Bolehkah Saksi Yehuwa Menerima Transfusi Darah, Apa Kata Yesus?

kisah yesus di lukas 6 tentang orang yang sakit dan membutuhkan pengobatan transfusi darah
Apakah Yesus Berkenan Seseorang
Melakukan Transfusi Darah Ketika Membutuhkannya?
LUKAS 6:6-11 MENCERITAKAN kisah Yesus menyembuhkan seseorang yang mati tangan kanannya di sebuah rumah ibadah pada hari Sabat. Hadir saat itu, para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang siap untuk mempersalahkan Kristus jika Ia melakukan penyembuhan pada hari Sabat.

Tentunya sebagai Allah, Yesus mengetahui pikiran mereka tersebut. Ya hanya Allah saja dapat mengetahui isi hati dan pikiran manusia (1 Raja 8:39b, baca di sini). Lalu Yesus berkata kepada orang-orang tersebut: “Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?” (Luk. 6:9)

Tidak ada satupun dari ahli Taurat dan orang-orang Farisi menjawab pertanyaan Yesus. Dan untuk membuktikan bahwa menyembuhkan dan menyelamatkan nyawa seseorang lebih penting daripada menjalankan hukum Taurat maka pada akhirnya Yesus menyembuhkan orang tersebut.

Saya memberikan sebuah ilustrasi cerita ini sehubungan dengan peraturan dari organisasi Saksi Yehuwa tentang darah yaitu melarang para pengikutnya, Saksi Yehuwa untuk beroleh transfusi darah. Para Saksi Yehuwa lebih memilih mati bunuh diri atau mati konyol dibandingkan mendapatkan transfusi darah demi kesembuhan suatu penyakit seperti yang saya bahas di beberapa bahasan di bawah ini:


Lalu apakah hubungannya dengan larangan transfusi darah yang dijalankan oleh para Saksi Yehuwa atas instruksi badan pimpinan dengan kecaman Kristus di Lukas 6:9 tentang hari Sabat? Sangat erat sekali yaitu Saksi-Saksi Yehuwa, para ahli Taurat dan orang-orang Farisi sama-sama mentaati dan menjalankan hukum Taurat lebih penting daripada menyelamatkan nyawa seseorang atau berbuat baik!  

Koq bisa ya kedua hal tersebut disejajarkan dan disamakan? Jika Anda membaca publikasi publikasi Lembaga Menara Pengawal seperti yang dinyatakan dalam jw.org/id alasan “Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa tidak menerima transfusi darah?” mengatakan:

Ini soal kepercayaan agama, bukan soal medis. Perjanjian Lama dan Baru dengan jelas memerintahkan kita untuk tidak menggunakan darah. (Kejadian 9:4; Imamat 17:10; Ulangan 12:23; Kisah 15:28, 29) Juga, bagi Allah, darah melambangkan kehidupan. (Imamat 17:14) Jadi, kami menghindari darah bukan hanya karena taat kepada Allah melainkan juga respek kami kepada-Nya sebagai Sang Pemberi kehidupan.
Perhatikan ayat-ayat pendukung larangan transfusi darah di dalam pernyataan organisasi tersebut di atas yaitu Kej. 9:4; Im. 17:10 yang merupakan bagian dari Perjanjian Lama tersebut mengacu kepada “makan” darah yang merupakan bagian dari hukum Taurat. Dan meskipun Kisah 15:29 sebagai satu-satunya ayat yang berada di dalam Perjanjian Baru mencatat tentang menjauhkan “dari darah” tetapi sebenarnya merujuk kepada ayat-ayat di dalam Perjanjian Lama yang merupakan bagian dari hukum-hukum Taurat. Jadi Kisah 15:29 bukanlah suatu perintah baru melainkan mengacu kepada hukum Taurat.

Apakah kata Yesus tentang makanan di Mrk. 7:18-19: “Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.”.

Ya, dengan begitu jelas Yesus Kristus menyatakan bahwa semua makanan itu halal.

Bagaimana dengan Kisah 15:29 yang merupakan bagian dari Perjanjian Baru; apakah mutlak untuk kita taati dan jalankan? Saya percaya bahwa masalah makan darah merupakan masalah hati nurani seperti yang saya bahas di artikel Badan Pimpinan Puji Anak yang Bunuh Diri yang menjelaskan bahasan Paulus tentang 3 hal yang tercantum dalam Kisah 15:29 yaitu tetaplah menjauh dari hal-hal yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang dicekik, dan dari perbuatan cabul.

Nah, jika larangan makan darah saja merupakan masalah hati nurani masing-masing orang Kristen untuk dijalani; apalagi hukum larangan transfusi darah yang sebenarnya tidaklah berdasarkan Alkitab melainkan opini pribadi badan pimpinan yang ditambahkan untuk menjadi kuk atas para anggotanya, Saksi-Saksi Yehuwa (baca Doktrin Saksi Yehuwa Didasarkan Alkitab atau Ditambah Opini Manusia yang menjelaskan doktrin Saksi Yehuwa sebenarnya merupakan ajaran sesat Alkitab yang ditambahkan oleh opini badan pimpinan [pemimpin tertinggi Saksi Yehuwa]. 


Mengapa saya katakan larangan transfusi darah merupakan opini badan pimpinan atas Alkitab? Renungkan hal ini; jika memang doktrin ini berdasarkan Alkitab dan Allah berhendak manusia menjalankannya demi keselamatan nyawa jutaan orang, tidakkah ajaran ini harus dinyatakan dalam Alkitab secara jelas untuk dipahami? Bisakah seseorang memahami ajaran Saksi Yehuwa tentang transfusi darah jika membaca Alkitab saja tanpa bantuan pemahaman dari organisasi Saksi Yehuwa? Saya yakin sulit bagi seseorang yang membaca hanya Alkitab saja dapat menyimpulkan larangan makan darah berarti juga dilarang menerima transfusi darah. Ingat bangsa Yahudi sebagai penerima wahyu Ilahi sekalipun tidak memahaminya sebagai larangan menerima transfusi darah.  

Mengakhiri artikel ini, saya ingin mengulang pertanyaan Yesus Kristus yang diyakini oleh setiap para Saksi Yehuwa sebagai Pemimpin mereka dengan sedikit modifikasi yaitu: “Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperboleh; tidak menerima transfusi darah meskipun dibutuhkan, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?

Bagaimana pendapat Saudara tentang artikel Bolehkah Saksi Yehuwa Menerima Transfusi Darah, Apa Kata Yesus?  

Soli Deo Gloria

Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa lebih detail, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.

Karena Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan tampil dan akan memberikan tanda-tanda yang hebat dan keajaiban-keajaiban untuk menyesatkan, jika mungkin, bahkan orang-orang pilihan. (Mat. 24:24, TDB)

25 comments :

  1. Selamat siang Bpk Awi dan selamat bertemu lagi. Perkenankanlah saya menanggapi beberapa poin dari artikel Bpk ini https://saksi-saksi-yehuwa.blogspot.co.id/2017/12/bolehkah-saksi-yehuwa-menerima-transfusi-darah-apa-kata-yesus.html

    1. Bpk Awi tulis : “Perhatikan ayat-ayat pendukung larangan transfusi darah di dalam pernyataan organisasi tersebut di atas yaitu Kej. 9:4; Im. 17:10 yang merupakan bagian dari Perjanjian Lama tersebut mengacu kepada “makan” darah yang merupakan bagian dari hukum Taurat. Dan meskipun Kisah 15:29 sebagai satu-satunya ayat yang berada di dalam Perjanjian Baru mencatat tentang menjauhkan “dari darah” tetapi sebenarnya merujuk kepada ayat-ayat di dalam Perjanjian Lama yang merupakan bagian dari hukum-hukum Taurat. Jadi Kisah 15:29 bukanlah suatu perintah baru melainkan mengacu kepada hukum Taurat.”

