Badan Pimpinan Puji Anak yang Bunuh Diri Karena Menolak Transfusi Darah


KARENA DISESATKAN DALAM pemahaman ayat-ayat Alkitab, seseorang bisa menganggap bahwa ia sedang menjalankan perintah Tuhan ketika melakukan tindakan bunuh diri. Mengerikannya, sebuah tindakan bunuh diri bisa dianggap sebagai sebuah tindakan martir dan bagian dari keteguhan iman seseorang oleh kelompoknya sehingga tindakan bunuh diri beroleh tepuk tangan yang meriah sebagai sebuah pujian. Tentunya bagi orang berpikiran normal dan waras tindakan bunuh diri merupakan perilaku radikal di luar akal sehat, bertentangan dengan perilaku sosial masyarakat normal dan tentunya bertentangan dengan ajaran agama apapun juga. Ya, saya setuju dengan pernyataan majalah Menara Pengawal yaitu Majalah Menara Pengawal edisi 15 Feb. 1994 hlm. 4 menyatakan salah satu ciri dari sebuah kultus adalah: “Jelaslah, kultus biasanya dipahami sebagai kelompok-kelompok religius yang memiliki pandangan radikal dan praktek yang bertentangan dengan apa yang kini diterima sebagai perilaku sosial yang normal.”

Mungkin Anda tidak percaya dengan keterangan saya di atas, sebagai buktinya, saya ingin pembaca memperhatikan sebuah khotbah dari salah satu badan pimpinan [pemimpin tertinggi] Saksi Yehuwa,Tony Morris di dalam sebuah kebaktian regional 2016 bertema “Remain Loyal to Jehovah/Tetap Loyal kepada Yehuwa!” yang di adakan di Amerika memuji seorang anak yang meninggal karena menolak transfusi darah.

Di dalam video di atas, Tony Morris menceritakan seorang anak bernama “Josh” yang berada di sebuah rumah sakit karena suatu penyakit. Menurut Morris, kelihatannya dokter tahu kepercayaan orang tuanya yang melarang transfusi darah sehingga saat orang tua Josh tidak berada di tempat misalnya ke kamar mandi, barulah dokter memberi tahu Josh bahwa dibutuhkan transfusi darah atau ia akan mati.

Apakah yang dikatakan Morris kepada para pengikutnya? Begini:

Anda tahu apa yang Josh katakan? . . . ‘Tolong hormati keinginan saya tentang darah. Ia berkata,  ‘Saya memberi tahu seorang dokter yang mencoba membujuk saya beroleh darah, Anda boleh berpikir saya gila, tetapi saya memiliki semua kemampuan berpikir saya. Saya hanya ingin hidup mematuhi hukum Yehuwa atas darah. Ia tahu apa yang terbaik bagi kita.’
Tidak cukup sampai di situ saja, lebih lanjut Morris menambahkan ceritanya dengan berkata bahwa ceritanya itu sebagai:

sebuah contoh yang baik dari iman saat menghadapi tekanan stress yang luar biasa dan penganiayaan.

Dan ketika ia dibangkitkan, Anda akan mendengarnya lebih banyak karena Yehuwa mengasihi sahabat kecil tersebut itu.
Kita lihat apa yang dikatakan oleh Morris yang sengaja saya terjemahkan di bawah ini. Dan karena video tersebut dibuat secara candid oleh peserta kebaktian maka ada beberapa perkataan Morris yang kurang jelas sehingga saya beri tanda titik-titik. Namun demikian, inti perkataan Morris sangatlah jelas. Jika ada pembaca yang dapat memberi masukkan terjemahan yang saya buat, dengan senang hati akan saya koreksi atau tambahkan. Berikut bagian dari khotbahnya dan dibagian paling bahwa merupakan bahasa aslinya, bahasa Inggris:

Mereka membawanya ke Rumah Sakit regional untuk beroleh perawatan medis terbaik, tetapi tanpa darah.

Dan ketika orang tua . . . . kami tidak ingin Josh mati. Kami melakukan segalanya secara medis agar ia tetap hidup. Dan hal ini adalah apa yang setiap orang ingin lakukan bagi orang yang mereka cintai.

