Saksi Yehuwa Dan Kultus: Konsep Keselamatan

saksi yehuwa percaya kepada organisasi allah di bumi sebuah dusta
Yehuwa Memberikan Makanan Rohani
Bagi Umat-Nya Melalui Organisasi-Nya
KEPERCAYAAN SAKSI YEHUWA dapat ditemui di jw.org dengan judul “Apa yang Dipercayai Saksi-Saksi Yehuwa”. Dari 15 doktrin utama Saksi Yehuwa yang tertera di situs tersebut yaitu percaya kepada Allah, Alkitab, Yesus dan lain-lain keyakinan; point nomor 12 sungguh menarik untuk dikaji yaitu percaya kepada “Organisasi”. Menarik karena meskipun istilah organisasi tidak ada di Alkitab dan sepengetahuan saya, tidak ada satupun denominasi gereja percaya dengan suatu “organisasi” sebagai bagian dari kepercayaannya tetapi setiap Saksi Yehuwa begitu yakin dan percaya akan keberadaan suatu organisasi Yehuwa.  

Saya katakan menarik karena sebenarnya hanya 1 doktrin yang paling utama dan terpenting bagi Saksi Yehuwa yaitu kepercayaan kepada organisasi saja. Sedangkan 14 kepercayaan lainnya, meskipun katanya diklaim berdasarkan Alkitab, tidaklah penting karena semuanya bergantung kepada “organisasi” ini. Mengapa? Jika sang organisasi mengubah salah satu dari 14 keyakinannya maka secara otomatis keyakinan itu akan berubah. Misalnya saja Saksi Yehuwa percaya bahwa Yesus sudah hadir dan menjadi raja sejak 1914. Padahal dulunya, organisasi mengajarkan kehadiran Kristus terjadi tahun 1874, baca Perubahan Ajaran Berarti Memfitnah Allah dan Yesus.

Jika sang organisasi begitu powerful dalam kepercayaan Saksi Yehuwa; apakah yang dimaksud dengan istilah organisasi dan mengapa setiap Saksi Yehuwa harus mempercayainya? Sebelumnya menjawab detailnya, kita harus pahami bahwa ketika saya menyebut organisasi Yehuwa bukanlah dalam arti kiasan, tetapi Saksi Yehuwa benar-benar yakin secara harafiah bahwa Allah memang memiliki suatu organisasi di bumi. Organisasi ini disebut organisasi Yehuwa dengan badan hukumnya Lembaga Menara Pengawal.

Kita lihat kesaksian Sdr. Maxi-Sam — pengunjung reguler blog ini yang saya duga kuat seorang penatua — kepercayaan pada organisasi Allah di bumi yang diyakininya berdasarkan Alkitab, ini pernyataan Sdr. Maxi-Sam: 


Saya pribadi sangat-sangat yakin berdasarkan pola dan ayat-ayat Alkitab bahwa Allah Yehuwa PASTI punya SATU organisasi yg kelihatan sekarang sbgmn dulu dg bangsa Israel dan sidang Kristen masa awal. Bagi saya pribadi, ITU ADALAH FAKTA yang DIDUKUNG oleh BUKTI-BUKTI BERDASARKAN ALKITAB (baca di sini)
Konsep yang dipercayai oleh ratusan pengikut kultus Jim Jones adalah keyakinannya kepada sosok figure Jim Jones yang mengklaim dirinya sebagai orang yang dipilih oleh Allah sendiri untuk mengajar para pengikutnya apa yang Jones klaim berdasarkan Alkitab dan pengajarannya itu mutlak diyakini kebenarannya oleh para pengikutnya (baca Kepemimpinan Kultus: Otoriter). Para pengikut Jones meyakini bahwa dengan mengikutinya, mereka beroleh selamat sehingga mengultuskannya. Untuk menunjukkan loyalitas kepada Jones, 900-an pengikut Jones bersedia melakukan bunuh diri secara massal dengan racun sianida.

Konsep yang dipercayai oleh milyaran manusia umat Muslim [jika dihitung dari pertama kali munculnya agama Islam] di seluruh dunia adalah keyakinan kepada sosok Muhammad yang mengklaim dirinya telah dipilih oleh Allah untuk menjadi nabi terakhir dengan membawa Alquran sebagai firman Allah. Ada sebagian kecil garis keras dan radikal Muslim bersedia mati atau membunuh orang lain ketika Muhammad dilecehkan ataupun dihujat. Sadar ataupun tidak — diakui ataupun tidak, setiap Muslim mengultuskan Muhammad karena yakin dengan mengikutinya mereka akan beroleh surga (baca Apakah Kultus Itu? untuk penjelasannya).  

Milyaran umat Kristen percaya kepada sosok Kristus yang mengklaim diri-Nya berasal dari surga sehingga Ia bukan hanya sekedar manusia atau pun nabi yang diutus Allah melainkan meyakini Yesus Kristus sebagai Allah yang menjadi manusia (Yoh. 1:1). Oleh karena itu, setiap orang Kristen mengultuskan Yesus Kristus karena percaya bahwa beriman dan mengikuti-Nya mereka beroleh selamat masuk surga. 