    SAYA JAWAB : Sptnya Bpk Awi masih tetap mengotot bahwa sikap SY yg menolak transfusi darah adalah sesuatu yg tdk berdasarkan Alkitab hanya krn [menurut Bpk Awi] didasarkan atas ayat-ayat Alkitab dlm “Perjanjian Lama” yg secara spesifik melarang “makan” darah bukan “transfusi” darah.

    Padahal spt yg sdh saya sampaikan, Poin utamanya adalah : LARANGAN Allah di Kisah 15 : 28, 29 “kamu HARUS MENJAUHKAN diri DARI darah” [BUKAN kamu tidak boleh MAKAN DARAH] MENCAKUP baik darah binatang maupun darah manusia. Bertentangan dg ajaran Bpk Awi bahwa yg dimaksud oleh ayat2 itu HANYALAH “darah binatang”!

    Utk menandaskan cakupannya, saya juga sdh sampaikan ilustrasi ini :
    Karena risiko kesehatan, dokter mengatakan kpd saya agar MENJAUHKAN DIRI dari alkohol. Bukankah itu berarti saya TIDAK akan memasukkan alkohol ke dalam tubuh saya dg CARA apapun? Kalau saya memasukkan alkohol ke dlm tubuh saya dg cara injeksi/transfusi krn berpikir itu toh TIDAK SAMA dg meminumnya, apkh saya mematuhi larangan dokter utk MENJAUHKAN DIRI dari alkohol? Rasanya tidak sulit utk menjawabnya bukan?

    Dan ini : Karena saya alergi dg antibiotik jenis ‘penisilin’, itu BERARTI saya HARUS MENJAUHKAN DIRI dari ‘penisilin’ dan tidak akan mengkonsumsinya dg CARA APAPUN serta dalam BENTUK APAPUN, bukan? Bgm kalau saya bernalar, berarti tidak apa-apa dong saya meminum tabletnya, TOH spt penalaran Bpk Awi bahwa ADA PERBEDAAN HASIL antara makan/minum tablet ‘penisilin’ [atau alcohol] dg menginjeksi/mentransfusi/memasukkan cairan ‘penisilin’ [atau alcohol] ke dalam pembulu darah saya. Benarkah tidak apa-apa? Sungguh suatu penalaran yg ‘luar biasa’. Rasanya tidak sulit utk menyimpulkan betapa fatal akibatnya bukan?

    2. Bpk Awi tulis : “Bagaimana dengan Kisah 15:29 yang merupakan bagian dari Perjanjian Baru; apakah mutlak untuk kita taati dan jalankan? … Nah, jika larangan makan darah saja merupakan masalah hati nurani masing-masing orang Kristen untuk dijalani; apalagi hukum larangan transfusi darah yang sebenarnya tidaklah berdasarkan Alkitab melainkan opini pribadi badan pimpinan yang ditambahkan untuk menjadi kuk atas para anggotanya, Saksi-Saksi Yehuwa …”

    SAYA JAWAB : Kembali saya menanyakan, bolehkah Bpk Awi tolong sajikan satu saja ayat Alkitab yg menjadi dasar keyakinan dan ajaran Bpk bahwa “larangan makan darah saja merupakan masalah hati nurani masing-masing orang Kristen untuk dijalani”? Kalaupun benar spt pernyataan Bpk Awi bahwa “larangan transfusi darah yang sebenarnya … opini pribadi badan pimpinan”, SETIDAKNYA ada lebih dari satu ayat Alkitab yg mereka cantumkan sbg dasarnya. Sedangkan Bpk Awi, sampai saat ini TIDAK ADA satupun ayat Alkitab yg bisa Bpk sajikan.
    -- b e r l a n j u t --

    ReplyDelete
  2. -- l a n j u t a n n y a --

    Dari apa yg sdh saya buktikan JUSTRU ajaran dan keyakinan Bpk Awi : bahwa “tentang persembahan berhala ‘bukanlah apa-apa’ dan “tidaklah berlaku secara permanen dan berdasarkan hati nurani masing-masing orang Kristen” juga “menjauhkan diri dari darah…pun sudah tidak berlaku lagi dan berdasarkan hati nurani” ITULAH yg SESAT krn tidak berdasarkan Alkitab serta melampaui apa yang tertulis (1 Korintus 4 : 6)!

    3. Bpk Awi tulis : “Mengapa saya katakan larangan transfusi darah merupakan opini badan pimpinan atas Alkitab? Renungkan hal ini; .. Ingat bangsa Yahudi sebagai penerima wahyu Ilahi sekalipun tidak memahaminya sebagai larangan menerima transfusi darah.”

    SAYA JAWAB : Saya kembalikan lagi alur penalaran Bpk Awi ke Bpk sendiri :

    PERTAMA , “Mengapa saya katakan ajaran dan keyakinan Bpk Awi : “tentang persembahan berhala ‘bukanlah apa-apa’ sehingga “tidaklah berlaku secara permanen dan berdasarkan hati nurani masing-masing orang Kristen” JUGA “menjauhkan diri dari darah…pun sudah tidak berlaku lagi dan berdasarkan hati nurani” -- ITULAH yg sesat krn tidak berdasarkan Alkitab serta melampaui apa yang tertulis?”

    Renungkan hal ini; jika memang [ajaran dan keyakinan Bpk Awi tsb] berdasarkan Alkitab dan Allah berhendak manusia menjalankannya [berdasarkan hati nurani masing-masing], tidakkah ajaran ini harus dinyatakan dalam Alkitab secara jelas untuk dipahami? Bisakah seseorang memahami ajaran [dan keyakinan Bpk Awi] jika membaca Alkitab saja tanpa bantuan pemahaman dari [Bpk Awi yg mengklaim dipimpin oleh Allah Roh Kudus]? Saya yakin sulit bagi seseorang yang membaca hanya Alkitab saja dapat menyimpulkan [ajaran dan keyakinan Bpk Awi tsb adalah benar]”

    KEDUA, dalam konteks ajaran dan keyakinan Bpk Awi tentang Allah Tritunggal :

    "Mengapa saya katakan [ajaran dan keyakinan tsb] merupakan opini pribadi [Bpk Awi] atas Alkitab? Renungkan hal ini; jika memang doktrin [Allah Tritunggal] berdasarkan Alkitab dan Allah berhendak manusia [memercayainya] demi keselamatan, tidakkah ajaran ini harus dinyatakan dalam Alkitab secara jelas untuk dipahami? Bisakah seseorang memahami ajaran [Allah Tritunggal] jika membaca Alkitab saja tanpa bantuan pemahaman dari [Bpk Awi dan para teolog/filsuf]? Saya yakin sulit bagi seseorang yang membaca hanya Alkitab saja dapat menyimpulkan [bahwa Allah yang Esa pada saat yang sama adalah Allah yang jamak/Tritunggal]. Ingat bangsa Yahudi sebagai penerima wahyu Ilahi sekalipun tidak memahaminya [bahwa Allah yang Esa pada saat yang sama adalah Allah yang jamak/Tritunggal]”!

    Demikian tanggapan saya. Terima kasih dan sampai ‘bertemu’ lagi.

