Ajaran Kultus Dapat Menghancurkan Hubungan Keluarga

ajaran kultus saksi yehuwa dapat menghancurkan dan mencerai-beraikan hubungan keluarga
Ajaran Kultus Dapat Mencerai-beraikan Keluarga
SAYA INGIN MENGAJAK pembaca blog ini untuk merenungkan dan membayangkan sebuah kisah yang mungkin bisa terjadi kepada siapapun juga termasuk Anda sehubungan dengan keyakinan agama yang seseorang yakini dan anut. 

Anda dilahirkan dan dibesarkan dalam sebuah keluarga single mother dengan 4 orang anak. Tentunya kehidupan keluarga tersebut tidaklah mudah, bukan? Ibu Anda harus bekerja double kerjaan agar bisa menghidupi dan memenuhi keperluan anak-anak. Ketika makanan tidaklah cukup untuk seluruh keluarga, ibu Anda rela lapar dan memberikan makanan untuk anak-anak-anaknya. Dan luar biasanya ibu Anda mampu menghadiri dan mengajak Anda untuk menjalankan rutinitas keagamaannya yang diyakininya sebagai sebuah kebenaran. Rutinitas keagamaan ini sungguh luar biasa padat, bisa menghabiskan 20% s/d 50% [bergantung komitmen Anda untuk melakukannya] dari waktu kehidupan sehari-hari Anda; misalnya menghadiri pertemuan rutin, mempersiapkan materi untuk perhimpunan bahkan mengabar dari rumah ke rumah dan melakukan pelajaran Alkitab bagi peminat baru. 

Bahkan ketika Anda sakit ginjal dan membutuhkan pencakokkan ginjal, ibu Anda mengorbankan ginjalnya sendiri agar Anda dapat sehat dan pulih seperti semula. Sungguh hal yang luar biasa, bukan?


Tetapi semuanya itu segera berubah. Pada umur 80 tahun, ibu Anda menghabisi sisa hidupnya di dalam rumah jompo, sendiri. Lebih menyedihkannya, seluruh anak dan cucu-cucunya tidak bersedia bersedia bertemu dan berbicara kepadanya. Mengapa bisa terjadi demikian, apa yang salah? Ini alasan keagamaan mengapa seluruh anak dan cucu-cucunya memberlakukannya demikian:

Beberapa tahun yang lalu, ibuku membaca kebohongan murtad bahwa Lembaga Menara Pengawal telah bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai organisasi non-pemerintah. Sebuah LSM. Dia mempercayainya. Saya terkejut. Bagaimana dia bisa mempercayai fitnah semacam itu? Menara Pengawal selalu mengajarkan kepada kita bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah binatang buas berwarna merah marak dan secara langsung menentang kerajaan Yehuwa. Mereka tidak akan pernah melakukan hal seperti itu.

Alih-alih hanya menepis tuduhan palsu ini, dia terus membacanya. Sayangnya, dia menyimpulkan bahwa Menara Pengawal tidak memiliki Kebenaran, dan dia meninggalkan organisasi ini. Saudara-saudaraku dan anak-anakku semua mengucilkanya. Dia belum pernah bertemu cucu-cucuku. Sulit, Anda tahu? Dia ibuku, tapi dia sebuah pengaruh yang merusak. Hatinya bangkrut, dan itu sangat sulit diterima.1
Tentunya kita bertanya-tanya bagaimana tanggung jawabnya terhadap kebutuhan ibunya jika dikucilkan dengan cara demikian?

Saya mengandalkan Yehuwa. Saya berdoa untuk tetap teguh dan setia. Ini tidak selalu mudah. Ibuku sekarang ada di panti jompo. Saya memenuhi kewajiban Kristen saya untuk memastikan kebutuhan fisiknya terpenuhi, tapi saya tidak mengunjunginya. Anak-anak tidak mengunjunginya. Terkadang hal itu menimbulkan masalah dengan staf di panti jompo.
Masalah? bagaimana?

