil pengadilan tersebut, saya tidak bisa banyak berkomentar, karena saya tidak ikut hadir di sana, bukan? (apakah anda hadir di sana?). Maksud saya untuk dapat mengetahui persisnya kasus itu ditangani di pengadilan, maka kita perlu juga tahu segalanya dari berbagai aspek secara obyektif.

      Betapa tidak-konsistennya sikap Anda ketika memaksa saya mengungkapkan pendapat saya tentang terjemahan LAI padahal saya bukanlah anggota LAI (lihat di sini), jawaban Anda terkesan menghindar dengan memberi alasan 'saya tidak ikut hadir' sehingga tidak bisa memberi banyak komentar!

      Maaf, kesannya Sdr sedang menghindar deh. Anda seorang Saksi Yehuwa, tentunya bisa menjawab dengan lebih baik. Lagi pula jika Anda mau membaca referensi yg saya berikan, rasanya gak perlu hadir juga tahu kasusnya karena ada transkrip pengadilannya, bisa di download koq.

      Atau mungkin Anda takut menyalahkan Badan Pimpinan kali ya atas peraturan yg ditetapkannya yg terbukti keliru sehingga Anda malah menyalahkan orang-2 yg berada sidang SSY dengan menulis:

      Ya! bisa jadi para pengemban tanggungjawab di beberapa sidang SSY lalai bertindak tegas sehingga perlu ditegur keras oleh badan pimpinan di kantor pusat Watchtower.

      Jika pengemban yg bertanggungjawab, maka merekalah yg membayar uang jutaan dollar itu, bukan MP, tetapi jika Sdr sungguh-2 baca referensi yg saya berikan (dan tentunya Sdr tahu ini karena pernah jadi penatua) menjelaskan bahwa badan penatua hanya menuruti apa yang diinstruksikan oleh badan pimpinan kepada mereka. Apakah Sdr kira badan penatua bisa menolak arahan yg diberikan oleh badan pimpinan? Ya tidak bisa, bukan? Mereka meskipun tahu ini tidak benar tetapi tetap harus menjalankannya. Mengapa? Setiap Saksi-Saksi Yehuwa mempersepsikan bahwa badan pimpinan diangkat oleh Allah Yehuwa melalui Roh Kudus! Dan semua anggota harus tunduk, gak boleh membantah! Bagaimana membantah? Ya tahu sendiri lah akibatnya, bukan?

      Atau Anda pikir badan penatua boleh melakukan di luar instruksi badan pimpinan? Tidak, bukan? tolong jangan begitu naif deh. Saya gini-gini juga tahu peraturan yg berlaku, loh.

      --lanjut di bawah--

      Delete
    2. --Lanjutan di atas--

      Saya tidak mempermasalahkan akan dosa seseorang. Bahkan dosa Badan Pimpinan atau kaum terurap sekalipun dalam kasus pedofilia karena memang semua orang berdosa. Yang saya permasalahkan dan ingin membongkar adalah Pertama, sikap munafik dari Menara Pengawal itu! Nah, apa kata Tuhan Yesus tentang orang munafik? Lihat Luk 41-42:

      Jadi, mengapa engkau melihat jerami yang ada di mata saudaramu, tetapi tidak mengamati kasau yang ada di matamu sendiri? Bagaimana engkau dapat mengatakan kepada saudaramu, ’Saudara, izinkanlah aku mengeluarkan jerami yang ada di matamu’, sedangkan engkau sendiri tidak melihat kasau di matamu? Orang munafik! Keluarkanlah dahulu kasau dari matamu sendiri, kemudian engkau akan melihat dengan jelas bagaimana mengeluarkan jerami yang ada di mata saudaramu.

      Kedua, MP telah melanggar Roma 13:1-3 jelas mengatakan bhw:

      Hendaklah setiap jiwa tunduk kepada kalangan berwenang yang lebih tinggi, sebab tidak ada wewenang kecuali dari Allah; kalangan berwenang yang ada ditempatkan oleh Allah dalam kedudukan mereka yang bersifat relatif. Karena itu, dia yang menentang wewenang menentang pengaturan Allah; orang yang menentang pengaturan itu akan mendatangkan hukuman atas diri sendiri.

      Nah, sikap MP dgn menutup-nutupi utk menjaga reputasinya daripada melaporkan kepada kalangan berwenang jelas bertentangan dengan apa yg ditulis Roma ini. Oleh sebab itu, kata Roma orang yang menentang pengaturan itu akan mendatangkan hukuman atas diri sendiri . Jadi gak aneh jika MP membayarnya.

      Jadi tolong jawab pertanyaan saya, kira-kira menurut Anda badan pimpinan telah melanggar ayat-2 di atas atau tidak, ya?

      Menjawab pertanyaan Anda:

      jujur saya juga ingin tahu bagaimana di Gereja saudara Awi jika ada pelaku kriminal, apakah juga diadili dan dipecat dari Gereja?

      Jujur, saya bukanlah anggota gereja manapun juga. Saya seorang yang free. Minggu ini saya pergi ke gereja A, minggu depan bisa di B. Dan saya tidak pernah mau tahu urusan internal gereja. Tetapi sikap saya jelas yaitu jika ada jemaat gereja yg melakukan pelecehan seksual, jangan ditutupi dan lapor polisi karena ini sudah kriminal.

      Bukan seperti MP, menutupi hanya karena takut reputasinya runtuh!

      Dan tentunya secara langsung MP telah melanggar nasihat Paulus di Roma itu, yaitu tidak melapor kpd polisi tetapi menyembunyikannya!

      Ya benar, kasus yang mirip di 1 Kor. 5:1 memang terjadi di MP (dan banyak loh, saya yakin 1 atau 2 tahun lagi akan mencuat keluar) dan tentunya menjadi tercoreng, sama dengan organisasi Kristen lainnya! Atau mungkin menurut Anda apakah tidak mencoreng? Dan memang harus dituntut secara hukum karena Allah telah memberikan kepada pemerintah sebagai kalangan yg berwenang utk mengurus hal-2 yg demikian.

      Bagaimanapun juga, saya sedang mempersiapkan lebih detail kasus besar ini.

      Salam kasih Kristus

      Delete
  5. Dear sdr.Awi,

    Anda tidak menjawab dengan jelas pertanyaan saya. Coba cermati ulang dengan seksama :

    Truthseeker wrote : apakah anda bisa memberikan bukti konkrit berupa statement dari MP bahwa organisasi SSY wajib menutup-nutupi tindakan imoralitas di dalam sidang SSY?

    Awi menjawab : Jelas terjawab di http://www.silentlambs.org/Conti.htm yaitu surat MP mengenai kasus child abuse.

    Yang saya minta adalah anda, bukan tulisan di situs http://www.silentlambs.org/Conti.htm yang bisa saja menekankan dari perspektif tertentu utk memojokkan organisasi SSY. Btw. Koq saya tidak melihat isi kutipan lengkap dari surat MP di situs itu ya? yang saya mau lihat adalah ISI SURAT MP TENTANG PERINTAH KPD SIDANG AGAR MENUTUP-NUTUPI PEDOFILIA DI DALAM JEMAAT. Apa mungkin terlewat dari mata saya ketika membaca situs itu, maaf bisakah anda membantu saya utk mencari kutipan surat MP tersebut secara lengkap, mungkin ada yg berbentuk Attachment File, maklum internet saya di rumah kurang memadai bandwidth nya. Sejujurnya saya ingin melihat kutipan surat MP itu seperti apa isinya secara lengkap, sehingga saya bisa melihat di mana letak titik lemahnya.

    Begini pak Awi, setahu saya di Indonesia, para penatua diperintahkan oleh organisasi dan kantor cabang agar menjaga, melindungi dan mengawasi "domba-domba" di sidang, bukan hanya secara rohani tetapi juga secara jasmani. Pengaturannya cukup jelas, dan apabila ada tindak pidana yang sangat serius terjadi di dalam sidang, dan ada bukti2 konkrit maka para penatua bisa menganjurkan si korban untuk segera melaporkan kasus itu ke Polisi atau pihak yang berwajib, dan para penatua harus segera membentuk panitia pengadilan utk menangani dan meneliti kasus itu dan segera memecat sang pelaku kriminal sesegera mungkin, dan melindungi jemaat agar tidak menjadi korban berikutnya. Itulah yang saya ketahui selama ini, maaf jika ada hal yang tidak saya ketahui atau terlewat, mungkin anda bisa bantu saya utk menunjukkan bukti2nya.

    Awi wrote : Saya ragu Anda sungguh-2 memahami kasus yg terjadi melihat jawabannya. Logikanya saja, MP tidak akan turut dihukum jika tidak bersalah, bukan? Tp rupanya Anda menutup mata dan telinga. Atau juga hati nurani! (maaf)

    Ya, saya memang belum benar2 paham terkait dgn tuntutan pengadilan kpd MP jutaan US dollar (bukan tentang kasus pedofilia nya). Ya! anda benar : Logikanya saja, MP tidak akan turut dihukum jika tidak bersalah, bukan? ya itu BENAR! tetapi jangan juga terlalu naif, ada banyak kasus di pengadilan yang hasil keputusannya adalah menuntut orang atau institusi yg tidak benar2 terkait langsung dgn sebuah kasus hukum, bukan? bahkan ada orang yang dituntut hukuman mati terhadap kesalahan yang tidak lakukan oleh terdakwa(ada banyak kasus demikian di dunia ini, karena itu ada banyak Film yg temanya seperti itu di televisi maupun di bioskop). Jadi kita tidak bisa begitu saja memvonis segala sesuatu secara subyektif sebelum kita sendiri tahu persis duduk persoalannya, bukan? Btw. apakah anda juga sudah melihat dan mengetahui dgn jelas isi pembelaan dari Pengacara organisasi MP dalam kasus tersebut? agar pandangan kita bisa seimbang!

    Contohnya begini: SSY sebagai sebuah organisasi sering kali berurusan dgn pengadilan hanya karena suatu tuduhan atau fitnahan tak berdasar dari para pemimpin Politik atau pemimpin Gereja. Misalnya, organisasi MP dituntut pengadilan krn melarang anggotanya utk ikut berperang (wajib Militer), dll, padahal jika dikaji lebih detail, MP melarang pengikutnya utk wajib militer semata-mata agar umatnya tidak menjadi pembunuh dan netral secara politik maupun nasionalistis (sebab Yesus sendiri mengajarkan muridnya utk tidak membalas kejahatan dan bahkan mengasihi musuh) bagaimana ajaran Yesus utk 'mengasihi musuh' dapat dilakukan jika seseorang ikut berperang?. Yang saya ingin tekankan di sini adalah, sudut pandang pengadilan bisa jadi terlalu terburu-buru utk memvonis organisasi tanpa melihat faktor2 lain atau perspektif lain.

    ...Berlanjut...
    Truthseeker

    ReplyDelete
  6. Lanjutan dari atas...

    Awi wrote : Bagaimanapun juga, saya sedang mempersiapkan lebih detail kasus besar ini.

    Hehe...sungguh bernafsu sekali anda mempersiapkan bahan tulisan utk itu pak Awi.

    Jika para pembaca memasukkan keywords "Skandal Seks Gereja Protestan" di Google maka akan muncul 40,700 daftar situs, dengan mudah pembaca akan menemukan situs2 internet yang mengupas tuntas topik itu.

    Jika para pembaca memasukkan keywords "Skandal Seks Gereja Katolik" di Google maka akan muncul 655,000 daftar situs tentang topik itu, dan dengan mudah pembaca akan menemukan situs2 internet yang mengupas tuntas hal itu.

    Sebagai contohnya saya kutip Link situsnya di bawah ini (dari ribuan situs yg memuat hal itu), saya kutip yg dikupas di situs indonesia :

    http://untukbangsa.com/2012/04/18/skandal-seks-gereja-jadi-alasan-banyaknya-warga-austria-yang-masuk-islam/

    http://www.ketahuilah.com/2010/11/skandal-sex-gereja-antara-pendeta-hkbp.html

    http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/bulletin/skandal-seks-gereja-protestan-jerman

    http://kristenskeptis.blogspot.com/2011/02/xxxv-skandal-seks-yang-melibatkan.html

    http://erzal.wordpress.com/tag/gereja-amerika-rugi-2-triliun-akibat-skandal-seks-imam-diakon-katolik/

    http://edukasi.kompasiana.com/2011/11/06/skandal-seks-publik-figur-para-pemuka-agama/

    http://id.kopea.com/question/528014/skandal-seks-para-pendeta-kristen


    Awi wrote: Ya benar, kasus yang mirip di 1 Kor. 5:1 memang terjadi di MP (dan banyak loh, saya yakin 1 atau 2 tahun lagi akan mencuat keluar) dan tentunya menjadi tercoreng, sama dengan organisasi Kristen lainnya! Atau mungkin menurut Anda apakah tidak mencoreng? Dan memang harus dituntut secara hukum karena Allah telah memberikan kepada pemerintah sebagai kalangan yg berwenang utk mengurus hal-2 yg demikian.

    Ya! anda benar, kasus semacam itu akan mencoreng nama baik agama, khususnya JIKA SANG PELAKU TIDAK DIPECAT DARI SIDANG atau GEREJA, nah saya ingin anda jawab jujur, apa perbedaan utama antara Gereja susunan Kristen dengan SSY? bukankah dari segi PEMECATAN dan DISIPLIN KERAS terhadap jemaat yang melakukan tindakan amoral? itulah yang membuat saya tetap menganggap organisasi SSY lebih konsisten menjaga kebersihan sidangnya dgn standar moral yg tinggi (meskipun dlm beberapa kasus bisa jadi kecolongan), dibandingkan dengan denominasi Kristen lainnya.

    Awi wrote : Jujur, saya bukanlah anggota gereja manapun juga. Saya seorang yang free. Minggu ini saya pergi ke gereja A, minggu depan bisa di B. Dan saya tidak pernah mau tahu urusan internal gereja.

    Anda sudah tahu benar bahwa tindakan amoralitas sex dan bentuk kriminalitas lainnya selalu ada di denominasi agama Kristen manapun (berlimpah bukti utk hal itu), nah...jika anda konsisten mengapa anda tidak memilih jadi agnostic atau ateis saja sekalian??? mengapa anda tetap memilih beragama Kristen jika memang menurut anda agama Kristen juga telah tercemar? Saya sudah meninggalkan Katolik dan Protestan, dan saat ini pun saya sudah 3 tahun tidak aktif di dalam SSY (dan sampai saat ini masih seperti itu kondisi saya) dan saya memilih utk tidak kembali ke agama Protestan atau Katolik yang sudah saya tinggalkan karena jelas tercemar dan banyak penyimpangan atau agama lain apapun itu karena hingga saat ini saya belum menemukan agama yang lebih baik daripada SSY. Jika pun suatu saat tidak ada lagi agama yg benar2 sempurna, saya lebih memilih utk menjadi seorang Agnostic atau beribadah langsung kepada Allah Yehuwa tanpa agama, daripada seperti anda yang tak memiliki sikap, ke sana kemari oke, dan anehnya malah sibuk mediskreditkan SSY sementara faktanya seluruh agama Kristen sudah rusak!!! seolah-olah anda dan agama yg anda anut sudah Suci tanpa cela sedikitpun. Just think about it, bro!

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
  7. Dear sdr.Awi,

    Link yang anda cantumkan tidak bisa dibuka :

    Awi wrote: Silahkan klik Kasus Fidofilia Mengapa Organisasi Terlibat. Sdr akan melihat surat-menyurat antara sidang dan organisasi di mana keputusannya hanya menurunkan jabatan Kendrick dari sidang & tidak ada keputusan pemecatan atau melapor kasusnya kepada pihak berwenang. Dan surat MP tentang 'menjaga kerahasiaan' di dalam sidang.

    LINK tersebut kosong pada saat saya click: http://saksi-saksi-yehuwa.blogspot.com.au/2012/08/kasus-pedofilia-mengapa-organisasi.html%20no=follow

    Hanya ada message "Maaf, laman yang Anda cari di blog ini tidak ada."
    Tolong dicheck bro.

    Anda katakan : keputusan organisasi hanya menurunkan jabatan Kendrick dari sidang. Jabatan apa ya? apakah Kendrick sebelumnya menjabat Penatua atau jabatan apa ya?

    PERTAMA: saya belum menemukan data info bahwa Kendrick memiliki jabatan tertentu di dalam sidang sehingga hukumannya adalah jabatannya diturunkan.

    KEDUA: kasus yang mana yang anda maksudkan Kendrick diturunkan jawabatannya oleh organisasi MP. Apakah setelah kasus nya dgn Candace Conti? atau kasus sebelum itu? Sebab yang saya baca dari situs2 di internet sebelum kasus dengan Candace Conti, ada kasus lain yang juga melibatkan Kendrick sebelumnya di tahun 2004 ttg pedofilia, nah apakah kasus itu yg anda maksud?

    KETIGA: jika yang anda maksudkan adalah kasus Candace Conti, maka sangatlah mustahil Kendrick tidak dipecat dari sidang oleh organisasi SSY, setelah persidangan pengadilan jelas memutuskan bhw Kendrick terbukti bersalah. Jujur saya belum tahu persis informasi ini, boleh saya tahu data2 konkritnya dari anda?

    Awi bertanya : Apakah badan pimpinan telah melanggar Roma 13:1-4? Dan bagaimana menurut Anda jika suatu organisasi yg mengklaim demikian tinggi melanggar Kitab suci? Apakah MP juga telah bersikap munafik?

    Truthseeker menjawab dengan tegas : YA SANGAT MUNAFIK !!! Jika memang benar terbukti demikian seperti yang anda katakan, sesuai dengan data2 konkrit, bahwa MP memiliki motif jahat untuk menutup-nutupi pelanggaran amoral di dalam sidang agar si pelaku tidak diadili oleh kalangan berwajib sesuai hukum.

    Mengapa anda masih ragu dengan posisi saya??? saya tidak perduli dengan lembaga manapun termasuk MP jika memang benar-benar terbukti keliru, dan sengaja berbuat salah (asalakan bukan karena penilaian subyektif dari para oposisi yang salah persepesi dalam memandang SSY secara generalisasi). Sudah berkali-kali saya tegaskan di blog ini bahwa saya sangat obyektif. Saya lebih netral dan lebih bebas daripada anda sdr.Awi. Anda merasa sudah free dan bebas, padahal sebenarnya saya jauh lebih bebas daripada anda (karena anda belum tahu siapa saya sebenarnya, banyak hal yg tidak saya buka di sini tentang jati diri saya, meskipun beberapa hal saya buka).

    Awi wrote : Sikap saya jelas, saya ikut Kristus, bukan suatu organisasi yg tidak dpt memberi keselamatan.

    Sikap saya (dan saya yakin kebanyakan rekan2 anggota SSY juga sama) juga sangat clear, saya menyembah Allah Yehuwa dan sangat beriman terhadap Yesus Kristus sebagai mesias dan juru selamat (based on Bible). Dan saya samasekali TIDAK MENGANGGAP ORGANISASI SSY SEBAGAI SUMBER KESELAMATAN !!!, dari dulu tidak dan sampai sekarang pun tidak. Saya memandang Organisasi SSY hanya sebagai alat dan media institusi bagi saya untuk mengadakan riset study perbandingan doktrin agama dan kitabsuci (bukan sumber keselamatan), sehingga so far "mata rohani" saya dapat melihat dengan lebih obyektif segala hal. Saya memandang badan pimpinan SSY sebagai manusia berdosa keturunan Adam dan bukan nabi (seperti yg sudah saya tegaskan berkali-kali). Tapi saya tidak suka pindah gereja sana pindah gereja sini seperti yg anda lakukan, dulu saya seperti anda, tetapi skrg cara2 semacam itu sudah lama saya tinggalkan. Demikianlah sikap saya, harap anda catat itu - agar diskusi kita lebih lanjut bisa edukatif dan informatif.