    -- s e l e s a i --

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Sdr Maxi-Sam

      You said

      LARANGAN Allah di Kisah 15 : 28, 29 “kamu HARUS MENJAUHKAN diri DARI darah” [BUKAN kamu tidak boleh MAKAN DARAH] MENCAKUP baik darah binatang maupun darah manusia. Bertentangan dg ajaran Bpk Awi bahwa yg dimaksud oleh ayat2 itu HANYALAH “darah binatang”!


      My reply

      Anda lihat di https://www.jw.org/id/publikasi/alkitab/nwt/buku-alkitab/kisah/15/:29 dan klik tanda + yg ada dibelakang kata darah maka mereferensikan ayat-2 silang di PL yaitu Kej. 9:4, Im 3:7, Im 7:26, dll. Jd Kis. 15:29 memang memaksudkan makan darah.

      You said

      . . . dokter mengatakan kpd saya agar MENJAUHKAN DIRI dari alkohol. Bukankah itu berarti saya TIDAK akan memasukkan alkohol ke dalam tubuh saya dg CARA apapun? Kalau saya memasukkan alkohol ke dlm tubuh saya dg cara injeksi/transfusi krn berpikir itu toh TIDAK SAMA dg meminumnya, apkh saya mematuhi larangan dokter utk MENJAUHKAN DIRI dari alkohol? . . .


      My reply

      Coba Anda tanya dokter ahli jangan organisasi SY; apakah ada bedanya antara transfusi darah dng makan darah? Jelas beda!

      Saya sdh bahas di sini

      You said

      . . . saya alergi . . . jenis ‘penisilin’, itu BERARTI saya HARUS MENJAUHKAN DIRI dari ‘penisilin’ dan tidak akan mengkonsumsinya dg CARA APAPUN serta dalam BENTUK APAPUN, bukan? Bgm kalau saya bernalar, berarti tidak apa-apa dong saya meminum tabletnya,


      My reply

      Biar obyektif tolong tanya dokter yg pastinya tahu medis:

      (1) Kalimat “HARUS MENJAUHKAN DIRI” apakah berarti dilarang transfusi darah?

      (2) Tanya dokter perbedaan minum/makan dng transfusi darah. Jika sudah, tolong beri input kepada saya.

      You said:

      TOH spt penalaran Bpk Awi bahwa ADA PERBEDAAN HASIL antara makan/minum tablet ‘penisilin’ [atau alcohol] dg menginjeksi/mentransfusi/memasukkan cairan ‘penisilin’ [atau alcohol] ke dalam pembulu darah saya. Benarkah tidak apa-apa . . .?


      My reply

      Anda sudah banyak dicuci otaknya shg tidak bisa berpikiran normal shg mengeluarkan pernyataan:

      Benarkah tidak apa-apa?

      Lucu.

      Jk Anda mentrasfusi alcohol/penisilin kedlm pembuluh darah Anda jelas akibatnya fatal krn yg Anda masukkan bukan darah. Tp jika Anda butuh darah dan ditransfusi darah yg cocok mungkin akan menyelamatkan nyawa Anda.

      Di manakah saya bernalar bahwa mentransfusi darah dng makan darah itu sama? Jelas ada beda hasil antara makan darah dng transfusi darah. Coba tanya dokter perbedaannya. SSY yg menyamakannya.

      You said

      bolehkah Bpk Awi tolong sajikan satu saja ayat Alkitab yg menjadi dasar keyakinan dan ajaran Bpk bahwa “larangan makan darah saja merupakan masalah hati nurani masing-masing orang Kristen untuk dijalani”? . . . SETIDAKNYA ada lebih dari satu ayat Alkitab yg mereka cantumkan sbg dasarnya. Sedangkan Bpk Awi, sampai saat ini TIDAK ADA satupun ayat Alkitab yg bisa Bpk sajikan.


      My reply

      Saya menyatakannya berdasarkan perkataan Kristus di Mrk. 7:18-19.

      Jk pembahasan berdasarkan hati nurani bisa disimpulkan pd tulisan Paulus di 1 Kor. 8:1-13 seperti yg saya bahas di sini

      Dan Roma 14:1-12

      (bersambung0

      Delete
    2. You said

      jika memang [ajaran dan keyakinan Bpk Awi tsb] berdasarkan Alkitab dan Allah berhendak manusia menjalankannya . . . tidakkah ajaran ini harus dinyatakan dalam Alkitab secara jelas untuk dipahami? Bisakah seseorang memahami ajaran . . . jika membaca Alkitab saja tanpa bantuan pemahaman dari [Bpk Awi yg mengklaim dipimpin oleh Allah Roh Kudus]? Saya yakin sulit bagi seseorang yang membaca hanya Alkitab saja dapat menyimpulkan [ajaran dan keyakinan Bpk Awi tsb adalah benar]”


      My reply

      Ya jelas dong bisa tanpa bantuan saya seseorang bisa memahami bhw makan darah itu tidak sama dng transfusi darah. Buktinya, tidak ada orang Kristen sejati yg menolak transfusi darah, bukan?

      Sebaliknya, banyak orang Kristen yg disesatkan Anda utk percaya adanya larangan transfusi darah.

      You said

      . . . jika memang doktrin [Allah Tritunggal] berdasarkan Alkitab dan . . . tidakkah ajaran ini harus dinyatakan dalam Alkitab secara jelas untuk dipahami? Bisakah seseorang memahami ajaran [Allah Tritunggal] jika membaca Alkitab saja tanpa bantuan pemahaman dari [Bpk Awi dan para teolog/filsuf]? Saya yakin sulit bagi seseorang yang membaca hanya Alkitab saja dapat menyimpulkan [bahwa Allah yang Esa pada saat yang sama adalah Allah yang jamak/Tritunggal]. Ingat bangsa Yahudi sebagai penerima wahyu Ilahi sekalipun tidak memahaminya [bahwa Allah yang Esa pada saat yang sama adalah Allah yang jamak/Tritunggal]”!


      My reply

      Saya rasa sangat jelas ajaran Tritunggal tertera di Alkitab.

      Sebagai bukti, Rasul Yohanes adalah bangsa Yahudi.

      Dan ia menulis di Yoh 1:1b: “Firman itu adalah Allah”.

      Sayangnya, organisasi dng sengaja menyelewengkannya ayat ini

      Oh ya. Bolehkan Anda jawab pertanyaan artikel ini dng sedikti modifikasi dr pertanyaan Yesus:

      “Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperboleh; tidak menerima transfusi darah meskipun dibutuhkan, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?”

      Satu hal lagi, rupanya Anda lupa bhw Anda hanya bisa berkomentar panjannngg s/d 5 hlm. di artikel Bantahan Ayat.

      Ingat Anda hanya punya 2 hlm komentar. Lebih ya terpaksa saya masukkan ke dalam kotak sampah Maxi-Sam.

      Saya juga menulis artikel baru Tahun Baru Bersumber dan Didasarkan Tradisi Kafir, Apa Kata Alkitab? yg akan terbit besok. Bolehkah Anda menjawab pertanyaan yg saya tujukan kepada Anda?

      Terima kasih atas kesediaannya

      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete
  3. Maxi keliatan ngenes.