Di sini kami tidak . . . kami di sini ingin agar anak tersebut membaik sehingga ia dapat keluar dan kembali melakukan apa yang ia suka, termasuk Balai Kerajaan, perhimpunan dan dinas lapangan.

Suatu malam, hal ini tidak sulit. Ini yang terjadi ketika Josh berada di rumah sakit. Ia berkata, ““Mama, kerap kali ketika mama pergi ke kamar mandi, . . . dan dokter datang. Dan ini apa yang mereka katakan: “Josh, kamu membutuhkan sebuah transfusi darah. Tanpa transfusi, kamu akan mati. Kami ingin membantu kamu””

Anda tahu apa yang Josh katakan?

“Tolong hormati keinginan saya tentang darah. Dan saya memberi tahu seorang dokter yang mencoba membujuk saya beroleh darah. Kamu boleh berpikir bahwa saya gila tetapi saya memiliki semua kemampuan berpikir. Saya hanya ingin hidup mematuhi hukum Yehuwa atas darah. Ia tahu apa yang terbaik bagi kita. . . . Jika saya mati, saya akan hidup lagi.

Sebuah contoh iman yang baik dalam menghadapi tekanan penganiyaan, seorang sahabat muda yang luar biasa.

Dan ketika ia dibangkitkan, Anda akan mendengarnya lebih banyak karena Yehuwa mengasihi sahabat kecil tersebut itu.

Apa kesimpulan kita?

Kerap kali seorang Saksi Yehuwa berargumen: “Tidak ada yang bisa memastikan bahwa seorang pasien akan mati karena menolak darah atau akan tetap hidup karena menerimanya” sebagai sebuah pembenaran (baca di sini). Apa yang disampaikan ada benarnya juga karena memang hidup dan matinya manusia di tangan Tuhan. Tetapi tidak semua kasus bisa disama-ratakan karena dalam contoh kasus cerita yang disampaikan oleh Tony Morris tersebut jelas menjawab argumen pembenaran tersebut yaitu dokter sudah jelas mengatakan bahwa Josh akan mati jika tidak menerima transfusi darah dan faktanya Josh mati kemudian. 

Dan lebih dari pada itu menurut saya tragis dan memilukan yaitu penolakkan Josh untuk menerima transfusi darah sebenarnya merupakan tindakan bunuh diri atau mati konyol. Saya mengatakannya demikian karena sudah jelas-jelas dokter berulang kali mengatakan bahwa Josh harus menerima transfusi darah dan jika tidak maka ia akan mati. Tetapi Josh tidak bersedia sehingga akhirnya mati. Jelas kematian Josh adalah sebuah tindakan bunuh diri karena dilakukan secara sadar meskipun dokter sudah memberi-tahukan jauh di muka konsekuensinya jika tidak menerima transfusi darah. Ini seperti seorang dokter menyarankan sebuah pengobatan untuk kesembuhan pasiennya tetapi pengobatan tersebut ditolak sehingga pasiennya meninggal. Penolakkan jelas tindakan mati konyol, bukan?

Dan yang lebih tragis dan perilaku di luar akal sehat masyarakat normal pada umumnya yang diperlihatkan para peserta kebaktian, para Saksi Yehuwa adalah ketika tindakan bunuh diri tersebut mendapatkan tepuk tangan meriah seolah-olah Josh adalah seorang martir atau pahlawan iman. Dan memang anggota kultus dikenal dengan salah satu cirinya yaitu memiliki pandangan radikal dan praktek yang bertentangan dengan apa yang kini diterima sebagai perilaku sosial yang normal (baca di sini)


Bagaimana pendapat Saudara tentang artikel Badan Pimpinan Puji Anak yang Bunuh Diri Karena Menolak Transfusi Darah

Soli Deo Gloria

Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa lebih detail, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.

Karena Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan tampil dan akan memberikan tanda-tanda yang hebat dan keajaiban-keajaiban untuk menyesatkan, jika mungkin, bahkan orang-orang pilihan. (Mat. 24:24, TDB)


Bahasa Aslinya:

They brought him to the Regional Hospital to get the best medical treatment possible, but without blood.

And when the parents . . . . we do not want Josh to die. We’re doing everything medically to keep him alive. And that’s what anyone would do for any of their loved ones.