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Truthseeker

      Maaf, sebetulnya link tersebut adalah link artikel saya. silahkan klik lagi Kasus Pedofilia: Mengapa Organisasi Allah Terlibat?

      Sdr tulis:

      PERTAMA: saya belum menemukan data info bahwa Kendrick memiliki jabatan tertentu di dalam sidang sehingga hukumannya adalah jabatannya diturunkan.

      Lihat di link tersebut yg memuat surat dari sidang Fremont ttg jabatannya yaitu Ministerial Servant.

      Sdr tulis:

      KEDUA: kasus yang mana yang anda maksudkan Kendrick diturunkan jawabatannya oleh organisasi MP. Apakah setelah kasus nya dgn Candace Conti? atau kasus sebelum itu? Sebab yang saya baca dari situs2 di internet sebelum kasus dengan Candace Conti, ada kasus lain yang juga melibatkan Kendrick sebelumnya di tahun 2004 ttg pedofilia, nah apakah kasus itu yg anda maksud?

      Posisi Kendrick adalah 'hamba pelayanan' dan diturunkan sebelum kasus Conti. Tetapi tidak dipecat. Lihat surat elder ke MP

      Sdr tulis:

      KETIGA: jika yang anda maksudkan adalah kasus Candace Conti, maka sangatlah mustahil Kendrick tidak dipecat dari sidang oleh organisasi SSY, setelah persidangan pengadilan jelas memutuskan bhw Kendrick terbukti bersalah. Jujur saya belum tahu persis informasi ini, boleh saya tahu data2 konkritnya dari anda?

      Kendrick tidak dipecat dr sidang pada saat kasus Conti melainkan tetap aktif (turun jabatan) meskipun ia telah mengaku melecehkan anak tirinya. Tentunya sekarang pastinya ia dipecat.

      Sdr tulis:

      Mengapa anda masih ragu dengan posisi saya??? saya tidak perduli dengan lembaga manapun termasuk MP jika memang benar-benar terbukti keliru, dan sengaja berbuat salah (asalakan bukan karena penilaian subyektif dari para oposisi yang salah persepesi dalam memandang SSY secara generalisasi). Sudah berkali-kali saya tegaskan di blog ini bahwa saya sangat obyektif. Saya lebih netral dan lebih bebas daripada anda sdr.Awi. Anda merasa sudah free dan bebas, padahal sebenarnya saya jauh lebih bebas daripada anda (karena anda belum tahu siapa saya sebenarnya, banyak hal yg tidak saya buka di sini tentang jati diri saya, meskipun beberapa hal saya buka).

      Kita lihat saja keobyektifan Anda.

      Sdr tulis:

      Dan saya samasekali TIDAK MENGANGGAP ORGANISASI SSY SEBAGAI SUMBER KESELAMATAN !!!

      Maaf, organisasi mengatakan Anda harus bergabung dengan organisasi untuk mendapatkan keselamatan.

      Sdr tulis:

      Tapi saya tidak suka pindah gereja sana pindah gereja sini seperti yg anda lakukan, dulu saya seperti anda

      Saya pergi ke sebuah gereja karena menganggap gereja sebagai bagian dari tubuh Kristus. Bagi saya gereja hanyalah suatu gedung. Yang utama adalah Kristus-nya yang memberi keselamatan.

      Sdr tulis:

      Saya memandang badan pimpinan SSY sebagai manusia berdosa keturunan Adam dan bukan nabi (seperti yg sudah saya tegaskan berkali-kali).

      Anda boleh menganggap bukan nabi, tapi faktanya MP telah bernubuat atas nama Allah berulang kali dan terbukti tidak terjadi dgn demikian adalah nabi palsu berdasarkan Ul 18:20-22

      Salam kasih Kristus

      Delete
  8. Dear sdr.Awi,

    Hmm.... bagaimana ya caranya mengatakan kpd anda ttg posisi saya, sikap dan cara pandang saya, karena sepertinya anda sulit sekali memahami pandangan saya pribadi hingga detik ini. Saya rasa IQ anda cukup memadai utk memahami hal itu (maaf, ini bukan kata2 kasar, saya hanya ingin "membangunkan" daya nalar anda saja)

    Awi wrote: Maaf, organisasi mengatakan Anda harus bergabung dengan organisasi untuk mendapatkan keselamatan.

    Itu urusan organisasi, bukan urusan saya!!! is that clear enough bro? sudah saya tegaskan bhw saya tidak pernah menganggap bhw bergabung dgn organisasi sbg syarat keselamatan! (saya malah sudah buka kondisi saya pribadi yg hingga saat ini sudah bbrp tahun tidak aktif dlm organisasi) mengapa anda jadinya malah seperti memaksa saya harus sesuai dgn apa yg ada dlm benak anda? aneh! (dan faktanya cukup banyak rekan2 SSY saya dulu berpendapat sama dgn saya ketika saya ajak diskusi) jadi saya tidak pernah memandang hal itu seperti perspektif anda. Saya melihat statement MP itu sama seperti pernyataan para pendeta atau guru sekolah minggu yang mengajarkan anak-anak agar rajin ke gereja supaya selamat dan menjadi anggota agama Kristen tertentu agar supaya diperkenan Allah, nothing's special... Santai saja pak Awi, jangan terlalu serius! don't worry, saya yakin para anggota SSY kebanyakan berpandangan sama dgn saya, bhw bergabung menjadi organisasi SSY bukan persyaratan mutlak utk selamat, kalau anda tidak percaya, silahkan anda survey, dan tanyakan ke mereka.

    Awi wrote: Saya pergi ke sebuah gereja karena menganggap gereja sebagai bagian dari tubuh Kristus. Bagi saya gereja hanyalah suatu gedung. Yang utama adalah Kristus-nya yang memberi keselamatan.

    Mengapa anda tidak mampu menilai saya atau para anggota SSY bisa memiliki pandangan yang sama seperti anda ketika memandang Organisasi SSY, sama seperti cara anda memandang Gereja anda? inilah problem psikologis anda sdr.Awi. Anda cenderung terlalu Phobia terhadap organisasi SSY....anda sudah terlanjur mencap seluruh anggota SSY telah terkena pengaruh kultus dan 'mind control' MP. Rileks saja pak memandang hal itu, jangan terlalu bernafsu. Tiap-tiap individu orang punya hak mengukur instansi agamanya seperti apa, bukan?

    Coba renungkan pertanyaan retorik ini : Apakah karena anda menganggap bahwa gereja sebagai bagian dari tubuh Kristus, maka orang lain bisa mencap anda secara sepihak bhw anda teleh dipengaruhi secara kultus dan bahwa anda telah berada dibawah kendali / mind control gereja anda? jelas tidak, bukan? demikian juga halnya jika para anggota SSY memandang organisasi agama mereka dengan cara yg mereka kehendaki, itu adalah hak mereka juga, bukan? sama halnya seperti anda.

    Salam damai,
    Truthseeker

    ... Berlanjut ...

    ReplyDelete
  9. ...Lanjutan...

    Awi wrote: Anda boleh menganggap bukan nabi, tapi faktanya MP telah bernubuat atas nama Allah berulang kali dan terbukti tidak terjadi dgn demikian adalah nabi palsu berdasarkan Ul 18:20-22

    Sekali lagi saya tegaskan, itu urusan MP, bukan urusan saya!!! para oknum di MP akan mendapat hukuman Allah Yehuwa jika terbukti memiliki motivasi buruk atau fasik, intinya saya tidak pernah menganggap mereka nabi! lagipula saya harus ralat statement anda itu : yang anda kritik di blog ini adalah OKNUM-OKNUM tertentu di dalam organisasi MP (Russel, Rutherford & Franz) yang tak dapat dijadikan patokan generalisasi terhadap seluruh SSY dan itu semua sudah basi, bbrp ajaran Russel telah dikritik tajam oleh Rutherford, dan beberapa penafsiran Rutherford juga telah ditinggalkan dan direvisi, demikian juga dgn bbrp penafsiran dari Franz. Jadi kebanyakan penafsiran mereka sudah tidak digunakan lagi, jadi tidak valid untuk dijadikan parameter pendiskreditan SSY. Lain halnya jika ajaran2 mereka masih dipegang teguh oleh SSY dari dulu hingga saat ini. Nyatanya dari dulu pengikut Russel telah terpecah belah, dan bertentangan dgn SSY dan mereka bukanlah SSY, melainkan Russelisme.

    Salahsatu perbedaan yang sangat mencolok antara organisasi SSY dengan organisasi Katolik atau Kristen Protestan adalah : SSY berani mengkritik dan merevisi dogma ataupun penafsiran dari para tokoh pimpinan mereka secara progresif. SSY rela membuat penyesuaian dan perbaikan ajaran. Tidak seperti Katolik dan Protestan yang cenderung seringkali menutup-nutupi kepalsuan dogma mereka dan terus diikuti selama berabad-abad tanpa penyesuaian yang berarti, itu salahsatu hal yg membuat saya kagum dengan organisasi SSY, contoh kecil saja tentang perayaan Natal (dies natalis solis in victi / hari kelahiran dewa Saturnalia atau dewa Matahari Romawi kuno) yang jelas2 tidak sesuai dgn sejarah kelahiran Yesus. Tidak ada revisi dari dulu hingga sekarang. Masih banyak lagi ajaran2 Kristologi yang merupakan bentuk sinkretisme yg masih dipegang teguh hingga kini.

    Satu hal yang anda mungkin tidak ketahui, ada bbrp tokoh pimpinan kantor cabang SSY di seluruh dunia yang diturunkan bahkan dipecat karena melakukan tindakan imoralitas ataupun penyimpangan dari ajaran Alkitab. SSY tidak pandang bulu, bahkan sampai pucuk pimpinan tertinggi jika melanggar prinsip Alkitab akan dipecat. Itulah uniknya organisasi ini, mereka tidak pernah mengkultuskan para tokoh pimpinan mereka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Truthseeker

      Terima kasih atas tanggapannya.

      Sebelum saya menjawab komen Sdr, bolehkah lebih dulu saya mendapatkan pengakuan dari Sdr bahwa organisasi Lembaga Menara Pengawal adalah sebuah organisasi yang munafik dan telah melanggar nasehat Paulus di Roma 13:1-4 (asumsi saya Anda telah membaca link yg saya berikan yaitu Kasus Pedofilia: Mengapa Organisasi Allah Terlibat?

      Saya pertanyakan ini krn terakhir Sdr menyatakan:

      Truthseeker menjawab dengan tegas : YA SANGAT MUNAFIK !!! Jika memang benar terbukti demikian seperti yang anda katakan, sesuai dengan data2 konkrit, bahwa MP memiliki motif jahat untuk menutup-nutupi pelanggaran amoral di dalam sidang agar si pelaku tidak diadili oleh kalangan berwajib sesuai hukum.

      Perhatikan kalimat 'jika memang benar terbukti'. Nah sekarang saya sudah buktikan di link itu. Jadi tidak lagi ada kata 'jika memang benar terbukti', tetapi memang terbukti benar yaitu sesuai dengan data-data konkrit, bahwa Menara Pengawal memiliki motif jahat untuk menutup-nutupi pelanggaran amoralitas di dalam sidangnya agar si pelaku tidak diadili oleh kalangan berwajib sesuai hukum. Tolong ya, saya sungguh ingin tahu posisi Sdr sekarang ini.

      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete
    2. Dear Truthseeker

      Kita lanjutkan diskusi yg sempat tertunda krn kasus Conti. :-)

      Sdr kutip:

      Awi wrote: Anda boleh menganggap bukan nabi, tapi faktanya MP telah bernubuat atas nama Allah berulang kali dan terbukti tidak terjadi dgn demikian adalah nabi palsu berdasarkan Ul 18:20-22

      Sdr Jawab:

      Sekali lagi saya tegaskan, itu urusan MP, bukan urusan saya!!! para oknum di MP akan mendapat hukuman Allah Yehuwa jika terbukti memiliki motivasi buruk atau fasik, intinya saya tidak pernah menganggap mereka nabi!. . .

      Ok, saya memahami, mengenai klaim nabi adalah urusan MP, bukan Sdr. Tapi dari sudut pandang obyektifitas yg Sdr katanya 'miliki' didasarkan pada Alkitab & fakta, apakah tokoh-2 tsb memenuhi syarat sebagai nabi palsu berdasarkan Ul. 18? Tolong jawab ya.

      Sdr kutip:

      Awi wrote: Maaf, organisasi mengatakan Anda harus bergabung dengan organisasi untuk mendapatkan keselamatan. . saya yakin para anggota SSY kebanyakan berpandangan sama dgn saya, bhw bergabung. . .bukan persyaratan mutlak utk selamat, kalau anda tidak percaya, silahkan anda survey, dan tanyakan ke mereka.

      Sdr jawab:

      Itu urusan organisasi, bukan urusan saya!!! is that clear enough bro? sudah saya tegaskan bhw saya tidak pernah menganggap bhw bergabung dgn organisasi sbg syarat keselamatan!

      Ok saya juga setuju, itu urusan MP, bukan Sdr. Tetapi dari sudut pandang Alkitab, apakah MP boleh menyatakan demikian, apakah tidak bertentangan dgn Alkitab menurut Sdr? Tolong jawab, ya

      Maaf, saya bertemu dgn lebih dari 10 SSY, semua menyatakan bhw syarat keselamatan memang harus bergabung dgn organisasi krn menurut mereka; MP satu-2-nya agama Kristen yg mengajarkan agama sejati sedangkan yg lainnya palsu. Mereka mengilustrasikan seperti bahtera Nuh di mana satu-2 yg selamat dari air bah. Demikian juga organisasi di mana satu-2 nya yg akan selamat melampaui kiamat. Lagi pula jika memang ada keselamatan di luar MP, lalu apa pointnya Allah menunjuk MP sebagai satu-satunya organisasi Allah di bumi, bukan?

      Sdr kutip:

      wi wrote: Saya pergi ke sebuah gereja karena menganggap gereja sebagai bagian dari tubuh Kristus. Bagi saya gereja hanyalah suatu gedung. Yang utama adalah Kristus-nya yang memberi keselamatan.

      Sdr jawab:



      Maaf, saya rasa tdk sama. Saya dpt ke Katolik & Protestan krn saya memandang mereka adalah bagian dr tubuh Kristus. Apakah Sdr bisa melakukan apa yg saya lakukan? Tentunya tidak, bukan? Jd tdk sama. Jk ada SY yg ke Katolik dan ketahuan, ada suatu proses, bukan? Bahkan saya mencoba membawa doa diawal pelajaran PAR, tidak diperbolehkan oleh SY. Saya tanya mengapa? Doanya ditujukan kpd obyek yg berbeda & tidak sama, katanya. Saya bicara berdasarkan fakta yg ada.

      Sdr tulis:

      Salahsatu perbedaan yang sangat mencolok antara organisasi SSY dengan organisasi Katolik atau Kristen Protestan adalah : SSY berani mengkritik dan merevisi dogma ataupun penafsiran dari para tokoh pimpinan mereka secara progresif. SSY rela membuat penyesuaian dan perbaikan ajaran. Tidak seperti Katolik dan Protestan yang cenderung seringkali menutup-nutupi kepalsuan dogma mereka dan terus diikuti selama berabad-abad tanpa penyesuaian yang berarti, itu salahsatu hal yg membuat saya kagum dengan organisasi SSY, contoh kecil saja tentang perayaan Natal (dies natalis solis in victi / hari kelahiran dewa Saturnalia atau dewa Matahari Romawi kuno) yang jelas2 tidak sesuai dgn sejarah kelahiran Yesus. Tidak ada revisi dari dulu hingga sekarang. Masih banyak lagi ajaran2 Kristologi yang merupakan bentuk sinkretisme yg masih dipegang teguh hingga kini.

      MP merevisi dogma ataupun penafsiran dari para tokoh pimpinan mereka secara progresif atau memang sebenarnya sedang bingung? Klik progresif/bingung.

      Mengenai natal silahkan lihat:
      http://www.saksiyehuwa.org/2009/12/merayakan-natal-sebagai-keputusan.html. Jika Sdr tidak puas, kita boleh diskusikan

      Salam kasih Kristus

      Delete
  10. Dear sdr.Awi,

    Sebenarnya saya yakin anda sudah tahu posisi saya dari berbagai comment yg saya posting di blog ini dari awal di berbagai thread yg anda tulis, tapi anda masih belum puas dgn pernyataan saya.

    Awi wrote: Sebelum saya menjawab komen Sdr, bolehkah lebih dulu saya mendapatkan pengakuan dari Sdr bahwa organisasi Lembaga Menara Pengawal adalah sebuah organisasi yang munafik dan telah melanggar nasehat Paulus di Roma 13:1-4 (asumsi saya Anda telah membaca link yg saya berikan yaitu Kasus Pedofilia: Mengapa Organisasi Allah Terlibat?

    YA! anda benar!, memang jelas munafik dalam konteks kasus Candace Conti tersebut!. Saya sudah baca link tulisan yg anda buat tentang kasus Conti itu, dan saya sekarang mulai paham duduk persoalan sebenarnya bagaimana.

    Namun demikian ijinkan saya untuk memberikan penjelasan agar anda dapat berpikir lebih jernih memandang kasus tsb, dan para pembaca lainnya dapat melihat secara comprehensive dan obyektif. Saya melihat kasus tersebut terjadi akibat dari kesalahan procedure organisasi di tingkat congregation / sidang dan tentunya juga kesalahan redaksional dan persepsi yang diakibatkan salah kaprah nya organisasi tingkat pusat dalam memberikan informasi ke tingkat sidang2 (para penatua).

    Sebenarnya organisasi samasekali TIDAK MELARANG para penatua untuk melaporkan tindak kriminal kepada pihak berwajib apabila terjadi di antara para jemaat. Malahan justru dianjurkan utk segera melaporkannya.

    Di dalam buku "Pay Attention to Yourselves and to All the flock" (Ks91-IN). Hal.139, Par.4. - ini adalah buku pedoman para Gembala Sidang atau Penatua jemaat SSY (buku yang hanya dimiliki oleh para Penatua, dan tidak dimiliki oleh anggota jemaat). Di situ memang dijelaskan bahwa apabila terjadi suatu kasus di dalam sidang krisetn, maka pertama-tama yg harus menyelesaikannya secara hukum Alkitab adalah organisasi atau sidang jemaat (atau para Tua-Tua / Penatua yang akan membentuk panitia pengadilan), prinsipnya diambil dari Alkitab : 1Korintus.6:1-8. Tetapi, apabila ada kasus kriminal yang harus melibatkan pihak eksternal atau pihak yg berwajib, maka para Penatua harus juga melaporkan kasus tersebut kepada pihak berwewenang di dlm pemerintahan dunia (Polisi, Jaksa, Hakim atau pengadilan duniawi), hal itu sangat tegas dijabarkan di buku KS91-IN.

    Jadi, menurut saya para pengemban tanggungjawab di sidang tersebut sungguh sangat bodoh jika membiarkan tindakan kriminal tidak segera dilaporkan kepada pihak berwajib. Memang benar bahwa ada kasus2 tertentu yang tidak perlu dilaporkan ke polisi, misalnya jika ada remaja yang kedapatan merokok, berdusta, kenakalan remaja, melakukan hubungan sex pranikah dgn pacarnya dan harus diadili atau ditegur lewat panitia sidang, ya hal itu tidak perlu dilaporkan ke Polisi, atau mungkin pertengkaran dan perselisihan di dalam rumah tangga atau perselingkuhan, hal itu bisa diselesaikan di sidang jemaat oleh para Penatua. Tetapi jika ada kasus2 yang bersifat kriminal, maka memang seharusnya dilaporkan juga ke polisi atau pihak berwajib.