    Antibiotik ada ratusan merk dagang, mustahil alergi thd semua merk. Jadi mustahil dokter akan bilang jangan sekali-kali minum antibiotik. Jadi tulisan maxi tdk sah krn tidak nyata alias fiktif ada orang alergi semua merk antibiotik

    Mengenai miras, orang minum miras krn menghangatkan mulut + lidah, ditenggak menghangatkan tenggorokan, sampai lambung terasa enak, kemudian sampai ke otak ditransfer sbg rasa nyaman. Sebab itu minum miras pelan2 nggak seperti minum air putih krn efek nikmat. Kalo alkohol murni maupun encer disuntik ke pembuluh darah itu lagi- lagi FIKTIF dan nggak ada efek nikmatnya.

    Yg disebut kecanduan alkohol itu bukan orang yg nyuntik alkohol ke pembuluh darah tapi pemabuk yg banyak problem dikit2 melarikan diri dari problem hidup dg mabuk mabukan shg lupa sejenak problemnya.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  4. Maxi harus survey ke apotik, cafe/bar, PMI dan rumah sakit sebelum menulis hal-hal yg fiktif lebih parah lagi.

    ReplyDelete
  5. Setiap negara punya pabrik farmasi, setiap pabrik farmasi tau cara bikin obat antibiotik hanya komposisinya beda2, tehnik bikinnya pun beda. Sebab itu ada ratusan obat antibiotik dihafalin dokter nggak mungkin dites semuanya ke pasien, maka didapat kadang2 pasien alergi merk xyz, akan diganti dokter dg merk lain, makin berpengalaman seorang dokter makin jarang salah kasi obat.

    Mengenai miras, kalau anggur tanpa alkohol itu namanya jus anggur, tidak hangat di badan. Minum jus puluhan botol tetep tdk ada efek hangat, sebab itu wine tdk akan diambil paksa alkoholnya, dan sampai berabad2 orang tetap akan minum miras. Pecandu alkohol itu kalo diinterogasi pasti banyak masalah. Masalah keuangan, masalah keluarga, masalah asmara, masalah karir, masalah kesehatan, masalah masa depan tdk jelas, tak satupun yg akan menyuntik alkohol ke pembuluh darahnya dimanapun diera apapun.

    Kalo fiktif debatnya selesai tdk bisa diteruskan, begitulah aturannya.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat malam Sdr AS. Pertama-tama, terima kasih Sdr sdh repot-repot menyisihkan waktu utk menanggapi tulisan atau ilustrasi yg saya gunakan yg menurut Sdr “tdk sah krn tidak nyata alias fiktif”. Berikut ini tanggapan saya :

      1. Sdr AS tulis : ”Maxi keliatan ngenes. Antibiotik ada ratusan merk dagang, mustahil alergi thd semua merk. Jadi mustahil dokter akan bilang jangan sekali-kali minum antibiotik. Jadi tulisan maxi tdk sah krn tidak nyata alias fiktif ada orang alergi semua merk antibiotik. Mengenai miras, orang minum miras krn menghangatkan mulut + lidah, ditenggak menghangatkan tenggorokan, sampai lambung terasa enak, kemudian sampai ke otak ditransfer sbg rasa nyaman … Kalo alkohol murni maupun encer disuntik ke pembuluh darah itu lagi- lagi FIKTIF dan nggak ada efek nikmatnya. Yg disebut kecanduan alkohol itu bukan orang yg nyuntik alkohol ke pembuluh darah …”

      SAYA JAWAB : Sdr AS sama persis dg Bpk Sdr yaitu Pak Awi dalam ‘membaca’ ilustrasi-ilustrasi tsb. Kalian berdua, sebaliknya dr pd fokus ke INTI atau substansinya, justru lebih fokus ke RINCIAN ilustrasi/analoginya. Sekali lagi, poin utama yg saya sampaikan berdasarkan kutipan artikel MP yg Bpk Awi permasalahkan adalah : apa yg TERCAKUP dlm larangan “kamu harus MENJAUHKAN DIRI dari darah” dan ilustrasi/analogi itu digunakan utk menandaskan PRINSIP tsb!

      Menarik utk memerhatikan, menurut KBBI, salah satu arti kata “analogi” adalah : kesamaan SEBAGIAN ciri antara dua … hal yang dapat dipakai untuk dasar perbandingan.

      Kalau boleh tahu, menurut Sdr AS, apakah tindakan “makan darah” dan “transfusi darah” adalah SAMA dalam pengertian bahwa kedua tindakan tsb sama-sama MEMASUKKAN darah ke dalam tubuh seseorang walaupun cara dan hasilnya berbeda? Pertanyaan berikutnya, kalau memang PRINSIPNYA SAMA, menurut Sdr AS, apkh tindakan tsb tidak melanggar larangan spesifik “kamu harus MENJAUHKAN DIRI dari darah”? Tolong Sdr AS jawab pertanyaan-pertanyaan ini secara obyektif ya.

      Selebihnya, apkh dlm ilustrasi yg saya kemukakan ada pernyataan bahwa saya “alergi semua merk antibiotik”. Rasanya tidak ada deh. Yg ada : saya alergi atau “harus menjauhkan diri” dari salah satu jenis antibiotik yaitu “penisilin”. Sekarang, katakanlah benar spt yg Sdr AS sampaikan bahwa ada ratusan merk antibiotik jenis penisilin, tapi kalau saya memang alergi atau “harus menjauhkan diri” dari penisilin, rasanya tidak soal merk apa yg saya gunakan selama itu jenisnya adalah penisilin pasti akan berakibat fatal bukan? Atau apkh menurut Sdr AS, tidak apa-apa jika saya menggunakannya?

      2. Sdr AS tulis : “Kalo fiktif debatnya selesai tdk bisa diteruskan, begitulah aturannya.”

      SAYA JAWAB : Pertama, yang “fiktif” itu substansi analoginya atau sekadar rinciannya?

      Kedua, kalaupun katakanlah analogi saya di artikel ini memang benar “fiktif” sehingga debatnya selesai, rasanya ada banyak sekali “debat” nyata antara Sdr AS dan saya di banyak bagian blog ini tidak diteruskan krn dihentikan secara sepihak oleh Sdr AS sehingga melanggar “aturannya” Sdr AS sendiri.

      Pd kesempatan ini saya mohon silakanlah Sdr AS jawab pertanyaan-pertanyaan serta pernyataan-pernyataan substantive yg saya sampaikan pada debat-debat tsb. Sbgmn pernyataan yg pernah Bpk Awi sampaikan : Buktikan bahwa iman [Sdr AS] bisa dipertanggungjawabkan!

      Demikian tanggapan saya, Terima kasih dan sampai jumpa lagi.



      Delete
  6. Selamat pagi sdr Maxi, analoginya salah akibatnya kesimpulannya salah, coba anda ganti analoginya dg hal yg bisa dibayangkan pembaca terutama yg orang nyuntik pembuluh darah pake alkohol itu sangat fiktif

    Mengenai penisilin itu termasuk famili jamur tapi terdiri dr banyak spesies. Bakteri pun terdiri dari banyak spesies. Pabrik obat abc pake spesies xyz, pabrik obat lain pake penisilin spesies fgh, bisa jadi alergi pd spesies xyz tapi tdk alergi pada spesies fgh. Orang alergi semua merk obat itu fiktif, paling2 satu dua jenis obat tdk cocok shg orangnya hafal merk ini tdk cocok.