Nah, minggu lalu mereka menghubungi saya untuk menanyakan apakah saya akan mengunjungi ibu saya. Saya mengatakan kepada mereka pasti tidak. Mereka bilang dia telah menangis untuk anak-anak dan cucu-cucunya, dan dia tidak terlalu sehat. Staff di panti jompo tidak memahami, orang-orang duniawi yang sering lakukan, tapi saya tetap bersikeras. Saya berkata bahwa saya menyesal ibu saya kesepian dan menangis dan saya tidak menginginkan dia merasakan sakit lebih jauh, tapi saya harus tetap setia kepada Yehuwa. Dia hanya harus mengerjakannya sendiri.
Melihat kondisi ibu tersebut, apakah sang anak akan menyerah dan menerima ibunya kembali?

Saya mau kadang-kadang. Saya memikirkan pengorbanannya untuk anak-anak kami. Aku memikirkan ginjal yang dia berikan padaku. Dia tidak pernah mengucapkan sepatah kata kasar pada kami semua. Saya merasa akan hancur untuk sesaat, tapi kemudian saya pergi ke kebaktian distrik musim panas ini dan saya digairahkan kembali. Para saudara mengingatkan kita bahwa Yehuwa menginginkan kesetiaan kita, dan itu mungkin berarti mengucilkan orang-orang yang telah melakukan hal-hal yang terbaik untuk kita. Bukan pilihan saya untuk mengucilkan ibu saya tapi pilihan dia untuk meninggalkan Yehuwa. Saya berkomitmen untuk tetap teguh kepada Yehuwa.
Kisah ini bisa dibaca di sini.

Jika Anda sudah membaca kisah itu. Tentunya bertanya-tanya; agama apakah yang dianut keluarga tersebut sehingga sang anak tega-teganya berbuat hal yang sadis dan di luar akal sehat kepada ibunya yang telah berkorban secara luar biasa bagi sang anak? Agama apakah yang dapat menghancurkan atau mencerai-beraikan sebuah keluarga? Agama Saksi Yehuwa yang mengaku Kristen! Dan agama ini mengklaim loh para anggotanya saling mengasihi dan telah menerapkan hukum kasih yang diajarkan Kristus. Percayakah Anda?


Sebagai orang Kristen saya bertanya-tanya; kemanakah hukum ke-4 yang diperintahkah Allah Yehuwa yaitu hormatilah ayah dan ibumu (Kel. 20:1-17)? Apakah perlakuan yang demikian adalah bukti kasih yang diajarkan oleh Yesus? Saya percaya bahwa orang kafir dan atheis pun tidak akan memperlakukan sedemikian kejam terhadap orang tuanya. Bahkan filosof di Tiongkok yaitu Khongfucu mengajarkan dan menekankan agar anak-anak hidup berbakti kepada orang tuanya. Jika direnungkan dengan akal sehat; maka ajaran Khongfucu lebih baik dari apa yang diajarkan Saksi-Saksi Yehuwa, bukan? 

Sekarang saya ingin mengajak Anda merenungkan 2 hal ini sebagai bahan perenungan yaitu dalam agama Saksi Yehuwa, seorang anak akan tega melakukan demikian kejam kepada ibunya yang telah berkorban demikian besar bagi anaknya karena alasan keagamaan. Dan ini ironisnya yaitu anak tersebut mengikuti arahan dan petunjuk badan pimpinan sebagai pemimpin tertinggi Saksi Yehuwa di mana 99% ia tidak kenal secara pribadi bahkan berjumpa dan berbicara muka dengan muka pun kemungkinannya tidaklah pernah! Luar biasa, bukan?   