    Regards,
    Truthseeker

    ...berlanjut...

    ReplyDelete
  11. ... Lanjutan ...

    Ya, memang agak janggal kalau misalnya hanya karena kasus seorang remaja kedapatan merokok atau berpacaran diluar batas, atau seorang istri kedapatan selingkuh misalnya lalu kemudian para Penatua melaporkan hal itu kepada Polisi. Ya, ada kasus2 tertentu yang bisa cukup diselesaikan di tingkat jemaat oleh para Penatua, tetapi ada kasus yg harus dilaporkan kepada pihak berwajib atau berwewenang di kalangan pemerintahan duniawi jika menyangkut pelanggaran hukum pidana atau perdata yg sangat serius. Organisasi dengan tegas mengatakan hal itu seperti yg sudah saya jabarkan di atas. Maka bisa dikatakan apa yg terjadi atas kasus Conti adalah merupakan kesalahan prosedur, dan memang kesalahan itu dapat kita nilai sebagai sebuah kemunafikan dan kebodohan besar di pihak organisasi SSY. Saya sependapat dengan sdri.Conti dan anda dalam hal itu.

    Awi wrote: Jadi tidak lagi ada kata 'jika memang benar terbukti', tetapi memang terbukti benar yaitu sesuai dengan data-data konkrit, bahwa Menara Pengawal memiliki motif jahat untuk menutup-nutupi pelanggaran amoralitas di dalam sidangnya agar si pelaku tidak diadili oleh kalangan berwajib sesuai hukum. Tolong ya, saya sungguh ingin tahu posisi Sdr sekarang ini.

    Sesuai dgn penjelasan saya tadi, saya harus ralat statement "MP memiliki motif jahat utk menutup-nutupi pelanggaran amoralitas" seperti perspektif anda itu. Sebenarnya bukan karena motif jahat, tetapi hal itu diakibatkan krn kesalahan prosedur organisasi (sebab buku pedoman Penatua SSY berjudul "buku "Pay Attention to Yourselves and to All the flock" /Ks91-IN, Hal.139, Par.4. dgn tegas ditekankan agar pelanggaran serius tertentu yg merupakan konsumsi ranah hukum negara wajib juga dilaporkan kpd kalangan berwewenang di pemerintahan negara).

    YA! anda benar bahwa tindakan bodoh organisasi SSY itu memang berdampak negatif dan kita bisa dengan tegas menilai hal itu sebagai tindakan munafik !, tetapi tentunya bukan karena motif jahat utk sengaja menutup-nutupi kejahatan agar semakin banyak korban pedofilia di sidang jemaat, tentu bukan itu maksud tujuannya, bukan?

    Regards,
    Truthseeker.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Truthseeker

      Sdr tulis:

      Sebenarnya saya yakin anda sudah tahu posisi saya dari berbagai comment yg saya posting di blog ini dari awal di berbagai thread yg anda tulis, tapi anda masih belum puas dgn pernyataan saya.

      Hmm, kita baru berkomunikasi kurang +/- 6 mingguan. Meskipun saya sdh memahami sedikit, tetapi perlu konfirmasi agar lebih memahami posisi Anda. Dan kita tidak bertatap muka sehingga miscommunication bisa terjadi. Saya kira check dan recheck perlu.

      Sdr tulis:

      Saya melihat kasus tersebut terjadi akibat dari kesalahan procedure organisasi di tingkat congregation / sidang dan tentunya juga kesalahan redaksional dan persepsi yang diakibatkan salah kaprah nya organisasi tingkat pusat dalam memberikan informasi ke tingkat sidang2 (para penatua)

      Maaf, saya tidak begitu yakin dgn kesalahan prosedur di tingkat sidang. Tetapi mutlak MP. Mengapa? Pertama, meskipun setiap penatua memiliki manualnya sendiri yaitu "Pay Attention" yg menjabarkan prosedur dan bagaimana menangani hal seperti yg Sdr uraikan, tetapi bukankah penatua Clarke sudah melaporkan kepada bagian legal sesuai dgn prosedur yg ditetapkan oleh MP? Tetapi tidak ada rekomendasi utk lapor kepada polisi, bukan? Hanya menurunkan jabatan. Dan tetap dapat berhimpun.

      Lalu mengapa tidak menginformasikan kepada anggota yg lain sehingga korban lainnya dapat dibatasi atau dicegah? Ingat ini adalah anggota sendiri yg merupakan kewajiban MP untuk melindunginya, bukan? Lalu apa motivasi MP tidak menginformasikan kepada anggota yang lain?

      Saya percaya penatua hanya mengikuti aturan yang berlaku. Meskipun mereka tidak setuju dgn ketentuan MP tetapi tetap harus melakukannya. Ini sudah merupakan peraturan baku.

      Kedua, kasus ini ternyata bukanlah kasus yg pertama. Saya memposting kasus yg mirip di Sikap Munafik Menara Pengawal. Kasusnya yg sama berulang kembali. Ok lah jika 1 kasus yaitu Conti, saya bisa memahami. Tetapi ada 2 kasus yg sama yg mana organisasi tahu tapi tidak melaporkan,/b> kepada polisi. Apa ini kebetulan? Rasanya penjelasan Sdr terlalu sederhana.

      Ketiga, saya melihat MP ini memiliki peraturan double standard. Satu pihak bilang +1, di pihak lain bilang -1. Contohnya misalnya organisasi mengatakan baca Alkitab, tetapi faktanya SY tidak mengerti Alkitab tanpa bantuan MP. Jadi yang tersirat adalah percuma baca alkitab toh gak ngerti tanpa bantuan MP. Lihat Membaca Publikasi Menara Pengawal/Alkitab

      Demikian juga kasus pedofilia. Di satu pihak mengatakan organisasi <>tidak melarang
      lapor ke polisi bahkan wajib lapor, tetapi faktanya ketika penatua lapor ke MP, MP tidak meminta penatua lapor ke polisi. Bukankah ini 'double standard'?

      Salam kasih Kristus

      Delete
  12. Awi wrote: saya melihat MP ini memiliki peraturan double standard. Satu pihak bilang +1, di pihak lain bilang -1. Contohnya misalnya organisasi mengatakan baca Alkitab, tetapi faktanya SY tidak mengerti Alkitab tanpa bantuan MP. Jadi yang tersirat adalah percuma baca alkitab toh gak ngerti tanpa bantuan MP. Lihat Membaca Publikasi Menara Pengawal/Alkitab.... Demikian juga kasus pedofilia. Di satu pihak mengatakan organisasi <>tidak melarang lapor ke polisi bahkan wajib lapor, tetapi faktanya ketika penatua lapor ke MP, MP tidak meminta penatua lapor ke polisi. Bukankah ini 'double standard'?

    Ya! benar! bisa saja dikatakan demikian! jika anda menganggap hal itu sebagai suatu 'double standard' ya sah-sah saja. Tetapi saya sudah jabarkan tadi sebelumnya bahwa dalam buku pedoman bagi para Penatua tidak dipersalahkan jika para penatua melaporkan tindak kriminal (pidana maupun perdata) tertentu kepada yg berwajib dan bahkan dianjurkan. Tetapi memang prosedur awalnya adalah ditangani dulu di tingkat sidang oleh panitia pengadilan yang dibentuk. Hanya itu yang saya ketahui sejauh ini.


    Regards,
    Truthseeker


    ReplyDelete
  13. Awi wrote: Ketiga, saya melihat MP ini memiliki peraturan double standard. Satu pihak bilang +1, di pihak lain bilang -1. Contohnya misalnya organisasi mengatakan baca Alkitab, tetapi faktanya SY tidak mengerti Alkitab tanpa bantuan MP. Jadi yang tersirat adalah percuma baca alkitab toh gak ngerti tanpa bantuan MP. Lihat Membaca Publikasi Menara Pengawal/Alkitab

    Itu adalah penalaran yang keliru! sejak dulu saya tidak berpendapat seperti itu. Ya! memang adalah benar bahwa saya banyak mendapatkan pengetahuan sejak bergabung dengan organisasi SSY, saya harus akui hal itu secara jujur.

    Banyak informasi yg edukatif saya dapatkan dari organisasi SSY yang samasekali tidak saya dapatkan di dalam Katolik maupun Protestan. TETAPI saya tidak menganggap bahwa organisasi SSY merupakan satu-satunya cara untuk menggali kebenaran Alkitab. Saya pribadi yakin bahwa Alkitab memiliki kuasa melebih organisasi agama manapun, dan setiap orang yang benar-benar menggali isi Alkitab seraya memohon bimbingan roh kudus Allah dalan doa khusuk dan sungguh2, maka orang tersebut pasti akan menemukan kebenaran (tanpa harus dibimbing SSY) - ini adalah sikap dan pandangan saya pribadi - tentunya tidak semua anggota SSY sependapat dengan saya dalam hal itu. Tetapi sekali lagi saya harus jujur terhadap diri sendiri bahwa memang ada banyak informasi menarik yg saya dapatkan dari organisasi SSY.

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Truthseeker,

      Hmm. . Saya jadi agak bingung nih dgn komentar Sdr. Saya mengatakan:

      saya melihat MP ini memiliki peraturan double standard. Satu pihak bilang +1, di pihak lain bilang -1. Contohnya misalnya organisasi mengatakan baca Alkitab, tetapi faktanya SY tidak mengerti Alkitab tanpa bantuan MP. Jadi yang tersirat adalah percuma baca alkitab toh gak ngerti tanpa bantuan MP. Lihat Membaca Publikasi Menara Pengawal/Alkitab

      Dijawab awalnya oleh Sdr:

      Ya! benar! bisa saja dikatakan demikian! jika anda menganggap hal itu sebagai suatu 'double standard' ya sah-sah saja.

      Lalu Sdr posting lagi dgn komentar:

      Itu adalah penalaran yang keliru! sejak dulu saya tidak berpendapat seperti itu.

      Tolong donk please make up your mind!

      Di satu pihak Anda mengatakan apa yang saya katakan 'benar' tapi di satu pihak penalaran saya 'keliru'. Jelas tidak mungkin kedua-duanya benar, bukan? Saya sih usul nih. Jika Anda memang belum siap beri komentar, tolonglah jangan dilakukan. Kita tidak ingin pembaca berpikiran yg tidak-tidak, bukan?

      Salam kasih Kristus

      Delete
  14. Hmmm... tidakkah anda sanggup melihat bahwa argumentasi saya di atas bertujuan untuk menjawab 2 (dua) pertanyaan dan pernyataan anda :

    PERTAMA. Awi wrote: .....Demikian juga kasus pedofilia. Di satu pihak mengatakan organisasi tidak melarang lapor ke polisi bahkan wajib lapor, tetapi faktanya ketika penatua lapor ke MP, MP tidak meminta penatua lapor ke polisi. Bukankah ini 'double standard'?

    Saya jawab: Ya! benar! bisa saja dikatakan demikian! jika anda menganggap hal itu sebagai suatu 'double standard' ya sah-sah saja. Tetapi saya sudah jabarkan tadi sebelumnya bahwa dalam buku pedoman bagi para Penatua tidak dipersalahkan jika para penatua melaporkan tindak kriminal (pidana maupun perdata) tertentu kepada yg berwajib dan bahkan dianjurkan. Tetapi memang prosedur awalnya adalah ditangani dulu di tingkat sidang oleh panitia pengadilan yang dibentuk. Hanya itu yang saya ketahui sejauh ini.


    KEDUA. Awi wrote: ....faktanya SY tidak mengerti Alkitab tanpa bantuan MP. Jadi yang tersirat adalah percuma baca alkitab toh gak ngerti tanpa bantuan MP.

    Itu adalah penalaran yang keliru! sejak dulu saya tidak berpendapat seperti itu. Ya! memang adalah benar bahwa saya banyak mendapatkan pengetahuan sejak bergabung dengan organisasi SSY, saya harus akui hal itu secara jujur. Banyak informasi yg edukatif saya dapatkan dari organisasi SSY yang samasekali tidak saya dapatkan di dalam Katolik maupun Protestan. TETAPI saya tidak menganggap bahwa organisasi SSY merupakan satu-satunya cara untuk menggali kebenaran Alkitab. Saya pribadi yakin bahwa Alkitab memiliki kuasa melebih organisasi agama manapun, dan setiap orang yang benar-benar menggali isi Alkitab seraya memohon bimbingan roh kudus Allah dalan doa khusuk dan sungguh2, maka orang tersebut pasti akan menemukan kebenaran (tanpa harus dibimbing SSY) - ini adalah sikap dan pandangan saya pribadi - tentunya tidak semua anggota SSY sependapat dengan saya dalam hal itu. Tetapi sekali lagi saya harus jujur terhadap diri sendiri bahwa memang ada banyak informasi menarik yg saya dapatkan dari organisasi SSY.

    Jelas bro? jadi ada dua topik yang sedang saya jawab yaitu: 1.tentang kasus pedofilia yg menurut anda SSY double standar, dan 2.tentang SY tidak mengerti Alkitab tanpa bantuan MP.


    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Truthseeker,

      Siapakah yg keliru di sini? Sdr tidak memisahkannya kalimat saya yang Sdr komentari. Jika Sdr memisahkan seperti yang Sdr lakukan di atas tentunya saya mengerti.

      Jadi kesimpulan Sdr bahwa seorang SSY dapat mengerti Alkitab tanpa bantuan MP merupakan pendapat Anda sendiri. Tetapi sayang faktanya tidak demikian bagi seluruh SSY yg masih aktif mereka menunggu dan menelan makanan dari MP. Dan jika Anda masih aktif, Anda pun tidak boleh mentafsirkan apa yang diberikan oleh MP, bukan?

      Konsep MP adalah kaum terurap lah yg berhak mentafsirkan Alkitab dan kawanan besar hanya menerimanya. Baca di sini untuk detailnya.

      Dan apa yang saya tulis di sini merupakan fakta apa yang diajarkan oleh MP. Kasus Anda berbeda.

      Salam kasih Kristus.

      Delete
  15. Awi wrote : Konsep MP adalah kaum terurap lah yg berhak mentafsirkan Alkitab dan kawanan besar hanya menerimanya. Baca di sini untuk detailnya.

    Dan kemudian saya juga sudah membaca tulisan sdr.Awi di :
    http://saksi-saksi-yehuwa.blogspot.dk/2012/04/otoritas-publikasi-menara-pengawal-atau.html

    Saya lampirkan kutipan tulisan MP yang ditampilkan sdr.Awi di thread itu sbb :
    .....Marilah kita menghadapi fakta bahwa tidak soal betapa banyak kita telah membaca Alkitab, kita tidak pernah akan dapat belajar kebenaran dengan upaya kita sendiri. Kita tidak akan mengetahui kebenaran tentang Yehuwa, maksud-tujuan dan sifat-sifat-Nya, arti dan pentingnya nama-Nya, Kerajaan, tebusan Yesus, perbedaan antara organisasi Allah dan organisasi Setan, ataupun alasan Allah mengizinkan kejahatan. (Menara Pengawal, 1 Des. 1990, hlm. 19)

    Baiklah, saya coba jawab berdasarkan perspektif saya secara obyektif ya. Menurut pendapat saya, statement MP tersebut sah-sah saja! mengapa? apakah saya sedang membela MP? TIDAK! tetapi saya harus mengatakan sejujurnya bahwa memang benar saya pribadi mendapat banyak informasi yg berbeda dgn doktrin susunan Kristen setelah belajar dari berbagai publikasi dan buku-buku terbitan SSY (berdasarkan penyelidikan Alkitab mereka). Coba anda jawab dengan jujur, apakah Gereja-Gereja pernah mengajarkan umatnya secara intensif tentang nama Allah Yehuwa, asal-usulnya, dan sejarah mengapa nama YHWH dihilangkan dari banyak versi terjemahan Alkitab (entah di mimbar dalam khotbah ataupun dalam terbitan buku2 gereja)? yang selalu diajarkan adalah konsep Tritunggal, bukan? di organisasi SSY saya mendapatkan berlimpah informasi itu, demikian juga dengan doktrin2 lainnya yang berbeda dgn konsep hasil riset dari SSY.

    Jadi sekali lagi saya tegaskan dengan sejujurnya: Ya! memang adalah benar bahwa saya banyak mendapatkan pengetahuan sejak bergabung dengan organisasi SSY, saya harus akui hal itu secara jujur. Dan saya yakin anda pun demikian, bukan? jika anda memang jujur terhadap diri sendiri dan orang lain. Banyak informasi yg edukatif saya dapatkan dari organisasi SSY yang samasekali tidak saya dapatkan di dalam Katolik maupun Protestan. TETAPI saya tidak menganggap bahwa organisasi SSY merupakan satu-satunya cara untuk menggali kebenaran Alkitab. Saya pribadi yakin bahwa Alkitab memiliki kuasa melebih organisasi agama manapun, dan setiap orang yang benar-benar menggali isi Alkitab seraya memohon bimbingan roh kudus Allah dalan doa khusuk dan sungguh2, maka orang tersebut pasti akan menemukan kebenaran (tanpa harus dibimbing SSY) - ini adalah sikap dan pandangan saya pribadi - tentunya tidak semua anggota SSY sependapat dengan saya dalam hal itu. Tetapi sekali lagi saya harus jujur terhadap diri sendiri bahwa memang ada banyak informasi menarik yg saya dapatkan dari organisasi SSY.

    Semoga dapat dipahami.

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Truthseeker

      Di artikel tsb, saya mengkaji klaim MP yaitu meskipun publikasi MP disebut alat bantu untuk memahami Alkitab, tapi faktanya SSY tidak dapat memahami Alkitab dgn upayanya sendiri. Bantuan MP dibutuhkan. Dengan demikian, secara tersirat MP mengatakan bhw publikasi lebih utama (berotoritas) dr pd membaca Alkitab saja. Toh sia-sia membaca, gak mengerti tanpa MP.

      Menurut saya, klaim ini tidak memiliki dasar Alkitabnya! Alkitab mengatakan Roh Kudus yg akan memimpin kepada seluruh kebenaran (Yoh 16:13-14) bukan suatu organisasi. Alkitab lebih berotoritas dr publikasi manapun.

      Jika Sdr mengatakan bhw Sdr 'banyak mendapatkan pengetahuan sejak bergabung dengan organisasi SSY' tidaklah salah. Sayapun banyak belajar dr buku-2 Kristen ttg segala sesuatunya. Tapi seseorang/organisasi tidak boleh mengklaim TANPANYA, manusia tidak dapat mengetahui kebenaran krn bertentangan dgn pernyataan Alkitab.

      Sdr tulis:

      Coba anda jawab dengan jujur, apakah Gereja-Gereja pernah mengajarkan umatnya secara intensif tentang nama Allah Yehuwa, asal-usulnya, dan sejarah mengapa nama YHWH dihilangkan dari banyak versi terjemahan Alkitab (entah di mimbar dalam khotbah ataupun dalam terbitan buku2 gereja)? yang selalu diajarkan adalah konsep Tritunggal, bukan? di organisasi SSY saya mendapatkan berlimpah informasi itu, demikian juga dengan doktrin2 lainnya yang berbeda dgn konsep hasil riset dari SSY.

      Tttg nama Allah, asal usul dll, secara umum, buku-2 teologi pun membahasnya. Saya tahu semua itu bukan dari SSY. Sayangnya, gereja saat ini jarang mengajarkan konsep Tritunggal (maaf Sdr salah). Gereja jarang berbicara doktrin yg penting, melainkan lebih banyak pd hal-2 yg praktikal & penghiburan; bgmn jemaat menghadapi kehidupan ini.