    Analoginya salah ya berhenti diganti dg analogi yg sah, coba anda debat di persidangan dg jaksa pake analogi ngawur pasti dibantai. Kalo analogi maxi benar saya akan terima.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat siang Sdr AS. Terima kasih atas tanggapan Sdr. Perkenankanlah saya menanggapinya :

      1. Sdr AS tulis : “Selamat pagi sdr Maxi, analoginya salah akibatnya kesimpulannya salah, coba anda ganti analoginya dg hal yg bisa dibayangkan pembaca terutama yg orang nyuntik pembuluh darah pake alkohol itu sangat fiktif”

      SAYA JAWAB : Begitulah jadinya kalau sewaktu membaca sebuah analogi Sdr AS justru fokusnya selalu ke RINCIAN analoginya bukan ke substansinya. Saya kutipkan lg jawaban saya y.l : “Sekali lagi, poin utama yg saya sampaikan berdasarkan kutipan artikel MP yg Bpk Awi permasalahkan adalah : apa yg TERCAKUP dlm larangan “kamu harus MENJAUHKAN DIRI dari darah” dan ilustrasi/analogi itu digunakan utk menandaskan PRINSIP tsb!

      Kalau boleh tahu, menurut Sdr AS, apakah tindakan “makan darah” dan “transfusi darah” adalah SAMA dalam pengertian bahwa kedua tindakan tsb sama-sama MEMASUKKAN darah ke dalam tubuh seseorang walaupun cara dan hasilnya berbeda? Pertanyaan berikutnya, kalau memang PRINSIPNYA SAMA, menurut Sdr AS, apkh tindakan tsb tidak melanggar larangan spesifik “kamu harus MENJAUHKAN DIRI dari darah”? Tolong Sdr AS jawab pertanyaan-pertanyaan ini secara obyektif ya.”

      Satu lagi, saya tanyakan pertanyaan yg sama yg saya ajukan ke Bpk Awi. Jika tdk berkeberatan, tolong Sdr AS jawab pertanyaan tsb dg jujur. Pertanyaannya : “Sebelum ‘jauh-jauh’ nanya ke dokter, bolehkah saya tahu menurut Sdr AS pribadi, apa artinya kata-kata “kamu harus MENJAUHKAN DIRI dari” sesuatu?”

      2. Sdr AS tulis : “Mengenai penisilin itu termasuk famili jamur tapi terdiri dr banyak spesies. Bakteri pun terdiri dari banyak spesies. Pabrik obat abc pake spesies xyz, pabrik obat lain pake penisilin spesies fgh, bisa jadi alergi pd spesies xyz tapi tdk alergi pada spesies fgh. Orang alergi semua merk obat itu fiktif, paling2 satu dua jenis obat tdk cocok shg orangnya hafal merk ini tdk cocok.”

      SAYA JAWAB : Sekali lagi, apkh dlm analogi yg saya kemukakan ada pernyataan bahwa saya “alergi semua merk obat [antibiotik]”? Sama sekali tidak ada. Yg ada : saya alergi atau “harus menjauhkan diri” dari salah satu jenis antibiotik yaitu “penisilin”. Saya tanya lagi, JIKA benar spt yg Sdr AS sampaikan bahwa ada merk antibiotik jenis penisilin “spesies xyz” dan ada yg “spesies fgh”, tapi kalau saya memang alergi atau “harus menjauhkan diri” dari penisilin, saya yakin tidak soal merk apa atau dari “spesies” apa, selama itu jenisnya adalah penisilin pasti akan berakibat fatal bukan?

      Atau apkh menurut Sdr AS, tidak apa-apa jika saya menggunakannya? Tolong Sdr jawab secara obyektif krn sptnya Sdr AS sangat paham soal “jenis-jenis” penisilin bahkan sampai ke “spesies-spesies”nya.

      Demikian tanggapan saya. Terima kasih dan sampai jumpa lagi.





      Delete
    2. Selamat malam sdr maxi.

      Tugas maxi mencari analogi yg tepat baru kita uji lagi. Maxi sdh merasa menjauhkan diri dari memasukkan darah? Hebat berarti anda vegetarian, bila makan daging hati2 masih ada sisa darahnya.

      Kesulitan bikin analogi harusnya minta bantuan kantor pusat jangan nyalahin saya. Anda yg kurang teliti padahal pak awi sudah lama nulis kalo orang nyuntik alkohol ke pembuluh darah bisa aja opname. Makanya maxi sekarang seperti layang2 putus nggak punya bekal contekan lagi.

      Penisilin yg tdk cocok dg tubuh pasien tetap bekerja normal menghambat pertumbuhan bakteri. Jadi kalo dipaksakan diminum terus pasien tidak akan keracunan hanya keluhan tdk nyaman, bisa gatal2, kulit kemerahan atau bentol-bentol. Masak dokternya tega pasien khawatir, makanya obat akan langsung diganti. Dokter yg mengatakan "anda harus menghindari semua spesies penisilin " itu dokternya Tuhan, keleus.
      Menurutku itu nggak fatal laah, yg fatal itu yg langsung pingsan; anfal pernafasan; komplikasi; ginjal langsung rusak; diare; pusing vertigo; kejang-kejang, nah itu baru fatal.

      Salam
      AS

      Delete
    3. Begini ya maxi penisilin itu menghasilkan duit makanya dicarilah sampai pelosok2 tempat yg ada kemungkinan ditemukan spesies baru. Lahan cari duit masak nggak berkembang, konstan terus sejak ditemukan Alexander Fleming spesiesnya itu itu melulu?

      Bye bye maxi

      Salam
      AS

      Delete
  7. JF Rutherford itu sohibnya miras, dia disuruh nyuntik alkohol juga ogah keless.
    Pencandu miras tapi nggak begitu juga lah yau.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
    Replies
    1. Malu, punya nabi butuh konseling dan rehab dari kecanduan alkohol. Pasti Rutherford banyak masalah prediksinya meleset semua.

      Masalah Rutherford misalnya: nabi PL belum nyampe alamat beth sarim, khawatir nyasar.
      Tentu dokter yg merawat Rutherford memvonis umurnya tinggal dikit, sedang dia selalu ingat Millions Now Living Will never Die, pahit dong divonis bakal mati sama dokter. Masak jutaan orang hidup terus Rutherford sendirian mati

      Salam
      AS

      Delete
    2. Prinsipnya makan direstoran harus bayar, rinciannya nggak penting. Ditagih berapapun sing penting bayar.

      Prinsipnya menjauhkan diri dari darah, jangan makan daging jangan minum air kaldu daging, makan aja buah dan sayuran, susu, keju, madu. Mantab.

      Salam
      AS

      Delete
    3. Selamat malam Sdr AS dan selamat bertemu lagi. Terima kasih utk banyaknya tanggapan Sdr. Perkenankanlah saya menanggapi balik.

      1. Sdr AS tulis : “Tugas maxi mencari analogi yg tepat baru kita uji lagi. Maxi sdh merasa menjauhkan diri dari memasukkan darah? Hebat berarti anda vegetarian, bila makan daging hati2 masih ada sisa darahnya.”

      SAYA JAWAB : Sekali lagi, silakan Sdr AS tanggapi pertanyaan-pertanyaan saya yg berhubungan dg SUBSTANSI sebaliknya dp rincian analoginya. Lagian, apkh memang analogi saya yg tidak “tepat” atau Sdr AS yg gagal paham tujuan utama digunakannya analogi tsb?

      Sdr AS terlalu naïf jika berasumsi bahwa hanya karena seseorang harus menjauhkan diri dari darah otomatis orang tsb akan menjadi “vegetarian”! Pertanyaan saya, apkh semua orang Yahudi dewasa ini adalah vegetarian krn pemahaman mrk soal larangan makan darah sama dengan pemahaman Sdr AS?