We're not here . . . . we're here to get that boy better so he can walk out and go back and do the things he loves, including the Kingdom Hall, the meetings and field service.

Well, one night, it is not very hard, here’s what happened when Josh was in the hospital. He said “Mom a lot of times when you go to the bathroom, . . . and the doctors come in and here's what they say “Josh you need a blood transfusion, without it you will die, we want to help you””

You know what Josh responds? All along.

“And please respect my wishes about blood. And I told one doctor who tried to get me to take blood. You may think I'm crazy but I have all my thinking abilities. I just want to live by Jehovah's law on blood. He knows what's best for us. . . If I die I will live again

A good example of faith in the face of incredible stresses persecution, amazing young fella.

And when he's resurrected, you will hear more from him because Jehovah loves that little fella

7 comments :

  1. Sungguh tragis kematian anak-anak Saksi Yehuwa yang mana seharusnya jalan hidup mereka masih panjang...dan bisa dikatakan memiliki kesempatan untuk hidup. Gara-gara doktrin gila Badan Pimpinan SSY banyak yang rela mati hanya karena doktrin manusia ini...

    Saya pernah bertanya-tanya dalam hati, bagaimana jika yang mengalami penyakit kronis itu salah satu dari Badan Pimpinan di warwick tsb...dia membutuhkan transfusi darah demi menyelamatkan dan memperpanjang kehidupannya, apakah dia juga dengan tegas akan menolak darah atau malah sebaliknya dengan diam-diam akan menerima darah demi memperpanjang kehidupannya? Soalnya secara logika sih mana ada orang yang mau mati jika kehidupannya bisa diselamatkan?

    Saya meragukan kesetiaan Badan Pimpinan itu sendiri dengan doktrin Menara Pengawal....apalagi Saksi Yehuwa hanya sebuah kultus yang berkedok agama Kristen.

    Sekian dan terima kasih sdh menampilkan komentar saya sdr AWI

    Salam kasih Kristen,
    Fransiscus

    ReplyDelete
  2. Tony morris bener2 O'on.
    Zaman now, larangan transfusi darah = intervensi ruang pribadi.
    Bukan tafsir, bukan opini, juga bukan rujukan tapi intervensi kasar. Terindikasi melanggar HAM.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  3. Flow chart nya begini:

    Badan pimpinan mengkhayal orang nyuntik alkohol.
    .....lantas......
    BP membangun opini dg pondasi khayalan.
    .......lantas.....
    Opini jadi Aturan resmi
    ....lantas....
    Korban bergelimpangan.
    .......lantas......
    Bikin konvensi mahal sewa stadion indoor muji2 korban.

    Edan nggak waras semua.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  4. Tercyduk lagi, lagi2 tercyduk.

    Kutipan dr buku bertukar pikiran:
    Di rumah sakit, jika seorang pasien tidak dapat makan melalui mulut, makanan itu dimasukkan langsung ke dalam pembuluh darahnya.

    Itu tdk benar. Yg bisa di injeksi ke pembuluh darah itu cairan infus dan obat via selang infus. Pasien tdk bisa makan diselang langsung ke kerongkongan berupa susu cair. Lambung yg mengolah susu tsb.
    Susu disuntik ke pembuluh darah langsung itu fiktif dan khayalan BPLMP.
    Infus itu bukan makanan tapi larutan garam, ion2 garam buat menjaga cairan tubuh yg hilang.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat malam Sdr AS. Perkenankanlah saya menanggapi pernyataan Sdr yg terus terang agak menggelitik saya.

      1. Sdr AS tulis : “Tercyduk lagi, lagi2 tercyduk. Kutipan dr buku bertukar pikiran: Di rumah sakit, jika seorang pasien tidak dapat makan melalui mulut, makanan itu dimasukkan langsung ke dalam pembuluh darahnya. Itu tdk benar. Yg bisa di injeksi ke pembuluh darah itu cairan infus dan obat via selang infus. … itu fiktif dan khayalan BPLMP. Infus itu bukan makanan tapi larutan garam, ion2 garam buat menjaga cairan tubuh yg hilang.”