      Dan ini ironis, banyak jemaat Kristen malas baca buku-2 Kristen yg menjelaskan iman mereka sehingga pengetahuan mereka agak miskin.

      Sdr tulis:

      TETAPI saya tidak menganggap bahwa organisasi SSY merupakan satu-satunya cara untuk menggali kebenaran Alkitab.Saya pribadi yakin bahwa Alkitab memiliki kuasa melebih organisasi agama manapun, dan setiap orang yang benar-benar menggali isi Alkitab seraya memohon bimbingan roh kudus Allah dalan doa khusuk dan sungguh2, maka orang tersebut pasti akan menemukan kebenaran (tanpa harus dibimbing SSY) - ini adalah sikap dan pandangan saya pribadi

      Ya, ini pandangan pribadi Sdr. Dan ini pandangan yg benar. Tapi pemahaman Sdr tidak cocok dgn pernyataan MP, bukan? Faktanya, umumnya SSY memandang publikasi MP lebih utama dari pada Alkitab.

      Salam kasih Kristus

      Delete
  16. Syaloom Pa Awi..

    Sy Binsar..

    Puji nama Tuhan kita Yesus Kristus yg memampukan Pa Awi menerangkan dng begitu lugas dan sabar kepada sdr kita umat Kristus yg terlanjur terjerumus ke dlm organisasi kultus 'menara pengawal' ini, sungguh ironis sekali ya Pa Awi bahwa 'menara pengawal' sangat perlu 'dibela' oleh pengikutnya, sampai2 menurut saya mrk harus menipu diri mereka sendiri dan ingin sekali menganggap FAKTA2 ttg 'menara pengawal' yang Pa Awi perlihatkan itu seakan-akan TIDAK PERNAH ADA (lain kata mau menutup mata) dan SANGAT MENGINGINKAN FAKTA2 ITU TIDAK PERNAH ADA tetap kenyataannya MEMANG ADA.

    Mengetahui ttg yg BENAR itu terkadang pahit Pa Awi, sy dapat memaklumi perasaan anggota kultus menara pengawal yaitu saksi2 yehuwa yg baru menyadari bhw apa yg selama ini mrk anggap BENAR ternyata hanya tafsiran2 akan ALKITAB dr menara pengawal yg sdh sering Pa Awi perlihatkan pd kami bhw bnyk yg di rubah lg (tafsiran lemah) krn trnyata SALAH.

    Memang, 1 kejahatan menara pengawal adalah PENEKANAN pada ajaran 'hanya satu bahtera yg selamat, dan hanya satu organisasi Yehuwa dibumi ini YAITU 'menara pengawal'' sehingga meskipun mrk bnyk mengetahui kesalahan menara pengawal, mrk bingung, organisasi mana yg akan mrk masuki setelah keluar dr menara pengawal.

    Tolong jelaskan Pa, apakah untuk menjadi bagian dr kesatuan tubuh Kristus, kita harus mjd anggota organisasi..?
    Apa gunanya kita mjd bagian atau anggota sebuah gereja..?

    Trima kasih Pa Awi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Pa Binsar

      Senang mendengar Bp lagi. Saya kira sudah tidak memantau lagi.

      Setiap organisasi kultus selalu menggantikan posisi Tuhan yg sejati kepada/untuk dirinya sendiri. Alkitab menyatakan hanya melalui Yesus selamat, MP mengatakan harus bergabung dngnya dan keselamatan bergantung kepada perlakuan anggotanya kepada dirinya. Tulis Steve Hassan:

      "Mystical manipulation can take on a special quality in these cults because the leaders become mediators for God. The God-centered principles can be put forcibly and claimed exclusively, so that the cult and its beliefs become the only true path to salvation." Combating Cult Mind Control, Hasssan, p.202

      Saya sedang mempersiapkan artikel utk membuktikan MP adalah Kristus/mesias-2 palsu seperti yg dinubuatkan oleh Tuhan Yesus (Mat 24:4-5). Ingat MP mengklaim 'kaum terurap'. Apakah arti 'terurap' atau 'yang diurapi'? Bhs Ibrani 'mesias', & Yunani 'Kristus. Bukan suatu kebetulan MP menyebut 'kaum terurap', bukan?

      Menarik, Bp tulis:

      mrk bingung, organisasi mana yg akan mrk masuki setelah keluar dr menara pengawal

      Bbrp kali Bp komenar, kelihatannya sangat memahami apa yg terjadi dgn SSY, mitra diskusi saya. Sebenarnya, saya berharap SSY memahaminya. Faktanya, tidak.

      Memang benar, SSY bingung krn mrk tlah diprogram khusus shg terperangkap di dalam pola-2 pikir rasionalisasi & pembenaran diri. Plus FEAR. Phobia ini yg menjerat mereka tetap di dalam organisasi.

      Ketika diperhadapkan fakta ttg MP, setiap SSY tidak mampu membantahnya lalu bertanya, kemana saya pergi? Mereka lalu melihat ya meskipun ternyata MP nabi palsu & ajarannya tidak berdasarkan Alkitab, tetapi lebih baik di MP krn perilaku org Kristen di luar sana juga tidak benar (lebih buruk).

      Mereka tidak dapat membedakan antara ajaran vs perilaku. Memang benar perilaku orang Kristen banyak jahatnya, tp mereka percaya pd ajaran yg benar. Dan mereka belajar memperbaharui akal budi dan imannya agar seperti Kristus. Sebaliknya, SSY diajar utk melihat perilaku bukan ajaran Alkitab. Padahal lupa, bhw perilaku manusia sangat mengecewakan krn semua manusia tlah jatuh dlm dosa. Perbuatan mereka slalu pd yg jahat.

      Jujur, jk saya tidak memandang Kristus, saya pun tidak mau jadi orang Kristen. Lebih baik jadi Buddhis atau humanis yang berperilaku lebih baik dari org Kristen. Tapi kita tahu perbuatan baik tidak menyelamatkan. Hanya iman pd Kristus. Hanya Kristus yg tidak mengecewakan dan kita selalu berharap kepada-Nya. Maka saya jadi Kristen. Manusia? Selalu mengecewakan. Pandanglah selalu pada Kristus!

      Bp tulis:

      apakah untuk menjadi bagian dr kesatuan tubuh Kristus, kita harus mjd anggota organisasi..?
      Apa gunanya kita mjd bagian atau anggota sebuah gereja..?


      Kita bedakan antara gereja vs organisasi.

      Organisasi adalah sekelompok orang yg mengorganisir sebuah bangunan gereja dan orang-orang di dalamnya. Sifatnya fisik.

      Sebaliknya, gereja didirikan oleh Kristus sendiri (Mat. 16:18), bukan bangunan/organisasi atau aliran denominasi, melainkan tubuh Kristus sehingga Kristus adalah kepala gereja (Efesus 1:22-2). Sifatnya metafisika.

      Oleh sebab itu utk menjadi kesatuan dgn tubuh Kristus, gak perlu mjd anggota organisasi yg notabene buatan manusia. Jk kita percaya kepada Kristus dgn cara yg benar, maka kita sudah menjadi bagian dari tubuh Kristus (1 Kor. 12:13)dgn iman.

      Gunanya menjadi anggota sebuah gereja kita utk mengembangkan iman, saling menghibur, menegur dan menguatkan & penginjilan. Kita lakukan smua itu dalam penantian kita menunggu kedatangan Kristus yg kedua di awan-awan

      Salam kasih Kristus ya Pa.

      Delete
  17. Shaloom...
    Salam kasih dlm Kristus jg Pa Awi..

    Sy Binsar

    Sy jg senang bisa komentar lg, dan saya selalu membaca setiap artikel Pa Awi serta komentar2nya, sangat memberkati dan menambah pengetahuan saya tentang organisasi kultus 'menara pengawal' serta menambah renungan2 saya akan setiap Firman Allah yg selalu dihadirkan disini.
    Saya tdk mau bnyk berkomentar, krn sy ingin melihat reaksi dr pengikut kultus ini apakah sesuai dengan apa yg Pa Awi riset selama ini, dan sejauh ini riset2 Pa Awi sangat tergambar jelas dr koment2 mrk.
    Benar jg pendapat Pa Awi bhw mrk TIDAK BISA membedakan perilaku dng ajaran, artinya memang spt pandangan mrk (SSY) yg selalu menyoroti perilaku yg tidak baik dan tidak benar menurut Firman Tuhan yg dilakukan oleh orang2 Kristen kebanyakan, dan hal inilah yg seringkali dimanfaatkan 'menara pengawal' untuk selalu membenarkan organisasi mrk bhw setidaknya 'perilaku' anggota organisasi mrk masih lebih baik daripada orang Kristen kebanyakan, seolah2 mrk (org Kristen) tdk diajar dngn baik, pdhl mrk (SSY) lupa, ditempat (komunitas) mrk, yg walaupun mnrt mrk organisasi sangat concern akan perilaku anggota, hal yg sama jg terjadi di antara mrk : pertengkaran, perselingkuhan, kawin-cerai, pornografi dan pergaulan bebas dikalangan muda dll, sy tau persis krn sy prnh berada ditengah mrk, lalu dimana beda nya yg membuat mrk takut keluar dr organisasi ini..??
    Diakui atau tidak oleh SSY bhw apa yg tertulis "roh itu penurut tetapi daging lemah" jg terjadi di komunitas mereka, artinya bhw 'perilaku' umat kebanyakan bukan menjadi patokan akan benar tidaknya suatu AJARAN. Kalau sungguh2 mereka yg mengaku2 pencari kebenaran dan dapat obyektif menilai akan ajaran2 'menara pengawal' spt yg bnyk ditulis dlm artikel2 Pa Awi, SEHARUSNYA DENGAN MUDAH, mrk dpt menyimpulkan bhw 'menara pengawal' adalah sebuah organisasi kultus yg menjerat dan mengikat.

    Semoga Roh Kudus melunakkan dan merendahkan hati mereka untuk mau membuka hati mereka spy menyadari kesalahan mrk ikut ke dalam organisasi 'menara pengawal' dan menerima kembali YESUS KRISTUS sbg Juruslamat dan Allah mrk, Amin.

    Salam Kasih dlm Kristus Yesus...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Shaloom Pa Binsar

      Saya senang jika blog ini dpt menjadi berkat bagi Bp.

      Bp tulis:

      sy tau persis krn sy prnh berada ditengah mrk

      Pantesan. . .Bp komentar bbrp kali, saya agak heran dng komen-2 Bp krn sepertinya Bp paham betul akan tulisan-2 saya. Ternyata saya sdg menggambarkan apa yg pernah terjadi kepada Bp pribadi. Yah, hanya orang-orang yg pernah terlibat dan sadar akan memamahami tulisn-2 saya. Sebaliknya, bagi SSY yang belum sadar, tulisan ini membingungkan krn tidak bicara sesuai dng program yang ditananamkan MP ke dalam pikiran mereka melalui proses indoktrinisasi, tp faktanya terjadi atas mereka (sebetulnya mereka paham apa yg saya tulis benar) hanya mereka tidak dapat keluar dari perangkap 'mind control' MP.

      Bagi SSY yg tlah bertobat pun mereka masih bingung; koq mereka dulunya bisa melakukan hal-hal yg normalnya mereka tidak lakukan (dlm keadaan sadar). Koq gak sadar ya tlah menyembah MP. Apakah kesimpulan saya benar, Pa? Bp sebelum baca blog ini gak mengerti apa yg terjadi atas Bp. Setelah baca blog ini, bp baru memahami apa yg terjadi. Apa begitu Pa? Saya hanya ingin tahu saja.

      Bahkan saya akan sangat terhormat jika Bp bisa memberi kesaksian di blog ini; bagaimana Bp bisa bergabung & bgm bisa keluar. Biar dpt menjadi berkat bagi pembaca blog ini. Bagi yg ingin bergabung, bisa belajar dr Bp. Saya bersedia memberi ruang utk Bp. Maukah?

      Setiap SSY diindoktrinisasi utk berpikir dlm 2 kutub yg sangat ekstrem. Di dlm organisasi baik dan suci, di luar organisasi jahat dan najis. Pola pikir ini sangat berbahaya. Inilah yg membuat SSY takut keluar krn berpikir ya di luar sana jahat. Jika SSY keluar akan dihukum Yehuwa, hidup sulit dan tidak tahu berbuat apa dan sepertinya kehidupan tdk jelas. Hanya di organisasi merasa ada suatu 'tujuan yg jelas'. Nah, di dlm grup kultus memanipulasi 'rasa takut ini' utk kepentingannya.

      Ya, kita berdoa saja semoga Roh Kudus melunakkan dan merendahkan hati mereka sehingga mereka bisa melihat bhw semua manusia berdosa, tidak ada yang benar. Butuh Kristus utk menyelamatkan mereka. Jangan melihat perilaku krn perilaku mereka pun sebenarnya tidak lebih baik. Pandanglah kepada Kristus Yesus yang sempurna dan menjadi target kehidupan kita. Fokus pada ajaran Alkitab; apakah ajaran MP berdasarkan Alkitab atau hanya sebuah mitos?

      Salam kasih Kristus Yesus


      Delete
  18. Syaloom Pak Awi.

    menurut saya artikel yang bapak paparkan diatas sangatlah jelas dan memiliki bukti yang sangatlah jelas pula yaitu dari situs yang "netral".

    para SSY yang berkomentar diatas, menurut saya sangatlah kekanak"an.
    seperti:

    "theseeker wrote: Soal hasil pengadilan tersebut, saya tidak bisa banyak berkomentar, karena saya tidak ikut hadir di sana, bukan? (apakah anda hadir di sana?). Maksud saya untuk dapat mengetahui persisnya kasus itu ditangani di pengadilan, maka kita perlu juga tahu segalanya dari berbagai aspek secara obyektif."

    Bahasa yang sangat kekanak-kanakan(maaf yah..)

    bagaimana jika kita ditanya, "apakah benar presiden di negara mu adalah pak SBY?"
    sangat aneh jika kita menjawab, "saya tidak terlalu tahu, karena saya tidak hadir pada waktu sidang MPR".

    satu hal lagi,, tentang kasus-kasus moral asusila yang melibatkan pendeta atau pastor, jangan dikaitkan dengan ajaran dari gereja seutuhnya. karena masih ada orang-orang yang dengan setia menjalankan perintah gereja itu sendiri. seperti Bunda Theresa dari Kalkuta.
    dan masih banyak orang-orang kudus yang mengabdikan hidupnya untuk karya penyelamatan Tuhan Yesus.

    dan yang terkahir, buat saudara-saudariku dari SSY, percayalah bahwa Tuhan Yesus Benar-benar TUHAN YANG HIDUP dan MATI untuk Kita semua.

    Salam Kasih dalam Nama Yesus Kristus, Tuhan kita kini dan sepajang masa.

    ReplyDelete
  19. Dear Bp Julianus

    Shaloom juga Pa. Terima kasih atas komentarnya.

    Jika Bp cukup lama membaca blog ini, Bp akan tahu bahwa seorang Saksi Yehuwa tidak boleh memiliki pikiran yg bertentangan dengan organisasi Menara Pengawal. Bahkan setiap Saksi diwajibkan utk membela Menara Pengawal dengan segala upaya.

    Nah, menghadapi masalah ini, setiap Saksi Yehuwa bingung menjawabnya karena belum di 'program' dari MP utk menjawabnya. Maklum, kasusnya masih baru. Oleh karena itu, jika mungkin SSY menghindar utk menjawabnya. Nah, dalam upaya menghindar, muncul rasionalisai-2 agar tidak harus menjawabnya.

    Sdr Truthseeker awalnya memang enggan menjawab dan mencoba memberi rasionalisasinya. Tp setelah terdesak, mau tidak mau menjawabnya dgn cukup baik. Saya juga memaklumi krn beliau sdh cukup lama tidak aktif sehingga ada sedikit persentase obyektifitas dlm hal ini. Kasusnya berbeda jika beliau masih di organisasi. Saya ragu beliau mau menjawabnya. Kasusnya seperti Sdr Maxi Sam, satu kali komentar, dan begitu tahu ia keliru dan tahu masalah ini besar. Ngacir. . . cir. Ia tidak seberani Truthseeker krn Sdr Sam masih diorganisasi. Tidak boleh ia menjelek-jelekkan MP, meskipun terbukti munafik ataupun berbohong. Bahkan ia harus membela kemunafikan dan kebohongan MP dgn rasionalisasinya.

    Bp menulis:

    tentang kasus-kasus moral asusila yang melibatkan pendeta atau pastor, jangan dikaitkan dengan ajaran dari gereja seutuhnya. karena masih ada orang-orang yang dengan setia menjalankan perintah gereja itu sendiri. seperti Bunda Theresa dari Kalkuta.
    dan masih banyak orang-orang kudus yang mengabdikan hidupnya untuk karya penyelamatan Tuhan Yesus.


    Umumnya, Saksi tidak memiliki konsep ini. MP tidak mengajarkannya demikian. Yg diajarkan adalah MP selalu baik dan suci. Hanya MP yg melakukan kehendak Allah. Yg lain? Ya sesat, berada pada kuasa setan dan akan dibinasakan.

    Setiap SSY diajarkan utk berpola pikir 'black/white thinking' oleh MP sebagai sebuah organisasi kultus. Sehingga SSY selalu berpikir MP adalah baik, di luar MP yg jahat. Mereka tidak dapat membedakan antara ajaran vs perbuatan. Lihat komentar Bp Binsar di atas utk lebih jelasnya dalam memahami pola pikir seorang SSY.

    Salam kasih Tuhan Yesus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam Pak Awi.

      saya melihat Blog bapak sejak kemarin siang. dan mohon maaf atas tanggapan saya berikut yang mungkin terasa keluar dari topik diatas.

      oleh karena itu saya sangat setuju dengan artikel bapak diatas.
      saya hanya menghimbau kepada saudara-saudari kita dari SSY, terlebih yang membaca tulisan bapak,

      bahwa:
      "White/Black thinking" yang saudara SSY pegang sekarang akan membutakan iman anda. iman apa? yaitu iman kepada Kristus Tuhan. kita tidak bisa merasakan/atau melaksanakan hukum kasih itu.

      jujur dalam benak saya timbul beberapa pertanyaan dan salah satunya adalah: "mereka menyatakan mereka-lah yang paling benar, sedangkan kristen lain salah. atas dasar apa mereka mengatakan demikian?, jika mereka mengatakan dari alkitab. Nah... Tahu tidak asal usul sampai beberapa manuskrip itu menjadi satu buku yang kita sebut kitab suci?
      seharusnya jika mereka mengatakan bahwa kristen lain salah dan mereka-lah yang benar,
      "mereka tidak boleh menggunakan kitab suci yang umat kristiani gunakan sekarang",
      mereka harus menggunakan kitab suci buatan mereka sendiri, bukan menggunakan kitab suci umat kristiani yang diterjemahkan salah."
      sejarah kitab suci silahkan baca: http://katolisitas.org/737/perkenalan-dengan-kitab-suci-bagian-ke-2
      jika mereka masih menggunakan Kitab suci umat kristiani, sudah jelas jika mereka juga sesat seperti kristen lain pada umumnya.

      karena banyak umat kristiani yang benar-benar beriman hidup dari kitab suci ini, dan dari kitab suci inilah umat kristiani yakin bahwa Yesus adalah Tuhan.

      Sekian dan terima kasih
      salam dalam kasih Kristus Tuhan

      Delete
    2. Shaloom Pa Julianus

      Bp menulis:

      bahwa:
      "White/Black thinking" yang saudara SSY pegang sekarang akan membutakan iman anda. iman apa? yaitu iman kepada Kristus Tuhan. kita tidak bisa merasakan/atau melaksanakan hukum kasih itu.