      2. Sdr AS tulis : “Kesulitan bikin analogi harusnya minta bantuan kantor pusat jangan nyalahin saya. Anda yg kurang teliti padahal pak awi sudah lama nulis kalo orang nyuntik alkohol ke pembuluh darah bisa aja opname. Makanya maxi sekarang seperti layang2 putus nggak punya bekal contekan lagi.”

      SAYA JAWAB : Weleh-weleh saya yg kesulitan bikin analogi atau Sdr AS yg ‘terlalu pintar’ dlm menafsirkan rincian suatu analogi sampai-sampai tdk bisa melihat substansi digunakannya analogi tsb?

      Sdr menyimpulkan demikian krn Sdr hanya menelan mentah-mentah semua artikelnya Bpk Awi sbg sesuatu yg seolah-olah absolute benar. Padahal sewaktu saya tanggapi artikel tsb, saya sampaikan ke Bpk Awi bahwa : “Bpk Awilah – BUKAN MP/SSY – yg mengajarkan bahwa “menjauhkan diri dari minum alkohol SEOLAH-OLAH SAMA DENGAN memasukkan alkohol ke dalam pembuluh darahnya” dan “MP SECARA IMPLISIT MENYAMAKAN antara makan darah dg transfusi darah dengan membuat perbandingan tentang alkohol.”

      Selain itu, jika Sdr AS cermati, ilustrasi/analogi tsb DIDAHULUI dg mengemukakan suatu FAKTA dasar, yaitu : “Di rumah sakit, jika seorang pasien tidak dapat makan melalui mulut, makanan itu dimasukkan langsung ke dalam pembuluh darahnya.” Nah, penjelasan ttng apa yg tercakup dlm larangan “MENJAUHKAN DIRI dari darah” serta ilustrasi yg di gunakan utk menandaskan PRINSIP tsb DIDASARKAN atas FAKTA ini.

      Pertanyaan saya, menurut Sdr AS, apkh ada yang salah dg fakta tsb? Tolong Sdr jawab secara obyektif ya.

      3. Sdr AS tulis : “Penisilin yg tdk cocok dg tubuh pasien tetap bekerja normal menghambat pertumbuhan bakteri. Jadi kalo dipaksakan diminum terus pasien tidak akan keracunan hanya keluhan tdk nyaman, bisa gatal2, kulit kemerahan atau bentol-bentol. Masak dokternya tega pasien khawatir, makanya obat akan langsung diganti. Dokter yg mengatakan "anda harus menghindari semua spesies penisilin " itu dokternya Tuhan, keleus. Menurutku itu nggak fatal laah, yg fatal itu yg langsung pingsan; anfal pernafasan; komplikasi; ginjal langsung rusak; diare; pusing vertigo; kejang-kejang, nah itu baru fatal.”

      SAYA JAWAB : Sungguh “lucu” Sdr AS ini. Bukan seorang dokter tp sangat yakin menyampaikan pernyataan yg berkaitan dg medis padahal itu sama sekali bukan bidang keahliannya. Makanya tidak heran pernyataannya sungguh “luar biasa”. Silakan pembaca yg obyektif bandingkan apa yg disampaikan oleh “dokter” AS dengan referensi-referensi berikut ini :

      https://legawa.net/2009/12/04/apa-anda-alergi-antibiotik/

      https://books.google.co.id/books?id=MVw2VCMXrEgC&pg=PA617&lpg=PA617&dq=alergi+penisilin+fatal&source=bl&ots=N7Vmq2wJix&sig=FPoEaKyD5aBth23Pl6yzd9tPekU&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi86se00MzYAhXCipQKHYCwAfYQ6AEIQDAE#v=onepage&q=alergi%20penisilin%20fatal&f=false

      https://books.google.co.id/books?id=rT7oogihU74C&pg=PA51&lpg=PA51&dq=alergi+penisilin+fatal&source=bl&ots=YeCJaXlqKo&sig=QVVx6CF-miOMgMPCT70m6Wskza0&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi86se00MzYAhXCipQKHYCwAfYQ6AEISDAG#v=onepage&q=alergi%20penisilin%20fatal&f=false

      -- b e r l a n j u t --

      Delete
    4. -- l a n j u t a n n y a --

      https://www.dokter.id/berita/pengertian-alergi-penisilin-dan-cara-mengatasinya

      http://www.sehatfresh.com/alergi-penisilin/

      4.A. Sdr AS tulis : “Prinsipnya makan direstoran harus bayar, rinciannya nggak penting. Ditagih berapapun sing penting bayar.”

      SAYA JAWAB : Saya kembalikan pernyataan Sdr AS dg sedikit modifikasi : Prinsipnya [analogi-analogi tsb utk menjelaskan apa yg TERCAKUP dlm PERINTAH/LARANGAN spesifik yg dicatat dlm Kisah 15 : 28, 29 [LAI] yaitu : “…kamu harus MENJAUHKAN diri DARI … DARAH …”], rinciannya nggak penting. Mau ditafsirkan dari sisi manapun intinya tetap sama yaitu tindakan “memasukkan sesuatu ke dalam tubuh seseorang”.

      B. Sdr AS tulis : “Prinsipnya menjauhkan diri dari darah, jangan makan daging jangan minum air kaldu daging, makan aja buah dan sayuran, susu, keju, madu. Mantab”

      SAYA JAWAB : Saya kutipkan lagi jawaban saya ke Bpk Awi yg menyatakan hal yg hampir sama dg Sdr AS [jadi ingat “like father like son”] : “… alangkah naifnya jika keyakinan tsb hanya “karena sulit makan daging sapi yang benar-benar bebas dari darah”

      Ketiga, pernyataan bahwa : “Yang pasti, orang yang menganut dan mengikuti larangan makan darah; tidak akan makan steak, khususnya yang rare atau medium rare. Dan sekalipun mendapatkan steak well done sekalipun tetap ada darahnya meskipun tentunya telah masak”, menurut saya memperlihatkan betapa “dangkalnya” pemahaman Bpk Awi [atau Sdr AS] soal larangan jangan makan darah.

      Berdasarkan Imamat 17 : 13 perintah spesifiknya adalah jika seorang Israel dan orang asing “menangkap dalam perburuan seekor binatang atau burung yang boleh dimakan, haruslah MENCURAHKAN darahnya, lalu menimbunnya dengan tanah”. Demikian juga di Ulangan 12 : 15, 16 “Tetapi engkau boleh menyembelih dan memakan daging sesuka hatimu, sesuai dengan berkat TUHAN, Allahmu, yang diberikan-Nya kepadamu di segala tempatmu. Orang najis ataupun orang tahir boleh memakannya, seperti juga daging kijang atau daging rusa; hanya darahnya janganlah kaumakan, tetapi HARUS KAUCURAHKAN ke bumi SEPERTI AIR” titik, TIDAK ADA lagi tambahan : setelah itu daging tsb haruslah bersih sama sekali dari darah baru boleh kalian makan!

      Saya memahami ayat-ayat itu, jika tindakan “mencurahkan darah ke bumi seperti air” sdh dilakukan, maka binatang/hewan yang disembelih tersebut sudah layak utk dikonsumsi. Soal daging steak “rare”, “medium rare” dan “well done” itu adalah soal pilihan cara memasaknya serta selera masing-masing orang.
      Pertanyaan saya, apkh Bpk Awi [atau Sdr AS] memiliki bukti yang bisa disajikan bahwa semua orang Yahudi zaman sekarang memahami larangan jangan makan darah sama spt Bpk Awi [atau Sdr AS] memahaminya?”