Saya telah berhubungan dengan lebih dari 10 orang Saksi-Saksi Yehuwa menanyakan pertanyaan sederhana; apakah Anda kenal, tahu nama 7 badan pimpinan dan pernah berhubungan secara pribadi dengan mereka yang memberikan makanan rohani yang mutlak harus dijalankan? Dijawab tidak tahu dan tidak kenal dan tidak pernah pula berhubungan secara pribadi! Bahkan mayoritas Saksi Yehuwa tidak! Luaaar biaaasa, bukan? Renungkan ya . . . saat ini ada 7 orang badan pimpinan dan namanya saja para Saksi tidak bisa menyebutkan satu per satu tetapi mereka menjalankan perintah badan pimpinan yang ia sama sekali tidak kenal secara pribadi dengan begitu setia. Apakah Anda waras? Sudahkah Anda gunakan daya nalar dan hati nurani dengan selayaknya? Para Saksi Yehuwa lebih memilih menjalankan perintah dan berbakti kepada badan pimpinannya yang tidak ia kenal seumur hidupnya dibandingkan kepada ibunya yang telah berkorban segalanya untuk kehidupan sang anak. Apakah yang badan pimpinan pernah lakukan bagi Anda sehingga Anda begitu patuh dan bersedia menjalankan perintahnya? 

Perenungan kedua, bagaimana Saksi Yehuwa bisa mengklaim telah mempraktekkan kasih seperti yang diajarkan Yesus jika orang kafir dan ahteis pun tidak melakukan hal demikian kepada orang tuanya?

Bagi pembaca baru blog ini tentunya bertanya-tanya siapakah badan pimpinan Saksi Yehuwa ini yang begitu berkuasa atas kehidupan para anggotanya? Badan pimpinan mengklaim dirinya sebagai wakil Kristus dan Allah di bumi (baca di sini), dipilih oleh Kristus tahun 1919 (baca di sini), mencatut nama Yehuwa (baca di sini) dan AntiKristus. Mereka bukanlah pemimpin agama, melainkan pemimpin kultus! Sebenarnya, badan pimpinan merupakan tempat penyembahan berhala modern para Saksi Yehuwa (baca di sini). Silahkan baca juga artikel propaganda jw.org Sikap Intoleran Ajaran Saksi Yehuwa Terhadap Orang Tua yang Murtad

Sebenarnya apa yang dipraktekkan oleh Saksi Yehuwa merupakan salah satu dari ciri-ciri kultus berkedok agama Kristen, menurut Steve Hassan, ahli kultus mengatakan bahwa kultus mempraktek pengucilan untuk mengintimidasi secara emosional dan sosial bagi anggotanya yang ingin keluar dari kelompoknya (Shunning of those who leavedi sini). Pemimpin kultus sengaja menanamkan phobia di dalam hati pengikutnya agar berpikir ulang jika ia ingin keluar (baca di sini). Salah satu phobia yang menjadi momok bagi setiap Saksi Yehuwa untuk keluar dari organisasi adalah sistem pengucilan. Jadi tidaklah aneh jika Saksi Yehuwa mempraktekkan demikian karena sebenarnya pengucilan adalah praktek kultus, bukan agama Kristen yang sejati.

Tentunya jika hal yang buruk dapat terjadi kepada seorang ibu, lebih-lebih lagi kepada hubungan keluarga lainnya, kerabat ataupun persahabatan. Silahkan baca bagi pembaca blog mengklik artikel Mengucilkan atau Mengekskomunikasi Mantan Anggota: Praktek Kultus untuk lebih jelasnya.

Bagaimana pendapat Saudara tentang artikel Ajaran Kultus Dapat Menghancurkan Hubungan Keluarga

Soli Deo Gloria

Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.

Karena Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan tampil dan akan memberikan tanda-tanda yang hebat dan keajaiban-keajaiban untuk menyesatkan, jika mungkin, bahkan orang-orang pilihan. (Mat. 24:24, TDB)



Kutipan 1: Well, some years ago my mother read an apostate lie that the Watchtower Bible and Tract Society had joined the United Nations as a non-governmental organization. An NGO. She believed it. I was appalled. How could she believe such slander? The Watchtower always taught us that the United Nations was the scarlet colored wild beast and in direct opposition to Jehovah’s kingdom. They would never do such a thing.

Instead of just dismissing these false accusations, she kept reading. Sadly, she concluded that the Watchtower did not have the Truth, and she left the organization. My siblings and my children all shun her. She has never met my grandchildren. It’s hard, you know? She’s my mother, but she’s a corrupting influence. Her heart is just bankrupt, and that’s very difficult to accept.

