Teori Disonansi Kognitif Dan Konsep yang Memenjarakan Pola Pikir Saksi Yehuwa

teori disonansi kognitif dalam memahami pola pikir saksi yehuwa yang diluar akal sehat dan daya nalar
Disonansi Kognitif Dalam Pola Pikir Saksi Yehuwa
KEYAKINAN PADA SUATU agama secara membabi buta dapat membuat manusia kehilangan daya nalar dan akal sehatnya, khususnya jika Anda adalah pengikut kultus berbaju agama Kristen yang percaya kepada konsep dasar kultus yaitu adanya pemilihan ilahi.

Frantz Fanon, seorang psikiater, filsuf dan pengarang, mengatakan: “Terkadang orang memegang keyakinan intinya dengan sangat kuat. Ketika mereka disajikan dengan bukti yang melawan keyakinan itu, bukti baru tersebut tidak diterimanya. Bukti itu akan menciptakan perasaan yang sangat tidak nyaman, ini disebut disonansi kognitif. Dan karena sangat penting untuk melindungi kepercayaan intinya, mereka akan merasionalisasi, mengabaikan dan bahkan menolak apapun yang tidak sesuai dengan keyakinan intinya”.


Apa yang disampaikan oleh Faton memiliki nilai kebenaran dalam menganalisa pola pikir Saksi-Saksi Yehuwa. Ajaran keyakinan inti apakah yang dimiliki setiap Saksi Yehuwa? Kepercayaan kepada konsep mitos dan dusta yang diciptakan oleh badan pimpinan [pemimpin tertinggi] Saksi Yehuwa yaitu konsep hamba setia dan bijaksana yang dipercaya Yesus mengelola organisasi Yehuwa! Keyakinan inti inilah yang menjerat dan memenjarakan pikiran dan hati para Saksi Yehuwa. Tanpa kelompok ini, para Saksi kehilangan arah dan bisa bubar. Oleh karena itu, Setiap Saksi Yehuwa mengultuskan hamba setia karena diyakini dari kelompok inilah  sumber makanan rohani setiap Saksi Yehuwa berasal dan bergabung dengannya dapat beroleh keselamatan. 


Lalu apakah hubungan konsep golongan hamba setia dan bijaksana dengan pernyataan Faton di atas? Nah, begini:

Di artikel Tahun Baru Bersumber dan Didasarkan Tradisi Kafir, Apa Kata Alkitab? saya menyinggung tentang doktrin Saksi Yehuwa yang mengajarkan bahwa pada tahun 1918/1919 Kristus hadir memilih satu kelompok orang Kristen dari berbagai denominasi Kristen untuk menggenapi nubuatan hamba setia bijaksana di Mat. 25:45-51, berikut kutipannya:   


Kapan Yesus menetapkan budak yang setia untuk mengurus pelayan-pelayan rumahnya? Untuk menjawabnya, kita perlu kembali ke tahun 1914, yaitu awal musim panen. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, pada waktu itu ada banyak kelompok yang mengaku diri Kristen. Kelompok mana yang akan Yesus pilih dan tetapkan menjadi budak yang setia? Pertanyaan itu terjawab setelah ia dan Bapaknya datang dan menginspeksi bait, atau penyelenggaraan rohani untuk ibadat, dari tahun 1914 sampai awal tahun 1919.* (Mal. 3:1) Mereka senang kepada sekelompok kecil Siswa-Siswa Alkitab yang loyal dan yang menunjukkan bahwa mereka mengasihi Yehuwa dan Firman-Nya. Memang, mereka perlu ditahirkan, namun mereka dengan rendah hati bersedia diuji dan dimurnikan selama periode yang singkat itu. (Mal. 3:2-4) Siswa-Siswa Alkitab yang setia tersebut adalah gandum, atau orang Kristen sejati. Pada tahun 1919, yang adalah masa kebangkitan rohani, Yesus memilih saudara-saudara terurap yang cakap dari antara mereka untuk menjadi budak yang setia dan bijaksana, dan ia menetapkan mereka untuk mengurus pelayan-pelayan rumahnya. (online di sini)
Sebagai orang waras dan normal dengan akal sehat yang baik tentunya bertanya: Mengapa golongan budak ini layak dipilih oleh Yesus dan apa buktinya Yesus telah memilih golongan budak ini? Nah, kutipan di bawah memberikan jawabannya:

Apa yang bisa dikatakan tentang orang Kristen terurap pada zaman modern? Dalam nubuatnya mengenai ”tanda kehadiran[-nya] dan tanda penutup sistem ini”, Yesus menyebut kelompok pengikutnya yang diurapi roh di bumi sebagai ”budak yang setia dan bijaksana”, atau ”pengurus yang setia”. (Mat. 24:3, 45; Luk. 12:42) Sebagai kelompok, golongan budak telah membangun reputasi yang sangat baik sehubungan dengan ”mengikuti Anak Domba itu ke mana pun ia pergi”. (Baca Penyingkapan 14:4, 5.) Anggota-anggotanya tetap perawan dalam makna rohani dengan tidak mencemari diri mereka dengan kepercayaan serta praktek dari ”Babilon Besar”, imperium agama palsu sedunia. (Pny. 17:5) Doktrin palsu tidak ”didapati dalam mulut mereka”, dan mereka tetap ’tidak memiliki cacat’ dunia Setan. (Yoh. 15:19) Di masa depan, sisa dari kaum terurap di bumi ”akan ikut” Anak Domba ke surga.—Yoh. 13:36. (Menara Pengawal 15/2/2009, hlm. 24)
Tolong renungkan klaim-klaim tersebut yaitu mereka “tidak mencemari diri dengan kepercayaan serta praktek dari ’Babilon Besar’, imperium agama palsu sedunia. Doktrin palsu tidak didapati dalam mulut mereka dan tidak memiliki cacat dunia Setan”. Bagi Saksi Yehuwa, salah satu praktek dari Babilon Besar adalah merayakan Natal, Ulang Tahun, Tahun Baru dan perayaan lainnya yang dianggap tidak berdasarkan Alkitab dan bersifat kafir.

Ini menariknya, yaitu seperti yang saya sampaikan di artikel Tahun Baru Bersumber dan Didasarkan Tradisi Kafir, Apa Kata Alkitab? bahwa para Saksi-Saksi Yehuwa masih merayakan Natal sampai dengan tahun 1926! Oleh karena itu, di artikel tersebut dan banyak di artikel lainnya saya mengajukan tantangan kepada setiap Saksi Yehuwa yang berkunjung ke blog ini, khususnya Sdr. Maxi-Sam, pengunjung reguler blog ini yang saya duga seorang penatua, tolong jawab pertanyaan saya ini secara langsung dan tidak bertele-tele yaitu:

    Golongan budak mengklaim bahwa mereka “tidak mencemari diri dengan kepercayaan serta praktek dari ’Babilon Besar’, imperium agama palsu sedunia. Doktrin palsu tidak didapati dalam mulut mereka dan tidak memiliki cacat dunia Setan”.

    Faktanya mereka mengaku masih merayakan ulang tahun dan khususnya Natal sampai tahun 1926. Nah, bagaimana mereka bisa tetap beroleh pemilihan tahun 1918/1919 jika sampai tahun 1926 kondisinya tercemar dengan kepercayaan serta praktek dari Babilon Besar?

    Saya butuh jawabannya dari Saksi Yehuwa, khususnya Sdr. Maxi-Sam karena bagi orang awam seperti saya ini kelihatannya klaim-klaim sepihak penyembahan berhala modern para Saksi Yehuwa koq tidak masuk akal ya. Inikah dusta agama yang Anda percayai dan yakini dengan pembelaan yang membabi buta?

Nah, inilah jawaban Sdr. Maxi-Sam yang berhubungan dengan kebenaran dari pernyataan Faton yang bisa Saudara baca lengkap di sini:

Selebihnya, Bpk Awi kembali mengajukan pertanyaan yg kurang lebih hampir sama dg “Apa buktinya bahwa Yesus memilih hamba yang setia dan bijaksana pada tahun 1918/1919”? Krn pertanyaan yg sejenisnya sdh beberapa kali Bpk Awi tanyakan, maka jawaban saya sama dg apa yg sdh beberapa kali juga saya sampaikan ke Bpk Awi dan “anaknya” Bpk Awi yaitu Sdr Rojali aka Binsar aka Heber aka Anno aka JJ aka M (aka USA?), dll aka. Berikut ini saya kutipkan beberapa di antaranya :