      5. Selebihnya sehubungan dg berbagai pernyataan Sdr AS di artikel ini maupun artikel lainnya, saya kutipkan lagi apa yg pernah di katakan oleh salah seorang ‘anaknya’ Bpk Awi [berarti “saudaranya” Sdr AS juga] soal komentar-komentar maupun tanggapan-tanggapannya Sdr AS :

      “kurang berbobot … dan saya yakin orang2 yg membaca tidak akan menganggap penting komen2 anda, … terkeaan urakan dan asbun, … dan akhirnya hanya monolog, krn cm anda sj yg berkomentar dsini akhirnya … komen2 anda yg (maaf) tdk ada juntrungannya, … Maaf kalau anda tidak atau belum tau apa arti monolog, gampangnya itu monolog adalah komunikasi satu arah saja, kasarnya ngomong sendiri bgitu loh, ngrundel … sayangkan ngalor ngidul, ga fokus sedang bicarakan apa”

      Makanya supaya komentar-komentar Sdr AS tidak dikatakan sbg tidak “berbobot” “urakan dan asbun” serta “tidak ada juntrungannya” atau “ngalor ngidul”, saya persilakan tanggapi serta jawablah banyak pertanyaan-pertanyaan substantif yg ada pada “diskusi-diskusi” kita sebelumnya yg sampai saat ini tidak pernah atau tidak berani Sdr jawab dan tanggapi.

      Demikian tanggapan saya. Terima kasih dan sampai jumpa lagi.

      -- s e l e s a i --

      Delete
    5. Selamat pagi tuan Maxi

      Tolong carikan orang yg alergi: Amoxicillin, Ampicillin, Carbenicillin, Cloxacillin, Dicloxacillin, Nafacillin, Oxacillin, Penicillin G, Penicillin V, Piperacillin, Ticarcillin, Meticillin SEKALIGUS 12 jenis penisilin tsb. Substansinya itu nolak mentah2 keduabelas keluarga penisilin itu. Jadi mana ada dokter yg bilang " tuan tidak boleh sama sekali meminum 12 jenis penisilin, bahaya sekali"

      Link yg maxi beri justru membocorkan pasien yg sensitif penisilin diterapi (de-sensitifasi) dg memasukkan penisilin dosis rendah biar tubuh terbiasa. Jadi bukan dilarang memasukkan penisilin justru diterapi dg penisilin.

      Link yg Maxi beri juga menulis gejala umum Ruam, gatal-gatal, bengkak pada bibir, lidah atau sebagian wajah. Gejala yg parahnya Anafilaksis.
      Jadi jika pasien bilang " Dok ruam2 dikit gak pa pa, terusin aja yg penting sembuh" maka dokternya bisa nerusin dg ijin pasien
      Nah untuk yg Anafilaksis itu pasiennya riwayat kesehatannya parah bisa saja mati.

      Jadi Subtansinya Maxi titik beratnya Anafilaksis, Saya titik beratnya: fiktif jika ada orang yg alergi 12 jenis penisilin sekaligus, paling cuma satu atau dua jenis saja.

      Judul2 link maxi aja tak satu pun sebut orang alergi SEMUA jenis penisilin di dunia, boleh deh maxi googling dg query itu

      Ganti topik darah
      Kan maxi yg tulis menjauhkan diri dari darah, tidak memasukkan darah dengan cara apapun. Jadi jangan makan daging-dagingan. Kok sekarang ada pengecualian. Substansinya ada pengecualian.

      Salam
      AS

      Delete
    6. Coba maxi googling orang nyuntik alkohol biar mingkem. Hasilnya satu, orang brasil yg nyentrik. Dia nyuntik obat synthol racikan minyak dg alkohol, sedang alkohol sendiri nama ilmiahnya etanol.

      Salam
      AS

      Delete
    7. Selamat malam Sdr AS. Terima kasih atas tanggapan Sdr. Perkenankanlah saya menanggapi utk terakhir kalinya berbagai pernyataan Sdr soal “rincian” analogi yg saya gunakan.

      1. Sdr AS tulis : “Tolong carikan orang yg alergi: Amoxicillin, Ampicillin, Carbenicillin, Cloxacillin, Dicloxacillin, Nafacillin, Oxacillin, Penicillin G, Penicillin V, Piperacillin, Ticarcillin, Meticillin SEKALIGUS 12 jenis penisilin tsb. Substansinya itu nolak mentah2 keduabelas keluarga penisilin itu. Jadi mana ada dokter yg bilang " tuan tidak boleh sama sekali meminum 12 jenis penisilin, bahaya sekali"”

      SAYA JAWAB : Berikut ini saya sertakan sebagian tanya jawab antara penulis artikel referensi https://legawa.net/2009/12/04/apa-anda-alergi-antibiotik/ yg rupanya adalah seorang dokter juga.

      A. Cahya berkata: 12 September 2011 pukul 06:38 Mirna, … Jika memang alergi, kemungkinan antibiotik akan DIHENTIKAN SETERUSNYA atau DIGANTI dengan antibiotik dari JENIS LAIN sesuai dengan perkembangan kondisi anak.

      B. warda berkata: 18 Februari 2015 pukul 11:48 - Dok, suami saya alergi amoxicilin, antibiotik apa yang bisa diminumnya selain amoxicilin dok? Mohon jawabannya ya dok. Terima kasih.
      Cahya berkata: 18 Februari 2015 pukul 11:51 - Tergantung pada kasusnya Bu. Setiap kasus memiliki pendekatan terapi antibiotik yang berbeda-beda. Selama BUKAN golongan penicillin, maka BISA diberikan SELAMA juga TIDAK ALERGI.

      Selanjutnya kutipan dari artikel referensi http://www.sehatfresh.com/alergi-penisilin/ : “…Setelah Anda memiliki reaksi alergi terhadap penisilin, cara paling sederhana untuk MENCEGAH alergi penisilin adalah dengan MENGHINDARI penisilin dan antibiotik terkait … Jika Anda ALERGI terhadap SATU jenis penisilin, Anda juga beresiko memiliki ALERGI terhadap SEMUA penisilin yang berhubungan dengan antibiotik. Beberapa orang alergi terhadap penisilin juga mungkin alergi terhadap sefalosporin, kelas antibiotik yang berkaitan dengan penisilin … Jika hasil tes positif, KEMUNGKINAN BESAR Anda akan dianjurkan untuk MENGHINDARI penisilin dan antibiotik yang terkait … Jika Anda mengalami reaksi alergi setelah memakai antibiotik keluarga penisilin, maka Anda HARUS MENGHENTIKAN pemakaian obat dan meminta resep ANTIBIOTIK LAIN pada dokter. Anda juga perlu MENGHINDARI pemakaian penisilin di masa MENDATANG … Cara TERBAIK untuk menghindari reaksi alergi terhadap penisilin adalah dengan MENGHINDARI penisilin dan antibiotik YANG SAMA. Jika Anda memang memerlukan antibiotik, dokter mungkin akan mencari alternatif ANTIBIOTIK LAIN yang BUKAN dari KELUARGA penisilin yang dapat diterima oleh tubuh.”

      2. Sdr AS tulis : “Link yg maxi beri justru membocorkan pasien yg sensitif penisilin diterapi (de-sensitifasi) dg memasukkan penisilin dosis rendah biar tubuh terbiasa. Jadi bukan dilarang memasukkan penisilin justru diterapi dg penisilin. Link yg Maxi beri juga menulis gejala umum Ruam, gatal-gatal, bengkak pada bibir, lidah atau sebagian wajah. Gejala yg parahnya Anafilaksis. Jadi jika pasien bilang " Dok ruam2 dikit gak pa pa, terusin aja yg penting sembuh" maka dokternya bisa nerusin dg ijin pasien. Nah untuk yg Anafilaksis itu pasiennya riwayat kesehatannya parah bisa saja mati.”