Demikian juga dengan Saksi-Saksi Yehuwa percaya akan suatu konsep pengultusan, tetapi pengultusan yang berbeda tentunya. Berbeda dengan sosok Jim Jones, Muhammad ataupun Kristus yang masing-masing adalah manusia; Saksi-Saksi Yehuwa percaya dan mengultuskan organisasi Yehuwa yang mengklaim sebagai satu-satunya organisasi atau saluran komunikasi Allah Yehuwa di bumi (baca Penyembahan Berhala). Jika Saudara menanyakan kepada Saksi Yehuwa tentunya ia akan menolak pengultusan kepada suatu organisasi karena memang kedengarannya menggelikan. Tetapi faktanya demikian. Mengapa? Karena seluruh Saksi Yehuwa percaya dan yakin bahwa seluruh pengarahan dan petunjuk Allah hanya dapat diperoleh melalui dan bersumber dari organisasi ini. Diyakini Allah semesta alam berbicara melalui organisasi ini. Ini dinyatakan dalam majalah Menara Pengawal 1/5/2000 hlm. 15 berjudul “Dengarkan Apa yang Hendak Dikatakan Roh” mengatakan:

Yehuwa berbicara kepada kita melalui Alkitab dan ”budak yang setia dan bijaksana”
Perhatikan pula istilah “budak yang setia dan bijaksana”. Apakah hubungannya sang “budak” dengan organisasi Yehuwa? Golongan budak juga dikenal dengan istilah badan pimpinan Saksi-Saksi Yehuwa. Perhatikan kutipan majalah Menara Pengawal berikut yang bisa dibaca online di sini:

Yesus memberikan tanggung jawab yang penting kepada budak yang setia dan bijaksana. Pada zaman Alkitab, budak yang dipercaya adalah pengurus rumah tangga. (Luk. 12:42) Jadi, budak yang setia dan bijaksana diberi tanggung jawab mengurus rumah tangga iman. Tanggung jawabnya juga mencakup mengawasi aset materi, kegiatan pengabaran, acara kebaktian, dan produksi lektur Alkitab yang digunakan untuk pelayanan, pelajaran pribadi, serta pembahasan di sidang. Pelayan-pelayan rumah bergantung pada semua persediaan rohani yang dibagikan oleh budak majemuk itu.
Jadi sebenarnya istilah organisasi Yehuwa, saluran komunikasi Allah, budak setia bijaksana dan badan pimpinan dapat digunakan secara bergantian untuk memaksudkan hal yang sama yaitu organisasi Yehuwa karena di balik saluran komunikasi Allah ini ada golongan budak atau badan pimpinan yang mengelola organisasi ini. Uniknya, dengan memanfaatkan istilah-istilah tersebut, nama-nama pribadi badan pimpinan/budak setia yang mengelola organisasi ini boleh berganti tetapi konsepnya sebagai organisasi Yehuwa atau golongan hamba tetaplah sama.

Uniknya, seluruh Saksi-Saksi Yehuwa yang saya jumpai tidak bisa menyebutkan satu per satu nama badan pimpinan sehingga saya percaya mayoritas Saksi Yehuwa di Indonesia tidak mengenal secara pribadi lepas pribadi yang mereka taati secara mutlak seolah-olah kepada Allah sendiri (baca Ketaatan Mutlak) dan memang badan pimpinan mengaku dirinya menjadi wakil atau duta-duta pengganti bagi Kristus di bumi (baca di sini untuk penjelasannya).


Bagaimana makanan rohani yang disampaikan oleh golongan hamba setia melalui publikasi terbitan Lembaga Menara Pengawal, misalnya majalah Menara Pengawal? Karena diyakini bersumber dari Yehuwa sendiri yang diberikan melalui golongan hamba maka setiap Saksi Yehuwa hanya boleh menyantap, mencerna dan menyerap makanan rohani yang diterimanya tanpa boleh mengkritisi ataupun mempertanyakan keabsahannya (baca di sini untuk detailnya). Siapakah yang berani mempertanyakan validitas makanan rohani yang disediakan oleh Allah sendiri? Tentunya tidak ada, bukan?

Nah, dalam bahasan kali ini, saya ingin membandingkan antara konsep keselamatan ajaran Saksi Yehuwa dengan teori keselamatan kultus dari seorang pakar kultus, Robert Jay Lifton yang mencentuskan 8 ciri atau tanda sebuah kelompok adalah sebuah kultus, salah satunya adalah Dispensing of Existence: pemimpin kelompok kultus menentukan siapa yang berhak eksis [hidup/selamat] dan siapa yang tidak [mati/selamat] (baca kajian wikipedia di sini dan contohnya di sini). 

1. KONSEP KESELAMATAN KULTUS: DISPENSING OF EXISTENCE

Robert J. Lifton merupakan salah satu pelopor di bidang thought reform (reformasi pemikiran), mind control atau lebih dikenal istilah brainwashed. Dimulai tahun 1953, Lifton menginterview prajurit-prajurit Amerika yang pernah menjadi tahanan selama Perang Korea. Selain interview dengan 25 prajurit Amerika, Lifton juga menginterview 15 orang Tionghoa yang melarikan diri dari negaranya setelah menjadi sasaran indoktrinasi di universitas-universitas Tiongkok. Berdasarkan riset ini, tahun 1961 Lifton menulis buku Thought Reform and the Psychology of Totalism: A Study of “Brainwashing” in China yang memuat 8 ciri-ciri atau tanda-tanda sebuah kelompok memanfaatkan reformasi pemikiran.