      Persis Pa. Saya sungguh kagum & heran ya, Bp yg baru kemarin membaca mungkin baru bbrp artikel di blog saya rupanya sudah cukup memahami kondisi yg terjadi atas teman-2 kita, Saksi-Saksi Yehuwa.

      Ya, mereka meskipun mengatakan beriman kepada Kristus. Tetapi faktanya tidak demikian. Setiap SSY menggantungkan keselamatan kekalnya kepada organisasi MP.

      Jika Bp tanya kepada SSY: "Apakah Saksi Yehuwa tunduk kepada Kristus sebagai kepala sidang?" Mereka pasti jawab ya benar. Tetapi faktanya mereka tunduk kepada kaum terurap

      Dan setiap SSY diajarkan oleh MP bahwa setiap orang harus bergabung dengan lembaga Menara Pengawal untuk memperoleh keselamatan..

      Tentunya jika dipertanyakan apakah benar hal-hal tersebut di atas diajarkan Alkitab? Nah, di sinilah timbul rasionalisasi-2 yg tidak masuk akal untuk membenarkan diri.

      Bp menulis:

      "mereka tidak boleh menggunakan kitab suci yang umat kristiani gunakan sekarang",
      mereka harus menggunakan kitab suci buatan mereka sendiri, bukan menggunakan kitab suci umat kristiani yang diterjemahkan salah."


      Sudah Pa, mereka menggunakan terjemahan sendiri yaitu Terjemahan Dunia Baru (TDB) yang diklaim paling akurat dan bermutu meskipun tidak pernah secara terbuka menyatakan siapa dibalik penerjemahnya. Bagaimana terjemahan lainnya? Ya dinilai bias dan dibuat untuk menunjang doktrin Tritunggal.

      Dan jika Bp lihat terjemahan TDB Yoh 1:1: "Pada mulanya Firman itu bersama dengan Allah, dan Firman itu adalah suatu allah."

      Terjemahan ini berbeda dgn LAI yaitu "Firman itu adalah Allah".

      Just for info. Jika Bp ada sedikit diskui dgn sobat-2 kita, SSY. Tolong Bp baca blog ini dgn baik agar tidak terjebak dlm diskusi yg sia-sia seperti siapa itu Kristus, perang, yg mana terjemahan terbaik. Percuma krn pola pikir yg diindoktrinisasi MP ke dlm pikiran SSY adalah ya itu black/white thinking.

      Tanyakan apa yg saya tanyakan kepada mereka, misalnya ttg pertanyaan di atas dan nabi palsu. Dijamin yg ada hanya rasionalisasi.

      Salam kasih Tuhan Yesus


      Delete
    3. salam pak Awi.

      terima kasih atas sarannya pak.
      kembali saya hanya menekankan sedikit.

      TBD adalah sebuah terjemahan bukanlah kitab suci.

      saya rasa jelas. terimkasih

      salam Damai Tuhan Yesus

      Delete
  20. Halo selamat malam Bpk Awi. Saya ‘tergoda’ utk segera menaggapi pernyataan Bpk yg melibatkan saya. Sungguh sangat-sangat luar biasa Bpk ini. Bapak kembali berupaya utk membaca dan "mentafsirkan" [meminjam istilahnya Bpk Awi] pikiran dan perasaan saya. Tp sayangnya spt yg sudah2, Bpk SELALU SALAH. Pernyataan Bpk Awi,"Kasusnya seperti Sdr Maxi Sam, satu kali komentar, dan begitu tahu ia keliru dan tahu masalah ini besar. Ngacir. . . cir. Ia tidak seberani Truthseeker krn Sdr Sam masih diorganisasi."
    TANGGAPAN SAYA : He..he..he... Saya tegaskan sekali lg, "TAFSIRAN" Bpk SALAH BESAR!! Makanya saya mohon utk kesekian kalinya, janganlah suka “mentafsirkan” [meminjam istilahnya Bpk Awi] pikiran dan perasaan orang!! Meminjam pernyataan Sdr saya, ‘Truthseeker’ yg mengatakan “anda [Bpk Awi, tambahan dr saya] terlalu PD dan terlalu yakin dengan diri sendiri.” Saya hanya ingin mengingatkan lg, hati2 loh Bpk Awi “mulutmu adalah harimaumu”!!! Saya jd ingat nasihat yg bijaksana dlm Firman Allah di 1 Korintus 10 : 12 – “Sebab itu siapa yg menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” (Terjemahan LAI) Saat ini saya sedang menyiapkan tanggapan atas 3 artikel Bpk terkait topic ini. Percayalah Bpk Awi, saya tdk akan “Ngacir…cir” kecuali Bpk “USIR” saya lagi!!! Saya akan buktikan bahwa Bpk Awi memang adalah seorang PEMBOHONG [meminjam istilah yg sering Bpk gunakan]. Semoga dalam waktu dekat akan segera selesai dan segera saya kirimkan.
    Sampai ketemu lagi. Terima kasih dan selamat malam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Malam juga Bp Maxi

      He...he...he...he Saya hanya omong fakta. Just the fact

      Maaf ya komentar Anda yg banyak itu gak ditanggapi karena saya baca pun tidak he..he..he..he

      Saya nilai gak ada gunanya melayani Anda karena kalo saya tanya pun Anda tidak sanggup jawab.

      Tentunya supaya saya tidak salah tafsir..he..he..he..he..he

      Katanya Anda sudah baca seluruh artikel saya, menurut Anda, apakah MP telah melanggar Ul 18:20:22 dalam bernubuat palsu atas nama Allah dan faktanya tidak terjadi? Apakah MP adalah nabi palsu?

      he..he..he

      Saya tunggu ya artikelnya. Dan maaf jika mungkin gak ada tanggapan. Biar pembaca menilai kewajaran argumen Anda. he..he..he

      Salam kasih Kristus

      Delete
  21. Wah... muncul lagi satu oknum baru yang "sekelas" Awi di sini yaitu Julianus (sekelas dari segi memahami tulisan orang lain dan melontarkan argumentasi), salam kenal Bpk.Julianus. Saya 'berani taruh' pak Julianus ini belum membaca keseluruhan diskusi saya dengan sdr.Awi di blog ini. Sangat terlihat jelas dari komentar beliau.

    Julianus said: "theseeker wrote: Soal hasil pengadilan tersebut, saya tidak bisa banyak berkomentar,... Maksud saya untuk dapat mengetahui persisnya kasus itu ditangani di pengadilan, maka kita perlu juga tahu segalanya dari berbagai aspek secara obyektif... Bahasa yang sangat kekanak-kanakan(maaf yah..)

    Apakah anda paham apa yang saya tidak ketahui persis di pengadilan itu? apakah tentang kasus pedofilia Kendrick? ataukah tentang proses yang menghasilkan keputusan menuntut lembaga SSY sebesar jutaan US dollar? Jelas yang saya maksudkan bukanlah tentang kasus pedofilaNya, karena hal itu sudah saya jawab dgn tegas, melainkan tentang proses hukum yg akhirnya sebuah institusi harus membayar ganti rugi terhadap pelanggaran individu orang tertentu. Contoh, apabila anggota partai Demokrat misalnya melakukan pelanggaran hukum (contoh : Anas Urbaningrum ketua partai Demokrat misalnya terbukti melakukan tindak pidana dan ada petinggi organisasi partai yg juga ikut menutup-nutupi pelanggaran itu) apakah lalu institusi Partai Demokrat dan presiden SBY harus bertanggungjawab membayar ganti rugi ataukah cukup HANYA Anas saja dan orang2 yang terlibat di dalam partai saja yang dituntut? coba anda jawab hal ini sesuai logika penalaran anda ! (jujur saya ingin tahu kompetensi berpikir anda, apakah semua orang pembeci SSY memiliki bobot berpikir seperti anda juga). Nah seperti itulah kasus yg terjadi dengan intitusi SSY atau lembaga MP yang dituntut membayar ganti rugi atas kesalahan oknum tertentu - ini yang saya tidak tahu persis bagaimana jalannya pengadilan di sana dapat mengeluarkan vonis semacam itu, sebab saya tidak mengikutinya? logis toh jawaban saya itu?.

    Julianus said: bagaimana jika kita ditanya, "apakah benar presiden di negara mu adalah pak SBY?" sangat aneh jika kita menjawab, "saya tidak terlalu tahu, karena saya tidak hadir pada waktu sidang MPR".

    Wow...apa relevansinya ya? koq jauh sekali, ilustrasi tsb samasekali tidak ada kaitannya dengan statement saya. Apa kaitannya ya? hehehe... bagaimana menurut pendapat pak Awi, apakah anda sependapat dengan saya bahwa ilustrasi sdr.Julianus ini samasekali tidak ada kaitannya? Semua orang tahu bahwa presiden SBY dilantik oleh MPR setelah proses pemilihan umum, prosesnya diketahui publik. Dan proses pemilihan presiden yang menghasilkan keputusan pelantikan presiden tentu jauh berbeda dengan proses pengadilan terhadap terdakwa yang menghasilkan keputusan vonis hukum tertentu. Ada banyak kasus pengadilan yang hasil vonisnya sangat tidak adil terhadap terdakwa, anda jangan pura2 buta. Bahkan di dunia ini "mafia peradilan" sudah begitu marak. Hal yang sama terjadi dengan kasus pengadilan terhadap institusi SSY sepanjang sejarah.

    Saya harap anda memahami sekarang maksud statement saya itu pak Julianus. Jadi jika kita benar-benar ingin tahu proses pengadilan tertentu apakah memang benar-benar telah berlangsung dengan cara2 adil dan obyektif, maka bukanlah hal yg berlebihan jika kita mesti ikut serta mengamati proses pengadilan tersebut dari awal hingga akhir. Itulah sebabnya ada bbrp proses pengadilan terbuka yang dihadiri oleh para hadirin utk ikut menyaksikan jalannya proses pengadilan. Sebagai contoh: Ketika proses pengadilan Antasari Azhar berlangsung dan diakhiri dengan vonis yg kontroversial, ada begitu banyak tokoh masyarakat yang protes. Saya mau tanya anda, apakah anda bisa tahu persis pengadilan Antasari Ashar tersebut jika anda tidak benar2 ikut terjun mengamati proses pengadilannya? dan apakah anda benar2 yakin bahwa vonis dari proses pengadilan Antasari Azhar itu pasti absolute adil? just think about it.

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih buat saudara theseeker atas tanggapannya.

      jika anda merasa "logis".
      pastinya anda memberikan tanggapan yang baik.
      sekarang anda pernah membaca beritanya?
      jika anda merasa telah membaca beritanya, saya yakin anda tidak akan melontarkan pernyataan "kenapa bisa".
      kalau belum baca, silahkan lihat disini: http://www.mercurynews.com/ci_20867873/jehovahs-witnesses-must-pay-20-million-fremont-sex

      Mohon maaf jika ada salah kata.
      salam kasih Tuhan kita Yesus Kristus

      Delete
  22. Shaloom Bp Awi

    Sy Binsar

    Puji nama Tuhan Allah kita Yesus Kristus yang selalu mengasihi kita walaupun terkadang bahkan sering kali kita mendukakan hatiNYA dengan keangkuhan dan kedegilan hati kita tetapi KasihNYA selalu mengetuk2 pintu hati kita.

    Maaf Pa Awi, menurut saya tdk penting bgmna sy bs sampai terlibat dng komunitas organisasi kultus ini, dan terimakasih untuk penawaran Pa Awi, krn kesaksian mantan penatua SY yg sdh bertobat bahkan kesaksian mantan salah seorang Badan Pimpinan SY di pusat sajapun tidak dapat membukakan mata hati mrk bahwa 'menara pengawal' hanya sebuah organisasi kultus yg mengikat.
    Saya yakin Pa Awi adlh seorang yg sangat tulus berusaha memberitahukan kepada SSY bhw 'menara pengawal' adalah organisasi kultus yg sangat berbahaya kalau mrk menggantungkan iman mereka kpd 'muslihat' menara pengawal, TETAPI Pa Awi, maaf saya hanya mengingatkan Pa Awi, bhw setiap ikatan IBLIS tidak mudah dilepaskan, seingat saya IBLIS ini sangat mempunyai KUASA dan hanya KUAT KUASA ALLAH sendirilah yg dapat melepaskan ikatan IBLIS ini dari mrk.
    Maksud saya Pa, jangan pernah kecewa kalau pelayanan Bapa ini terasa kurang dapat mengena dan menyadarkan mrk, karena urusan KESELAMATAN adalah urusan Allah sendiri yg kita yakin ALLAH lebih mengasihi mrk dobandingkan kasih kita.

    Maaf Pa, menurut pantauan sy, jalan pelayanan Pa Awi ini sudah berjalan dengan baik, terlihat dari komentar2 yg terjadi menggambarkan dengan jelas bhw setiap SSY benar2 mati2an membela 'menara pengawal' walaupun mereka sadari atau tidak mereka telah mengkultuskan 'menara pengawal' itu sendiri.
    Contoh Dylan, mengaku bodoh, masih bayi, yg jelas hanya 'menara pengawal' saja sumber pengetahuannya tp tidak berani utk memperluas wawasan diluar 'MP',jelas sekali dunianya hanya 'MP' pdhl pengetahuan sangat bnyk diluar MP.
    Kemudian Truthseeker, berkali2 berusaha meyakinkan Pa Awi bhw dia objective, tp fakta yg sudah terjadi saja dia tetap berusaha membela MP, contoh mudah saja kriteria nabi mnrt MP sdh Pa Awi sajikan dan lalu MP melakukan peran nabi sesuai kriteria MP dan bernubuat (ini jg sesuai dng kriteria definisi 'nubuat' yg dibuat MP) tetap saja berkilah MP tdk pernah berperan nabi dan tdk pernah bernubuat, pdhl sy yakin utk orang sekelas Truthseeker ini, kl saja dia benar2 obyektif dan JUJUR, MUDAH SEKALI menyimpulkan bhw MP nabi palsu, tp dia terlanjur TERIKAT dan tetap mengkultuskan MP. Lebih jelas lg ketika dia ini membantah sdr Julianus, dia komentari dengan pengetahuan terbatas membela MP dng ilustrasi 'ngeles' yg....sehingga sdr Julianus perlu memberi link utk lebih jelasnya, artinya bagi dia yg penting membela MP seolah2 dia wakil MP, tetapi setiap Pa Awi melampirkan tulisan2 dr artikel MP, dia berkilah SAYA BUKAN MP, atau itu urusan MP, benar2 double standar.
    Kalau Maxi Sam seorang emosional saja, saya maklum, tuhannya ; si MP ; sedang Pa Awi hujat.

    Seperti saya yang diselamatkan Tuhan kita YESUS KRISTUS karena KASIHNYA yg tidak berkesudahan, saya yakin ROH KUDUS akan membebaskan ikatan IBLIS dr mereka (SSY) jikalau mereka mau merendahkan hati mereka di kaki TUHAN YESUS dan dengan rendah hati mau diajar oleh ROH KUDUS dengan mengundangNYA masuk dalam hati mereka, dan tidak mengeraskan hati hanya mau diajar MP dng publikasi2nya itu.
    Saya sangat percaya pelayanan Pa Awi adalah salah satu jalan yg dipakai TUHAN kita YESUS KRISTUS untuk menyatakan KASIHNYA kepada saudara/i kita SSY yg sedang dikelabui MP untuk dapat kembali padaNYA dan dilepaskan dr ikatan IBLIS ini, saya ikut berdoa bersama Pa Awi spy mrk mengundang ROH KUDUS ke dlm hati mrk.

    Salam kasih dlm YESUS TUHAN

    ReplyDelete
  23. Julianus wrote : terima kasih buat saudara theseeker atas tanggapannya. jika anda merasa "logis". pastinya anda memberikan tanggapan yang baik. sekarang anda pernah membaca beritanya?
    jika anda merasa telah membaca beritanya, saya yakin anda tidak akan melontarkan pernyataan "kenapa bisa". kalau belum baca, silahkan lihat disini: http://www.mercurynews.com/ci_20867873/jehovahs-witnesses-must-pay-20-million-fremont-sex


    Saya jelas sudah membacanya pak! justru karena saya sudah membaca itu makanya saya posting komentar seperti itu. Sekali lagi saya mohon sebelum anda memberikan komentar, sebaiknya anda membaca ulang terlebih dahulu seluruh isi diskusi saya dengan sdr.Awi , agar tidak salah kaprah. Dalam hal ini mungkin anda perlu belajar dengan sdr.Awi.

    Julianus said : Mohon maaf jika ada salah kata. salam kasih Tuhan kita Yesus Kristus.

    Sudah saya maafkan pak Julianus dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Saya juga mohon maaf jika ada salah kata. Dalam berdiskusi adalah hal yang biasa jika terjadi perbedaan cara pandang, itulah gunanya diskusi, jika sudah sama buat apa lagi diskusi, bukan? Tetapi yang terpenting adalah Logika Dasar Berpikir dan Hati Nurani manusia idealnya haruslah equivalent, jangan mendustai Logika dan Hati nurani kita. Contoh : semua orang tentu sependapat bahwa sistem peradilan dalam pengadilan tidak absolute benar, ada mafia peradilan, ada subyektifitas, ada kontroversial, itu adalah sesuai dengan fakta dan logika berpkir dapat memahaminya dengan mudah.

    Saya ambil contoh tentang kasus pengadilan Antasari Ashar yang kontroversial - check situsnya di bawah ini :

    http://nasional.kompas.com/read/2012/02/14/06465918/Jimly.Kasus.Antasari.Contoh.Peradilan.Sesat

    Ya, memang Antasari Ashar (mantan ketua KPK) terbukti melakukan bbrp tindak pelanggaran hukum. Namun apakah keputusan pengadilan benar2 sudah fair? itu persoalan lain. Dan lagipula institusi KPK sebagai sebuah organisasi tidak dibubuarkan hanya karena ketuanya melakukan tindak pidana hukum. Nah, demikian juga apabila ada tokoh2 individu dalam lembaga MP atau SSY yang melakukan tindakan pelanggaran hukum, tentunya institusinya tidak serta-merta harus bertanggungjawab penuh atas hal itu, bukan?

    Ada begitu banyak contoh peradilan sesat lainnya sepanjang sejarah di dunia ini. Saya tidak sedang membela MP ketika diadili dalam kasus Conti itu! Kendrik memang harus dihukum, dan para tokoh oknum yang terlibat di dalam lembaga MP pun harus dihukum sesuai fakta (saya sangat setuju akan hal itu), bahkan saya sudah pernah tegaskan dalam posting comment saya sebelumnya bahwa lembaga MP patut dicap munafik karena kasus itu, tetapi hasil dari keputusan pengadilan yang menuntut institusi MP puluhan juta US dollar tentu menuai pertanyaan dan kontroversial, bukan? apakah saya samasekali tidak punya hak utk mempertanyakan hal itu? apakah karena saya mempertanyakan itu maka saya anda cap sedang membela MP? jika itu yg ada dalam benak anda, maka sunggh picik cara berpikir semacam itu

    Inti yang saya ingin sampaikan adalah, berupayalah berpikiran positive, logis, obyektif dan sesuai hati nurani dalam menilai segala hal. Perbedaan pendapat boleh dan sangatlah wajar. Saya so far cukup menikmati berdiskusi dengan pak Awi (meskipun beberapa kali beliau terpeleset dalam memahami tulisan saya) tetapi secara umum saya menilai pak Awi cukup kredible dalam menuangkan isi pikirannya ke dalam tulisan2 di blog nya ini.

    OK, mari kita lanjutkan diskusi kita....