“Saya pribadi sangat-sangat yakin berdasarkan pola dan ayat-ayat Alkitab bahwa Allah Yehuwa PASTI punya SATU organisasi yg kelihatan sekarang sbgmn dulu dg bangsa Israel dan sidang Kristen masa awal. Bagi saya pribadi, ITU ADALAH FAKTA yang DIDUKUNG oleh BUKTI-BUKTI BERDASARKAN ALKITAB [sbgmn penjelasan saya di poin 1 – 15].

Bahwa Bpk Awi TIDAK PERCAYA adanya organisasi Allah yg kelihatan diatas bumi, TIDAKLAH MEMBUKTIKAN bahwa kepercayaan/keyakinan saya yg BERDASARKAN ALKITAB itu salah. Sudah berulang kali saya minta Bpk Awi MENJELASKAN BERDASARKAN ALKITAB, apa buktinya kalau Allah Yehuwa sekarang tidak memiliki SATU organisasi PADAHAL dulunya Ia punya bangsa Israel dan belakangan sidang Kristen pada abad pertama, TAPI sampai detik ini Bpk Awi TIDAK PERNAH menjawabnya. Sebaliknya Bpk Awi selalu menanyakan pertanyaan2 yg menurut saya agak ‘konyol’ dan meskipun saya atau rekan2 SY yg lain sudah menjawabnya, Bpk Awi tanyakan lagi dan lagi dan lagi krn menurutnya jawaban kami itu TIDAK SESUAI dg apa yg ia PIKIRKAN atau INGINKAN.

Utk itu, SEKALI LAGI buat Bpk Awi, tolonglah Bpk BUKTIKAN BERDASARKAN ALKITAB bahwa kepercayaan saya yg DIDASARKAN ATAS ALKITAB akan adanya SATU organisasi Allah di bumi adalah SALAH!!

Demikian juga dg ‘hamba yang setia dan bijaksana’. Secara pribadi, saya sangat yakin bahwa ADA yg namanya ‘Badan Pimpinan’ dlm penyelenggaraan sidang Kristen abad pertama dan saya SUDAH MEMBUKTIKAN BERDASARKAN ALKITAB mengapa saya sangat meyakininya. Bahkan saya sudah buktikan juga bahwa argumentasi Bpk Awi soal ‘tidak adanya Badan Pimpinan berdasarkan Kisah pasal 15’ adalah suatu ‘Mitos dan Kepalsuan’ [meminjam istilahnya Bpk Awi].

Dalam konteks saya yg sangat-sangat PERCAYA Allah Yehuwa PUNYA SATU organisasi yg kelihatan dewasa ini sbgm dulu dg bangsa Israel dan belakangan sidang Kristen abad pertama, BUKTI-BUKTI yg saya sajikan adalah BERDASARKAN ALKITAB. Jadi, PERTAMA-TAMA tolong Bpk Awi BUKTIKAN TERLEBIH DAHULU BERDASARKAN ALKITAB bahwa bukti-bukti yg saya sajikan itu adalah salah.

Bahwa saya sampai pada suatu kesimpulan ‘Organisasi Allah’ dan ‘sidang Kristen yg SEJATI itu adalah sidang Kristen Saksi-Saksi Yehuwa sedunia, itupun saya BUKTIKAN [paling tidak utk saya pribadi] BERDASARKAN pola dlm ALKITAB di DUKUNG oleh KESAKSIAN dari rasul Matius, rasul Yohanes, rasul Paulus, dll, serta DITEGUHKAN oleh kesaksian dari sumber2 sekuler.Sekali lagi, tolong BUKTIKAN BERDASARKAN ALKITAB bahwa saya salah!
Sudahkah pembaca blog ini membaca jawaban Sdr. Maxi-Sam? Apakah ia menjawab pertanyaan saya yang sebenarnya sangat sederhana itu? Tentunya, tidak! Jawaban Sdr Maxi-Sam dalam melindungi kepercayaan intinya sudah melampaui rasionalisasi tetapi sudah mengabaikan dan bahkan menolak menjawab yang tidak sesuai dengan keyakinan intinya. Karena itu jawabannya muter-muter seperti orang bingung. Ini persis seperti apa yang dinyatakan oleh Faton.