Nah, Salah satu dari ciri atau tanda kondisi suatu kelompok tersebut menggunakan reformasi pemikiran atau cuci otak adalah konsep keselamatan kultus yang disebut “Dispensing of existence” yaitu pemimpin grup memiliki hak prerogatif untuk memutuskan siapa yang berhak eksis [selamat/hidup] dan siapa yang tidak [selamat/mati]. Ini berarti orang-orang dunia di luar group tidak diselamatkan, tidak tercerahkan, tidak tersadarkan sehingga mereka harus diubah mengikuti ideologi kelompok tersebut. Jika mereka tidak mau bergabung atau bersikap kritis terhadap grupnya, maka mereka harus dijauhkan oleh para anggota. Oleh karena itu, dunia luar di luar kelompoknya tidak bisa dipercaya. Demikian juga, jika ada anggota yang keluar dari kelompoknya, maka dia harus dikucilkan juga:


The group has the prerogative to decide who has the right to exist and who does not. This is usually not literal but means that those in the outside world are not saved, unenlightened, unconscious and they must be converted to the group's ideology. If they do not join the group or are critical of the group, then they must be rejected by the members. Thus, the outside world loses all credibility. In conjunction, should any member leave the group, he or she must be rejected also.
Bagaimana dengan ajaran Saksi Yehuwa tentang keselamatan, apakah sesuai atau cocok dengan deskripsi keselamatan kultus yang disebut Dispensing of Existence yang dijabarkan oleh Robert J Lifton? Kita kaji kondisi yang berada di dalam pengajaran Saksi Yehuwa di bawah ini.

2. KONSEP KESELAMATAN SAKSI YEHUWA 

Setiap Saksi Yehuwa yakin dirinya percaya Alkitab sebagai Firman Allah dan percaya bahwa mereka hanya mengikuti dan taat kepada Alkitab saja. Tetapi ini hanyalah sebuah ilusi atau berdelusi. Delusi didefisikan wikipedia adalah suatu keyakinan yang dipegang secara kuat namun tidak akurat, yang terus ada walaupun bukti menunjukkan hal tersebut tidak memiliki dasar dalam realitas. Mantan badan pimpinan Raymond Franz mengatakannya demikian ketika ia menjadi salah seorang Saksi (baca di sini).

Faktanya ketika seorang Saksi Yehuwa diperhadapkan dengan fakta bahwa keyakinannya yang katanya diyakininya berdasarkan Alkitab terbukti tidaklah berdasarkan Alkitab. Ia tidak akan meninggalkan atau keluar dari organisasi Saksi Yehuwa. Misalnya Sdr. Maxi-Sam yang mengklaim percaya dengan adanya organisasi Yehuwa berdasarkan Alkitab tetapi setelah dibuktikan pemikirannya itu salah. Ia tidak akan mudah meninggalkan organisasi di mana ia bergabung (baca kisahnya di sini) karena ada proses pengucilan yang berlaku di dalam organisasi Saksi Yehuwa (baca Praktek Kultus: Pengucilan).

Keunikan lainnya tentang kepercayaan Saksi Yehuwa — sebenarnya bertentangan dengan Alkitab karena merupakan praktek kultus — pada organisasi atau golongan hamba setia dapat saya sampaikan di bawah ini, yaitu:

Konsep Keselamatan: Bergabung Dengan Organisasi Yehuwa

Konsep keselamatan Saksi Yehuwa bertentangan dengan Alkitab sehingga dapat disebut sebuah bidat atau sesat telah saya jelaskan di Keselamatan Dalam Yesus atau Organisasi Yehuwa? yaitu seseorang harus bergabung dan menjadi bagian dari organisasi Yehuwa untuk selamat dan beroleh hidup kekal. Berikut kutipannya: 

Janganlah menarik kesimpulan bahwa ada jalan atau cara yang berbeda-beda yang dapat saudara tempuh untuk memperoleh kehidupan dalam sistem baru Allah. Hanya ada satu. Hanya ada satu bahtera yang selamat melampaui Air Bah, bukan sejumlah kapal. Selain itu, hanya akan ada satu organisasi — organisasi Allah yang kelihatan — yang akan selamat melampaui “sengsara yang besar,” yang semakin dekat. Sama sekali tidak benar bahwa semua agama menuntun ke satu tujuan. (Matius 7:21-23; 24:21, Bode) Saudara harus menjadi bagian dari organisasi Yehuwa, melakukan kehendak Allah, agar dapat menerima berkat-berkat-Nya berupa kehidupan kekal.—Mazmur 133:1-3. (Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi, hlm. 255)
Ajaran Saksi Yehuwa ini bertentangan dengan Alkitab karena memang tidak ada rumusan keselamatan yang diajarkan Alkitab bergabungnya seseorang dengan sebuah organisasi agar beroleh keselamatan. Alkitab mengajarkan keselamatan diperoleh melalui percaya kepada Yesus Kristus (Yoh. 3:16).