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih atas tanggapannya.

      saya telah menjawab pertanyaan bapak theseeker, dengan memberikan link yang saya berikan.
      yang saya tangkap dari pernyataan bapak ialah, "kenapa bisa".
      nah dengan membaca Link yang saya berikan itu bapak mungkin bisa mendapatkan jawaban. jika bapak belum mendapat jawaban, artinya bapak menutup hati untuk menerima kebenaran kabar itu sendiri.

      saya akan menggunakan bahasa sehari-hari saja biar dapat dimengerti
      kembali saya tekankan, "kenapa bisa"?
      jawabannya: yang dituntut dari conti adalah penatua MP yang menutupi kasus dari kendrick.
      jika memang tidak terbukti, tidak mungkin putusan hakim itu ditetapkan.

      salam kasih Tuhan Yesus

      Delete
  24. sebagai tindakan agar pembicaran ini melenceng dari jalur,
    karena bapak setuju dengan kesalahan dari kendrick dan pemimpin MP.
    saya berbicara sesuai dengan bobot saya.

    permasalahan yang hihadapi Dunia Eropa dan Amerika sekarang ialah kasus pelecehan seksual yang semakin meningkat, mungkin keputusan hakim diambil dari permasalahan ini, disamping itu, usaha para pemimpin MP dan para jemaat fremont utara yang untuk menutup-nutupi kasus ini.

    saran saya, jika memang bapak theseeker merasa bahwa ajaran dari "MP m asih tetap benar", ada baiknya tidak mempermasalahkan kasus ini, tetapi lebih mengkoreksi SSY dan MP itu sendiri, keputusan apa yang harus diambil untuk memperbaiki dan keluar dari masalah ini.

    jika Pak Awi men-posting tulisan ini, itu berarti pak awi hanya ingin menunjukkan bahwa MP dan SSY jangan menjelek-jelekkan "kristen". dari dalam MP itu sendiri pun ada kejelekan.

    kita harus menerima dan belajar dari kesalahan. jika menjadikan Alkitab sebagai landasan hidup kita, maka sudah sepantasnya kita mengambil sikap rendah hati dan memohon tuntunan Roh kudus untuk menyertai kita manusia berdosa ini bukannya kita beradu menyusun kata-kata dan saling menyerang.

    Sekian. Salam dalam Kasih Tuhan Yesus

    ReplyDelete
  25. Dear sdr.Julianus,

    Jika anda membaca ulang diskusi saya dengan sdr.Awi terkait kasus Kendrick, maka anda akan paham posisi saya dalam hal ini.

    Julianus wrote : permasalahan yang hihadapi Dunia Eropa dan Amerika sekarang ialah kasus pelecehan seksual yang semakin meningkat, mungkin keputusan hakim diambil dari permasalahan ini, disamping itu, usaha para pemimpin MP dan para jemaat fremont utara yang untuk menutup-nutupi kasus ini.

    Pak Julianus, sebelumnya saya sudah pernah jelaskan ke sdr.Awi bahwa lembaga MP atau SSY TIDAK PERNAH melarang para penatua di sidang jemaat utk melaporkan kepada pihak berwajib duniawi apabila ada tindak kriminal yg terjadi di dalam anggotanya, malah dianjurkan utk melaporkannya, bukan malah menutup-nutupi!.

    Baiklah, saya kutip ulang referensinya di bawah ini :

    Di dalam buku "Pay Attention to Yourselves and to All the flock" (Ks91-IN). Hal.139, Par.4. - ini adalah buku pedoman para Gembala Sidang atau Penatua jemaat SSY (buku yang hanya dimiliki oleh para Penatua, dan tidak dimiliki oleh anggota jemaat). Di situ memang dijelaskan bahwa apabila terjadi suatu kasus di dalam sidang krisetn, maka pertama-tama yg harus menyelesaikannya secara hukum Alkitab adalah organisasi atau sidang jemaat (atau para Tua-Tua / Penatua yang akan membentuk panitia pengadilan), prinsipnya diambil dari Alkitab : 1Korintus.6:1-8. Tetapi, apabila ada kasus kriminal yang harus melibatkan pihak eksternal atau pihak yg berwajib, maka para Penatua harus juga melaporkan kasus tersebut kepada pihak berwewenang di dlm pemerintahan dunia (Polisi, Jaksa, Hakim atau pengadilan duniawi), hal itu sangat tegas dijabarkan di buku KS91-IN.

    Andaikata persidangan pengadilan tersebut mempelajari masalahnya dgn lebih jernih dan mengetahui isi dari buku pedoman bagi para penatua tsb - KS91-IN., maka semestinya hal itu dpt menjadi bahan pertimbangan agar tuntutan kepada organisasi SSY dapat berimbang dan masuk akal, bukan?

    Jadi saya tegaskan sekali lagi, itu adalah kesalahan prosedur dan para Penatua jemaat SSY di fremont utara itu sangat BODOH ! saya dulu pernah menjabat Penatua dan saya akan segera melaporkan tindakan kriminal semacam Kendrick itu ke Polisi jika terjadi di sidang jemaat yg saya pimpin. Jika saya yang jadi Penatua di sana pun saya pasti akan melakukan hal yang sama! is that clear pak Julianus?

    Julianus wrote : saran saya, jika memang bapak theseeker merasa bahwa ajaran dari "MP m asih tetap benar", ada baiknya tidak mempermasalahkan kasus ini, tetapi lebih mengkoreksi SSY dan MP itu sendiri, keputusan apa yang harus diambil untuk memperbaiki dan keluar dari masalah ini.

    Nah, dalam hal ini pun anda belum tahu benar posisi saya (karena itu saya mohon tolong anda baca ulang seluruh postingan saya di blog sdr.Awi ini). Saya tidak pernah mengatakan bahwa SELURUH ajaran MP itu absolute benar (meskipun saya harus mengakui setelah membuat riset yg comprehensive bhw memang ada yg benar dan sesuai Alkitab di dalam ajaran SSY), betul memang ada beberapa yang keliru, bukankah di dlm Katolik dan Protestan juga demikian? atau anda mau katakan bhw ajaran Katolik dan Protestan absolute benar semua????, namun demikian meskipun SSY ada yg keliru seperti persoalan prediksi akhir zaman, seraya waktu berjalan terus terjadi penyesuaian dan perbaikan di dalam SSY.

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
  26. Komentar saya buat bpk.Binsar.

    Pertama-tama salam kenal buat pak Binsar. Saya ingin menanggapi beberapa tulisan anda di bawah ini.

    Binsar wrote : Maaf Pa Awi, menurut saya tdk penting bgmna sy bs sampai terlibat dng komunitas organisasi kultus ini, dan terimakasih untuk penawaran Pa Awi, krn kesaksian mantan penatua SY yg sdh bertobat bahkan kesaksian mantan salah seorang Badan Pimpinan SY di pusat sajapun tidak dapat membukakan mata hati mrk bahwa 'menara pengawal' hanya sebuah organisasi kultus yg mengikat.

    Maaf sebelumnya jika saya terpaksa harus mengatakan bahwa statement anda itu amat sangat dangkal dan mengandung kesalahan logika yg cukup fatal. Mengapa saya katakan demikian? Anda katakan "krn kesaksian mantan penatua SY yg sdh bertobat bahkan kesaksian mantan salah seorang Badan Pimpinan SY di pusat sajapun tidak dapat membukakan mata hati mrk bahwa 'menara pengawal' hanya sebuah organisasi kultus yg mengikat

    Tahukah anda bahwa kalimat anda itu mengandung kesalahan logika yg cukup fatal pak Binsar?. Coba ganti frase "mantan penatua SY" dengan "mantan Pastor Katolik" atau "mantan pendeta Protestan". Coba perhatikan andaikata kalimat anda itu diganti menjadi demikian : "krn kesaksian mantan pendeta Kristen yg sdh bertobat bahkan kesaksian mantan salah seorang Pimpinan gereja Kristen (Katolik atau Protestan) sajapun tidak dapat membukakan mata hati mrk bahwa 'Agama Kristen' hanya sebuah organisasi kultus yg mengikat.

    Sekarang saya ingin bertanya kepada pak Binsar (juga buat pak Awi dan pak Julianus) : Apakah jika ada seorang mantan pemimpin Gereja Kristen keluar atau 'murtad' dari keKristenan lalu masuk Islam atau bahkan menjadi Atheist dan dia mulai mengkritik agama Kristen maka otomatis agama Kristen absolute menjadi salah sesuai parameter penilaian dari mantan pemimpin Gereja Kristen yang keluar itu? think about it !

    Demikian juga Apakah jika ada seorang mantan pemimpin SSY keluar dari organisasi SSY lalu dia mulai mengkritik agama SSY maka otomatis agama SSY absolute menjadi salah sesuai parameter penilaian dari mantan pemimpin Gereja Kristen yang keluar itu? think about it !
    tentu bukan itu menjadi patokan parameternya, bukan? ada beragam aspek dan sangat kompleks jika hendak ditelusuri.

    Jika anda searching di google, maka ada begitu banyak mantan Pastor atau Pendeta yang bahkan lulusan S3 doktor teologia yang menjadi Islam atau bahkan menjadi Atheist.

    Salahsatunya link di bawah ini :

    http://www.topix.com/forum/world/malaysia/T854VIOC79920A1VM

    http://www.youtube.com/watch?v=dHAuarW2ruE

    Jadi saran saya buat anda pak Binsar, banyak2lah riset dan berpikir dan merenung. Jangan cepat-cepat melakukan sesuatu atau mengatakan sesuatu sebelum anda benar2 telah memiliki dasar yg kuat dan comprehensive utk mengatakannya atau melakukannya.

    Salam Damai dan salam kasih Kristus,
    Truthseeker

    ReplyDelete
  27. Shaloom Truthseeker

    Sy Binsar

    Salam kenal jg, dan maafkan saya apabila saya telah menyinggung perasaan anda, maaf ya justru tanggapan komentar dr anda semakin menguatkan bahwa anda betul2 sangat subyektif dan jauh dari obyektif, maaf ya, mengapa..??
    Begini, yang pertama coba anda perhatikan komentar sy tsb, apakah sy sedang menyetujui bahwa kesaksian seorang mantan dapat merubah keyakinan dr orang yg masih meyakini sesuatu..??
    Sadar atau tidak anda telah terlalu emosi saudaraku...justru saya menolak ajakan Pa Awi karena seperti tulisan anda 'tentu bukan itu patokan parameternya'....

    Maaf ya, anda sudah terlalu dikuasai emosional yg tinggi, maaf sy hanya mengingatkan, kalau sedang marah jangan sampai berbuat dosa, Firman Tuhan mengingatkan demikian bukan..?? Berdoalah terlebih dahulu sblm menulis komentar spy jangan IBLIS memakai saudara.

    Ada sedikit perbedaan cara pandang kita, sedikit, tp fatal, cara pandang umat Kristen spt saya dan jg mungkin Kristen kebanyakan, dibandingkan umat sepupu dan umat menara pengawal terhadap 'murtadin'.
    Bagi sy (Kristen) memandang 'murtadin' (org yg murtad) dari Kristen adalah orang yg patut dikasihani, dikasihi, di ingatkan kembali, di doakan sekuat tenaga dengan penekanan pada KASIH yg tk berkesudahan, karena ada tertulis bhw bukan kebinasaan orang fasik yg diinginkan oleh TUHAN tetapi kembalinya pd jalan yg benar.
    Begini loh saudaraku, apapun yg dikatakan murtadin TIDAK AKAN ; membuat saya tersinggung, emosional, ingin mengasingkannya, menjauhinya bahkan membinasakan murtadin, tidak akan.
    Justru rasa Iba yg ada dihati saya, bahkan akan selalu mendoakan 'ampunilah mereka TUHAN karena mereka tidak tau apa yg mereka lakukan', karena apakah riset2, atau cara berpikir atau merenung atau ilmu pengetahuan dan gelar2 yg membuat kita 'DISELAMATKAN'...??
    Bahkan mungkin andapun yg bukan Kristen dan sebagai anggota menara pengawal kalau mendengar atau membaca kesaksian murtadin Kristen dngn mudah merasa Iba thd murtadin Kristen krn meskipun terlihat pandai tp jelas kurang "HIKMAT".

    Jadi anda sekarang bisa kan membedakan cara pandang kami (Kristen) thd murtadinnya dibanding umat sepupu dan organisasi menara pengawal.?

    Maaf ya saudaraku, saya cuma mau mengingatkan, artikel2 Pa Awi di blog ini tidak pernah menghina atau menyinggung hal jelek tentang anggota menara pengawal yaitu anda2 sebagai saksi saksi yehuwa, bahkan Pa Awi sering kali MEMUJI sikap tingkah laku kalian, ketulusan kalian, kegigihan kalian dll dlm melayani menara pengawal, lalu mengapa kalian (SSY) merasa tersinggung..??
    Yang dituliskan Pa Awi disini hanya fakta2 tentang organisasi menara pengawal dengan segala tingkah lakunya, lalu mengapa kalian (SSY) yg tersinggung..? Apakah kalian wakil2 menara pengawal..? Atau organisasi menara pengawal ini tuhan kalian..?
    Seharusnya kalian (SSY) menjadikan semua bangsa muridnya YESUS bukan menjadikan semua bangsa muridnya menara pengawal, bacalah setiap artikel di blog Pa Awi ini dengan hati tulus sebagai Truthseeker (pencari kebenaran), lupakan dulu bhw anda itu anggota organisasi menara pengawal dngn ikatan2 aturan2 menara pengawal yg mengikat hati dan pikiran anda, lupakan bahwa menara pengawal HARUS anda bela, bayangkan anda baru saja lahir, anda orang MERDEKA, lalu berdoa, undang ROH KUDUS utk memberi HIKMAT pd anda, dan mulai baca lagi artikel2 dlm blog ini mk saya yakin anda dengan MUDAH memahami maksud tulisan2 dlm blog ini.

    Demikian dan mudah-mudahan membantu anda dlm usahanya sbg Truthseeker, dan seperti YESUS katakan, DIA akan menyertaimu sampai akhir zaman.

    Salam Kasih didalam YESUS KRISTUS ALLAH kita.

    ReplyDelete
  28. Terima Kasih Buat tanggapan saudara Truthseeker,

    apa yang dikatakan pak Bisnar "anda terlalu subyektif", seakan-akan anda menutup mata dan telinga menerima kenyataan.

    jika memang anda berkeras hati bahwa SSY ataupun MP itu tidak menutup-nutupi kasus ini, tidak akan mungkin terjadi putusan hakim yang sangat menghebohkan itu.


    Jika anda ragu akan kenyataan yang terjadi, bertanyalah dalam hati anda.
    Mohon tuntunan dari Allah Roh kudus untuk menyertai Saudara dan mau menerima kenyataan.
    kembali saya ingatkan, emosi bisa membawa kita kedalam dosa. tanggapi dengan rendah hati saudara, dan jadikan ini sebagai acuan buat SSY dan MP untuk berbenah diri.

    salam Kasih Tuhan Kita Yesus Kristus

    ReplyDelete
  29. Waduh...hehehe, koq jawaban pak Binsar dan pak Julianus kali ini tidak ada kaitannya samasekali ya dengan argumentasi saya? melenceng jauh, dan saya yakin pak Awi kali ini dapat melihat dengan jelas hal itu (karena dalam hal ini saya harus akui pak Awi masih lebih mudah menangkap argumentasi saya daripada pak Binsar dan pak Julianus) koq sepertinya sulit ya memahami argumen saya?

    Di awal saya hanya bertanya ke anda demikian : Apakah jika ada seorang mantan pemimpin Gereja Kristen keluar atau 'murtad' dari keKristenan lalu masuk Islam atau bahkan menjadi Atheist dan dia mulai mengkritik agama Kristen maka otomatis agama Kristen absolute menjadi salah sesuai parameter penilaian dari mantan pemimpin Gereja Kristen yang keluar itu?

    Silahkan jawab YA? atau TIDAK? kemudian Jika ingin menambah penjelasan atas jawaban YA silahkan dijabarkan, dan jika ingin menambah penjelasan atas jawaban TIDAK silahkan juga dijabarkan.

    Pertanyaan saya itu bertujuan utk menanggapi argumentasi pak Binsar sebelumnya : Binsar wrote : karena kesaksian mantan penatua SY yg sdh bertobat bahkan kesaksian mantan salah seorang Badan Pimpinan SY di pusat sajapun tidak dapat membukakan mata hati mrk bahwa 'menara pengawal' hanya sebuah organisasi kultus yg mengikat.

    Artinya begini : kesaksian seorang MANTAN (entah mantan apapun dia, entah mantan Protestan, mantan Katolik ataupun mantan SSY) TIDAK BISA DIJADIKAN SEBAGAI SATU2nya parameter untuk menilai suatu organisasi itu negative! is that clear pak Binsar?

    Pak Binsar dan pak Julianus tidak usah kuatir kalau saya ini akan membela SSY, karena saya sudah lama tidak aktif di organisasi SSY (pak Awi sudah tahu hal itu), dan mestinya jika anda berdua membaca seluruh argumentasi saya, maka anda pun akan paham posisi saya di mana.

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
  30. Shaloom Truthseeker

    Sy Binsar

    Aduuuh...maaf sauadaraku, anda benar2 sudah dikuasai emosi, dan maaf, anda sudah tidak bisa berfikir secara jernih lagi, itu terlihat dari tanggapan komentar anda.
    Baca baik2 dan pahami komentar saya, maaf ya, ko sptnya anda tidak dapat memahami maksud dr tulisan saya ya, kan disana jelas dimana posisi sy menanggapi masalah mantan, mungkin anda terbiasa belajar didampingi dan dibimbing senior, tp sy mengajak anda mulai sekarang, cobalah, sekali lagi cobalah ; meminta bimbingan ROH KUDUS untuk memahami apapun jg, supaya HIKMAT yg dari ALLAH akan turun padamu.

    Inti dari pada HIKMAT adalah kerendahan hati, untuk mau diajar ROH KUDUS, bukan malah rendah hati hanya kalau diajar menara pengawal, karena seperti pengakuan anda menara pengawal tidak selalu benar, tp ROH KUDUS selalu memberimu jalan menuju KEBENARAN.

    Jangan terlalu kecewa kalau mengetahui bahwa menara pengawal ternyata bukan jalan menuju kebenaran, tp bersyukurlah bahwa TUHAN tetap mengasihi dan menegurmu melalui blog ini spy sadar akan kesalahan jalanmu mengikuti menara pengawal.
    Bukan kebetulan anda ada di blog ini, tp ini rencana TUHAN spy mata hatimu celik, inilah jalan kasih TUHAN padamu

    Salam Kasih YESUS KRISTUS ALLAH kita

    ReplyDelete
  31. Lagi-lagi sdr.Binsar tidak menjawab pertanyaan saya, malah ngomong ngalor-ngidul macam gaya rohaniwan suci.

    Binsar wrote: Aduuuh...maaf sauadaraku, anda benar2 sudah dikuasai emosi, dan maaf, anda sudah tidak bisa berfikir secara jernih lagi, itu terlihat dari tanggapan komentar anda.

    Saya samasekali tidak emosi pak Binsar, anda jangan terlalu sensitif pak Binsar, santai saja. Coba mohon tunjukkan dimana dari kalimat saya yg bernada emosi? hanya saja saya tidak suka banyak basa-basi seperti anda, saya lebih suka straight to the point. Saya tetap menjaga kesopanan dalam berargumentasi, tetapi saya lebih suka langsung ke point diskusi seperti cara pak Awi pemilik blog ini, daripada ngalor ngidul ke sana-kemari seperti cara anda diskusi tidak pada esensi pembahasan utama. Mohon maaf jika cara saya berdikusi terusterang dan langsung ke pokok inti permasalahannya.