Apa yang disampaikan oleh Sdr. Maxi-Sam tentang keyakinannya kepada konsep hamba dan organisasi Yehuwa yang katanya berdasarkan Alkitab sah-sah saja. Tentunya keyakinan Sdr. Maxi-Sam  itu tidak terpengaruh oleh kepercayaan saya yang menolaknya. Sdr. Maxi-Sam boleh percaya apapun juga termasuk dirinya bisa menjatuhkan dirinya dari lantai tertinggi dari salah satu gedung tertinggi dunia, Petronas mendarat selamat tanpa bantuan apapun juga di bawahnya. Ini hanyalah masalah kepercayaan. Tetapi masalah lain ketika akal sehat mengatakan sebaliknya yaitu Sdr. Maxi-Sam pasti mati. Kepercayaan Sdr. Maxi-Sam adalah kepercayaan yang membabi buta dengan mengabaikan akal sehat dan daya nalar yang diciptakan Allah bagi manusia untuk dimanfaatkan. Kepercayaan kepada sesuatu yang tidak bisa dipertanggung-jawabkan menjadi penganutnya terlihat dungu (maaf) karena tidak ada jawaban akan keimanannya.


1 Tes 5:21 mengatakan “ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik”. Artinya dalam upaya menguji sesuatu dibutuhkan daya nalar yang baik dengan memanfaatkan akal sehat. Jika Sdr. Maxi-Sam percaya Alkitab maka ia wajib menguji setiap klaim-klaim sepihak yang dibuat oleh siapapun juga. Tidak hanya asal percaya setiap klaim dari pihak manapun. Faktanya, apakah Sdr. Maxi-Sam mengikuti saran Alkitab?

Jika pembaca blog ini mengikuti alur klaim sepihak organisasi Saksi Yehuwa yaitu: 
  • Ada pemilihan oleh Yesus pada tahun 1918/1919 karena golongan hamba ini tidak mencemari diri mereka dengan kepercayaan serta praktek dari ”Babilon Besar”, imperium agama palsu sedunia. (Pny. 17:5) Doktrin palsu tidak ”didapati dalam mulut mereka”, dan mereka tetap ’tidak memiliki cacat’ dunia Setan. (Yoh. 15:19)
  • Tetapi faktanya sampai tahun 1926 organisasi Yehuwa ini masih mempraktekkan kepercayaan Babilon Besar seperti Natal.
Mencermati hal ini maka dengan menggunakan akal sehat dan daya nalar, kita dapat berkesimpulan: Mustahil Yesus Kristus memilih kelompok ini pada tahun 1918/1919 karena Natal masih dirayakan sampai tahun 1926 dan organisasi Saksi Yehuwa telah berdusta kepada para anggotanya tentang pemilihan tersebut.


Jika saya ingin percaya seperti keyakinan Sdr. Maxi-Sam bahwa harus ada satu organisasi Yehuwa di bumi ini, maka organisasi ini pastilah bukan organisasi Saksi-Saksi Yehuwa dengan badan hukumnya Lembaga Menara Pengawal yang telah berdusta tentang pemilihannya karena mustahil Yesus tidak mengetahui telah memilih kelompok atau organisasi ini yang masih mempraktekkan kepercayaan Babilon Besar sampai tahun 1926. Dan mustahil pula suatu organisasi yang mewakili Allah di bumi berdusta kepada pengikutnya tentang pemilihan yang sebenarnya tidak pernah terjadi. Masa sih ada organisasi Allah yang berdusta? Oleh karena itu, saya sarankan Sdr. Maxi-Sam mencari organisasi lainnya untuk memenuhi keyakinannya. Tetapi saya yakin bahwa Sdr. Maxi-Sam akan tetap berada di dalam organisasi palsu tersebut karena memang organisasinya itu merupakan tempat penyembahan berhala modernnya karena untuk keluar dari sebuah organisasi kultus berbaju agama tidak semudah orang Kristen pindah gereja. Harus ada harga yang dibayar yaitu praktek pengucilan yang berlaku bagi setiap Saksi Yehuwa, baca Mengucilkan Mantan Anggota: Praktek Kultus. Baca analisanya detailnya mengapa Sdr. Maxi-Sam sulit keluar dari jeratan dan perangkap kultus di sini.