Sehat Rohani dan Berhubungan Baik Dengan Allah: Dibutuhkan Organisasi

Ajaran bidat atau sesat lainnya adalah konsep Saksi Yehuwa sebagai anggota dalam relasinya dengan Allah. Saya katakan konsep ajaran ini sesat karena Alkitab tidaklah mengajarkannya. Silahkan tanyakan kepada seorang Saksi Yehuwa: “Di manakah ada ayat Alkitab yang mengajarkan agar seseorang sehat rohani dan dapat berhubungan baik dengan Allah dibutuhkan budak setia atau sebuah organisasi?

Saya persilahkan Sdr. Maxi-Sam sebagai seorang Saksi Yehuwa — pengunjung reguler blog ini menjawabnya — Di manakah ajaran sesat ini dapat kita jumpai? Ini dinyatakan dalam majalah Menara Pengawal 15/7/2013 hlm. 20-25 atau online di sini


Makanan rohani yang kita terima tepat waktu adalah bukti bahwa Yesus, Sang Kepala sidang, memenuhi janjinya untuk memberi kita makan. Siapa yang ia gunakan? Sewaktu memberitahukan tanda kehadirannya, Yesus juga mengatakan bahwa ia akan menggunakan ”budak yang setia dan bijaksana” untuk memberi pelayan-pelayan rumahnya ”makanan pada waktu yang tepat”.* (Baca Matius 24:45-47.) Budak yang setia itu adalah saluran yang Yesus gunakan untuk memberi makan para pengikutnya yang sejati pada zaman akhir ini. Maka, kita perlu mengenali budak yang setia itu. Saluran ini mutlak diperlukan agar kita tetap sehat secara rohani dan memiliki hubungan baik dengan Allah.​—Mat. 4:4; Yoh. 17:3. (bold dari saya)
Bertentangan dengan ajaran Saksi Yehuwa; Alkitab mengatakan bahwa untuk beroleh hubungan dengan Allah, seluruh manusia yang telah jatuh dalam dosa membutuhkan Yesus Kristus yang telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa [dapat berhubungan] kita kepada Allah (1 Ptr. 3:18). Alkitab sama sekali tidak mengajarkan rumusan konsep hamba setia ataupun suatu organisasi dibutuhkan untuk dapat berhubungan baik dengan Allah.

Loyal Kepada Organisasi Universal Yehuwa

Doktrin sesat lainnya yang sama sekali tidak diajarkan Alkitab adalah bergabung serta loyal kepada organisasi Yehuwa. Tidak ada rumusan Alkitab yang mengajarkan orang Kristen memiliki loyalitas kepada sebuah organisasi. Loyalitas para Saksi Yehuwa demikian luar biasa kepada organisasi Yehuwa [misalnya] yang melarang mereka menerima transfusi darah meskipun dibutuhkan di mana dapat berakibat kepada kematian (baca bunuh diri) jika tidak menerima transfusi darah. Bahkan orang tua rela membiarkan anak-anak mereka melakukan bunuh diri meskipun membutuhkan darah, baca di sini kisahnya: 

Persis sebagaimana Nuh dan keluarganya yang takut akan Allah dilindungi dalam bahtera, keselamatan orang perorangan dewasa ini bergantung pada iman mereka dan apakah mereka bergabung dengan serta loyal kepada bagian organisasi universal Yehuwa yang ada di bumi. (Menara Pengawal, 15/5/2006, hlm. 22)
Tentunya Alkitab mengajarkan bahwa umat Allah harus beribadah kepada Allah saja dengan tulus ikhlas dan setia (loyal) (Yos. 24:14). Tidak ada pengajaran Alkitab seseorang harus bergabung serta setia kepada suatu organisasi meskipun organisasi tersebut mengaku sebagai organisasi universal Yehuwa.

Hukuman Atau Hidup Kekal Bergantung Kepada Kaum Terurap

Doktrin sesat Saksi Yehuwa yang bertentangan dengan Alkitab lainnya adalah konsep ”hukuman yang kekal” atau menerima ”hidup yang kekal” bergantung pada sikap seseorang terhadap saudara-saudara Kristus terurap (kaum terurap) yang berjumlah 144,000 orang. Golongan hamba setia atau badan pimpinan merupakan bagian dari kaum terurap ini. Kita lihat kutipan berikut ini:

Bagaimana saudara menanggapi penggenapan dari perumpamaan tentang ”gandum” dan ”lalang”? Fakta bahwa ”waktu menuai” dari ”anak-anak kerajaan” sudah jauh sekali membuktikan bahwa ”kesudahan [synte leia] dari susunan perkara” telah mendekati akhirnya (telos). Sikap saudara [Saksi Yehuwa] terhadap ’saudara-saudara’ Kristus yang terurap yang seperti gandum dan perlakuan yang saudara berikan kepada mereka akan menjadi faktor yang menentukan apakah saudara akan masuk ke dalam ”hukuman yang kekal” atau menerima ”hidup yang kekal”. (Matius 25:34-46, BIS) (Menara Pengawal, w82_no. 47, hlm. 30)
Tidak ada konsep Alkitab yang mengajarkan demikian. Ini ajaran yang benar-benar sesat dengan memasukkan sekelompok orang ke dalam rumusan keselamatan Kristen. Alkitab hanya mengajarkan bahwa “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” (Yoh. 3:36). Ya, tidak ada bagian dari sekelompok orang yang dapat menentukan hukuman atau hidup kekal seseorang. Hanya percaya kepada Kristus saja manusia akan hidup kekal dan tidak turut dihukum (Yoh. 5:24).