    Sekali lagi saya tegaskan, pertanyaan saya itu bertujuan utk menanggapi argumentasi pak Binsar sebelumnya : Binsar wrote : karena kesaksian mantan penatua SY yg sdh bertobat bahkan kesaksian mantan salah seorang Badan Pimpinan SY di pusat sajapun tidak dapat membukakan mata hati mrk bahwa 'menara pengawal' hanya sebuah organisasi kultus yg mengikat.

    Maksudnya membukakan mati hati akan hal apa pak Binsar? apakah kesaksian mantan Pemimpin SY itu otomatis absolute dapat dipakai sbg justifikasi bahwa organisasi SY adalah sebuah kultus? sejak kapan seorang mantan organisasi agama tertentu dapat dijadikan indikator MEWAKILI TUHAN untuk menghakimi agama yg sebelumnya dia anut sebagai sebuah kultus?. Itulah sebabnya saya tanyakan, bagaimana jika mantan Pastor, mantan Pendeta juga melakukan hal yg sama yaitu mencap Katolik atau Protestan sebagai organisasi Kultus? apakah anda akan memiliki cara pandang yg sama seperti itu juga ketika anda menilai SSY?

    Mohon anda jawab Ya atau Tidak?! tolong jangan muter-muter lagi ya pak.

    Matius 5:37 - Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

    Saya tidak mengatakan bahwa kesaksian seorang mantan agama tertentu itu samasekali tidak benar, bukan itu! tentu kesaksian mereka bisa kita telaah dan analisa secara kontekstual, tetapi bukan berarti absolute dijadikan sbg vonis eksekusi terhadap organisasi yg dia kritik (itu adalah suatu hal yg perlu riset comprehensive).

    Binsar wrote: cobalah, sekali lagi cobalah ; meminta bimbingan ROH KUDUS untuk memahami apapun jg, supaya HIKMAT yg dari ALLAH akan turun padamu.

    Gaya berbicara anda seolah-olah hanya anda saja yang sudah dapat bimbingan Roh Kudus. Dan seolah-olah Tuhan itu hanya milik anda saja. Maaf saya harus kritik anda dalam hal ini.

    Binsar wrote : Inti dari pada HIKMAT adalah kerendahan hati, untuk mau diajar ROH KUDUS, bukan malah rendah hati hanya kalau diajar menara pengawal, karena seperti pengakuan anda menara pengawal tidak selalu benar, tp ROH KUDUS selalu memberimu jalan menuju KEBENARAN.

    Mohon tunjukkan kalimat mana dari argumen saya yg tidak rendah hati menurut anda... hehehe. Btw. saya tidak pernah menganggap Menara Pengawal sedang mengajar saya ketika menjadi anggota SSY, saya adalah orang yang open-mind dari dulu hingga saat ini, dari sejak saya di Katolik maupun Protestan, saya suka mempelajari segala hal, saya belajar agama Islam, saya beli Kitab AlQuran, saya beli buku-buku Budha, Hindu, Filsafat, dll, termasuk buku2 dari SSY. Bahkan saya pernah menjadi anggota users-group dan milling list Atheist di internet dan berdiskusi selama lebih dari 5 tahun dengan orang atheist di seluruh dunia. Saya punya rekan korespondensi pemimpin komunitas atheis di Belanda dan Jerman dan sering berdiskusi dengan mereka. Buat saya pribadi, Tuhan menilai hati manusia tidak soal apa agama mereka dan apa posisi mereka di mata manusia.


    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
  32. Satu lagi kesalahan Logika yang cukup fatal dari argumentasi sdr.Julianus :

    Julianus wrote : TDB adalah sebuah terjemahan, bukanlah kitab suci.

    Coba pertimbangkan bahwa kalimat itu juga bisa digunakan untuk terjemahan-terjemahan versi Alkitab lain selain TDB, bukan?

    Contoh : Terjemahan Baru LAI adalah sebuah terjemahan dan bukanlah kitab suci.

    Tahukah anda bahwa Ada ratusan versi terjemahan Alkitab ! Apakah itu artinya semua jenis terjemahan itu tidak layak disebut Alkitab hanya karena terjemahan?

    Think about it bro !

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jujur....
      saya merasa agak aneh dengan bagaimana cara anda memahami kata-kata yang saya maksudkan. sangat terasa anda coba untuk memutar" pada satu tempat.

      Tahukan sejara alkitab??

      sekarang, anda harus berpikir... lewat Magisterium GK, Kitab Suci itu tersusun. menjadi satu Buku.

      jika anda menganggap GK atau pun kristen lain itu sesat, seharusnya MP "jangan" menggunakan Kitab Suci yang dibuat Oleh Magisterium GK.

      saya Harap anda berfokus pada arah pembelaan anda.

      silahkan menjawab pertanyaan saya berikut:

      Mengapa MP masih menggunakan Alkitab yang berasal dari Magisterium GK? dan Mengapa MP hanya menerjemahkan Kitab Suci menjadi "TDB"?
      Apakah TDB bertujuan untuk membenarkan ajaran dari MP?

      selama saya bergabung diblog ini, saya selalu coba menjawab dan menanggapi pertanyaan ataupun pernyataan bapak. dan saya berharap bapak juga berlaku demikian ke saya.

      Salam Kasih Tuhan Kita Yesus.

      Delete
  33. Shaloom sdr Truthseeker

    Sy Binsar

    Puji nama TUHAN kita YESUS KRISTUS
    Maaf sdr Truthseeker, sy membaca (maaf ya) tulisan kesombongan sdr ttg pengalaman2 anda mempelajari segala hal serta diskusi2 anda dngn atheis mungkin dengan maksud utk menunjukkan bhw anda cukup hebat ya...
    TAPI kalau cara belajar anda dan diskusi2 anda itu persis spt pd saat anda menjawab Pa Awi, saya dan sdr Julianus, TENTU nya anda tidak dapat apa2, karena jelas2 anda tidak mau membaca dengan teliti dan memahami maksud tulisan partner diskusi anda.
    Oke sy straight to the point dng maksud tulisan saya :

    Pa Awi menulis : Bahkan saya akan sangat terhormat jika Bp bisa memberi kesaksian di blog ini; bagaimana Bp bisa bergabung & bgm bisa keluar. Biar dpt menjadi berkat bagi pembaca blog ini. Bagi yg ingin bergabung, bisa belajar dr Bp. Saya bersedia memberi ruang utk Bp. Maukah?

    Binsar menjawab : Maaf Pa Awi, menurut saya tdk penting bgmna sy bs sampai terlibat dng komunitas organisasi kultus ini, dan terimakasih untuk penawaran Pa Awi, krn kesaksian mantan penatua SY yg sdh bertobat bahkan kesaksian mantan salah seorang Badan Pimpinan SY di pusat sajapun tidak dapat membukakan mata hati mrk bahwa 'menara pengawal' hanya sebuah organisasi kultus yg mengikat.

    Dari penawaran Pa Awi tsb diatas dan jawaban saya dibawahnya, apakah jawaban sy menggambarkan bahwa saya setuju bahwa kesaksian seorang mantan saksi yehuwa yg bertobat dapat menyadarkan saksi2 yehuwa termasuk anda bahwa menara pengawal itu organisasi kultus..?? karena menurut saya kesaksian orang yang sudah terlalu tinggi saja jabatannya TIDAK BISA, apalagi kesaksian saya, untuk apa..?? Mengertikah anda maksud tulisan saya..??????

    Binsar wrote: cobalah, sekali lagi cobalah ; meminta bimbingan ROH KUDUS untuk memahami apapun jg, supaya HIKMAT yg dari ALLAH akan turun padamu.

    Truthseeker menjawab : Gaya berbicara anda seolah-olah hanya anda saja yang sudah dapat bimbingan Roh Kudus. Dan seolah-olah Tuhan itu hanya milik anda saja. Maaf saya harus kritik anda dalam hal ini.

    Maaf loh sdr Truthseeker, mengapa saya harus mengatakan demikian, karena seringkali Pa Awi mendapati bahwa pendapat anda atau pikiran anda hanya copy paste dr bimbingan menara pengawal atau majalah sedarlah yang PASTI secara KEBIASAAN ( karena indoktrinasi yg terus menerus dan berkesinambungan )secara anda tidak sadar (sudah terbawa dialam bawah sadar anda) mengikat anda, cuma anda embel-embeli PENDAPAT ITU SESUAI DENGAN PENDAPAT ANDA JG, PADAHAL ; ANDA SEDANG MENJALANI PERINTAH MENARA PENGAWAL. akan saya kutipkan dr artikel Pa Awi untuk anda ;
    Hindari Cara Berpikir Bebas (Independen)


    Sejak awal dari pemberontakannya Setan meragukan cara Allah melakukan segala sesuatu. Ia mengembangkan cara berpikir bebas. ’Kau dapat memutuskan sendiri apa yang baik dan buruk,’ kata Setan kepada Hawa. ’Kau tidak usah mendengarkan kepada Allah. Ia sebenarnya tidak mengatakan kebenaran kepadamu.’ (Kejadian 3:1-5) Sampai hari ini, siasat Setan yang licik ialah mempengaruhi umat Allah dengan cara berpikir demikian.—2 Timotius 3:1, 13.

    Bagaimana cara berpikir bebas seperti itu dinyatakan? Suatu cara yang umum ialah dengan meragukan nasihat yang disediakan oleh organisasi Allah yang kelihatan....(Menara Pengawal, 15/1/1983 hlm. 22)

    Bersambung...

    ReplyDelete
  34. Sambungan...

    Saya jg mau mengingatkan anda di dlm artikel Pa Awi yg lain mengatakan ; (MOHON DIBACA KEMBALI PELAN2 DAN DIPAHAMI)

    Perhatikan kalimat-kalimat yang saya beri tanda bold sebagai sebuah peneguhan bahwa seseorang seperti sida-sida itu tidak dapat memahami apa yang dibacanya dan dengan rendah hati menanyakan: “Sesungguhnya, bagaimana mungkin aku dapat mengerti, jika tidak ada yang menuntun aku?”

    Pertanyaan besarnya adalah apakah dari cerita tersebut dapat menjadi sebuah pembenaran bagi Menara Pengawal bahwa seseorang memang membutuhkan pertolongan darinya dan tanpa bantuan Menara Pengawal seseorang tidak dapat memahami Alkitab? Inilah kajian pertanyaan di dalam artikel saya kali ini.

    Jika kita kaji dengan saksama bagian-bagian perikop tersebut, memang benar argumentasi Menara Pengawal bahwa sida-sida tersebut tidak dapat memahami Alkitab tanpa bantuan dari Filipus. Dan menjawab pertanyaan Sdr. Andi; apakah langkah filipus menjelaskan atau membantu memahaminya adalah salah? Maka jawabannya adalah tidak salah! Sebagai umat Kristen, merupakan kewajiban kita membantu orang lain untuk memahami Alkitab.

    Namun demikian, Sdr. Andi terfokus pada pertanyaan sida-sida tersebut yang membutuhkan bantuan untuk memahami Alkitab dan mengabaikan bagian lainnya yaitu setelah sida-sida itu menerima Kristus dan dibaptis, Filipus yang mengajarnya meninggalkannya dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Perhatikan bagian itu:

    Ketika mereka keluar dari air, roh Yehuwa dengan cepat membawa Filipus pergi, dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi, sebab dia meneruskan perjalanannya dengan bersukacita. (ayat 39, NW)

    Jadi sekarang setelah kita membaca cerita itu secara keseluruhan tanpa pemahaman yang sepotong-potong menjadi jelas, yaitu jika Kisah pasal 8 menjadi dasar klaim Menara Pengawal bahwa seseorang membutuhkan pertolongan untuk mengerti Alkitab; pertanyaannya adalah bagaimana kita dapat menjelaskan fakta bahwa Filipus akhirnya meninggalkan sida-sida itu setelah ia menerima Kristus dan dibaptis?

    Sebaliknya, jika Saudara adalah Saksi-Saksi Yehuwa, Menara Pengawal mengatakan bahwa Saudara secara terus-menerus dan berkesinambungan tanpa akhir membutuhkan bantuan Menara Pengawal karena tanpa bantuannya, Saudara tidak dapat memahami Alkitab. Dengan demikian, setiap Saksi Yehuwa selalu belajar — sampai ia meninggal — publikasi Menara Pengawal untuk memperoleh pengetahuan.

    Tentunya cerita Kisah 8 tidaklah dapat dibandingkan dengan proses belajar dan bantuan yang mengikat yang diberikan oleh Menara Pengawal. Menara Pengawal hanya memanfaatkan Kisah 8 untuk membenarkan pengajarannya yaitu seorang Saksi selalu butuh pengajaran dari Menara Pengawal. Sebaliknya, bantuan Filipus tidaklah mengikat karena ia meninggalkan sida-sida tersebut setelah ia menerima Kristus dan dibaptis! Tentunya jika kita baca Bisnis Menara Pengawal menjadi jelas mengapa setiap Saksi diharuskan membaca dan memperoleh pengetahuan yang disediakan oleh Menara Pengawal.

    Dari cerita tersebut sesungguhnya kita dapat belajar bahwa memang seseorang membutuhkan bantuan untuk memahami Alkitab. Tetapi setelah ia menerima Kristus dan melambangkan penerimaannya itu dengan sebuah baptisan, maka ia tidak membutuhkan lagi ‘seorang guru spritual’ untuk memimpinnya ke dalam seluruh kebenaran. Dalam cerita tersebut dikatakan bahwa Filipus pergi dan sida-sida tersebut tidak melihatnya lagi. Dan Alkitab mencatat di ayat 39 sida-sida itu meneruskan perjalanannya dengan bersukacita. Kelanjutan ceritanya tidak ada lagi; yaitu apakah ia masih membutuhkan bantuan atau tidak. Tetapi tentunya, kita tidak ingin berspekulasi bahwa ia masih membutuhkan bantuan Filipus atau pun para rasul untuk mengerti Alkitab karena jika kita berpikir demikian, berarti kita telah ‘berimajinasi’ melampaui apa yang tertulis, bukan?

    Bersambung...

    ReplyDelete
  35. Sambungan...

    Jika demikian, siapakah yang mengajar orang Kristen setelah ia menerima Kristus dan melambangkan penerimaannya itu dengan baptisan?

    Pertama, kita bisa lihat di Yohanes 16:13 yang berbunyi:

    Akan tetapi, apabila dia tiba, yaitu roh kebenaran, dia akan menuntun kamu ke dalam seluruh kebenaran, karena dia tidak akan berbicara dari dirinya sendiri, tetapi hal-hal yang dia dengar akan dia katakan, dan dia akan menyatakan kepadamu hal-hal yang akan datang. (NW)

    Di ayat tersebut, Tuhan Yesus mengatakan bahwa Roh Kebenaran yaitu Roh Kudus akan menuntun setiap orang Kristen kepada seluruh kebenaran. Jika orang Kristen memiliki Roh Kudus yang memimpin kepada seluruh kebenaran; mengapa ia membutuhkan publikasi-publikasi Menara Pengawal? Apakah publikasi Menara Pengawal lebih baik dalam pengajaran dibandingkan dengan Roh Kudus? Sayangnya, Roh Kebenaran itu tidak dimiliki oleh setiap Saksi-Saksi Yehuwa sebagai ‘kawanan besar’. Dengan demikian, memang mereka selalu membutuhkan bantuan Menara Pengawal untuk memahami Alkitab.


    Pemahaman saya di atas juga diteguhkan di 1 Yoh. 2:27 di mana orang Kristen diberitahu bahwa mereka tidak membutuhkan siapapun untuk mengajar mereka jika kita memiliki persatuan dengan Kristus.

    Dan mengenai kamu, pengurapan yang kamu terima dari dia tetap ada dalam dirimu, dan kamu tidak perlu diajar oleh seseorang; tetapi sebagaimana pengurapan yang berasal darinya mengajar kamu segala sesuatu, dan adalah benar dan bukan dusta, dan sebagaimana itu telah mengajar kamu, tetaplah dalam persatuan dengan dia. (NW)

    Kedua, di Matius 23:8-10, Yesus mengatakan bahwa orang Kristen hanya memiliki satu guru yaitu Bapa dan satu-satunya pemimpin yaitu Yesus Kristus:

    Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi, karena satu gurumu, sedangkan kamu semua adalah saudara. 9 Lagi pula, jangan menyebut siapa pun bapakmu di bumi, karena satu Bapakmu, Pribadi surgawi itu. 10 Juga jangan disebut ’pemimpin’, karena Pemimpinmu satu, KRISTUS.

    Sebaliknya, jika kita memahami ajaran Menara Pengawal dengan baik, setiap Saksi Yehuwa diajarkan untuk bersikap loyal dan menghormati ‘Badan Pimpinan’ atau ‘kaum terurap’ sebagai guru dan satu-satunya saluran komunikasi Allah di bumi di mana makanan rohani diberikan secara tepat waktu. Bukankah ajaran Menara Pengawal tersebut melanggar pernyataan Kristus? ( diambil dari artikel Pa Awi "Apakah Bantuan Menara Pengawal Dibutuhkan Untuk Memahami Alkitab?" )


    Tentunya maaf sekali kalau anda menjadi tersinggung apabila sy mengatakan bhw anda belum prnh mengetahui atau blm pernah memahami dan belum pernah mengalami bagaimana merasakan dipenuhi oleh ROH KUDUS, karena saya yakin anda termasuk dalam "kawanan besar" di organisasi menara pengawal. atau mungkin saya salah krn ternyata anda adalah bagian dari "kaum terurap" (hanya kaum yg bs dipenuhi ROH KUDUS), mohon konfirmasinya ya.
    Kalau anda seorang Truthseeker sejati, tidak inginkah anda mengalami kepenuhan ROH KUDUS seperti kami umat Kristen..??

    bersambung...

    ReplyDelete
  36. Sambungan...

    Saya ambil kembali tulisan mantan penatua Saksi Yehuwa :
    David bersaksi : Sejak menemukan Yesus sejati, kami telah ditunjukkan betapa banyak kasih Kristen “sejati” yang kami pelajari sekarang, bukan menghakimi seperti pengajaran Watchtower.

    Ketika kami masih Saksi-saksi Yehuwa, kami selalu berjuang dengan konsep bahwa Yahweh akan membunuh setiap orang di planet ini jika mereka bukan pengikut Watchtower. Sekarang kami tahu bahwa KEBENARAN adalah Yesus (bukan organisasi). Dia adalah JALAN, KEBENARAN dan HIDUP dan tak seorang pun datang kepada bapa kecuali lewat dia (lihat Yohanes 14:6). Tidak ada jalan lain.

    Truthseeker menulis : Mohon tunjukkan kalimat mana dari argumen saya yg tidak rendah hati menurut anda... hehehe.

    Tidak usah ditunjukkan saja anda sudah melakukannya tuh diatas, tp supaya anda puas ttg kecongkakkan anda, nih ada lagi :

    Truthseeker menulis : Wah... muncul lagi satu oknum baru yang "sekelas" Awi di sini yaitu Julianus (sekelas dari segi memahami tulisan orang lain dan melontarkan argumentasi),

    Truthseeker menulis : Dalam hal ini mungkin anda perlu belajar dengan sdr.Awi.

    Truthseeker menulis : Waduh...hehehe, koq jawaban pak Binsar dan pak Julianus kali ini tidak ada kaitannya samasekali ya dengan argumentasi saya? melenceng jauh, dan saya yakin pak Awi kali ini dapat melihat dengan jelas hal itu (karena dalam hal ini saya harus akui pak Awi masih lebih mudah menangkap argumentasi saya daripada pak Binsar dan pak Julianus) koq sepertinya sulit ya memahami argumen saya?

    Tapi kalau menurut anda itu bukti kerendahan hati, ya tidak apa-apa, semoga TUHAN cepat menyadarkan anda, dan maafkan saya Pa Awi, kami jd OOT, sy kembalikan diskusi ini pd Pa Awi kepada Topik artikel Bapa, sy tidak akan menanggapi Truthseeker lg krn jelas beliau sedang dikuasai emosi, terimakasih

    Salam Kasih YESUS KRISTUD ALLAH dan TUHAN kita.