Sdr. Maxi-Sam mengatakan “tolong BUKTIKAN BERDASARKAN ALKITAB bahwa saya salah!” maka jawaban saya adalah Sdr. Maxi-Sam pasti 100% salah karena keyakinannya diuji dengan akal sehat dan daya nalar saja tidak lulus, apalagi berbicara tentang ayat-ayat Alkitab. Maaf, kita tidak akan berbicara pada level yang sama karena apa yang menjadi pemahaman Sdr. Maxi-Sam di luar akal sehat dan daya nalar manusia normal yang pada akhirnya hanya buang-buang waktu dan debat kusir saja. Oleh karena itu, jika Sdr. Maxi-Sam selama ini merasa sudah memberikan jawabannya maka jawabannya itu tidak pernah saya baca karena selama ini ia menulis komentarnya terlalu panjang, ngolor-ngidul persis seperti jawaban di atas sehingga langsung saya masukkan ke dalam kotak sampah khusus Maxi-Sam.

Bagaimana pendapat Saudara tentang artikel Teori Disonansi Kognitif Dan Konseep yang memenjarakan Pola Pikir Saksi Yehuwa

Soli Deo Gloria

Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa lebih detail, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.

Karena Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan tampil dan akan memberikan tanda-tanda yang hebat dan keajaiban-keajaiban untuk menyesatkan, jika mungkin, bahkan orang-orang pilihan. (Mat. 24:24, TDB)

4 comments :

  1. Menurutku Maxi itu sudah tau kalo watchtower abal2, dia hanya seperti anis sandi dibablasin sampe poll, alias nekat.

    Analoginya kalo satu kelas isi 40 murid 30nya nakal 10nya biasa saja. Kecenderungannya yg 30 nakal itu tahu kalo nakal tapi kok ya dibablasin sampe lulusan.

    Maxi berdasar teori nggak bisa keluar dg tanpa rasa sakit, jadi waktunya dia habiskan dg iseng. Jika keluar maka dikucilkan dan sudah dijauhi lingkungannya. Rasa sakit lebih besar dr keinginan keluar jadinya nekat basah basah sekalian.

    Analogi lain koruptor itu sadar kalo tindakannya melanggar hukum....tapi dibablasin, sikat duitnya nanti ketangkep urusan belakangan....tinggal tabrakin tiang listrik lalu benjol segede bapao bilang amnesia

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  2. Pengacara koruptor apakah tidak tahu bahwa kliennya emang korupsi? Pasti tau jika jam terbang tinggi. Apakah di pengadilan, si pengacara akan main fakta ataukah main retorika saja, membolak balik situasi, mengulur-ulur proses dg interupsi?

    Nah itu dia, Maxi tau watchtower itu NIPU...tapi ya begitulah dia...

    Contoh lain anis sandi itu kalo main fakta pasti kalah sama ahok, jadi dia main di area pencitraan, main retotika keberpihakan, main di area kesantunan. Apakah anis sandi sadar ahok lebih jago? Pasti sadar cuma.......tau sendiri lah

    Saya yakin Maxi tau watchtower ga bener, cuma.......

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  3. Maxi itu pegang posisi yg tinggi di organisasi. Jadi bayangkanlah anda jika ada diposisi itu dan belum bisa keluar akan melakukan hal serupa yg dilakukan maxi....buying time & space.

    Maxi diawasi dr kantor pusat...stress dia ruang geraknya sempit tapi nggak bisa keluar. Yg bisa dimainkan Maxi cuman itu-itu doang "substansinya yg penting" "mengutip diluar konteks","sangat membenci kami"...nyari celah-celah nya doang. Makanya kita harus selangkah didepan Maxi.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
  4. Maxi jurusnya Spam ditangkal dg kotak sampah....nyampah dia, bukan soal cognitive dissonance. Orang nyampah makin senang kalo tempatnya bersih dia kotorin lagi...makanya keliatan seperti pembaca setia.

    Salam
    AS

    ReplyDelete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.