Siapakah Pengantara Para Saksi Yehuwa?

Kesesatan ajaran Saksi Yehuwa belumlah berakhir. Alkitab mengajarkan bahwa hanya Yesus menjadi pengantara antara Allah dan manusia (1 Tim. 2:5). Tidak ada perantara lain selain Kristus yang dinyatakan Alkitab Perjanjian Baru. Ajaran sesat Saksi Yehuwa mengajarkan bahwa Yesus hanya memerantarai 144,000 orang saja sedangkan jutaan Saksi Yehuwa lainnya tidak. Berikut kutipannya:

Dewasa ini, menurut catatan yang asli, ada suatu ”kumpulan besar” dari orang-orang Kristen yang berbakti dan terbaptis yang dengan giat bekerja sama dengan kaum sisa dari Israel rohani. Sejak musim semi tahun 1938 dan seterusnya mereka diundang untuk menghadiri perayaan peringatan tahunan dari kematian Kristus. Ini bukanlah untuk ikut makan dan minum dari lambang-lambang peringatan itu, yaitu roti yang tidak beragi dan anggur merah, melainkan sebagai pengamat yang menaruh penghargaan. Mereka mengakui Yesus Kristus sebagai Raja surgawi mereka sejak berakhirnya Zaman Bangsa Kafir pada tahun 1914. Dengan bergairah mereka bergabung dengan kaum sisa Israel rohani untuk memberitakan ”Injil Kerajaan ini” di seluruh bumi sebagai suatu ”kesaksian bagi semua bangsa” sebelum susunan perkara ini berakhir dalam ’sengsara yang besar’ yang akan datang. (Mat. 24:14, 21) Mereka mengakui bahwa mereka bukanlah orang-orang Israel rohani dalam perjanjian baru yang diperantarai oleh Yesus Kristus, juga bukan bagian dari ”bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus”.—1 Ptr. 2:9.

Namun mereka memang mendapat manfaat dengan berlakunya perjanjian baru itu. Mereka mendapat manfaat dari padanya sama seperti dahulu di Israel, ”orang asing” mendapat keuntungan dengan hidup di antara orang-orang Israel yang berada di bawah perjanjian Taurat.—Kel. 20:10; Im. 19:10, 33, 34; Why. 7:9-15.

Supaya tetap berada dalam hubungan dengan ”Allah, Juruselamat kita”, ”kumpulan besar” itu harus tetap bersatu dengan kaum sisa Israel rohani. Mengapa? Oleh karena orang-orang Israel rohani ini adalah ”bangsa yang kudus” mengenai siapa kita baca dalam Yeremia 31:35, 36, tepat setelah janji Allah tentang perjanjian baru, ”Beginilah firman TUHAN, yang memberi matahari untuk menerangi siang, yang menetapkan bulan dan bintang-bintang untuk menerangi malam, yang mengharu-biru laut, sehingga gelombang-gelombangnya ribut [melawan orang-orang Mesir yang mengejar bangsa Israel],—TUHAN [Yehuwa] semesta alam namaNya: ’”Sesungguhnya, seperti ketetapan-ketetapan ini tidak akan beralih dari hadapanKu,” demikianlah firman TUHAN, ”demikianlah keturunan Israel juga tidak akan berhenti menjadi bangsa di hadapanKu untuk sepanjang waktu.”’” (Menara Pengawal, w81_No.34 hlm. 4)
Agar para Saksi Yehuwa, yang tidak diperantarai oleh Kristus, tetap berhubungan dengan Allah dan beroleh manfaat dari Perjanjian Baru maka mereka harus tetap bersatu dengan kaum terurap. Dengan kata lain, sebenarnya kaum terurap adalah perantara bagi jutaan Saksi Yehuwa karena tanpa tetap berhubungan dengan kaum terurap, para Saksi yehuwa tidak dapat berhubungan dengan Allah dan beroleh manfaat dari Perjanjian Baru. Maka tidak aneh jika kaum terurap menjadi obyek penyembahan berhala modern para Saksi Yehuwa.  

Bagaimana Dengan Orang Kristen Atau Saksi Yehuwa Yang Murtad?

Sebenarnya konsep doktrin Saksi Yehuwa tentang keselamatan bersifat eksklusif (baca di sini). Artinya, hanya Saksi-Saksi Yehuwa saja yang selamat. Berikut kutipannya:

Hanya Saksi-Saksi Yehuwa, yaitu mereka dari kaum sisa terurap dan ”kumpulan besar,” sebagai organisasi yang bersatu padu di bawah perlindungan Organisator Tertinggi, mempunyai harapan berdasarkan Alkitab untuk selamat melampaui akhir yang sudah dekat dari sistem yang akan binasa ini yang dikuasai oleh Setan si Iblis. (Wahyu 7:9-17; 2 Korintus 4:4) Mereka adalah ”segala yang hidup” yang menurut Yesus Kristus akan diselamatkan melalui sengsara yang paling buruk dalam seluruh sejarah manusia. . . . (Menara Pengawal, 1/9/1989, hlm. 19)
Bagaimana dengan orang Kristen yang percaya kepada Kristus tetapi tidak bergabung dengan organisasi Saksi Yehuwa atau mantan Saksi Yehuwa? Berdasarkan beberapa kutipan di atas sebenarnya dapat disimpulkan bahwa jutaan orang non-Saksi Yehuwa tidak selamat karena dikategorikan orang tersesat, kafir ataupun dicap sebagai golongan yang mempraktekkan kejahatan atau melawan Allah sehingga dimusnahkan. Berikut kutipannya:

Terdapat miliaran orang yang tidak mengenal Yehuwa. Banyak dari mereka tanpa sadar mempraktekkan perkara-perkara yang diperlihatkan Firman Allah sebagai kejahatan. Jika mereka terus berkeras dalam haluan ini, mereka akan berada di antara orang-orang yang binasa pada waktu sengsara besar. . . (Menara Pengawal, 1/10/1993, hlm. 19, kalimat merah dari saya)

Suatu petunjuk yang pasti terdapat dalam Yudas 7 (NW), yang berbunyi, ”Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya . . . telah dijadikan contoh peringatan bagi kita dengan menanggung hukuman api kekal.” Ya, kebinasaan para pedosa yang keji di kota-kota tersebut bersifat kekal, seperti halnya kebinasaan orang-orang jahat kelak pada akhir sistem yang ada sekarang. (Matius 25:46) Air Bah pada zaman Nuh juga disebutkan dalam ikatan-ikatan kalimat yang membahas mengenai penghukuman kekal. (2 Petrus 2:4, 5, 9-12; 3:5-7) Jadi melalui kebinasaan orang-orang fasik pada zaman Nuh dan zaman Lot, Yehuwa memperlihatkan bahwa Ia akan menyelamatkan hamba-hamba-Nya dengan membinasakan selama-lamanya orang-orang yang mempraktikkan kejahatan.—2 Tesalonika 1:6-10. (Menara Pengawal, 15/4/1990, hlm. 20)
Bagaimana dengan mantan Saksi Yehuwa? Tentunya ia dikategorikan kelompok yang menentang Allah sehingga akan dibinasakan kelak. Dan untuk masa kini, ia akan mengalami praktek pengucilan. Seluruh teman sesama Saksi Yehuwa tidak akan berbicara dengan dirinya. Bahkan kerabat dan keluarganya akan menjauhinya (baca Praktek Kultus: Pengucilan

3. KESIMPULAN

Para pemimpin agama dikultuskan oleh pengikutnya karena para pemimpin tersebut membawa sistem kepercayaan dan diyakini sebagai pengantara antara Allah dan manusia yang menghasilkan agama bersifat eksklusivisme yaitu di mana diyakini pengajaran yang dibawa pemimpin agama sebagai satu-satunya jalan menuju keselamatan. Ini di katakan oleh Steve Hassan:


Manipulasi mistik bisa menghasilkan kualitas khusus dalam pemujaan ini karena para pemimpin menjadi mediator bagi Allah. Prinsip-prinsip yang berpusat pada Tuhan dapat dibuat secara paksa dan diklaim secara eksklusif sehingga kultus dan kepercayaannya menjadi satu-satunya jalan yang benar menuju keselamatan.

Mystical manipulation can take on a special quality in these cults because the leaders become mediators for God. The God-centered principles can be put forcibly and claimed exclusively, so that the cult and its beliefs become the only true path to salvation. (Combating Cult Mind Control), Steven Hasssan, hlm. 202
Jadi sebenarnya, Yesus Kristus, Muhammad, organisasi atau badan pimpinan Saksi Yehuwa dan pendiri agama lainnya di dunia ini berdasarkan penjelasan Hassan dapat disebut sebagai pemimpin kultus. Yesus Kristus menjadi perantara antara Allah dengan Umat-Nya dan dijanjikan para pengikut-Nya hidup kekal jika taat dan mengikuti-Nya. Oleh karena itu, seluruh umat Kristen aliran utama mengultuskan dan mengadorasikan Yesus dengan doa-doa yang ditujukan kepada-Nya. 

Namun demikian, dalam sejarahnya gereja Katolik Roma pernah mempraktekkan Ekskomunikasi yaitu hukuman terberat yang dijatuhkan Gereja kepada seseorang yang melakukan dosa tertentu yang sangat berat untuk tujuan menyembuhkan; pelanggar peraturan diharapkan memeriksa, memperbaiki diri, dan bertobat melalui Sakramen Rekonsiliasi yang dilayankan oleh otoritas Gereja yang berwenang.

Gereja Katolik Roma juga mempraktekkan Inkuisisi yaitu istilah yang secara luas digunakan untuk menyebut pengadilan terhadap bidaah oleh Gereja Katolik Roma. Hukumannya sungguh mengerikan bagi individu-individu yang dicap bidaah yaitu bisa berupa penganiyaan sampai kepada kematian.

Namun demikian, saya ingin menekankan tentang praktek ekskomunikasi dan Inkuisisi tersebut ditetapkan oleh gereja sebagai sebuah institusi, bukan oleh Yesus Kristus.