    ReplyDelete
  37. Jujur saya mulai rada capek diskusi dengan anda pak Binsar (sekali lagi mohon maaf jika anda tersinggung dengan kata2 saya ini, silahkan jika anda menganggap saya congkak krn saya lebih suka berbicara tegas, lugas dan terusterang). Btw. saya sebenarnya meniru cara Yesus dalam berdiskusi, apakah anda ingat bahwa Yesus kerap kali menghardik orang2 Farisi dan Ahli Taurat dengan kata2 keras? Yesus mengatakan bhw orang Farisi keturunan ular beludak, iblis, setan, dan sebutan2 keras lainnya. Apakah dengan demikian Yesus dapat dikatakan congkak dan angkuh hanya karena dia berkata terusterang tanpa basa-basi? coba renungkan hal itu. Saya malah tidak pernah menghardik pak Binsar dengan kata2 pedas seperti Yesus menghardik orang Farisi, bukan?

    Justru anda yang pernah mengeluarkan statment 'menghina' para pengikut SSY sebagai orang2 yang sedang terikat oleh iblis ! sadarkah anda bahwa anda pernah menulis demikian? coba perhatikan kembali komentar anda dari atas !

    Binsar wrote : Saya yakin Pa Awi adlh seorang yg sangat tulus berusaha memberitahukan kepada SSY bhw 'menara pengawal' adalah organisasi kultus yg sangat berbahaya kalau mrk menggantungkan iman mereka kpd 'muslihat' menara pengawal, TETAPI Pa Awi, maaf saya hanya mengingatkan Pa Awi, bhw setiap ikatan IBLIS tidak mudah dilepaskan, seingat saya IBLIS ini sangat mempunyai KUASA dan hanya KUAT KUASA ALLAH sendirilah yg dapat melepaskan ikatan IBLIS ini dari mrk.

    Jadi sekarang siapakah yang congkak dan angkuh menurut anda? saya tidak pernah mengatakan bhw anda dikuasai Iblis, meskipun saya tahu banyak tentang Agama Katolik dan Protestan.

    Apa maksud anda mengatakan "ALLAH sendirilah yg dapat melepaskan ikatan IBLIS ini dari mrk" ???

    Renungkanlah dulu dalam2 hal itu, sebelum saya melanjutkan argumentasi saya.

    Regards,
    Truthseeker.

    ReplyDelete
  38. Syallom semuanya...
    Menarik juga blog ini....Sebelumnya ijinkan dan maafkan terlebih dlu, jika saya yg awam ini ikut berkomentar di blog ini....
    Sya salut dengan P. Awi, ulasan2 bapak, bukti2 link yang ditampilkan sangat mudah dicerna oleh semua orang-sekalipun yg awam spt saya. Jika kesimpulan yg saya ambil dr tulisan2 bpk AaWI, untuk membuktikan bahwa organisasi MP menerapkan double standar kepada anggotanya. Untuk yg mempunyai jabatan dlm oraganisasi MP-jika terjadi pelanggaran amoralitas akan ditutupi dengan alasan yg rasional: mencemarkan nama YHWH. Tetapi jika seorang yg menjabat dalam organisasi berdebat/ diskusi paham dengan MP akan ada proses pemecatan dengan alasan yg rasional juga supaya tidak terjadi perpecahan dalam MP. Menurut sy yg awam ini, sungguh cerdik MP ini mencari alasan untuk melindungi kewibawaan MP.. Bagi saya pelecehan seksual lebih berat bobotnya ( Perintah 10 Allah ada yg menyatakan JANGAN BERZINA) ,daripada berdebat/menyatakan keberatan dengan pengajaran dari MP, karena apa yg diajarkan/tertulis di MP pun belum tentu benar. Benar demikian P. Awi?
    Untuk P. Truthseeker apakah bpk YAKIN dengan ajaran di MP bahwa Yesus dilantik/ dinobatkan jd raja pada thn 1914? Walaupun di MP diajarkan/dijelaskan cara menghitungnya shg didapat thn tsb? Dan jika bpk ato ada SY yg kurang yakin, beranikah bpk menyatakan keberatan kepada MP? Dan apakah sudah ada SY yg melakukannya? Apa saksi/hukuman terhadap SY itu apakah ada pemecatan?
    Sebelumnya thks. Gbu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Sdr Anonim

      Terima kasih atas komentarnya.

      Sdr berkata:

      Bagi saya pelecehan seksual lebih berat bobotnya ( Perintah 10 Allah ada yg menyatakan JANGAN BERZINA) ,daripada berdebat/menyatakan keberatan dengan pengajaran dari MP, karena apa yg diajarkan/tertulis di MP pun belum tentu benar. Benar demikian P. Awi?

      Bagi MP, pendapat Anda tidaklah diperkenan. Bagi organisasi kultus kesatuan dalam berpikir dan berperilaku merupakan hal yg tidak dpt ditawar. Organisasi MP dan segala doktrinnya harus dipandang kebenaran absolute yg harus dijunjung tinggi oleh setiap SSY. Mempertanyakannya, dianggap sama dgn mempertanyakan kedaulatan Allah sendiri (MP mengklaim representatif dari Allah) tidak diperbolehkan meskipun faktanya kemudian doktrin yang dipertanyakan itu dirubah karena memang terbukti tidak benar.

      Saya senang Anda bisa berkomentar, tetapi sudikah Anda mencantumkan initial nama Anda ketika berkomentar lagi? Hanya utk kemudahan penyebutan saja.

      Salam kasih Tuhan Jesus

      Delete
  39. Anonim bertanya : Untuk P. Truthseeker apakah bpk YAKIN dengan ajaran di MP bahwa Yesus dilantik/ dinobatkan jd raja pada thn 1914? Walaupun di MP diajarkan/dijelaskan cara menghitungnya shg didapat thn tsb? Dan jika bpk ato ada SY yg kurang yakin, beranikah bpk menyatakan keberatan kepada MP? Dan apakah sudah ada SY yg melakukannya? Apa saksi/hukuman terhadap SY itu apakah ada pemecatan?

    Truthseeker wrote: Pertama2 saya ingin menjelaskan kpd anda, saya dulu pernah di Katolik, pernah di Protestan, pernah mempelajari agama2 lain selain Kristen, pernah jadi Agnostic, pernah berkecimpung di komunitas atheist hanya untuk mengetahui konsep berpikir orang atheis dan ingin mendapatkan jawaban mengapa mereka menjadi atheist. Belakangan ada seorang penginjil SSY yg datang kepada saya dan kami berdiskusi bbrp tahun dan saya mendapat banyak sekali buku dan majalah, singkat cerita saya mulai mengadakan riset, dan pada akhirnya saya berkesimpulan bhw Sebagian besar ajaran MP memang berdasarkan Alkitab. Namun memang tak bisa dipungkiri ada beberapa hal yg keliru, tetapi menurut pandangan saya pribadi, masih bisa ditolerir dan positifnya adalah secara berkesinambungan ada penyesuaian terhadap ajaran yg keliru tersebut (hal yang tidak saya temui di Katolik maupun Protestan adalah penyesuaian terhadap dogma2 mereka)

    Soal tahun 1914 yang menjadi acuan "perhitungan bible chronology SSY" sebenarnya sudah pernah dikritik oleh kalangan SSY sendiri. Dan saya pun pernah mempertanyakan dan mengkritik hal itu, namun memang SSY memiliki argumentasi jawaban berdasarkan perspektif hitung2an bible chronology mereka. Satu hal yg ingin saya tegaskan adalah, saya belum pernah melihat ada anggota SSY yang ditegur apalagi dipecat hanya karena meragukan soal tahun 1914 itu !!! saya sendiri sampai sekarang sudah lama tidak aktif dalam organisasi SSY dan banyak mengkritisi SSY, namun tidak pernah saya ditegur hingga saat ini.

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ykk; Bpk Truthseeker yg menulis:
      ...... SSY yg datang kepada saya dan kami berdiskusi bbrp tahun dan saya mendapat banyak sekali buku dan majalah, singkat cerita saya mulai mengadakan riset, dan pada akhirnya saya berkesimpulan bhw Sebagian besar ajaran MP memang berdasarkan Alkitab. Namun memang tak bisa dipungkiri ada beberapa hal yg keliru, tetapi menurut pandangan saya pribadi, masih bisa ditolerir dan positifnya adalah secara berkesinambungan ada penyesuaian terhadap ajaran yg keliru tersebut (hal yang tidak saya temui di Katolik maupun Protestan adalah penyesuaian terhadap dogma2 mereka)
      Bpk, sy sekedar sharing ya ...Saya juga pernah PAR (pelajaran Alkitab Rumah) dengan SSY mempelajari buku Yang Alkitab Ajarkan. Memang, saya akui, pengajaran mereka tentang Yesus Putra Allah adalah berdasarkan Alkitabiah. Tetapi setelah berlanjut, saya mulai merasakan dari hati nurani: semakin banyak pengajaran yg berdasarkan penafsiran2 manusia terhadap Alkitab dan pengajaran ini sangat diyakini benar oleh SSY. Tidak ada yg sempurna, pasti ada kekeliruan....tapi menurut saya jika seseorang pernah melakukan kesalahan dan mengulanginya, apalagi dipublikasikan dijadikan dogmauntu orang banyak lagi itu namanya bebal. Demikian pula para penyusun MP, sebagai budak yg setia dan bijaksana dan teurap, mereka sudah berulangkali melakukan penafsiran2 yang terbukti tidak benar dan masih mereka lakukan lagi sampai saat ini. Pengajaran MP seringkali berdasarkan penafsiran yg bisa berubah atau menurut istilah bpk dilakukan penyesuaian. Lha, kalo saya jd bingung pak dan kebingungan ini bagi saya bukan makanan yg menyehatkan secara rohani (dilakukan berulang kali dengan banyak versi penafsiran). Sehingga sampai sekarng sy belum bergabung ke dalam organisasi SSY, sya tetap di gereja dimana saya berhimpun-walo kata bpk sulit merubah dogma2 ajaran mereka-krn saya berprinsip pak: sudah berkewajiban setiap anak Allah memberitakan kebenaran, ya itu yg saya lakukan di gereja yg sekarang, dan banyak dari mereka yg menerima dengan sukacita... Jadi anggapan bpk jka tidak ada penyesuaian, saya kurang kurang tepat.... tp semuanya butuh waktu, butuh proses karena sudah melekat dalam jangka waktu yg lama. Tetapi gereja Protestan sejauh sya berhimpun, tidak melakukan pengajaran yang berdasarkan penafsiran. Penafsiran yg dijadikan dogma kemudian disesuaikan lagi dengan penafsiran yg baru menjadi dogma yg baru juga... apakah ini merupakan makanan rohani yg sehat? Bagaimana menurut bpk Pencari kebenaran?
      Oya pak, jika boleh tau bpk mengkritik-jika ada yg tidak sesuai-kepada siapa? Penatua, pengawas wilayah, perintis atau ke MP?
      Salam Kasih
      Ina

      Delete
  40. Ina wrote : Oya pak, jika boleh tau bpk mengkritik-jika ada yg tidak sesuai-kepada siapa? Penatua, pengawas wilayah, perintis atau ke MP?

    Ke semuanya sudah pernah ! bahkan saya pernah menulis surat ke KC / Kantor Cabang SSY dan Kantor Pusat, beberapa dijawab, beberapa tidak. Namun satu hal yang saya ketahui adalah, TIDAK PERNAH SAYA DITEGUR apalagi dipecat hanya karena meragukan penafsiran dari badan pimpinan SSY. Makanya saya heran darimana sdr.Awi bisa dengan yakin mengatakan hal bahwa SSY yang meragukan organisasi otomatis pasti dipecat??? sdr.Awi hanya mengutip kesaksian dari para mantan SSY yang dipecat (entah karena immoralitas atau karena hal2 lain, tanpa mau melihat sudut pandang lain dari dalam SSY sendiri) dan saat ini telah menjadi oposisi dan gencar mengkritik SSY secara membabi-buta (mungkin karena mereka / para mantan SSY itu kecewa dengan SSY).

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
  41. yKK TRUTHSEEKER.
    Saya pernah menulis:Bpk, sy sekedar sharing ya ...Saya juga pernah PAR (pelajaran Alkitab Rumah) dengan SSY mempelajari buku Yang Alkitab Ajarkan. Memang, saya akui, pengajaran mereka tentang Yesus Putra Allah adalah berdasarkan Alkitabiah. Tetapi setelah berlanjut, saya mulai merasakan dari hati nurani: semakin banyak pengajaran yg berdasarkan penafsiran2 manusia terhadap Alkitab dan pengajaran ini sangat diyakini benar oleh SSY. Tidak ada yg sempurna, pasti ada kekeliruan....tapi menurut saya jika seseorang pernah melakukan kesalahan dan mengulanginya, apalagi dipublikasikan dijadikan dogmauntu orang banyak lagi itu namanya bebal. Demikian pula para penyusun MP, sebagai budak yg setia dan bijaksana dan teurap, mereka sudah berulangkali melakukan penafsiran2 yang terbukti tidak benar dan masih mereka lakukan lagi sampai saat ini. Pengajaran MP seringkali berdasarkan penafsiran yg bisa berubah atau menurut istilah bpk dilakukan penyesuaian. Lha, kalo saya jd bingung pak dan kebingungan ini bagi saya bukan makanan yg menyehatkan secara rohani (dilakukan berulang kali dengan banyak versi penafsiran). Sehingga sampai sekarng sy belum bergabung ke dalam organisasi SSY, sya tetap di gereja dimana saya berhimpun-walo kata bpk sulit merubah dogma2 ajaran mereka-krn saya berprinsip pak: sudah berkewajiban setiap anak Allah memberitakan kebenaran, ya itu yg saya lakukan di gereja yg sekarang, dan banyak dari mereka yg menerima dengan sukacita... Jadi anggapan bpk jka tidak ada penyesuaian, saya kurang kurang tepat.... tp semuanya butuh waktu, butuh proses karena sudah melekat dalam jangka waktu yg lama. Tetapi gereja Protestan sejauh sya berhimpun, tidak melakukan pengajaran yang berdasarkan penafsiran. Penafsiran yg dijadikan dogma kemudian disesuaikan lagi dengan penafsiran yg baru menjadi dogma yg baru juga... apakah ini merupakan makanan rohani yg sehat? Bagaimana menurut bpk Pencari kebenaran?
    Bagaimana tanggapan bpk? Terimakasih sebelumnya
    Salam:
    INA

    ReplyDelete
  42. INA wrote: Tetapi gereja Protestan sejauh sya berhimpun, tidak melakukan pengajaran yang berdasarkan penafsiran.

    Siapa bilang Protestan tidak melakukan pengajaran berdasarkan penafsiran? setiap gereja punya landasan penafsiran teologisnya masing-masing, itulah sebabnya timbul perpecahan di gereja protestan, ada begitu banyak denominasi (ada ratusan bahkan ribuan sekte-sekte Kristen) saya pernah di Protestan, dan saya melihat para pendeta bisa memiliki penafsiran yg berbeda terhadap beberapa ayat, atau mengutip penafsiran dari tokoh teologis tertentu dalam khotbah mereka. Di dalam sejarah Katolik juga demikian, itulah sebabnya ada banyak Konsili dan Kredo-Kredo.

    INA wrote: Penafsiran yg dijadikan dogma kemudian disesuaikan lagi dengan penafsiran yg baru menjadi dogma yg baru juga... apakah ini merupakan makanan rohani yg sehat?

    Tergantung anda melihatnya dari perspektif mana? jika anda melihatnya dari segi positif maka hal itu berdampak pada berkembangnya pengetahuan atas dasr riset teologis tertentu, jika anda melihatnya dari sudut pandang negatif maka hal itu berdampak pada kebingungan umatnya (jadi ibarat dua sisi mata uang) setiap orang yg sudah "dewasa secara rohani" dapat memilah-milah mana yg positif dan mana yg negatif. Satu contoh misalnya, dulu SSY merayakan hari Natal, belakangan Tidak lagi, dulu SSY suka akan konsep "hitung2an akhir zaman" sekarang tidak, dst.

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
  43. Ykk Bpk TRUTHSEEKER yang menulis Tergantung anda melihatnya dari perspektif mana? jika anda melihatnya dari segi positif maka hal itu berdampak pada berkembangnya pengetahuan atas dasr riset teologis tertentu, jika anda melihatnya dari sudut pandang negatif maka hal itu berdampak pada kebingungan umatnya (jadi ibarat dua sisi mata uang) setiap orang yg sudah "dewasa secara rohani" dapat memilah-milah mana yg positif dan mana yg negatif. Satu contoh misalnya, dulu SSY merayakan hari Natal, belakangan Tidak lagi, dulu SSY suka akan konsep "hitung2an akhir zaman" sekarang tidak, dst.

    Saya mengerti penjelasan bapak diatas..... Seperti tentang rokok dlu SSY memperbolehkan sekarang tidak, darah, ulang tahun dll. Contoh itu tradisi/perilaku dalam kehidupan pak...... Tetapi bagaimana penafsiran yang mempengaruhi iman seseorang yg dipegang begitu teguh oleh SSY yang belum tentu kebenarannya? Apakah bapak YAKIN bahwa Badan Pimpinan MP benar2 seorang yang benar2 terurap yg dilantik Yesus pada thn 1919? Apakah bpk YAKIN bahwa MP merupakan satu2nya alat komunikasi Allah bagi umatNya di bumi ini? Apakah bapak sudah mengujinya? Apakah bpk YAKIN dengan pengajaran 1919., 1914 dan 144.000 orang? Apakah bpk juga pernah mengujinya?
    Menurut saya, bpk seorang pencari kebenaran yg pantang menyerah...(dr cerita bpk yg pernah di katolik, dll) apakah bpk di SY menemukan kebenaran yg sebenar2nya.. dengan dogma2 mereka? Tolong dijawab dengan jujur ya pak....karena bagi saya hati nurani lebih murni daripada segala teorika dan penalaran2.
    GBU
    from INA

    ReplyDelete
  44. berbagi aja

    bisakah kita renungkan mat 12 :33-37
    mengapa kita harus terus mencari kesalahan atau terus menyudutkan pihat lain, betapa busuknya hati kita, bukankan kita secara pribadi kalau berkata jujur masih berjuang dengan susah payah untuk menjadi lebih baik, manusia yang bermoral, dan mengapa harus perdebatkan sesuatu yang membuat permusuhan, ingat ucapan Gamaliel (kisah 5:38-39)entah itu pribadi, kelompok, atau suatu organisasi jika tidak diperkenan dari atas akhirnya musnah juga, tinggal tunggu waktu saja!(wahyu 17:15-18)

    ReplyDelete
  45. FOR org2 yg percya Organisasi Yehuwa
    " JANGAN MAU BERDEBAT DENGAN ORANG ORANG MURTAD, JANGAN TELADENI MEREKA, BIARLAH MEREKA BERKICAU APA MENURUT MEREKA BAGUS..
    KARNA PEKERJAAN KITA BUKAN BERDSKUSI DENGAN MEREKA TAPI MELAKUKAN APA KATA YESUS MATIUS 28: 19,20 MENYAMPAIKAN KEBENARAN KEPADA ORANG YG RENDAH HATI AKAN FIRMAN YEHUWA..
    jd, saya harap tidak perlu membalas apa yg mrka katakan.. Mksi.

    ReplyDelete
  46. Bro hati Nurani kamu saja yg tidak berfungsi...hati nurani yg rusak dibuang saja ke kandang babi bro

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.