      SAYA JAWAB : Pertama, Kalau Sdr AS sdh tahu persis bahwa Sdr alergi dg SEMUA antibiotik JENIS Penisilin, apkh Sdr masih tetap mau menerimanya dg penalaran bahwa toh kalaupun ada alerginya tdk parah koq hanya Ruam, gatal-gatal atau bengkak pd bibir, lidah atau sebagian wajah yg penting sembuh PADAHAL pd saat yg sama ada alternatif antibiotik JENIS LAIN yg fungsi dan khasiatnya kurang lebih sama dg Penisilin tapi TANPA efek samping atau reaksi alergi? Sdr akan pilih yang mana? Tolong Sdr AS jawab dg jujur.

      Kedua, saya pribadi sdh tanya ke teman yg adalah seorang dokter. Jawabannya persis sama dengan yg disebutkan dlm artikel-artikel referensi tsb, yaitu : “menghindari”, “menghentikan”, “dihentikan seterusnya atau diganti dengan antibiotik dari jenis lain”

      -- b e r l a n j u t --

      Delete
    8. -- l a n j u t a n n y a --

      3. Sdr AS tulis : “Jadi Subtansinya Maxi titik beratnya Anafilaksis, Saya titik beratnya: fiktif jika ada orang yg alergi 12 jenis penisilin sekaligus, paling cuma satu atau dua jenis saja. Judul2 link maxi aja tak satu pun sebut orang alergi SEMUA jenis penisilin di dunia, boleh deh maxi googling dg query itu”

      SAYA JAWAB : Kalau saya pribadi, jika memang sdh tahu persis alergi penisilin, saya tidak akan ambil resiko apapun terlepas dampak reaksinya “ringan” atau “fatal” apalagi JIKA memang ADA ALTERNATIF antibiotik jenis lain yg fungsi dan khasiatnya kurang lebih sama dg Penisilin dan TANPA efek samping atau reaksi alergi. Pertanyaan saya, apkh Sdr AS sdh coba tanya/konsultasi dg dokter beneran bukan dokter ‘rekaan’ Sdr AS?

      Kalau setelah tanya/konsultasi dg dokter beneran dan Sdr AS masih tetap berkeras bahwa “fiktif jika ada orang yg alergi 12 jenis penisilin sekaligus, paling cuma satu atau dua jenis saja”, silakan saja itu hak mutlaknya Sdr. Semoga pembaca yg obyektif bisa melihat secara obyektif betapa “luar biasanya” penalaran Sdr.

      4. Sdr AS tulis : “Ganti topik darah - Kan maxi yg tulis menjauhkan diri dari darah, tidak memasukkan darah dengan cara apapun. Jadi jangan makan daging-dagingan. Kok sekarang ada pengecualian. Substansinya ada pengecualian.”

      SAYA JAWAB : Saya kutipkan lagi jawaban saya y.l “Berdasarkan Imamat 17 : 13 perintah spesifiknya adalah jika seorang Israel dan orang asing “menangkap dalam perburuan seekor binatang atau burung yang boleh dimakan, haruslah MENCURAHKAN darahnya, lalu menimbunnya dengan tanah”. Demikian juga di Ulangan 12 : 15, 16 “Tetapi engkau boleh menyembelih dan memakan daging sesuka hatimu, sesuai dengan berkat TUHAN, Allahmu, yang diberikan-Nya kepadamu di segala tempatmu. Orang najis ataupun orang tahir boleh memakannya, seperti juga daging kijang atau daging rusa; hanya darahnya janganlah kaumakan, tetapi HARUS KAUCURAHKAN ke bumi SEPERTI AIR” titik, TIDAK ADA tambahan : setelah itu daging tsb haruslah dicuci bersih agar sama sekali tidak ada darahnya lagi baru boleh kalian makan!

      Jadi, jika tindakan “mencurahkan darah ke bumi seperti air” sdh dilakukan, maka binatang/hewan yang disembelih tersebut sudah layak utk dikonsumsi. Pertanyaan saya, apkh Sdr AS memiliki bukti yang bisa disajikan bahwa semua orang Yahudi zaman sekarang memahami larangan jangan makan darah sama spt Sdr AS memahaminya?”

      5. Sdr AS tulis : “Coba maxi googling orang nyuntik alkohol biar mingkem. Hasilnya satu, orang brasil yg nyentrik. Dia nyuntik obat synthol racikan minyak dg alkohol, sedang alkohol sendiri nama ilmiahnya etanol.”

      SAYA JAWAB : Saya tidak akan berpolemik lagi soal berbagai RINCIAN analogi yg saya sampaikan. Spt yg sdh saya katakan, sebaliknya dari pada focus ke rinciannya, silakan Sdr AS tanggapi, komentari atau jawab pertanyaan-pertanyaan substantifnya. Sesuatu yg sampai detik ini tidak berani Sdr lakukan.

      6. Kalau saya cermati dari sekian banyak pernyataan, komentar dan “analogi” yg Sdr AS gunakan [sebagian ada yg sdh saya tanggapi], ada banyak yg sama sekali ngga nyambung atau “tidak ada juntrungannya” atau “ngalor ngidul” [meminjam ungkapannya USA]. Bahkan ada yg sama sekali tidak benar alias salah!

      Contohnya, sewaktu Sdr AS menggunakan analogi “momentum” dlm fisika, Sdr AS mengatakan bahwa : “Dalam fisika ada yg namanya momentum, yaitu perkalian gaya dan arah.” Benarkah “momentum” dlm fiska adalah “perkalian gaya dan arah”? Bolehkah saya minta tolong Sdr AS utk tanya ke seorang anak SMA atau tanya ke Mbah google apkh “analogi” tsb mengandung satu atau dua rincian yg benar?

      Terima kasih dan sampai jumpa lagi.


      -- s e l e s a i --

      Delete
    9. Ada tidak maxi, dokter yg memvonis "anda tidak boleh memasukkan 12jenis penicillin dg cara apapun seumur hidup."

      Yg ada justru dokter yg pandai, antibiotiknya diganti sekali langsung tidak alergi.
      Yg ada justru dokter yg bijak, pasien diterapi dg dosis yg rendah
      Yg ada justru dokter yg nekat, effeknya dapat ditanggung pasien ya udah ambil pragmatisnya aja.

      Fobia balon gas ya obatnya dg balon gas dg pendampingan terapis.
      Alergi penisilin ya diterapi dg penisilin dg diawasin dokter.

      Maxi anggap selesai topik nyuntik alkohol, padahal maxi belum ada tanggapan sama sekali, gimana nih bos?

      Salam
      AS

      Delete
  8. Saya minta klarifikasi dr sdr AWI.
    Apakah majalah MP memakai analogi "nyuntik alkohol", ataukah itu inisiatif maxi-sam pribadi?

    Salam
    AS

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Sdr AS

      Majalah MP ada mengillustrasikannya demikian. Silahkan baca ANALOGI TRANSFUSI SAMA DENGAN MAKAN DARAH?

      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete
    2. Terima kasih, artinya mereka berdua tercyduk like father like son, dua2 nya menghayal hal2 yg fiktif. Fiktif mau dimasukkan ke ajaran Kristen.

      Baiklah selamat bekerja.

      Salam
      AS

      Delete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.