Setuju ataupun tidak setuju dan jika ada seorang Muslim membaca tulisan ini, pasti tidaklah setuju karena mereka yakin mengadorasi dan memuja Allah saja. Namun demikian, berdasarkan definisi kultus dan uraian Lifton di atas maka seluruh umat Muslim yakin dengan mengikuti dan mentaati ajaran yang dibawa Muhammad, mereka akan beroleh surga dengan segala nikmatnya. Bagaimana dengan orang-orang yang murtad dari Islam? Sejarah membuktikan yang murtad dihukum mati. Bahkan di negara-negara Islam, hukuman mati masih terjadi. 

Demikian juga dengan jutaan Saksi Yehuwa meskipun katanya percaya Alkitab tetapi tidak diperatarai oleh Yesus melainkan mereka harus tetap bersatu dengan kaum terurapnya. Meskipun menggunakan istilah tetap bersatu tetapi sebenarnya jutaan Saksi Yehuwa diperantarai oleh golongan terurap jika Yesus bukanlah perantara mereka. 


Dari uraian di atas menjadi jelas bahwa teori “Dispensing of existence” yang dicetuskan oleh Lifton sungguh sesuai dengan apa yang diajarkan oleh organisasi Saksi Yehuwa. Badan pimpinan sebagai pemimpin kultus memiliki hak prerogatif untuk menentukan siapa yang selamat dan siapa yang tidak yaitu hanya Saksi-Saksi Yehuwa saja yang selamat sedangkan milyaran manusia non-Saksi akan binasa. Bahkan seluruh hidup keselamatan ataupun hukuman kekal para Saksi Yehuwa bergantung bagaimana mereka memberlakukan atau bersikap kepada golongan ini. Oleh karena itu, jutaan Saksi Yehuwa setia dalam mentaati perintah golongan ini jika tidak ingin keselamatan mereka dicabut. Ajaran Saksi Yehuwa tentang keselamatan sebenarnya bertentangan dengan Alkitab karena mengalihkan peranan Yesus sebagai perantara dan Juru Selamat kepada sebuah organisasi. Organisasi membuat konsep keselamatan sendiri di dalam ajaran Alkitab untuk tujuan menyesatkan orang-orang Kristen yang tulus ingin melayani dan mengenal Allah dengan benar.

Bahkan jika ada seorang Saksi yang menentang ajaran organisasi sekecil apapun akan diberlakukan pengucilan; yaitu seluruh anggota akan memutuskan hubungannya dengan Saksi Yehuwa yang menentang badan pimpinan. Demikian juga kerabat dan keluarga dekat akan mengucilkan sang penentang (baca Praktek Kultus: Pengucilan)   

Membaca uraian di atas, tentunya kita bertanya-tanya: Siapakah yang harus kita ikuti dan taati untuk beroleh selamat dan kehidupan kekal? Hal ini harus menjadi perenungan kita bersama karena hanya satu saja yang memang Sejati dan Benar; tidak mungkin ada banyak pengantara antara Allah dan manusia serta yang harus ditaati dan diikuti dengan segenap hati. Maz. 146:3 memberikan petunjuk arah mana yang harus kita pilih: “Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan”. Hal ini benar. Mengapa? Karena pemimpinbkultus tersebut, kecuali Kristus, masih membutuhkan keselamatan untuk dirinya. Misalnya saja jutaan Muslim setiap harinya masih mendoakan Muhammad untuk masuk surga. Lah jika demikian, Bagaimana dengan pengikutnya? Oleh karena itu, saya percaya kepada Kristus karena Yesus bukanlah sekedar manusia melainkan Allah yang menjadi manusia di mana yang percaya kepada-Nya selamat (Yoh. 1:1, 3:16) dan sudah ada di surga.

Tentunya saya baru membahas 1 ciri atau tanda dari 8 kriteria kultus. Dalam penjabaran lainnya akan lebih membuktikan Pribadi mana yang Sejati dan Benar yang harus kita ikuti dan taat untuk keselamatan kekal.

Soli Deo Gloria

Untuk mengetahui siapa dan apa di balik organisasi dan ajaran Saksi Yehuwa lebih detail, silahkan klik Membongkar Inti Agama Saksi Yehuwa: Kristen Sejati, Sesat atau Kultus? dan buktinya sendiri apakah organisasi Saksi Yehuwa sebuah gerakan Kristen sejati ataukah grup kultus berkedok agama Kristen berdasarkan publikasi dan praktek yang diterapkan dan diajarkan di dalam organisasi tersebut.

Karena Kristus-Kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan tampil dan akan memberikan tanda-tanda yang hebat dan keajaiban-keajaiban untuk menyesatkan, jika mungkin, bahkan orang-orang pilihan. (Mat. 24:24, TDB)

3 comments :

  1. Saya setuju tidak ada kata Organisasi didalam Alkitab seperti yang di klaim oleh Saksi Yehuwa...

    Ada banyak klaim mengenai Organisasi yang dituliskan dalam publikasi Saksi Yehuwa...tapi itu kan hanya klaim sepihak saja, apalagi mereka menyamakan Organisasi Saksi Yehuwa dengan umat Allah Israel dimasa lalu. Ini jelas tidak masuk akal dan jelas salah.

    Umat Allah tidak pernah mengenal istilah Organisasi, Bangsa Israel dibentuk secara Teokartis pada jaman Musa dan setelah masuk ke tanah perjanjian barulah berbentuk Kerajaan.