      SAYA JAWAB : Benarkah apa yg disampaikan oleh sang “dokter AS” yg sangat “luar biasa”? Supaya obyektif, silakan pembaca bandingkan apa yg “dokter AS” katakan dengan apa yg dikatakan oleh dokter sungguhan maupun sumber referensi lainnya berikut ini :

      - http://magic-doctor.blogspot.co.id/2015/11/tujuan-pemberian-infus.html ... Memang ada beberapa jenis infus khusus yang berisi nutrisi setara dengan makanan yang kita makanan sehari-hari, tetapi infus khusus itu tidak bisa diberikan hanya dalam 1-2 jam, tetapi biasanya harus rawat inap di rumah sakit.

      - http://kamuskesehatan.com/arti/nutrisi-parenteral/ -- Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk nutrisi yang disampaikan melalui pembuluh darah. Nutrisi parenteral tidak menggunakan sistem pencernaan. Nutrisi ini dapat diberikan kepada orang yang tidak mampu menyerap nutrisi melalui saluran pencernaan karena muntah yang tidak berhenti, diare berat, atau penyakit usus. Nutrisi ini juga dapat diberikan kepada mereka yang menjalani kemoterapi dosis tinggi atau radiasi dan transplantasi sumsum tulang. Juga disebut hiperalimentasi atau nutrisi parenteral total.

      - https://indoanesthesia.wordpress.com/2012/07/04/terapi-cairan-dan-nutrisi/ -- Nutrisi Parenteral : Maksudnya memberikan makanan melalui intra vena baik parsial mapun total.

      - http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-9-gizi-dan-darah/93-nutrisi/nutrisi-intravena -- Nutrisi Intravena -- Bila tidak mungkin memberikan makanan yang memadai melalui saluran cerna, bahan makanan dapat diberikan melalui infus intravena; sebagai tambahan makanan oral atau tube feeding-supplemental parenteral nutrition, atau sebagai sumber nutrisi satu-satunya - Total Parenteral nutrition (TPN).

      - http://nutrisikusehatku.blogspot.co.id/2016/04/nutrisi-parenteral.html -- Nutrisi Parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan.

      - https://books.google.co.id/books?id=7MPTur8qDZgC&pg=PA221&lpg=PA221&dq=produk+nutrisi+parenteral&source=bl&ots=1NOzoRMkre&sig=jMU38Rv0NmcpXTLyGOX1afhTTY0&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjy99nHgOLYAhXMoZQKHVpEATk4ChDoAQhWMAc#v=onepage&q=produk%20nutrisi%20parenteral&f=false

      2. Saya kutipkan lagi sebagian pernyataan Bpk Awi di salah satu artikelnya : “Berpikirlah sebelum Anda bicara, karena reputasi Anda berhubungan dengan kata-kata Anda. Ya, betapa tepatnya perkataan itu. Marilah kita renungkan baik-baik sebelum kita membuat komentar akan segala sesuatunya; apakah komentar kita itu bermutu, masuk akal ataukah hanya membuat argumentasi-argumentasi yang tidak masuk akal sehat untuk menjawab sebuah argumentasi.”

      Terima kasih dan sampai jumpa lagi.


      Delete
    2. Okelah Maxi, anggap itu suatu pengetahuan baru. Yg sudah pasti: Cairan infus terdiri dari garam terlarut air.
      Kebutuhan energi didapat dr cadangan lemak di otot, selama orang tdk makan.

      Nutrisi parenteral adl temuan baru, berarti dulu (saat bertukar pikiran dicetak) belum ada barang itu.

      Makanan dg nutrisi beda loh maxi. Substansi sama tapi rinciannya beda. Kalo makanan ada ampasnya dibuang sbg "tinja". Nah beda nya disitu.

      Salam
      AS

      Delete
    3. Aye rinciin ya maxi:

      Susu sapi adl makanan (dan kaya nutrisi), taaapi....dokter ga berani nyuntik susu ke pembuluh darah.
      Sama juga cokelat swiss merk apapun adl makanan bergizi, taaapi...ga ada dokter yg berani nyuntik coklat lumer ke pembuluh darah.

      Sampe botak pun nggak bisa makanan tsb disuntik ke pembuluh darah, nanti kena pasal malpraktek.

      Salam
      AS

      Delete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.