Kutipan 2: I rely on Jehovah. I pray to stay firm and loyal. It’s not always easy. My mother is in a nursing home now. I fulfill my Christian obligation to make sure her physical needs are met, but I don’t visit her. The children don’t visit her. Sometimes that causes a problem with the staff at the nursing home.

Kutipan 3: Well, last week they called me to ask if I would come in to visit my mother. I told them absolutely not. They then said she had been crying for her children and grandchildren, and she wasn’t doing so well. They had a difficult time understanding, worldly people often do, but I remained adamant. I said I was sorry that my mother was lonely and crying and that I didn’t wish her any extra pain, but I had to remain loyal to Jehovah. She would just have to work it through herself.

Kutipan 4: I do at times. I think about the sacrifices she made for us kids. I think about the kidney she gave me. She never said a mean word to any of us. I did feel like my resolve was going to crumble for a while, but then I went to the district convention this summer and I was up-built. The brother reminded us that Jehovah wants our loyalty, and that may mean shunning those who have done the most for us. It wasn’t my choice to shun my mother but her choice to leave Jehovah. I’m committed to remaining steadfast to Jehovah.

6 comments :

  1. Kalo disini dicap amoral, yg tdk loyal...organisasi payah. Mana keadil-benaran mu itu.

    Kejahatan di depan mata, praktek alkitabnya mana. Sayangi keluargamu.

    Ibu kandung dikucilkan berame-rame/ berjamaah itu sesat...calon penghuni neraka.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  2. Ayo, saksi sebutin dosa PBB, cepetan, ditungguin.

    Kalo nggak bisa nyebutin, jangan asal tuduh.

    Berapa banyak kesalahan PBB? Berapa parah kesalahan PBB? Hingga dikau tega melaknat PBB.

    Buktikan kesalahan PBB dimari.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  3. Ke pede an melaknat PBB sbg binatang buas.
    PBB nya sendiri cuek pada nyinyiran sebuah artikel majalah tdk terkenal (emank enak dicuekin).
    PBB binatang buas meresap sempurna tanpa bukti konkret.

    Halusinasi jadi doktrin pokok. Parah Oi....
    Bukan tafsir, bukan opini.....tapi halusinasi.
    Kalo tafsir pake metode, kalo opini pake landasan, kalo halusinasi tidak pake apa2...haha...ha.
    Halusinasi dihafalin....ckckck.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  4. Petunjuk langsung dari alkitab yaitu:

    Si ibu afrika yg ngeyel diskusi empat mata dg si ibu2 korban pengucilan ttg penemuan kebohongan dimaksud (pokok perkara), jika tidak benar dan deadlock, belum dikucilkan, panggil dulu satu orang. Jika makin terbukti tidak benar dan tetep ngeyel, masih belum dikucilkan, panggil lagi beberapa orang bertahap makin banyak yg dipanggil. Itu kalau mau alkitabiah.

    Mangkanye udah banyak bukti kultus, jangan sok-sok an saluran komunikasi tunggal segala macem.

    Afrika itu udah jelas merasakan manfaat PBB. Diantaranya PBB mempercepat era kemerdekaan bangsa2 afrika dari kolonialisme negara eropah. Sementara kekacauan politik di benua tsb bidang keamanan solusinya pada tentara perdamaian PBB yg hadir konkret melindungi pengungsi perang saudara.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  5. Persoalannya nggak kelar, hanya dg ngomong steadfast to Jehovah.

    Langsung aja ditengokin ibu kandungnya, diajak bicara, penatuanya suruh kesini.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  6. Dari semua agama yg ada di dunia, nggak ada satupun yg komplain kiprah PBB.
    Dari semua negara yg ada di dunia, nggak ada yg tunjuk jari kecewa dg PBB.
    Dari semua LSM yg ada di dunia, nggak ada yg protes berdirinya PBB.

    Hanya JW.org yg halusinasi berkelanjutan.

    Dan lagi ngumpet, tiarap.

    Salam
    AS

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.