    Menurut saya, Saksi Yehuwa ini lebih mirip dengan sistem Kerajaan...karena banyak istilah yang digunakan seperti Badan Pimpinan adalah Raja besar dan para penatua itu Raja yang lebih kecil.

    ReplyDelete
  2. Saya Rokky

    Kalau ada SSY yang berani jujur ke orang diluar ssy dan juga sama diri sendiri ayat di Matius 10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati." Apa yang dimaksud dengan ayat itu??

    Ayat ini sangat terkenal di SSY.. dan ayat inilah yg membuat keilahian watchtower jadi terlihat manusiawi dan benar mencirikan kultus dan bukan agama melainkan organisasi aneh buatan orang yg sudah terlanjur membuat organisasi masa dengan tidak punya rasa malu..

    Jujur kalau berani dan punya nurasi ssy, bahwa dalam khotbah dan tanya jawab di arahkan melalui ayat itu bahwa allah meminta agar anggota dapat memberi jawaban bohong dan menutupi kalau ada pertanyaan dari musuh2 lembaga ssy, anggota diminta agar menyembunyikan hal hal negatif maupun hal hal sensitif agar organisasi berjalan dengan nama baik.. bahkan ayat itu menganjurkan agar ssy tidak memberikan jawaban yg menyulitkan organisasi watchtower secara pribadi terutama secara organisasi.

    Tau sama tau lah, ayat ini di ulas minimal 1 bulan sekali agar kita menipu dengan halus musuh2 lembaga, seperti polisi, pendeta, kelurahan, pak rt, apalagi agama lain, kalau dipikir mirip dengan HTI dan ISIS yang meminta anggotanya berbuat apapun demi kelangsungan organisasi termasuk legalitas utk berbohong dan mati demi organisasi.. bukan mati demi allah loh yaa... mana ada organisasi jelmaan yang maha tinggi takut sama manusia? dengan nyuruh orang2nya ngibul demi organisasi?? ah logika ini aja udah nunjukin kebodohan dan kemunafikan.

    contoh, beranikah ssy menjawab pertanyaan apa yang dimaksud susunan besar, pelacur besar itu? dan apakah katolik kristen dalam konotasi pelacur tersebut?? dan dimanakah lokasi kantor cabang di indonesia? apa saja masalah2 yg terdapat di ssy? apakah yang terjadi dengan perintis istimewa yang tua dan tidak mampu bekerja namun memerlukan uang jika sakit, lapar atau tidak punya tempat tinggal..? siapa yang mengurus mereka?? pasti dibilangnya.. oooowh jadi ssy itu suatu hak istimewa dan saudara2 ssy terawat dengan baik... kalau ada ssy yg jawab begitu coba tunjukin dan minta antar kesalah satu perintis jompo yg ngga punya keluarga dan ngga kerja dimana2.. gimana kehidupan sehari2nya??

    Satu hal yang saksi yehuwa sulit terima adalah bahwa organisasi yg mereka percaya adalah organisasi manusia belaka dengan tanpa tanda2 keilahian sama sekali sebenarnya.. dan mereka dibuai dengan angan2 tipuan belaka..

    ssy kalau mau jujur adalah orang yg di manipulasi sebagai penyembah organisasi manusiawi di brooklyn yg wajib percaya semua kata2 dan tafsir dengan cara manipulatif yaitu merangkai ayat2 per kata/kalimat lalu di gabung2 dengan ayat lain agar menjadi suatu paragraf dan kalimat manipulatif sesuai tema mingguan/doktrin yg dibutuhkan organisasi watchtower untuk mencuci otak pengkutnya.. cara nakut2inya klasik.. yaitu dengan bilang bahwa sumbernya dari alkitab.. dengan kata2 mujarab itu pengikut gemeteran dibuatnya.. padahal si pentafsir ini tidak punya dasar titel atau keilmuan teologi arkeologi bukan ahli bahasa yunani maupun ibrani yg dibutuhkan untuk menyarikan suatu ajaran alkitab..

    alasanya tema dan ajaran watchtower badan pimpinan itu harus diterima tau ngga karena apa? krn badan pimpinan adalah sekumpulan perintis jompo yg sudah mengabdi 50 tahun, jadi mereka ini penuh roh allah.. lah orang2 yg bahas dan ngabar ayat yg sama berulang2 kayak robot selama 50 tahun ya isi otaknya dan hasil khitbahnya ya adalah cuci otak yg selama ini dia tau kan?? jujur aja ssy kalau mau buka hati nurani.. itu menara pengawal sebenernya nggak mutu dan penuh propaganda ngarang kan???

    ssy sama dengan HTI yaitu sekedar ormas yg salah jalan dan terlalu percaya diri..

    coba deh brur dan sis baca.. apakah perbedaan dari kultus dan agama..

    yg simple salah satunya adalah kultus cendurung bikin sengsara dan susah penyembahnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Brur Rokky

      Salam kenal

      Apa yg Brur sampaikan yaitu berbohong yg dilakukan oleh SSY disebut sebagai theocratic war strategy dalam ajaran SSY

      Brur paham hal ini. Apakah Brur mantan SSY? Bolehkah saya mendapatkan jawabannya?

      Salam kasih Tuhan Yesus

      Delete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.